29
BAB III METODE PENELITIAN A.
Waktu dan Tempat Penelitian Proses penelitian ini akan dilakukan mulai dari bulan Oktober 2015
sampai dengan Desember 2015. Sedangkan lokasi penelitian akan dilakukan di Jakarta Utara dalam bentuk penyebaran kuesioner terstruktur yang telah disiapkan untuk melakukan penelitian. B.
Desain Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan, maka jenis penelitian
ini digolongkan sebagai penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara acak, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono,2010). Untuk melaksanakan penelitian dan memperoleh data, maka perlu ditentukan teknik pengumpulan data yang akan digunakan, karena teknik pengumpulan data merupakan salah satu aspek yang berperan dalam kelancaran dan keberhasilan dalam suatu penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan membagikan kuesioner atau angket ke pengguna mobil Ayla yang dijumpai di Jakarta Utara. Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk dapat mengungkapkan data dari variabel X dan Y.
29
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
Teknik ini merupakan sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk mendapatkan informasi dari responden. Kuesioner dibuat berdasarkan kisi-kisi indikator penelitian yang telah ditetapkan. Jenis kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup, yaitu semua alternatif jawaban sudah tersedia, dimana responden hanya memilih jawaban yang telah disediakan. C.
Definisi dan Operasionalisasi Variabel Untuk mengetahui pengaruh atribut produk terhadap keputusan pembelian,
maka diperlukan operasionalisasi variabel. Menurut Sugiyono (2009) variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Operasionalisasi variabel ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh pengukuran variabel – variabel penelitian yang menjadi variabel bebas ( independen variabel ) dan variabel terikat ( dependen variabel ). Pada penelitian ini terdapat variabel-variabel, antara lain yaitu : a. Variabel independen adalah sejumlah gejala dengan berbagai faktor yang didalamnya menentukan atau mempengaruhi adanya variabel-variabel yang lain (Sugiyono, 2009). Dalam penelitian ini variabel independen yang digunakan adalah citra merek, kualitas produk dan harga. b. Variabel dependen adalah sejumlah gejala dengan berbagai faktor didalamnya yang ada ditentukan atau dipengaruhi oleh adanya variabel lain (Sugiyono, 2099). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
Dalam penelitian ini digunakan definisi operasional variabel agar menjadi petunjuk dalam penelitian ini. Definisi operasional variabel tersebuat adalah : 1. Variabel independen (X) a. (X1) adalah variabel citra merek. Menurut Kotler (2007) citra merek adalah persepsi dan keyakinan yang dilakukan oleh konsumen, seperti tercermin dalam asosiasi yang terjadi dalam memori konsumen. b. (X2) adalah variabel kualitas produk. Kotler (2009), mengatakan bahwa kualitas produk adalah kemampuan sebuah produk dalam menunjukkan fungsinya, hal itu termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian dan reparasi produk serta atribut produk lainnya. c. (X3) adalah variabel harga. Menurut Elliot (2012) harga, berkaitan dengan penilaian dari pelanggan mengenai suatu harga produk itu sendiri. 2. Variabel dependen (Y) Keputusan pembelian adalah variabel dependen dalam penelitian ini. Menurut Tjiptono (2008) keputusan pembelian konsumen adalah pemilihan satu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Keputusan pembelian konsumen merupakan keputusan pembelian konsumen akhir perorangan dan rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi (Kotler, 2009).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
Untuk lebih jelasnya, operasionalisasi variabel dapat dilihat dalam table berikut : Tabel 3.1 Operasional Varibel Variabel Citra Merek (X1)
Kualitas Produk (X2)
Harga (X3)
Keputusan pembelian (Y)
Definisi Seperangkat keyakinan konsumen mengenai merek tertentu (Kotler& Keller, 2009)
Kemampuan suatu barang untuk memberikan hasil/kinerja yang sesuai atau melebihi dari apa yang diinginkan pelanggan (Kotler dan Amstrong 2008)
