BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas Kolaborasi. Di mana peneliti bekerjasama dengan kepala sekolah atau guru kelas. Tujuan utama Penelitian Tindakan Kelas adalah untuk meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas. Dalam kegiatan ini semua yang tergabung dalam penelitian ini terlibat secara penuh dalam proses perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Sebelum kegiatan dilaksanakan terlebih dahulu meliputi kegiatan sebagai berikut: a. Perencanaan Sebelum perencanaan dilaksanakan, perlu dilakukan survey di kelas V SDN Tuntang II Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Dalam survey ditemukan beberapa kondisi yang mengakibatkan hasil belajar siswa rendah. Kenyataan yang terjadi seperti siswa yang selalu pasif saat pembelajaran berlangsung, guru yang selalu menggunakan metode yang monotonl (ceramah) sehingga mengakibatkan hasil belajar siswa rendah. Hal ini dapat dilihat pada perolehan nilai pada pembelajaran sebelumnya yaitu lebih dari sebagian besar siswa mendapatkan nilai rendah di bawah KKM. Dari kendala yang mengakibatkan hasil belajar siswa rendah, maka persiapan perencanaan pembelajaran yang dilakukan adalah: a) Mengidentifikasi kebutuhan siswa b) Mengidentifikasi masalah yang dihadapi guru dan siswa saat pembelajaran. c) Merumuskan indikator yang akan dicapai. d) Merancang pembelajaran dengan menggunakan metode Peta Konsep e) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan. f) Membuat lembar observasi siswa dan guru untuk melihat kondisi pembelajaran saat tindakan berlangsung. g) Membuat lembar kerja evaluasi untuk melihat hasil yang telah dilakukan.
25
26
b. Tindakan Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus I terdiri dari 3 kali pertemuan dan siklus 2 terdiri dari 2 kali pertemuan. Tindakan siklus I dan siklus II dilaksanakan sesuai perencanaan, yaitu : 1.
Kegiatan Pendahuluan Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran; b. mengajukan
pertanyaan-pertanyaan
yang
mengaitkan
pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari; c. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; d. memotivasi peserta didik 2. Kegiatan Inti a.
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru: 1.
melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi IPS tentang perjuangan melawan penjajah yaitu Belanda dan Jepang;
2.
menggunakan metode Peta Konsep, dengan menggunakan Gambar Peta konsep tentang perjuangan melawan penjajah Belanda dan Jepang dengan memanfaatkan buku paket;
3.
dengan siswa bertanya jawab tentang materi perjauangan melawan penjajah
4.
meminta siswa membuka buku dalam pembuatan peta konsep
5.
bersama dengan siswa menemukan ide sentral dalam pembuatan peta konsep tentang materi IPS yaitu perjuangan melawan penjajah
b.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru: Meminta siswa melengkapi Peta Konsep yang belum lengkap c.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
27
1.
Memberikan penguatan kepada siswa atas pekerjaan yang sudah mereka kerjakan,
2.
Kembali menerangkan tentang materi dengan peta konsep yang sudah dikerjakan oleh siswa,
3.
Meminta siswa untuk menuliskan apa yang sudah mereka dapatkan dalam pembelajaran hari ini,
4.
memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar: a.
meminta siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum dimengerti;
b.
membantu menyelesaikan masalah dari siswa yang merasa kesulitan dalam pembelajaran dengan peta konsep;
c.
memita siswa melakukan pengecekan terhadap pekerjaaan atau tugas yang sudah dikerjakan;
d.
memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
3. Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, guru: a. bersama-sama
dengan
peserta
didik
dan/atau
sendiri
membuat
rangkuman/simpulan pelajaran; b. melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram; c. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; d. merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, e. memberikan pekerjaan rumah kepada siswa f. menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya g. bersama dengan siswa menutup pembelajaran. c. Pengamatan (observasi) Observasi merupakan pengamatan dengan tujuan tertentu. Observasi dilakukan secara langsung pada saat pelaksanaan siklus pembelajaran di kelas dengan tujuan mengumpulkan data secara kualitatif mengenai aktivitas guru dan siswa bertujuan untuk mencatat masalah yang terjadi pada saat
28
pelaksanaan siklus pembelajaran yang kemudian akan menjadi refleksi sebagai tindak lanjut. d. Refleksi Kegiatan refleksi merupakan kegiatan peninjauan kembali terhadap kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung. Refleksi ini dilakukan oleh observer terhadap praktikan dengan melihat segala aktivitas pembelajaran yang telah diamatinya. Dengan refleksi, segala kegiatan yang telah baik hendaknya di pertahankan dan kegiatan yang masih mengalami kekurangan dapat di perbaiki oleh praktikan supaya dalam pembelajaran berikutnya semua kekurangan-kekurangan tersebut tidak terulang kembali. 3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian a. Lokasi Penelitian Tempat yang digunakan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil lokasi di SD Negeri 2 Tuntang Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Jawa Tengah. b. Waktu Penelitian Peneliti menggunakan waktu penelitian selama bulan, mulai 25 Januari sampai 20 April 2012. 3.3 Variabel Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaborasi. Persoalan yang diteliti merupakan persoalan yang berhubungan dengan variabel-variabel penelitian. Dalam penelitian terdapat beberpa variabel yang meliputi : 1.
