BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan diuraikan definisi masing-masing peubah dan membuat alat ukur pada peubah yang diteliti serta cara menghitung peubah tersebut.
3.1. Peubah Penelitian 3.1.1. Identifikasi Peubah Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua peubah bebas, satu peubah terikat dan satu peubah moderator yaitu: a. Peubah Tak gayut
: Servant leadership dan lingkungan kerja
b. Peubah Gayut
: Loyalitas guru
c. Peubah Moderator
: Jenis kelamin
3.2. Definisi Operasional 3.2.1.Peubah Loyalitas Meyer, et al. (dalam Savareikene & Daugirdas, 2009) mendefinisikan loyalitas sebagai loyalitas karyawan
mengacu kekuatan dari identifikasi
rasa pengikut, kesediaan untuk melakukan upaya ekstra, lampiran dan dedikasi untuk berkembang.
3.2.2. Peubah Servant Leadership Menurut Page & Wong (2000) menyatakan bahwa pemimpin yang melayani adalah seorang pemimpin yang memiliki tujuan utama adalah melayani orang lain yang didasarkan pada orientasi karakter, orientasi orang, orientasi tugas dan orientasi proses, dan secara khusus servant leader (pemimpin pelayan) menunjukkan integritas, kerendahan hati, servanthood
40
atau kehambaan, kepeduliaan terhadap orang lain, memberdayakan orang lain, mengembangkan orang lain, visi penetapan tujuan, leading atau memimpin, pemodelan atau keteladanan, membangun tim dan pengambilan keputusan bersama.
3.1.2.3. Peubah Lingkungan kerja Lingkungan kerja adalah (Moos dalam Masqood, 2011) adalah tempat dimana individu melakukan aktivitas. Lingkungan kerja yang kondusif akan memberikan rasa aman dan memungkinkan karyawan untuk dapat bekerja optimal. Lingkungan kerja dapat memengaruhi emosi karyawan.
3.3. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Populasi dalam penelitian ini adalah guru honor pada persekolahan Kristen di kota Ambon dengan jumlah 141 orang guru honor seperti dijabarkan pada Tabel 3.1. berikut ini:
No 1. 2. 3. 4. 5.
Tabel 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Nama Sekolah Jumlah Guru L P Yayasan persekolahan Kristen 25 19 Protestan Maluku (YPKPM) Yayasan Xaverius 20 15 Yayasan Bintang Timur 12 13 Yayasan Oikumene 9 9 SMA Kristen Passso 7 12 Sub Total 73 68 Total 141
Dari populasi yang ada maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 141 guru dengan menggunakan teknik sampling jenuh, dengan 35 41
guru sampel untuk dilakukan uji coba (try out). Pengambilan sampel try out dilakukan dengan menggunakan teknik stratifikasi proporsional sampling ditinjau dari jenis kelamin. 3.4. Jenis data dan Prosedur Pengumpulan Data 3.4.1. Jenis Data Jenis data yang digunakan adalah data primer yang didapat dari penyebaran angket pernyataan yang di dalamnya berisi skala-skala psikologi, dengan cara membagikan langsung kepada guru atau subjek penelitian.
3.4.2. Prosedur Pengumpulan Data Sebagai tahap awal, penulis mengumpulkan informasi secara langsung dari beberapa sekolah di Yayasan Persekolahan Kristen kota Ambon pada bulan Juli sampai Agustus 2015. Pengumpulan data awal dengan menggunakan metode wawancara dan kuesioner. Setelah mendapat ijin penelitian, penulis mengurus surat ijin penelitian. Sebelum melakukan penelitian, penulis melakukan try out skala psikologi yang telah penulis buat terlebih dahulu terhadap 35 guru honorer yang diambil dengan menggunakan proporsional sampling. Tryout dilakukan dari tanggal 10 Desember-12 Januari. Setelah melakukan tryout dan ditemukan bahwa uji diskriminasi aitem serta reliabilitas baik maka peneliti melakukan penelitian. Penelitian dilakukan dari tanggal 27 Februari – 19 April 2016, dengan cara membagikan skala psikologi kepada 141 guru honorer di beberapa sekolah pada Yayasan Persekolahan Kristen kota Ambon.
