BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Setting tempat Penelitian Penelitian ini rencananya akan kami laksanakan di kelas V SD Negeri 3 Nglinduk Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan pada Semester 2 tahun 2011/2012 . Alasan pemilihan tempat penelitian tersebut adalah karena sesuai dengan perijinan dari pihak sekolah yang akan digunakan sebagai tempat penelitian. 3.2. Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan pada semester dua, yaitu dimulai pada bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Maret 2012. Alasan dilaksanakannya penelitian ini mulai bulan Januari sampai dengan bulan Maret, karena hari-hari tersebut merupakan hari efektif dalam kegiatan belajar mengajar pada semester 2 tahun 2011/2012. Penggunaan waktu penelitian selama 3 (tiga) bulan tersebut uraiannya adalah sebagai berikut : (a) Bulan Januari 2012, digunakan untuk menyusun rencana penelitian dan mengajukan proposal penelitian . (b) Bulan Februari 2012, digunakan untuk Mengumpulkan data, analisis data, pembahasan hasil analisis data. (c) Bulan Maret 2010, digunakan untuk penyusunan laporan hasil penelitian Sesuai dengan program kegiatan di atas, langkah selanjutnya kami menyusun alokasi waktu penelitian tersebut dalam bentuk tabel
sebagai
berikut : Tabel 3.1 Alokasi Waktu Penelitian No
Uraian Kegiatan
1
Menyusun Proposal Penelitian
2
Mengumpulkan data,analisis data, pembahasan hasil analisis data.
3
Penyusunan Laporan hasil penelitian
26
Bulan ke 1
2
3
27
3.3. Subjek Penelitian Setiap penelitian membutuhkan daerah yang akan dijadikan tempat. Pemilihan tempat penelitian tersebut tergantung pada objek suatu masalah yang akan diselidiki. Sutrisno Hadi (1998), menguraikan bahwa populasi adalah keseluruhan penduduk yang seharusnya untuk diselidiki disebut populasi atau universum. Sedangkan Suharsimi Arikunto (2002), menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Moh Ali (1985), Populasi adalah seluruh individu yang akan dijadikan objek penelitian. Berdasarkan dari pengertian itu dapat disimpulkan sementara bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah keseluruhan subjek penelitian sebagai sumber data dan mempunyai ciri-ciri yang sama. Dalam penelitian ini populasi atau subjek dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri 3 Nglinduk pada semester 2 tahun 2011/2012 , dengan jumlah 24 siswa yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. 3.4. Sumber Data Data yang kami peroleh dalam penelitian ini berasal dari dua sumber, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. 1. Sumber data Primer Sumber data primer berasal dari siswa yaitu berupa : a. Nilai hasil belajar kondisi awal. b. Nilai hasil belajar setelah pelaksanaan Siklus I c. Nilai hasil belajar setelah pelaksanaan Siklus II. 2. Sumber data Sekunder Sumber data sekunder berasal dari catatan-catatan temuan selama berlangsungnya perbaikan pembelajaran pada Pra siklus, Siklus I dan Siklus II. 3.5. Teknik dan Alat Pengumpulan Data Pengumpulan data yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah sesuai dengan jenis penelitian, yaitu Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Jhon Elliot dalam Hadi Wibawa (1992), PTK adalah kajian tentang situasi sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan di dalamnya. Sedangkan
28
Suharsimi Arikunto dalam materi Pelatihan PTK (2007) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan PTK adalah penelitian mencermati suatu objek menggunakan aturan metodologi tertentu guna meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. Sesuai dengan uraian di atas, maka teknik dan alat pengumpulan data yang
kami gunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah sebagai
berikut : 1. Teknik Pengumpulan data a. Observasi Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian (Zuriah, 2003:122). Menurut Arikunto, observasi atau mengamati adalah menatap kejadian, gerak atau proses (Arikunto, 2002:205). Penulis menggunakan media realita ini guna untuk memperoleh data tentang keadaan SDN 3 Nglinduk juga untuk mengetahui perilaku siswa hubungannnya dengan Hasil belajar siswa terhadap materi selama proses kegiatan belajar mengajar. Catatan lapangan juga digunakan untuk memperoleh data secara obyektif, yang tidak terekam dalam lembar observasi mengenai hal-hal yang terjadi selama pemberian tindakan. Catatan ini meliputi seluruh aktifitas siswa ketika tindakan berlangsung, misalnya perilaku spesifik yang dapat menjadi petunjuk baik bagi dugaan adanya suatu permasalahan yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi pelaksanaan langkah berikutnya.