Variabel Terikat Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain yang
sifatnya tidak berdiri sendiri. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar dan kreativitas siswa kelas V. Hasil belajar dapat diartikan sebagai kemampuan yang dimiliki siswa setesetelah menerima pengalam belajar. Hasil belajar siswa dijaring melalui soal tertulis dan pilihan ganda yang diberikan melalui pretest dan postes pada setiap siklusnya.
29
Kreativitas siswa disini merujuk pada kemampuan siswa yang hasrat keingin tahuan cukup besar, bersikap terbuka terhadap pengalaman baru, panjang akal, memiliki semangat bertanya dan meneliti, dan menanggapi pertanyaan yang diajukan serta memberi jawaban lebih banyak. 2.
Variabel Bebas Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain yang
sifatnya berdiri sendiri. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode peta konsep. Peta Konsep dalam penelitian ini adalah sebuah metode yang dipilih dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang di buat sesuai dengan materi yang diajarkan. Gambar Peta Konsep ini adalah bagan – bagan yang diisi materi atau topik yang sesuai dengan materi yang diajarkan. Pembelajaran peta konsep yaitu cara guru memberikan pembelajaran dengan menggunakan peta konsep yaitu : 1. Anak bersama guru menetapkan sebuah tema sentral 2. Anak menyebutkan, menuliskan kata atau menempelkan kartu kata yang berkaitan dengan tema sentral tersebut. Kata itu merupakan cabang-cabang dari ide utama/tema sentral. 3. Anak menghubungkan antara ide sentral ke cabang utama dengan menggunakan garis lengkung dengan warna-warna yang variatif sehingga tampilannya lebih menarik. 4. Anak bersama guru menambah gambar yang dapat membantu menjelaskan ide, pikiran atau perasaan yang dituangkan dalam mind mapping. Anak menceritakan peta konsep yang telah dibuat sendiri atau bersama guru. 3.4 Rencana Tindakan Pelaksanaan tindakan ini direncanakan dilakukan dengan menggunakan 2 siklus yang masing-masing terdiri dari perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting) dan observasi / pengamatan (observation), dan refleksi (reflection). 3.4.1 Rencana Siklus I a. Perencanaan
30
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah penyusunan perangkat pembelajaran, meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang perjuangan melawan penjajah, media yang digunakan dalam pembelajaran ini antara lain,alat peraga yaitu berbagai bentuk gambar Peta Konsep, perangkat evaluasi yang meliputi rubrik penilaian dan butir-butir soal (terlampir) serta lembar
observasi
pelaksanaan
RPP
(terlampir)
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dalam siklus ini dibuat untuk tiga kali pertemuan dalam 3,5 jam. b. Tindakan dan Observasi Kegiatan yang dilakukan tahap ini adalah menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam pembelajaran di kelas. Sesuai dengan apa yang diinginkan guru, maka rencana penelitian ini berupa prosedur kerja penelitian tindakan yang dilaksanakan di dalam kelas. Pelaksanaan/tindakan siklus I sesuai dengan perencanaan yang diprogramkan, yaitu: a) Penelitian melaksanakan pembelajaran pokok bahasan “perjuangan melawan penjajahan belanda dan jepang”. b) Menjelaskan materi pelajaran dan dilanjutkan dengan menggunakan metode Peta Konsep dan memberikan tugas percobaan kepada siswa secara berkelompok. c) Memberikan kesempatan siswa untuk berperan aktif selama proses pembelajaran seperti bertanya, mengungkapkan pendapat. d) Pada akhir siklus guru memberikan soal tes siklus I. e) Guru memberikan soal berupa pekerjaan rumah. Kegiatan observasi dilakukan sebagai sarana pengumpulan data yang berkaitan dengan pelaksanaan tindakan penelitian. Observasi dilakukan oleh observer untuk mengamati kegiatan pembelajaran yang menerapkan metode Peta Konsep dalam mata pelajaran IPS tentang perjuangan melawan Belanda dan Jepang. Observer menggunakan lembar observasi untuk mengumpulkan data aktifitas pembelajaran, baik data pembelajaran guru maupun data pembelajaran siswa.