3.5. Alat Ukur Penelitian Dalam penelitian ini data mengenai variabel-variabel diperoleh dengan menggunakan instrumen berupa skala yang harus diisi oleh siswa.
42
3.5.1 Skala Loyalitas Alat ukur yang digunakan untuk mengukur skala loyalitas adalah skala loyalitas berdasarkan aspek-aspek yang dikemukakan Meyer et al. (dalam Savareikene & Daugridas, 2009) dengan 18 item pernyataan, reliabilitas item yang diperoleh adalah: aspek loyalitas afektif (α=0,867) dan loyalitas berkelanjutan (α=0,89) dan loyalitas normatif (α=0,72) Penjabaran dari loyalitras, indikator dan sebaran total item sebagai cetak biru alat ukur yang nantinya akan dipakai dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.2.berikut ini Tabel 3.2. Cetak Biru Skala Loyalitas No 1.
Aspek Loyalitas afektif
Indikator
Aitem
a. Nilai-nilai sejajar dengan 1. Pemimpin saya cenderung atasan menempatkan saya seperti bawahan 2. Pemimpin saya cenderung bersikap baik kepada saya 3. Pemimpin saya adalah orang yang paling pengertian b. Mampu menempatkan diri 4. Saya percaya pada kemampuan pada usaha dan energi saya sendiri sendiri 5. Saya tidak ingin mengharapkan bantuan orang lain sebelum menyelesaikan sendiri 6. Setiap masalah pasti ada jalan keluarnya 7. Saya memiliki tekad yang kuat untuk menyelesaikan pekerjaan saya 8. Saya dapat mencapai apa yang c. Menyelaraskan nilai dan misi saya inginkan 9. Saya dapat menjalankan tugas dan tanggung jawab saya dengan baik
43
No Aitem F U 2,3 1
4,5,6
7,8,9
Tabel 3.2. (Lanjutan) No 2
3
Definisi
Aspek Loyalitas berkelanjutan
Loyalitas normatif
Indikator
Aitem
a. Memilih bertahan 10. Saya tetap menjalankan dalam organisasi tugas walaupun gaji saya minim 11. Saya akan bekerja keras dalam waktu yang lama 12. Saya menikmati pekerjaan saya 13. Saya tetap bekerja dengan nyaman di tempat kerja saya bekerja sekarang 14. Saya senang dapat bekerja di tempat kerja sekarang b. Pemberian 15. Saya berusaha kepuasan bagi menampilkan yang terbaik atasan dari saya 16. Saya bekerja lembur untuk menyelesaikan tugas saya 17. Saya selalu datang tepat waktu 18.Saya tidak ingin mengecewakan pimpinan saya a. Rasa kewajiban dan 19.Jika terlalu lama cuti, komitmen moral saya merasa tidak enak 20. Berlibur di saat jam mengajar tidak menyenangkan 21. Saya tidak ingin mengecewakan siswasiswa saya ketika saya mengajar b. Perasaan untuk 22. Saya merasa tidak enak menetap di jika berpindah dari tempat organisasi saya mengajar sekarang tersebut 23. Saya begitu nyaman dengan tempat saya mengajar sekarang 24. Saya tidak ingin keluar dari tempat saya mengajar sekarang walaupun ada penawaran menarik
44
No Aitem F U 10,11, 12,13, 14
15,16, 17,18
19,20, 21
22,23, 24
Tabel 3.2. (Lanjutan) No
Aspek
Indikator c.
Individu melakukan pekerjaannya karena memang harus melakukannya
d.