Sejumlah uang yang harus dibayar pelanggan untuk produk tertentu (Kotlel dan Keller 2012)
Menurut Schiffman (2007) ada dua dimensi yang mempengaruhi pengambilan keputusan yang selanjtnya akan mentukan respon konsumen
Dimensi
Indikator
Skala
Kekuatan asosiasi merek
Merek mudah diingat Merek terkenal Produk berkualitas Spare part yang mudah didapat Produk lulus uji emisi Daya tahan produk
Ordinal
Keuntungan asosiasi merek Keunikan asosiasi merek Daya tahan Kesesuaian dengan spesifikasi
Produk sesuai spesifikasi
Kinerja
Kemudahan penggunaan
Keistimewaan tambahan
Kelengkapan produk
Kehandalan
Jarang rusak
Perkiraan harga
Harga sesuai keinginan
Kesesuaian pengorbanan Kewajaran harga Pengaruh individu
Pengaruh lingkungan sosial
Ordinal
Ordinal
Harga sesuai kualitas Harga sesuai dengan manfaat Harga bersaing Harga terjangkau Dorongan keinginan akan produk Dorongan kebutuhan akan produk Kepercayaan kualitas produk Kepercayaan merek produk Pengaruh anggota keluarga Pengaruh teman komunitas
Sumber : jurnal penelitian terdahulu
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Ordinal
33
D.
Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek / subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2008). Dalam penelitian kali ini populasinya adalah pengguna Daihatsu Ayla di Jakarta Utara. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah nonprobability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang yang sama bagi setiap unsur / anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Sedangkan metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode non-probability sampling (pengambilan sampel secara acak) dengan menggunakanteknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purpose accidental sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dan dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang ditemui itu cocok sebagai sumber data ( Sugiyono, 2009 ). Kemudian menurut Hair el al dalam Dewi, Rahayu, Kumar (2013) juga menyatakan bahwa penentuan jumlah sample yang representatif tergantung pada jumlah indikator dikali 5 hingga 10. Selain itu digunakan juga teknik purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2006). Pertimbangan-pertimbangan tersebut antara lain :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
Pengguna/pemakai sekaligus pengambil keputusan pembelian mobil baru dengan merek Astra Daihatsu Ayla. Periode pembelian 2013-2015. Saat ini masih menggunakan mobil Daihatsu Ayla. Membeli mobil dan berdomisili di Jakarta Utara. Berkenan mengisi kuesioner. Melihat situasi dan kondisi dalam penelitian dapat dikatakan pula bahwa teknik yang dgunakan bersifat purposive sampling - judgment sampling di mana sampel dipilih berdasarkan penilaian peneliti bahwa dia adalah pihak yang paling baik untuk dijadikan sampel penelitiannya. E.
Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode pengumpulan data
sebagai berikut: 1. Penelitian ini adalah penelitian bersifat kuantitatif maka data akan dikumpulkan dengan cara menyebar kuesioner kepada responden. Data yang diperoleh dari responden lewat kuesioner dikodekan sesuai skala Likert 1-5, dan kemudian ditabulasi menggunakan analisis statistik dengan program computer (program IBM SPSS versi 20) windows. Skala Likert menurut Djaali (2008) adalah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang suatu gejalaatau fenomena. Dengan skala Likert, variabel yang akan diukur
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
dijabarkan menjadi indicator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item - item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan Skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negative yang dapat berupa kata-kata dan setiap jawaban mempunyai angka penelitian, yaitu: 1) Sangat setuju
:5
2) Setuju
:4
3) Netral
:3
4) Tidak setuju
:2
5) Sangat tidak setuju
:1
2. Teknik yang lain adalah menggunakan studi pustaka yang bertujuan untuk memperoleh landasan teori dan definisi – definisi yang digunakan dalam analisis kasus. Teori – teori tersebut diperoleh dari literatur – literatur, majalah ilmiah, maupun tulisan lainnya yang berubungan dengan masalah yang diteliti. F.