31
c. Refleksi Data dikumpulkan kemudian dianalisis oleh peneliti. Analisis dilakukan dengan cara mengukur baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Data yang diperoleh dikumpulkan kemudian disimpulkan bagaimana hasil belajar dan kreativitas siswa dan bagaimana hasil pembelajaran guru. Kemudian direfleksikan hasil analisis yang telah dikerjakan. 1. Apakah dengan metode Peta Konsep berjalan efektif ? 2. Apakah ada hambatan yang dihadapi dalam pembelajaran metode Peta Konsep? 3. Berapakah jumlah siswa yang mengalami peningkatan hasil belajar? Apakah telah mencapai target yang diinginkan sesuai dengan yang diharapkan guru? Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelemahan dan kelebihan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan serta hambatan-hambatan yang dihadapinya. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan dan sebagai dasar pertimbangan untuk menyusun rencana kegiatan pada Siklus II. Siklus II akan dilaksanakan jika Siklus I belum tuntas. 3.4.2 Rencana Siklus II a. Perencanaan Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah sama dengan Siklus I yaitu penyusunan perangkat pembelajaran meliputi RPP tentang perjuangan melawan penjajahan Belanda dan Jepang, Lembar Penilaian, alat peraga serta lembar observasi. RPP dalam siklus ini dibuat untuk tiga kali pertemuan dalam 3,5 jam. Namun dalam Siklus II ini perencanaan dilakukan dengan mempertimbangkan hasil refleksi pada Siklus I. Tindakan pada Siklus II ini disertai dengan penambahan/penyesuaian kegiatan yang diperkirakan dapat mengatasi masalah pada Siklus I atau dapat meningkatkan ketrampilan yang diinginkan.
32
b. Tindakan Peneliti melakukan tindakan ulang pada siklus I, setelah melihat hasilnya. Kegiatan yang dilakukan tahap ini adalah menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam pembelajaran di kelas. Pelaksanaan atau tindakan siklus II sesuai dengan perencanaan yang diprogramkan, yaitu: a) Melaksanakan tindakan sebagaimana pada siklus I. b) Guru membagikan tugas pada siswa c) Guru mengadakan bimbingan dengan mengamati kesalahan - kesalahan dan kesulitan yang dihadapi siswa. d) Guru memberikan soal tes pada akhir siklus II Kegiatan observasi dilakukan sebagai sarana pengumpulan data yang berkaitan dengan pelaksanaan tindakan penelitian. Kegiatan inti dilakukan oleh guru kelas yang berkolaborasi dengan peneliti dibantu rekan sejawat di sekolah sebagai observer dan waktunya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. c. Refleksi Peneliti menganalisis semua tindakan pada siklus I dan siklus II, kemudian melakukan refleksi terhadap strategi yang dilakukan dalam tindakan kelas dan diharapkan siswa mengalami peningkatan hasil belajar. Data–data yang telah dicatat dalam lembar pengamatan baik siswa ataupun guru serta penilaian dalam menyelesaikan tes formatif dianalisis untuk mendapat kesimpulan. Hasil analisis dicatat apakah pada setiap tahapan sudah menunjukkan peningkatan atau belum. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kerjasama dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika dengan demikian pelaksanaan dapat lebih optimal. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan. Adapun skema atau siklus penelitian tindakan menurut daryanto (2011:31) sebagai berikut:
33
Perencanaan tindakan Analisis dan refleksi observasi
Analisis dan refleksi
Pelaksanaan tindakan Perbaikan rencana tindakan
observasi
Pelaksanaa n tindakan
DST Gambar 3.1 Gambar skema siklus penelitian 3.5
Data dan Cara Pengumpulannya Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data observasi (data kualitatif) dan hasil tes evaluasi. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah :
1.