Aitem
No Aitem F U
25. Saya tetap menjalankan tanggung jawab saya karena kewajiban saya 26. Saya tidak dapat bolos kerja ketika saya bekerja 27. Saya tetap mengajar walaupun sakit
Individu percaya 28. Pemimpin saya dapat bahwa orang mengandalkan saya lain mengerjakan tugas mengandalkan 29. Saya dapat dipercaya nya mengerjakan tugas-tugas yang berat 30. Pemimpin saya cenderung tidak dapat mengandalkan saya mengerjakan tugas Total
Skala loyalitas
25,26, 27
28,29
30
30
ini menggunakan lima tingkat penilaian (skala Likert)
yakni nilai 1 sampai 5 pernyataannya disusun dalam bentuk favorable dan unfavorable. Untuk pernyataan favorable diberi nilai 5 untuk jawaban sangat sesuai, 4 untuk jawaban sesuai, 3 untuk jawaban netral, 2 untuk jawaban tidak sesuai, 1 untuk jawaban sangat tidak sesuai. Sedangkan pernyataan unfavorable diberi nilai 1 untuk jawaban sangat sesuai, 2 untuk jawaban sesuai, 3 untuk jawaban netral, 4 untuk jawaban tidak sesuai, 5 untuk jawaban sangat tidak sesuai.
3.5.2 Skala servant leadership Alat ukur yang digunakan untuk mengukur skala servant leadership adalah self assessment of servant leadership berdasarkan pengembangan oleh Wong dan Page (2000), dengan 100 item pernyataan, reabilitas item yang diperoleh adalah: Integritas (α=0,796), kerendahan hati (α=0,656), kehambaan
(α=0,761),
kepedulian
terhadap
orang
lain
(α=0,714),
memberdayakan orang lain (α=0,765), mengembangkan orang lain (α=0,916), visi (α=0,569), penetapan tujuan (α=0,768), memimpin
45
(α=0,837),
keteladanan (α=0,763),
membangun tim
(α=0,815)
dan
pengambilan keputusan bersama (α=0,802), yang kemudian dimodifikasi penulis menjadi 30 item pernyataan Penjabaran dari aspek servant leadership, indikator dan cetak biru alat ukur yang nantinya akan dipakai dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.3. berikut. Table 3.3. Cetak Biru Skala Servant Leadership No 1.
Aspek Orientasi karakter
Indikator
Aitem
a.
Integritas
1. Pemimpin saya tidak peduli melakukan apa yang benar daripada mencari apa yang baik 2. Pemimpin saya adalah orang yang jujur dan atau dapat dipercaya
b.
Kerendahan hati
3. Jika melakukan kesalahan, pemimpin saya cenderung mengakuinya 4. Pemimpin saya selalu belajar dari bawahannya 5. Pemimpin saya adalah seorang yang rendah hati
c.
Kehambaan
6.
7.
8.
2
Kepercayaan karyawan
a.
b.
Kepeduliaan terhadap orang lain
9. 10.
Memberdayaka 11. n orang lain
12.
46
Pemimpin saya cenderung marah-marah ketika menerima kritikan dari bawahannya Pemimpin saya lebih senang dilayani daripada melayani Pemimpin saya selalu mengesampingkan kepentingannya untuk organisasi Pemimpin saya selalu ada ketika dibutuhkan Pemimpin saya adalah orang yang kurang memiliki empati Pemimpin saya cenderung memberi dorongan kepada saya untuk mengambil inisiatif sendiri Pemimpin saya memberikan dukungan kepada saya
Nomor Aitem F 1
U 2
3,4,5
8
6,7
9
10
13
11,12
Tabel 3.3. (Lanjutan) No
Aspek
Indikator c.