29
b. Tes Merupakan alat penilaian yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang memiliki jawsaban benar dan salah, atau alat lain yang digunakan untuk mengukur
keterampilan,pengetahuan
intelegensi,
dan
kemampuan
memecahkan masalah soal IPA. “Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, bakat, minat yang dimiliki individu atau kelompok”. (Suharsini Arikunto,2006: 150) Tehnik yang digunakan berupa tes tes tertulis setelah pelaksanaan siklus I dan siklus II. Hasil tes ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa dan keberhasilan tindakan. Dalam penelitian ini untuk mendapatkan data nilai formatif siswa pada mata pelajaran IPA semester II tentang pembiasan cahaya kelas V SD Negeri 3 Nglinduk. 2. Alat Pengumpulan Data Sesuai dengan teknik pengumpulan data, maka alat pengumpulan data dalam penelitian ini berbentuk lembar observasi dan materi soal tes formatif untuk siklus I dan untuk siklus II.
30
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Observasi Pemanfaatan Media Realita Terhadap Hasil Belajar IPA Pada Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Cahaya dan Sifat sifat Cahaya Kelas V Semester 2 SD N 3 Nglinduk Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan Tahun ajaran 2011/2012
Aspek
Indikator
Skor Item
Jumlah
Melakukan persiapan
Persiapan perlengkapan pembelajaran atau alat peraga/Media realita yang digunakan selama pembelajaran
1, 2, 3,4
4
Melakukan kegiatan
a. Menyampaikan apersepsi b. Menyampaikan kompetensi c. Menjelaskan teknik pembelajaran menggunakan media Realita d. Menghangatkan suasana dan memotivasi peserta didik e. Menyampaikan materi sesuai dengan indikator f. Menyampaikan langkah-langkah pembelajaran g. Membentuk kelompok untuk melakukan demonstrasi dan praktikum/percobaan dengan media realita h. Menggunakan dan mendemonstrasikan Media Realita selama pembelajaran dengan benar i. Membimbing dan mendampingi siswa selama melakukan percobaan
1, 2, 3,4
4
1, 2,3,4
4
1, 2, 3,4
4
1, 2, 3,4
4
1, 2, 3, 4
4
1,2,3, 4
4
1, 2,3,4
4
pembelajaran sesuai dengan metode pembelajaran yaitu dengan pemenfaatan media Realita
1, 2, 3,4
4
1, 2, 3,4
4
1, 2,3,4
4
1,2,3,4
4
1.2.3,4
4
1,2,3,4
4
1,2,3,4
4
1, 2,3,4
4
1,2,3,4
4
j. Menyiapkan pengamatan k. Diskusi dan evaluasi l. Mengambil pengalaman dan kesimpulan Melakukan penutup
kegiatan a. b. c. d.
Memberikan kesimpulan Memberikan evaluasi Melakukan pemantapan Melakukan tindak lanjut
Jumlah
64
31
Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Tes IPA Siklus I kelas V SD N 3 Nglinduk Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2010/2011 No . 1.
Standar Kompetensi (SK) Menetapkan alat-alat cahaya melalui kegiatan membuat karya/model.
Kompetensi Dasar (KD)
Indikator
Item Soal
Mendeskripsi Menyebutkan sumber-sumber kan sifat-sifat cahaya dalam kehidupan seharicahaya. hari. Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya dalam kehidupan seharihari
6.