Tes Guru memberi tes sebagai sarana mengevaluasi siswa guna mengukur tingkat keberhasilan siswa belajar tentang perjuangan melawan penjajahan Belanda dan Jepang melalui metode Peta Konsep. Tes hasil belajar diselenggarakan setelah pembelajaran IPS usai. Alat pengumpulan data berupa teknis tes tertulis di bagi menjadi dua yaitu butir soal tes untuk siklus 1 dan butir soal tes untuk siklus 2 berbentuk tes pilihan ganda. Test yang digunakan adalah tes tertulis yang berbentuk tes pilihan ganda. Sebelumya jumlah soal ini adalah siklus I berjumlah 30 soal dan siklus II berjumlah 20 soal kemudian penulis mengadakan analisis butir soal tes dan mengadakan tes validitas dan reliabilitas. Langkah analisis butir soal tersebut adalah: a. Validitas Tes
34
Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut dapat mngukur apa yang seharusnya diukur secara tepat. Validitas digunakan untuk mengetahui tingkat kevalidan masing-masing butir soal. Sehingga dapat ditentukan butir soal yang gagal dan diterima. Dalam penelitian ini penulis menggunakan SPSS 17 untuk menghitung kevalidan soal. b.
Reliabilitas Suatu tes dikatakan reliabel apabila tes tersebut hasil hasil yang mantap. Antara validitas dan reliabelnya berhubungan erat, yaitu memenuhi syarat reliabel suatu soal harus valid dahulu. Oleh karena itu reliabel suatu soal tidak perlu diragukan lagi aapabila soal tersebut sudah valid. Penulis juga mnggunakan SPSS 17 untuk mengetahui reliabilitas soal
c.
Taraf kesukaran Menurut Arikunto dalam Daryanto (2011:188) bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal adalah indeks kesukaran. Rumus yang digunakan untuk menentukan taraf kesukaran adalah: 𝑃𝑃 =
𝐵𝐵
(Arikunto,2002:208)
𝐽𝐽𝐽𝐽
Dengan: P : Indeks kesukaran B: Jumlah seluruh seiswa JS: Jumlah seluruh siswa peserta tes Kriteria untuk menentukan indeks kesukaran soal adalah sebagai berikut:
2.
Observasi
•
Soal dengan P= 0,000 sampai 0,300 adalah sukar
•
Soal dengan P= 0,301 sampai 0,700 adalah sedang
•
Soal dengan P= 0,701 sampai 1,000 adalah mudah
35
Tahap observasi sebenarnya berjalan bersamaan dengan tahap pelaksanaan tindakan. Observasi digunakan untuk mendapat data tentang pengajaran guru didalam kelas, sehingga bisa dilihat di dalam pelaksanaan pembelajaran benar-benar sesuai dengan kondisi dan proses yang diharapkan. observasi dilakukan terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan metode Peta Konsep. Pada tahap ini, guru sebagai peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal-hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan lembar instrumen observasi/ evaluasi yang telah disusun. Termasuk juga pengamatan secara cermat pelaksanaan skenario pembelajaran dari waktu ke waktu dan dampaknya terhadap proses dan hasil belajar siswa. Data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif (hasil tes) dan (hasil angket) dan kualitaif
yang mnunjukkan keaktivan
kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh Observer. 3.
Angket Angket adalah suatu alat pengumpul data yang berupa serangkaian pertanyaan yang diajukan pada responden untuk mendapat jawaban (Depdikbud:1975). Angket adalah suatu daftar atau kumpulan pertanyaan tertulis yang harus dijawab secara tertulis juga ( WS.Winkel, 1987). Angket merupakan
teknik
pengumpulan
data
yang
dilakukan
dengan
mengadakankomunikasi dengan sumber data (I. Djumhur, 1985). Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan pengertian angket adalah suatu alat
pengumpul data yang berupa serangkaian pertanyaan
tertulis yang diajukan kepada subyek untuk mendapatkan jawaban secara tertulis juga. Dalam penelitian ini angket digunakan untuk memperoleh data kreatifitas siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan metode Peta Konsep. Sebelum pengisian angket
penulis melakukan validitas dan
realibilitas pada butir soal angket tersebut dengan mnggunakan SPSS 17. Soal yang berjumlah 20 soal akan diadakan validitas dan reliabilitas. 4.
Uji Instrumen Penelitian
36
Uji coba instrumen penelitian di lakukan di luar sasaran penelitian. Secara umum ujicoba dimaksudkan untuk memeperoleh (1) validitas, (2) reliabilitas, dan (3) derajat kesukaran a.