3
Orientasi tugas
Mengembangka n orang lain
a. Visi
b. Penetapan tujuan
c. Memimpin
Aitem 13. Pemimpin saya cenderung membantu saya ketika dibutuhkan 14. Pemimpin saya memberikan kontribusi yang besar untuk pertumbuhan pribadi saya 15. Pemimpin saya cenderung memperlihatkan bakatbakat yang tersembunyi 16. Pemimpin saya tidak mendorong bawahannya untuk mencapai tujua organisasi 17. Pemimpin saya kurang memiliki visi dan misi yang jelas dalam menjalankan tugas 18. Pemimpin saya adalah seorang yang fokus dalam bekerja 19. Pemimpin saya lebih melihat hasil daripada aktivitas atau program 20. Bagian penting dari pekerjaan pemimpin saya adalah memberi inspirasi kepada setiap bawahan 21. Pemimpin saya memiliki pemahaman yang baik tentang organisasi yang dipimpinnya 22. Pemimpin saya selalu menunggu sesuatu terjadi pada organisasi baru bertindak
47
Nomor Aitem F 13,14
U 15
16 17
18
19
20,21
22
Tabel 3.3. (Lanjutan) No 4
Aspek Orientasi proses
Indikator a.
Keteladanan
b. Membangun tim
c. Pengambilan keputusan bersama
Aitem 23. Pemimpin saya membuat skala prioritas dalam melayani orang lain 24. Pemimpin saya tidak menyalahgunakan kesempatan 25. pemimpin saya tidak mampu memberikan contoh yang baik kepada bawahannya 26. Pemimpin saya mengatasi masalah secara produktif 27. Pemimpin saya komunikatif 28. Pemimpin saya bersedia berbagai informasi kepada bawahannya 29. Pemimpin saya sangat terbuka terhadap ide-ide dan kritik-kritik dari bawahannya 30. Pemimpin saya kurang memiliki ide-ide yang menantang
Total
Nomor Aitem F U 23 25 24
26 27
28 29
30
30
Skala servant leadership ini menggunakan lima tingkat penilaian (skala Likert) yakni nilai 1 sampai 5 pernyataannya disusun dalam bentuk favorable dan unfavorable. Untuk pernyataan favorable diberi nilai 5 untuk jawaban sangat sesuai, 4 untuk jawaban sesuai, 3 untuk jawaban netral, 2 untuk jawaban tidak sesuai, 1 untuk jawaban sangat tidak sesuai. Sedangkan pernyataan unfavorable diberi nilai 1 untuk jawaban sangat sesuai, 2 untuk jawaban sesuai, 3 untuk jawaban netral, 4 untuk jawaban tidak sesuai, 5 untuk jawaban sangat tidak sesuai
48
3.5.3 Skala Lingkungan kerja Alat ukur yang digunakan untuk mengukur skala lingkungan kerja adalah work environment scale
berdasarkan dimensi-dimensi
yang
dikemukakan oleh Moos (dalam Masqood, 2011), dengan 90 item pernyataan, reabilitas item yang diperoleh adalah: dimensi hubungan (α=0,560), dimensi pertumbuhan pribadi (α=0,678) dan dimensi sistem serta sistem perubahan (α=0,787), kemudian dimodifikasi oleh penulis menjadi 30 item pernyataan. Penjabaran dari aspek yang dikemukakan oleh Moos, indikator dan cetak biru alat ukur yang nantinya akan dipakai dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.4. berikut:
Table 3.4. Cetak Biru Skala Lingkungan Kerja No
1
Aspek
Aspek hubungan
Indikator
Aitem
a. Keterlibatan
1. Pekerjaan adalah tantangan bagi saya 2. Saya mengalami kesulitan mendapatkan teman sekerja yang mendapatkan pekerjaan tambahan 3. Tidak ada semangat dalam kelompok 4. Dalam organisasi setiap orang mengambil keuntungan untuk kepentingan pribadi 5. Setelah selesai bekerja, sangat jarang sesama guru melakukan hal bersama 6. Ketika ada masalah kebanyakan orang bergunjing di belakang orang lain 7. Pemimpin saya jarang memuji bawahannya jika melakukan sesuatu yang baik 8. Pemimpin saya tidak mengharapkan sesuatu yang berlebihan dari kinerja bawahannya
b. Kohesi rekan kerja
c. Dukungan atasan
49
Nomor Aitem F U 1 2,3
-
4,5, 6
8
7,9
Tabel 3.4. (Lanjutan) No
2
Aspek
Aspek pertumbuhan pribadi
c.