1, 3, 4, 8, 11, 12, 15, 20, 21. Menyebutkan contoh benda 2, 5, yang dapat ditembus oleh cahaya 7. dan contoh benda yang tidak dapat ditembus oleh cahaya. Menjelaskan peristiwa 22. pemantulan cahaya dalam kehidupan sehari-hari. Menyebutkan jenis - jenis 9, 10. cermin dan manfaat dari masingmasing jenis cermin pada peristiwa pemantulan cahaya. Menjelaskan peristiwa 13, 14, pembiasan cahaya dan akibat 16, dari pembiasan cahaya dalam 17, 18, kehidupan sehari-hari. 24, 25. Menunjukkan
bahwa
cahaya 19, 23. putih terdiri dari bagian warna dengan menggunakan cahaya warna.
32
Tabel 3.4 Kisi-kisi Soal Tes IPA Siklus II kelas V SD N 3 Nglinduk Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2010/2011 No . 1.
Standar Kompetensi (SK) Memahami gaya dapat mengubah gerak dan/atau bentuk suatu benda
Kompetensi Dasar (KD)
Indikator
Item Soal
Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat .
Mendeskrisikan pengertian
1,10
.
pesawat sederhana Menyebutkan macam-macam pesawat sederhana, misalnya
5,15, 16,22
pengungkit, bidang miring, katrol, serta roda Menggolongkan berbagai
alat
pengungkit,
bidang
contoh 2,6,8, 11,12, sebagai 13,17, miring, 21,23
katrol, serta roda Mendeskripsikan berbagai macam pembagian pesawat
3,4,7, 14,24, 25
sederhana seperti pengungkit, bidang miring, katrol, serta roda Mendemonstrasikan contoh dan cara menggunakan pesawat sederhana
9,18, 19,20
33
Menulis soal bentuk pilihan ganda sangat diperlukan keterampilan dan ketelitian. Hal yang paling sulit dilakukan dalam menulis soal bentuk pilihan ganda adalah menuliskan pengecohnya. Pengecoh yang baik adalah pengecoh yang tingkat kerumitan atau tingkat kesederhanaan, serta panjangpendeknya relatif sama dengan kunci jawaban. Oleh karena itu, untuk memudahkan dalam penulisan soal bentuk pilihan ganda, maka dalam penulisannya perlu mengikuti langkah-langkah berikut, langkah pertama adalah menuliskan pokok soalnya, langkah kedua menuliskan kunci jawabannya, langkah ketiga menuliskan pengecohnya. Soal bentuk pilihan ganda merupakan soal yang telah disediakan pilihan jawabannya. Peserta didik yang mengerjakan soal hanya memilih satu jawaban yang benar dari pilihan jawaban yang disediakan. Soalnya mencakup: (1) dasar pertanyaan/stimulus (bila ada), (2) pokok soal (stem), (3) pilihan jawaban yang terdiri atas: kunci jawaban dan pengecoh. Kaidah penulisan soal pilihan ganda adalah seperti berikut ini: 1) Materi a. Soal harus sesuai dengan indikator. Artinya soal harus menanyakan perilaku dan materi yang hendak diukur sesuai dengan rumusan indikator dalam kisi-kisi. b. Pengecoh harus berfungsi. c. Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar. Artinya, satu soal hanya mempunyai satu kunci jawaban. 2) Konstruksi a. Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas. Artinya, kemampuan/ materi yang hendak diukur/ditanyakan harus jelas, tidak menimbulkan pengertian atau penafsiran yang berbeda dari yang dimaksudkan penulis. Setiap butir soal hanya mengandung satu persoalan/gagasan b. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang diperlukan saja. Artinya apabila terdapat rumusan
34
atau pernyataan yang sebetulnya tidak diperlukan, maka rumusan atau pernyataan itu dihilangkan saja. c. Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar. Artinya, pada pokok soal jangan sampai terdapat kata, kelompok kata, atau ungkapan yang dapat memberikan petunjuk ke arah jawaban yang benar. d. Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda. Artinya, pada pokok soal jangan sampai terdapat dua kata atau lebih yang mengandung arti negatif. Hal ini untuk mencegah terjadinya kesalahan penafsiran peserta didik terhadap arti pernyataan yang dimaksud. Untuk keterampilan bahasa, penggunaan negatif ganda diperbolehkan bila aspek yang akan diukur justru pengertian tentang negatif ganda itu sendiri. e. Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi. Artinya, semua pilihan jawaban harus berasal dari materi yang sama seperti yang ditanyakan oleh pokok soal, penulisannya harus setara, dan semua pilihan jawaban harus berfungsi. f. Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama. Kaidah ini diperlukan karena adanya kecenderungan peserta didik memilih jawaban yang paling panjang karena seringkali jawaban yang lebih panjang itu lebih lengkap dan merupakan kunci jawaban. g. Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan “Semua pilihan jawaban di atas salah” atau “Semua pilihan jawaban di atas benar”. Artinya dengan adanya pilihan jawaban seperti ini, maka secara materi pilihan jawaban berkurang satu karena pernyataan itu bukan merupakan materi yang ditanyakan dan pernyataan itu menjadi tidak homogen. h. Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka atau kronologis. Artinya pilihan jawaban yang berbentuk angka harus disusun dari nilai angka paling kecil berurutan sampai nilai angka yang paling besar, dan
35
sebaliknya. Demikian juga pilihan jawaban yang menunjukkan waktu harus disusun secara kronologis. Penyusunan secara unit dimaksudkan untuk memudahkan peserta didik melihat pilihan jawaban. i. Gambar, grafik, tabel, diagram, wacana, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas dan berfungsi. Artinya, apa saja yang menyertai suatu soal yang ditanyakan harus jelas, terbaca, dapat dimengerti oleh peserta didik. Apabila soal bisa dijawab tanpa melihat gambar, grafik, tabel atau sejenisnya yang terdapat pada soal, berarti gambar, grafik, atau tabel itu tidak berfungsi. j. Rumusan pokok soal tidak menggunakan ungkapan atau kata yang bermakna tidak pasti seperti: sebaiknya, umumnya, kadang-kadang. k. Butir soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya. Ketergantungan pada soal sebelumnya menyebabkan peserta didik yang tidak dapat menjawab benar soal pertama tidak akan dapat menjawab benar soal berikutnya. 3) Bahasa/budaya a. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Kaidah bahasa Indonesia dalam penulisan soal di antaranya meliputi: a) pemakaian kalimat: (1) unsur subyek, (2) unsur predikat, (3) anak kalimat; b) pemakaian kata: (1) pilihan kata, (2) penulisan kata, dan c) pemakaian ejaan: (1) penulisan huruf, (2) penggunaan tanda baca. b. Bahasa yang digunakan harus komunikatif, sehingga pernyataannya mudah dimengerti warga belajar/peserta didik. c. Pilihan jawaban jangan yang mengulang kata/frase yang bukan merupakan satu kesatuan pengertian. Letakkan kata/frase pada pokok soal. Berdasarkan uraian kaidah penulisan soal pilihan ganda diatas, maka peneliti akan mengunakannya sebagai acuan dalam penyusunan untuk lembar uji validasi pakar/ahli. Aspek-aspek yang akan peneliti
36
gunakan ke dalam lembar uji validasi pakar/ahli terdapat dalam tabel berikut :
Tabel 3.5. Kisi-kisi Lembar Uji Validasi Pakar/Ahli No.
Aspek Kaidah Penulisan Soal Pilihan Ganda (Multiple Choice Test)
1.
Materi a. Soal sesuai dengan indikator. b. Pengecoh jawaban berfungsi. c. Setiap soal mempunyai satu jawaban yang benar.
2.
Konstruksi a. Ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal. b. Pokok soal dirumuskan secara jelas dan tegas. c. Pokok soal tidak memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar. d. Pilihan jawaban homogen dan logis ditinjau dari segi materi. e. Pokok soal tidak mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda.
3.
Bahasa/budaya a. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. b. Bahasa yang digunakan pada setiap soal komunikatif c. Pilihan jawaban tidak mengulang kata/frase yang bukan merupakan satu kesatuan pengertian.