Validitas
Validitas butis soal dimaksudkan untuk mengetahui kelayakan tes sehingga dapat digunakan sebagai instrumen dalam penelitian ini. Pada siklus I dari jumlah soal yang sebelumnya 40 soal diperoleh 9 soal diyatakan tidak valid dan 31 soal dinyatakan valid. Dan pada siklus II dari 30 soal diperoleh 10 soal dinyatakan tidak valid dan 20 soal dinyatakan valid. Dan pada angket dari 20 soal diperoleh 5 soal dinyatakan tidak valid dan 15 soal dinyatakn valid. . Tingkat validitas suatu instrument dapat diketahui dengan cara mengkorelasikan setiap skor pada butir instrument dengan total skor setelah dikurangi skor butirnya sendiri(corrected item to total correlation). r < 0,20 : Tidak ada validitas 0,20 ≤ r < 0,40 : Validitas rendah 0,40≤ r < 0,60 : Validitas sedang 0,60≤ r <0,80 : Validitas tinggi 0,80≤ r < 1,00 : Validitas sempurna Tabel 3.1 Validasi Soal Tes Formatif NO
Siklus
1.
Kretwria
No. Soal
Valid
2,3,4,5,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,20,21, 22,23,24,25,26,27,28,29,30,35,36,37,40
I 2.
Tidak valid
1,6,19,31,32,33,34,38,39
3.
Valid
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,15,16,22,23,24,28 ,29,30
II 4.
Tidak Valid
14,17,18,19,20,21,25,26,27
b. Reliabilitas Untuk menguji reliabilitas instrument dilakukan analisis factorial dengan konstruk satu faktor untuk setiap perangkat dengan merujuk teori koefisien reliabilitas alpha dari Cronbach (Azwar, 2000). Kriteria untuk menentukan tingkat
37
reliabilitas instrument digunakan pedoman yang dikemukakan oleh George dan Mallery (1995) sebagai berikut: ≤ 0,7 :Tidak dapat diterima 0,7 < a ≤ 0,8 : Dapat diterima 0,8 < a ≤ 0,9 : Reliabilitas bagus > 0,9 : Reliabilitas memuaskan Dari data siklus I di dapatkan reliabilitasnya adalah 0,845 itu artinya reliabilitasnya bagus dan pada siklus II didapatkan 0,823 itu juga sama artinya bahwa reliabilitas nya bagus., dan pada angket kreativitas didapatkan reliabilitasnya 0,772 itu artinya dapat diterima. c. Taraf kesukaran soal hasil analisi didapatkan dari 40 soal pada siklus I yang telah diuji didapatkan.
Sukar
:0
•
Sedang
: 26
•
Mudah
: 14
Pada siklus II taraf kesukaran soal dari 30 soal didapatkan.
3.6
•
Sukar
:0
•
Sedang
: 29
•
Mudah
:1
Indikator Kinerja Indikator kinerja adalah harapan terjadinya peningkatan pemahaman dan
hasil belajar siswa berdasarkan kenaikan nilai rata – rata dikelas dari siklus 1 ke siklus 2. Penggunaan Metode Peta Konsep dinyatakan dapat meningkatkan hasil belajar siswa apabila 80 % dari jumlah siswa mendapat nilai ≥ 65 sebagai hasil belajar mata pelajaran IPS pada tahap evaluasi sesuai KKM. Selain itu indikator keberhasilan yang lain adalah melalui angket yang digunakan untuk mengetahui tingkat Kreativitas siswa 80% siswa kreatif dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode Peta Konsep.
38
3.7
Teknik Analisis Data Data yang telah diperoleh akan dianalisis menggunakan deskriptif
komparatif untuk data kuantitatif yaitu membandingkan nilai tes kondisi awal, nilai tes setelah siklus 1, dan nilai tes setelah siklus 2. Sedangkan untuk data kualitatif dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif berdasarkan hasil observasi dan refleksi dari tiap–tiap siklus. Analisis data terhadap hasil penelitian dijelaskan sebagai berikut: a.
Analisis data hasil penelitian yang tergolong data kuantitatif berupa hasil belajar dengan cara persentase yaitu dengan menghitung peningkatan ketuntasan belajar siswa secara individu.
b.
