BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang mengungkap besar atau kecilnya suatu pengaruh atau hubungan antar variabel yang dinyatakan dalam angkaangka, dengan cara mengumpulkan data yang merupakan faktor pendukung terhadap pengaruh variabel-variabel yang bersangkutan kemudian menganalisis dengan menggunakan alat analisis yang sesuai dengan variabel–variabel dalam penelitian.55 Data kuantitatif diperoleh meliputi laporan keuangan Bank Umum Syariah periode tahun 2012 sampai tahun 2014. B. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perbankan syariah yang ada di indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan data laporan triwulanan periode tahun 2012-2014, yang diunduh dari website Bank Indonesia. C. Sumber Data Penelitian ini menggunakan jenis data sekunder, dengan mengumpulkan data dari sumber internet salah satunya ialah
www.bi.go.id, website
perusahaan, dari literatur, jurnal-jurnal dan sumber lain yang terkait dengan
55
M. Aziz Firdaus, Metode Penelitian, (Tangerang: Jelajah Nusa, 2012), hlm. 50
40
41
permasalahan dalam penelitian. Data diambil dalam periode pengamatan antara tahun 2012-2014 D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi adalah kelompok besar individu yang mempunyai karakteristik umum yang sama. Sedangkan menurut pendapat lain, populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Bank Umum Syariah yang ada di indonesia yang berjumlah 11 Bank Umum Syariah. Populasi dalam penelitian ini juga sebagai sampel yang akan digunakan, karena semua bank telah memenuhi semua kriteria-kriteria yang digunakan. Kriteria-kriteria yang digunakan ialah sebagai berikut: 1. Adanya ketersediaan dan kelengkapan data selama periode 2012-2014. 2. Bank Umum Syariah yang masuk dalam website Bank Indonesia. 3. Data lengkap untuk semua variabel. 4. Laporan keuangan tidak tercampur dengan keuangan konvensional. Berdasarkan kriteria yang ditetapkan, semua bank yang dijadikan populasi masuk dalam kriteria maka 11 Bank Umum Syariah tersebut, yaitu: 1. Bank Muamalat Indonesia (http://www.bankmuamalat.co.id) 2. Bank Syariah Mandiri (http://www.syariahmandiri.co.id) 3. Bank Mega Syariah (http://www.mega syariah.co.id) 4. BRI Syariah ( http://www.brisyariah.co.id) 5. Bank Syariah Bukopin (http://www.syariahbukopin. co.id) 6. BNI Syariah (http://www.bnisyariah.co.id) 7. BCA Syariah (http://www.bcasyariah.co.id)
42
8. Bank Jabar Banten Syariah (http://bjbsyariah.co.id) 9. Bank Panin Syariah (https://paninbanksyariah.co.id) 10. Bank Victoria Syariah (http://bankvictoriasyariah.co.id) 11. May Bank Syariah Indonesia (http://maybanksyariah.co.id) Sampel yang digunakan ialah 11 Bank Umum Syariah selama 3 tahun dengan menggunakan laporan triwulanan maka diperoleh sampel berjumlah 132 observasi. E. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini terdapat 2 yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya56 yaitu : a. Variabel Independen Adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab perubahan pada variabel dependent atau variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel bebas atau variabel X terdiri dari : Ukuran Perusahaan (X1), Kecukupan Modal (X2), Kualitas Aktiva Produktif (X3) dan Likuiditas (X4).
56
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung : CV Alfabeta, 2008), hlm. 38
43
b. Variabel Dependen Adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat dari variabel terikat. Dalam penelitian ini Kinerja Keuangan (ROA) bank sebagai variabel terikat atau variabel Y. F. Definisi Operasional Definisi operasional variabel merupakan suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan memberi arti kegiatan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut.
44
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel Definisi Operasional
Indikator
Penelitian Kinerja
Perbandingan laba sebelum pajak dengan total aktiva.
Return On Asset (ROA)
Merupakan besarnya asset yang dimiliki perusahaan dalam penelitian ini pengukuran perusahaan mengacu pada penelitian
Total Aktiva
Perbandingan modal dengan aktiva tertimbang menurut risiko.
CAR
Antisipasi atas risiko gagal bayar dari pembiayaan.
PPAP
Perbandingan pembiayaan yang diberikan bank dengan dana pihak ketiga.
FDR
Keuangan Ukuran Perusahaan Kecukupan Modal Kualitas Aktiva Produktif Likuiditas
Pengukuran/Rumus
45
G. Metode Pengumpulan data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode studi pustaka dan metode dokumentasi. Metode studi pustaka dilakukan dengan mengumpulkan data informasi dari artikel, jurnal, literatur, dan hasil penelitian terdahulu yang digunakan untuk mempelajari dan memahami literatur yang memuat pembahasan yang berkaitan dengan penelitian. Metode dukumentasi adalah proses pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yang diperoleh dari laporan keuangan bank yang menjadi sampel penelitian ini. Misalnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun didalam arsip yang dipublikasikan. Ada beberapa metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh sejumlah informasi sesuai masalah yang ada, dalam hal ini peneliti menggunakan yaitu metode observasi non partisipan. Teknik observasi non pertisipan yaitu peneliti tidak terjun langsung kepada obyek penelitian yang akan diteliti
untuk memperoleh data yang dipergunakan untuk
mendukung penelitian.