3.6. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini ada 2 yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas (X) ádalah pemanfaatan media realita . Variabel terikat (Y) yaitu hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPA. 3.7. Indikator Kinerja Dengan melihat latar belakang permasalahan dan untuk meningkatkan hasil belajar siswa, maka di pergunakan indikator sebagai berikut: Indikator Hasil kognitif Indikator hasil dari penelitian ini adalah ketecapaian KKM pada hasil belajar siswa. Peneliti memberikan patokan 90% dari jumlah keseluruhan siswa hasil belajarnya meningkat dengan KKM mencapai nilai ≥60
37
berdasarkan hasil evaluasi tertulis siswa dan 90% dari jumlah keseluruhan siswa mencapai kentuntasan belajar siswa dengan memperoleh nilai ≥60 sesuai dengan KKM.
3.8. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu hasil penelitian yang diukur dengan angka-angka hasil perhitungan sebagai tolak ukur keberhasilannya, sedangkan deskriptif kualitatif yaitu hasil penelitian diuraikan secara deskriptif dan bersifat kualitatif artinya penelitian yang menggunakan ukuran kualitas, tanpa mengukurnya dengan angka-angka hasil perhitungan
sebagai
tolak
ukur
keberhasilannya.deskriptif
dengan
menggunakan teknik persentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Kemudian hasil belajar dengan menganalisis nilai rata – rata hasil evaluasi, kemudian dikategorikan dalam klasifikasi tinggi, sedang, dan rendah. Aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar IPA dengan menganalisis tingkat keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar. Kemudian dikatergorikan dalam klasifikasi tinggi, sedang, dan rendah. Dalam implementasi pemanfaatan media realita pada mata pelajaran IPA dengan menganalisis tingkat keberhasilan, kemudian dikategorikan dalam klasifikasi berhasil, kurang berhasil, dan tidak berhasil meningkatkan hasil belajar siswa. 3.9. Prosedur Penelitian Penelitian ini akan kami lakukan dengan menggunakan prosedur melalui metode Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari tahapan atau 2 siklus, yang terdiri dari siklus I dan siklus II. menurut Mulyadi, HP, dalam Bimbingan Penelitian Tindakan Kelas (2007), merupakan urutan cara kinerja guru yang dilakukan secara
38
sistematis guna meningkatkan kualitas pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Proses tahapan penelitian tindakan kelas secara sistematis dalam hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Temuan masalah pembelajaran dikaji untuk menentukan tindakan perbaikan pembelajaran. 2. Guru merencanakan perbaikan pembelajaran atau bimbingan melalui penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam beberapa siklus. 3. Guru melakukan perencanaan pelaksanaan siklus I. 4. Guru melaksanakan tindakan perbaikan pembelajaran atau bimbingan siklus I. 5.
Disini dilakukan observasi atau pengamatan tentang jalannya kegiatan belajar mengajar secara menyeluruh dari kediatan awal, inti dan akhir yang dilaksanakan pada pertemuan I, II dan III yang dibantu oleh pengamat untuk melakukan monitoring pelaksanaan pembelajaran.
6. Hasil siklus I dikaji dan direfleksikan. 7. Bila hasil siklus I telah dapat meningkatkan hasil belajar atau bimbingan sesuai dengan tujuan pembelajaran maka penelitian tindakan kelas dihentikan. 8. Bila hasil siklus I belum dapat meningkatkan hasil belajar atau bimbingan telah sesuai dengan tujuan pembelajaran, maka penelitian Tindakan kelas dilanjutkan siklus II dengan perbaikan dari kekurangan yang ada di siklus I . 9. Guru melakukan perencanaan pelaksanaan siklus II. 10. Hasil siklus II dikaji dan direfleksikan. 11. Bila hasil siklus II telah dapat meningkatkan hasil belajar atau bimbingan sesuai dengan tujuan pembelajaran maka penelitian tindakan kelas dihentikan. 12. Bila hasil siklus II belum dapat meningkatkan hasil belajar atau bimbingan sesuai dengan tujuan pembelajaran maka penelitian tindakan kelas dilanjutkan pada siklus III.