3
Aspek sistem pemeliharaan dan sistem perubahan
Indikator
a.
Otonomi
b.
Orientasi tugas
c.Tekanan kerja
a.
Kejelasan
b.
Kontrol manajer
Aitem
9. Pemimpin saya kurang memberikan pengawasan kepada kinerja bawahannya 10. Saya bertanggung jawab atas pekerjaan yang diberikan pimpinan saya 11. Saya didorong untuk mempelajari hal-hal baru yang berhubungan dengan pekerjaan 12. Pemimpin saya cenderung mendiskusikan tujuantujuan kerja dengan bawahannya 13. Saya menghabiskan banyak waktu saya untuk menyelesaikan pekerjaan 14. Saya lebih memilih menyelesaikan pekerjaan saya sebelum bersenang-senang 15. Lingkungan kerja saya begitu efisien dalam melaksanakan pekerjaannya 16. Rekan-rekan saya kurang senang menghabiskan waktu ketika bekerja lembur 17. Rekan-rekan saya lebih memilih menyelesaikan pekerjaan yang mudah 18. Ada banyak deadline tugas yang harus dipenuhi 19. Ada banyak hal-hal dalam pekerjaan tidak teratur 20. Saya bingung dengan aturan dan kebijakan dalam organisasi 21. Pemimpin saya kurang fleksibel 22. Aturan-aturan disekolah begitu membosankan 23. Pemimpin saya kurang memberikan tantangan pada pekerjaan yang saya kerjakan 24. Pemimpin saya memberikan peringatan keras kepada guru yang terlambat datang
50
Nomor Aitem F U
10, 11, 12
13, 14, 15
18
16 17
-
19 20 21
24
22 23
Tabel 3.4. (Lanjutan) No
Aspek
Indikator
c.
Inovasi
d.
Aitem
Saya merasa dihargai ketika dapat menyelesaikan tugas tepat waktu 26. Ada berbagai cara yang dilakukan pemimpin untuk menciptakan suasana kerja yang baru 27. Aturan kerja yang ada kurang dapat memberi perubahan yang signifikan 28. Suasana di ruang kerja saya menyenangkan Kenya 29. Saya kurang nyaman ketika manan kerja di tempat yang bising fisik 30. Pencahayaan dalam ruangan saya membuat saya merasa nyaman Total Item
Skala lingkungan kerja
25.
Nomor Aitem F U 25, 27 26
28 29
30
30
ini menggunakan lima tingkat penilaian (skala
Likert) yakni nilai 1 sampai 5 pernyataannya disusun dalam bentuk favorable dan unfavorable. Untuk pernyataan favorable diberi nilai 5 untuk jawaban sangat sesuai, 4 untuk jawaban sesuai, 3 untuk jawaban netral, 2 untuk jawaban tidak sesuai, 1 untuk jawaban sangat tidak sesuai. Sedangkan pernyataan unfavorable diberi nilai 1 untuk jawaban sangat sesuai, 2 untuk jawaban sesuai, 3 untuk jawaban netral, 4 untuk jawaban tidak sesuai, 5 untuk jawaban sangat tidak sesuai.