Data kualitatif maupun kuantitatif diperoleh dari observasi yang dilakukan oleh observer mengenai kreativitas siswa dalam proses pembelajaran dengan Peta Konsep. Data diperoleh dari lembar observasi tentang Kreativitas. Adapun kisi-kisi instrumen penelitian sebagai berikut:
39
3.8 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian a. Kisi-kisi Instrumen Evaluasi TABEL 3.2 KISI-KISI INSTRUMEN EVALUASI SIKLUS I
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
Item Soal
Soal Nomor Menghargai 2.1 2.1.1Menceritakan peristiwa- 1-9 peranan tokoh Mendeskrips peristiwa jatuhnya Nusantara pejuang dan ikan ke tangan kekuasaan Belanda. masyarakat perjuangan 2.1.2Membuat laporan tentang 10-21 dalam para peristiwa penting perlawanan rakyat terhadap mempersiapkan tokoh pemerintah kolonial Belanda dan pejuang mempertahankan pada masa yang terjadi di daerah masingpenjajahan masing berdasarkan hasil kemerdekaan Belanda wawancara/membaca. Indonesia. dan Jepang. 2.1.3Menceritakan 22-25 peranan beberapa tokoh pergerakan nasional pada masa penjajahan. Misalnya: 1. d r . W ahidin 2. Sudirohusodo 3. Sutomo 4. Ki Hajar Dewantoro dsb. 2.1.4 Membuat riwayat 26-27 singkat/ringkasan cerita tentang tokoh -tokoh pergerakan nasional 2.1.5 menceritakan masing- 28-30 masing tokoh dalam peristiwa sumpah pemuda.
Jumlah Soal 9
12
4
2
3
40
Tabel 3.3 KISI-KISI INSTRUMEN EVALUASI SIKLUS II
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Menghargai Masa peranan tokoh persiapan pejuang dan Kemerdekaan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia
Indikator
Item Soal Soal Jumlah Nomo Soal r 7 beberapa 1-7 rangka
•
Menjelasakan usaha dalam mempersiapkan kemerdekaan indonesia
•
Menjelaskan perlunya 8-12 perumusan dasar negara sebelum kemerdekaan
5
•
Mengodentifikasi peranan 13-16 beberapa tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
4
•
Menunjukkan sikap menghargai jasa para pahlawan dalam 17-20 mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
4
41
b. Kisi-Kisi Angket Kreativitas TABEL 3.4 KISI-KISI LEMBAR KREATIFITAS. 1. Hasrat keingin tahuan cukup
1.1 Sering mengajukan pertanyaan 1.2 Semangat
besar
mengikuti
pembelajaran 1.3 Membaca
buku
sebelum
pembelajaran berlangsung 2. Bersikap terbuka 2.1 Mencatat hal-hal yang penting terhadap
2.2 Mendengarkan penjelasan dari
pengalaman baru
guru 2.3 Senang dengan pembelajaran dengan metode yang baru
3
Panjang akal
3.1 Dapat
menghubungkan
kejadian yang satu dengan Kreativitas Siswa
yang lainnya.
Dalam
3.2 Yakin
Pembelajaran
dengan
kebenaran
pendapat diri sendiri, dan akan merubah
jika
mendapatkan
keritikan
dari
teman-teman
yang membangun. 3.3 Berfiki dan menelaah terlebih dahulu sebelum menulisakan hal-hal yang penting 4
Memiliki
4.1 Bertanya satu atau dua kali
semangat
4.2 Lebih dua kali bertanya dalam
bertanya meneliti
dan
sebuah pembelajaran 4.3 Dapat
menghubungkan
kejadian – kejadian pada masa perjuangan melawan penjajah
42
dengan peta konsep 5
Menanggapi
5.1 Berusaha memberikan
pertanyaan yang
tanggapan terhadap
diajukan
permasalahan yang terjadi
serta
memberi jawaban
5.2 Berani mengeluarkan lebih
argument dalam
banyak
menyelesaikan pertanyaan dari guru 5.3 Menanggapi dan menjawab pertanyaan dari guru
b. Kisi-Kisi Metode Peta Konsep Tabel 3.5 No
1. mengidentifikasi ide pokok 1.1 siswa membaca dan atau prinsip yang melingkupi mencari ide pokok sejumlah konsep pada setiap alinea yang mereka baca 1.2 siswa mencari konsep umum pada setiap materi
Metode peta konsep
2. mengidentifikasi ide-ide atau 2.1 siswa mencari sub konsep-konsep sekunder yang ide pokok dari ide menunjang ide utama; sentral yang mereka khususkan 3. menempatkan ide utama di 3.1 siswa menempatkan tengah atau di puncak peta ide pokok di tengah tersebut; atau di puncak peta konsep 4. mengelompokkan ide-ide 1.1 siswa menempatkan sekunder di sekeliling ide sub ide pokok di utama yang secara visual bawah ide sentral menunjukan hubungan ide-ide tersebut dengan ide utama.