39
13. Guru melakukan perencanaan pelaksanaan siklus III. 14. Hasil siklus III dikaji dan direfleksikan. 15. Bila hasil siklus III telah dapat meningkatkan hasil belajar atau bimbingan sesuai dengan tujuan pembelajaran maka penelitian tindakan kelas dihentikan. 16. Bila hasil siklus III belum dapat meningkatkan hasil belajar atau bimbingan sesuai dengan tujuan pembelajaran maka penelitian tindakan kelas dilanjutkan pada siklus IV. Dan seterusnya sampai berhasil. Sedangkan langkah-langkah yang digunakan untuk setiap siklus meliputi, perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi, yaitu sebagai berikut : Siklus I 1. Perencanaan Perencanaan meliputi persiapan alat dan media pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran dengan langkah-langkah berupa apersepsi, kegiatan inti dan kegiatan penutup. 2. Tindakan Tindakan yang dimaksud adalah tindakan perbaikan pembelajaran yang kami laksanakan pada siklus I. Pelaksanaan tindakan : Pelaksanaan tindakan pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan, yaitu sebagai berikut: Pertemuan 1. A. Kegiatan Awal : a. Apersepsi : Guru bertanya kepada siswa “dapatkah kalian melihat benda-benda di sekitar kalian dalam keadaan gelap?” b. Guru menyampaikan kepada siswa tentang materi yang akan dipelajari yaitu tentang “Cahaya dan Sifat-sifatnya .“ B. Kegiatan Inti : a.
Guru menjelaskan tentang manfaat cahaya bagi kehidupan kita.
b.
Siswa diajak oleh guru untuk melihat dan mengamati sumber cahaya dari alam sekitar yaitu cahaya matahari.
40
c.
Guru meminta siswa untuk menyebutkan sumber cahaya yang lain selain dari matahari.
d.
Siswa mengamati langsung sumber cahaya dari lampu senter yang ditunjukkan oleh guru.
e.
Guru menjelaskan tentang sifat-sifat cahaya
f.
Guru menjelaskan tentang sifat-sifat cahaya, yang pertama yaitu cahaya dapat merambat lurus.
g.
Guru membentuk siswa menjadi 4 kelompok
h.
Siswa mengamati bukti cahaya merambat lurus dengan melihat cahaya lilin pada 3 karton yang dilubangi yang didemonstrasikan guru.
i.
Guru menjelaskan sifat-sifat cahaya yang kedua yaitu cahaya dapat dipantulkan.
j.
Siswa memperhatikan dan menyimak penjelasan guru.
k.
Guru menunjukkan contoh benda yang dapat memantulkan cahaya yaitu cermin datar, cermin cembung dan cermin cekung.
l.
Guru menunjukkan contoh dari cermin cermin datar (Kaca), cermin Cembung (kaca Spion), Cermin cekung
m. Siswa menyimak penjelasan guru tentang sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar, cermin cembung dan cermin cekung. n.
Siswa diminta untuk menyebutkan manfaat dari cermin datar, cermin cembung dan cermin cekung.
C. Kegiatan Akhir : a.
Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.
b.
Pesan/motivasi untuk siswa.
c.
Penutup.
Pertemuan 2. A. Kegiatan Awal : a.
Apersepsi : Guru bertanya kepada siswa “siapa yang pernah berenang? Bagaimana bentuk kakimu saat berada dalam air?”
b.
Guru menyampaikan kepada siswa tetntang materi yang akan dipelajari yaitu tentang “Cahaya dan Sifat-sifatnya .“
41
B. Kegiatan Inti : a. Guru mengulas pembelajaran yang kemarin yaitu tentang cahaya dan sifat-sifatnya. b. Guru menjelaskan sifat-sifat cahaya yang ketiga yaitu cahaya dapat dibiaskan. c. Siswa menyimak dan memperhatikan penjelasan guru tentang peristiwa pembiasan cahaya yaitu dengan pensil yang dimasukkan dalam gelas bening yang berisi air terlihat patah. d. Siswa Secara berkelompok melakukan percobaan atau membuktikan sendiri bahwa cahaya dapat dibiaskan dengan pensil yang dimasukkan kedalam gelas bening yang berisi air dan terlihat patah. e. Secara berkelompok siswa mencatat apa yang terjadi f. Perwakilan dari kelompok melaporkan hasil yang didapat dari percobaan yang dilakukan C. Kegiatan Akhir : a. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran. b. Pesan/motivasi untuk siswa. c. Penutup. Pertemuan ke 3 A. Kegiatan Awal : a. Apersepsi : Guru bertanya kepada siswa “siapa yang pernah melihat pelangi? b. Guru menyampaikan kepada siswa tetntang materi yang akan dipelajari yaitu tentang “Cahaya dan Sifat-sifatnya .“ B. Kegiatan inti a.