3.6. Uji Daya Diskriminasi Aitem dan Reliabilitas 3.6.1 Uji Daya diskriminasi aitem Azwar (2015) menyatakan daya diskriminasi aitem atau daya beda adalah sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang diukur. Misalnya dalam skala yang diukur untuk mengungkapkan kompetensi interpersonal, maka aitem berdaya beda tinggi adalah aitem yang menunjukkan mana individu atau kelompok individu yang memiliki 51
kompetensi interpersonal yang tinggi dan mana yang tidak. Pengujian daya diskriminasi aitem dilakukan dengan cara menghitung menghitung koefisien korelasi antara distribusi skor aitem dengan distribusi skor skala itu sendiri. komputasi ini akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total. Sebagai kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem total biasanya digunakan batasan r = 0.30. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0.30 daya bedanya dianggap memuaskan.Jika koefisien korelasi kurang dari 0.30 maka dinyatakan gugur (Azwar, 2015).
3.6.2 Uji reliabilitas Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana suatu hasil pengukuran dapat dipercaya atau diandalkan (Azwar, 2015). Suatu alat ukur dapat dikatakan reliable atau handal bila dipergunakan berulang kali hasilnya tetap sama dari waktu ke waktu. Analisis data menggunakan uji statistik alpha cronbach. Data dikatakan reliabel jika nilai alpha cronbach sama dengan 0,60 (Ghozali, 2009).Kategori tingkatan reliabilitas dengan koefisien alpha menurut Sugiyono (2006) dan akan menjadi pedoman penelitian ini sebagai berikut: Tabel 3.5 Pedoman Penilaian Reliabilitas Alpha 0.00-0.199 0.20-0.399 0.40-0.5999 0.60-0.7999 0.80-1.000
Kriteria Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat
52
3.7. Uji Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik dilakukan agar mendapatkan model regresi yang baik dan benar-benar mampu memberikan estimasi yang handal dan tidak bias sesuai dengan kaidah Best Linear Unbiased Estimator (BLUE). Uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, uji linearitas.
3.7.1 Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, kedua variabel (bebas maupun terikat) mempunyai distribusi normal atau setidaknya mendekati normal (Ghozali, 2009). Uji normalitas dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov dan grafik Histogram serta PP Plot Test. Pada uji Kolmogorov-Smirnov apabila nilai signifikan > 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal. Normalitas P-P Plot Test dideteksi dengan melihat titik-titik yang mengikuti garis linier yang bergerak dari bawah kekanan atas. Sehingga bila titik-titik tersebut mengikuti garis linier, berarti data terdistribusi normal dan analisis dapat dilanjutkan (Santoso, 2010).
3.7.2. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas adalah untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Apabila terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolinearitas (Ghozali, 2009). Ghozali (2009) juga menyatakan bahwa apabila nilai tolerance > 0.10 dan nilai VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinearitas.
53
3.7.3 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika varians berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2009). Apabila titik pada grafik scatterplot menyebar secara acak di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y serta tidak membentuk pola yang jelas atau tertentu, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Santoso, 2010).
3.7.4 Uji Linearitas Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui linearitas hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dan untuk mengetahui signifikansi penyimpangan dari linearitas hubungan tersebut. Jika penyimpangan tersebut tidak signifikan (p > 0.05), dan signifikansi linearitas signifikan (p < 0.05), maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat adalah linear (Hadi, 2000). Selain melihat tabel statistik, uji linearitas juga dapat dicek dengan melihat residual scatterplot sebagai bagian dari perhitungan regresi berganda. Residual scatterplot harus menunjukan garis lurus sebagai indikator bahwa pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen bersifat linier (Pallant, 2007).
3.8 Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis penelitian, teknik analis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda, dengan menggunakan bantuan SPSS 16.0. Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas yaitu: Servant leadership (X1), lingkungan kerja
54
(X2), terhadap variabel terikatnya yaitu loyalitas (Y). Hipotesis dalam penelitian ini adalah: Terdapat pengaruh secara simultan antara servant leadership dan lingkungan kerja terhadap guru honor persekolah Kristen dan melihat adanya perbedaan antara servant leadership dan lingkungan kerja ditinjau dari jenis kelamin.
55