H. Metode Analisis data Metode analisis data adalah suatu metode yang digunakan untuk mengolah hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Adapun metode analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut :
46
1. Statistik Deskripti Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtoris dan skewness (kemencengan distribusi).57 2. Uji Asumsi Klasik Untuk mengetahui apakah model regresi benar-benar menunjukkan hubungan yang signifikan dan representative maka model tersebut harus memenuhi asumsi klasik. Beberapa pengujian dalam uji asumsi klasik yaitu: a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah residual data dari model regresi linear memiliki distibusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah yang residual datanya berdistribusi normal. Jika residu data tidak tidak berdistribusi normal maka kesimpulan statistik menjadi tidak valid atau bias. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residu data berdistribusi normal ataukah tidak yaitu dengan melihat grafik normal probability plot dan uji statistik one-sample kolmorogorovsmirnov test. Apabila pada grafik normal probability plot tampak bahwa titiktitik menyebar berhimpit disekitar garis diagonal dan searah mengikuti garis diagonal maka hal ini dapat disimpulkan bahwa residual data 57
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19 Edisi 5 (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), hlm. 19.
47
memiliki distribusi normal, atau data memenuhi asumsi klasik normalitas. Lebih lanjut pada uji statistik one-sample kolmorogrovsmirnov test. Jika didapat nilai signifikansi > 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal secara multivariate.58 b. Uji Multikolinieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas atau independen lainnya. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.59 Cara umum yang digunakan peneliti untuk mendeteksi ada tidaknya problem multikolonieritas pada model regresi adalah dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation factor (VIP). Nilai yang direkomendasikan untuk menunjukkan tidak adanya problem multikolonieritas adalah nilai tolerance harus > 0.10 dan nilai VIF < 10.60 c. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam modal regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 ( sebelumnya ). Jika terjadi korelasi maka dinamakan problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu yang berkaitan
58
Hengky Latan dan Selva Temalagi, Analisis Multivariate Teknik dan Aplikasi Menggunakan Program IBM SPSS 20.0, (Bandung : Alfabeta, 2013), hlm. 56. 59
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate... hlm 105
60
Hengky Latan dan Selva Temalagi, Analisis Multivariate... hlm. 63
48
satu sama lain.
Model regresi yang baik adalah regresi bebas dari
autokorelasi. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya problem autokorelasi pada model regresi yaitu dengan melakukan uji statistik durbin-watson, uji runs test dan uji box-ljung. Untuk uji durbin-watson kita akan membandingkan hasil DW statistik dan DW tabel. Jika DW statistik > DW tabel, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat problem autokorelasi.61 Keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut. Bila nilai DW berada di antara dU sampai dengan 4 - dU maka koefisien autokorelasi sama dengan nol. Artinya, tidak ada autokorelasi. Bila nilai DW lebih kecil daripada dL, koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol. Artinya ada autokorelasi positif. Bila nilai DW terletak di antara dL dan dU, maka tidak dapat disimpulkan. Bila nilai DW lebih besar daripada 4 - dL, koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol. Artinya ada autokorelasi negatif. Bila nilai DW terletak di antara 4 – d dan 4- d , maka tidak dapat disimpulkan.
61
Hengky Latan dan Selva Temalagi, Analisis Multivariate Teknik... hlm. 73.
49
d. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan
ke
pengamatan
yang
lain
tetap,
maka
disebut
Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Pengujian ada tidaknya gejala heteroskedastisitas dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Deteksi ada tidaknya heperoskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi,dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya ) yang telah di studentized.
3. Analasis Regresi Linear Berganda Analisis regresi berganda mempunyai langkah yang sama dengan analisis regresi sederhana. Hanya disini analisisnya agak kompleks, karena melibatkan banyak variabel bebas.62 Regresi linear berganda sangat bermanfaat untuk meneliti pengaruh beberapa variabel yang berkorelasi dengan variabel yang diuji. Teknik analisis ini sangat dibutuhkan dalam
62
Agus Irianto, Statistik: Konsep, Dasar, Aplikasi dan Pengembangannya (Jakarta: Kencana Prenada, 2010), hlm. 193.
50
berbagai pengambilan keputusan baik
dalam
perumusan
kebijakan
manajemen maupun dalam telaah ilmiah. Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menunjukkan pengaruh antara satu variabel dependent dengan dua atau lebih variabel independent yang di nyatakan dengan persamaan :
Dimana : Y = Kinerja Keuangan (ROA) X1 = Ukuran Perusahaan X2 = Kecukupan Modal X3 = Kualitas Aktiva Produktif X4 = Likuiditas a = Konstanta b1,b2,b3,b4,b5 = Koefisien regresi e = Error
4. Uji Signifikan Statistik Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel X dan Y yaitu dengan menggunakan :
51
a. Uji Statistik t ( t-test) Uji ini bertujuan untuk menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen.63 Kriteria pengambilan keputusan : 1) Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak, berarti masing-masing variabel bebas secara parsial/ individu mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. 2) Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima, berarti masing-masing variabel bebas secara parsial/individu tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. b. Uji Statistik F (Simultan ) Uji ini bertujuan untuk menunjukkan apakah semua variabel independent yang terdapat di dalam model mempunyai pengaruh secara bersama sama (simultan) terhadap dependen. Kriteria pengambilan keputusan : 1) Jika Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak, berarti masing-masing variabel bebas secara bersama sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. 2) Jika Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima , berarti masing-masing variabel bebas secara bersama sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. 63
Mudrajad Kuncoro, Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi : Bagaimana Meneliti dan Menulis Tesis? (Jakarta : Erlangga, 2003), hlm. 218.
52
c. Uji Koefisien Determinasi (R²) Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terkait. Nilai koefisien determinasi adalah di antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti
variabel-variabel
independen
memberikan
hampir
semua
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.