Metode Analisis Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :
1. Statistik deskriptif, memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi) (Ghozali, 2009). 2. Pengujian instrumen kualitas data, untuk menjaga kehandalan dan konsiten kuisioner, maka kuisioner sebagai intrumen perlu diuji kualitasnya. Alat ukur
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
yang dipergunakan untuk menguji kualitas instrumen adalah uji validitas, uji realibitas dan uji asumsi klasik. Tujuannya adalah agar instrumen yang dipakai dan data yang diambil benar-benar valid dan realibel. a.
Uji Validitas Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian validitas dilakukan dengan cara mengkorelasikan jumlah skor faktor dengan skor total (anti image correlation). Bila korelasi tiap faktor tersebut bersifat positif dan besarnya diatas 0,5 maka faktor tersebut dinyatakan valid, sebaliknya jika korelasi tiap faktor tersebut negatif dan besarnya dibawah 0,5 maka faktor tersebut dinyatakan tidak valid (Sugiyono, 2009). b.
Uji Reliabilitas Uji reliabilitas bertujuan untuk mengukur konsistensi konstruk atau
indikator (variabel) penelitian. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,2009). Reliabilitas menunjukkan bahwa kuesioner tersebut konsisten apabila digunakan untuk mengukur gejala yang sama di lain tempat. Perlu diketahui bahwa yang diuji reliabilitas hanyalah nomor soal yang sahih saja. Metode yang biasa digunakan untuk uji kehandalan adalah teknik ukur ulang dan teknik sekali ukur. Teknik sekali ukur terdiri atas teknik genap gasal, belah tengah, belah acak, kuder richardson, teknik hoyd dan alpha cronbach.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
Tujuan pengujian reliabilitas adalah untuk menyakinkan bahwa kuesioner yang kita susun akan benar-benar baik dalam mengukur gejala dan menghasilkan data yang valid. Pembelian pengujian reliabilitas oleh peneliti adalah untuk menilai konsistensi pada objek dan data, apakah instrumen yang digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan metode Internal Consistency dengan teknik belah dua dari Spearman Brown (Split Half) dengan rumus sebagai berikut : Gambar 3.1
Indikator pengukuran reliabilitas menurut Sekaran (2000) yang membagi tingkatan reliabilitas dengan kriteria sebagai berikut : Jika alpha atau r hitung:
0,8-1,0 = Reliabilitas baik
0,6-0,799 = Reliabilitas diterima
kurang dari 0,6 = Reliabilitas kurang baik
Menurut Rochaety (2007) syarat minimum koefisien korelasi 0,6 karena dianggap memiliki titik aman dalam penentuan reliabilitas instrumen dan juga secara umum banyak digunakan dalam penelitian. Uji reliabilitas pada lembar observasi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
menggunaan
inter-rater
reliabiliti.
Pengujian
untuk
lembar
observasi
menggunakan inter-rater reliabiliti yaitu dilakukan oleh 2 orang rater atau obsever kemudian dihitung dengan menggunakan rumus Cohen Kappa. Rumus Cohen Kappa adalah sebagai berikut: Gambar 3.2
Keterangan :
KK : Koefisien kesepakatan pengamatan
Po : Proporsi frekuensi kesepakatan
Pe : Kemungkinan sepakat
N : Jumlah keseluruhan nilai yang menunjukkan munculnya gejala yang teramati
∑N1 : Jumlah nilai kategori pertama untuk pengamat pertama
∑N2 : Jumlah nilai kategori pertama untuk pengamat kedua
Nilai Kappa menurut Murti (1997) adalah nilai tingkat reliabilitas antar rater menjadi tiga kategori antara lain:
Kappa < 0,4 : buruk
Kappa 0,4 - 0,60 : cukup
Kappa 0,61 - 0,75 : memuaskan
Kappa > 0,75 : istimewa
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
c.
Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik disebut juga asumsi analisis regresi berganda. Menurut
Zuliandi (2014) Uji asumsi klasik regresi berganda bertujuan untuk menganilisis apakah model regresi yang digunakan dalam penelitian adalah model yang terbaik menurut Zuliandi (2014). Langkah-langkah analisis yang diperlukan untuk menganalisis regresi berganda sebagai berikut : a.
Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak(Ghozali, 2013). Untuk menguji apakah data-data yang dikumpulkan berdistribusi normal atau tidak dapat dilakukan dengan metode sebagai berikut : 1. Grafik, metode grafik yang handal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal (Ghozali, 2007). Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika data menyebar disekitar garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari diagonal atau mengikuti garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 2. Metode Statistik, uji statistik sederhana yang sering digunakan untuk menguji asumsi normalitas adalah dengan menggunakan uji normalitas dari Kolmogorov Smirnov. Metode pengujian normal tidaknya distribusi data dilakukan dengan melihat nilai signifikansi variabel, jika signifikan lebih besar dari alpha 5% maka menunjukkan distribusi data normal.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
b.
Uji Multikolonieritas Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) (Ghozali, 2013). Hasil yang diharapkan dalam pengujian adalah tidak terjadinya korelasi antar variabel independen. Ada beberapa cara untuk menguji ada atau tidaknya multikolonieritas
dalam
model
regresi.
Dalam
pengujian
ini,
peneliti
menggunakan analisa matrik korelasi antar variabel independen dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai tolerance lebih besar dari 0,10 atau sama dengan nilai VIF kurang dari 10, hal ini berarti tidak terjadi multikolonieritas dalam model regresi c.
Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varian dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas. Cara mendeteksinya adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot antara SRESID dan ZPRED, dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu x adalah residual ( Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-studentized (Ghozali, 2013). d.
Analisa Regresi Linier Berganda Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan
variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (variable
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
penjelas / bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi dan/atau memprediksi rata rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variable independen yang diketahui Gujarati dalam Ghozali (2013). Analisis regresi berganda juga digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor predictor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis regresi berganda dilakukan jika jumlah variable independennya minimal dua (Sugiyono, 2009). Analisis regresi berganda dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen (variabel harga, kualitas
pelayanan,
promosi)
terhadap
variabel
dependen
keputusan
pembelian.Adapun bentuk umum persamaan regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Dimana : Y = Keputusan Pembelian X1 = Harga X2 = Kualitas pelayanan X3 = Promosi a = Konstanta e = error b1, b2 , b3 = Koefisien regresi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
42
e.
Uji Hipotesis
a.
Koefisien Determinasi (R2) Koefisisen Determinasi (R2) pada intinya digunakan untuk mengukur
seberapa jauh kemampuan model regresi dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2006). Nilai koefisien determinasi (R2) untuk menunjukan persentase tingkat kebenaran prediksi dari pengujian regresi yang dilakukan. Pengaruh antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen, diukur dengan koefisien korelasi (R). Jika angka R diatas 0,5 maka korelasi atau pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen adalah kuat. Sebaliknya jika angka R dibawah 0,5 maka korelasi atau pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen adalah lemah (Santoso, 2002). b.
Uji F Teknik ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara
bersama-sama terhadap variabel terikat. Untuk mengetahui apakah secara simultan, koefisien regresi variabel bebas mempunyai pengaruh nyata atau tidak terhadap variabel terikat, maka dilakukan uji hipotesis. Digunakan Fhitung untuk menguji apakah model persamaan regresi yang diajukan dapat diterima dan ditolak. Menurut (Sugiyono 2009), nilai dengan Fhitung dikonstantakan dengan Ftabel, dengan menggunakan tingkat keyakinan 95% dengan taraf kesalahan (α) yang digunakan yaitu 5% atau 0,5 maka, Fhitung lebih besar dari Ftabel berarti variabel bebasnya secara bersama-sama memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat atau hipotesis dapat diterima .
http://digilib.mercubuana.ac.id/
43
c.
Uji t Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variable
bebasnya secara sendiri-sendiri berpengaruh secara signifikan terhadap variable terikatnya. Dimana jika nilai sig< 0,05 maka menunjukkan ada hubungan yang signifikan terhadap variabel dependen (Ghozali,2006).
http://digilib.mercubuana.ac.id/