Guru mengulas pembelajaran kemarin yaitu tentang cahaya dan sifatnya-sifatnya
b.
Guru bertanya jawab kepada siswa tentang apa yang belum diketahui
C. Kegiatan Akhir :
42
a.
Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.
b.
Guru membagikan soal-soal evaluasi.
c.
Siswa mengerjakan soal-soal evaluasi.
d.
Guru menganalisa hasil evaluasi.
e.
Pesan/motivasi untuk siswa.
3. Pengamatan Pengamatan dilakukan oleh kolaborator, yang dalam hal ini dalakukan oleh guru kelas V SD Negeri 3 Nglinduk kecamatan Gabus, kabupaten Grobogan selaku pengamat selama pelaksanaan siklus I yang meliputi : a. Pengamatan selama berlangsungnya proses pembelajaran b. Temuan-temuan dan catatan selama berlangsungnya proses perbaikan pembelajaran. 4. Refleksi Refleksi merupakan pembahasan hasil pelaksanaan siklus I dengan menggunakan analisis deskriptif
kuantitatif dan analisis deskriptif
kwalitatif. a. Analisis deskriptif kuantitatif untuk menganalisis perbandingan hasil belajar kondisi awal dengan hasil belajar siklus I. b. Analisis deskriptif kualitatif untuk menganalisis hasil belajar yang telah dicapai pada siklus I berdasar hasil pengamatan dan refleksi. Pada tahap ini peneliti dan pengamat segera menganalisa pelaksanaan PTK setelah kegiatan belajar mengajar berakhir, sebagai bahan refleksi. Selanjutnya peneliti mengadakan refleksi dalam pelaksanaan pembelajaran dan kekurangan serta hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran, dan bila melalui Pemanfaatan Media Realita ,hasil belajar siswa masih rendah atau masih kurang pada pembelajaran matematika Cahaya dan sifat-sifat cahaya di Sekolah Dasar Negeri 3 Nglinduk Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan , yang dapat dilihat dari kriteria pencapaian indikator keberhasilannya. Maka, sebagai tindakan dalam merefleksi dilakukan dalam bentuk tindakan pengulangan (remidi), pemantapan (pengayaan) terhadap
43
proses belajar mengajar selanjutnya sampai pada hasil dan tujuan yang telah dirumuskan berhasil. Siklus II Praktek Pelaksanana pembelajaran dilaksanakan dengan pokok bahasan Pesawat Sederhana Siklus II ini dilakukan melalui 3 pertemuan dengan rincian sebagai berikut : Langkah-langkah yang digunakan dalam pelaksanaan siklus II adalah sama dengan langkah pelaksanaan siklus I. Sedangkan dasar pelaksanaan siklus II adalah hasil belajar siklus I. Langkah-langkah tersebuit meliputi : 1. Perencanaan Perencanaan yang dimaksud adalah berupa persiapan alat dan media pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran dengan langkah-langkah berupa apersepsi, kegiatan inti dan penutup. 2. Tindakan Tindakan yang dimaksud adalah tindakan perbaikan pembelajaran yang kami laksanakan pada siklus II berdasar hasil pelaksanaan siklus I. Praktek Pelaksanana pembelajaran dilaksanakan dengan pokok bahasan Pesawat Sederhana Siklus II sama dengan pelaksanaan siklus I ini dilakukan melalui 3 pertemuan 3. Pengamatan Pengamatan dilakukan oleh kolaborator, yang dalam hal ini dalakukan oleh guru kelas V SD Negeri 3 Nglinduk kecamatan Gabus, kabupaten Grobogan selaku pengamat selama pelaksanaan siklus II yang meliputi. 4. Refleksi Refleksi merupakan pembahasan hasil pelaksanaan siklus II dengan menggunakan analisis deskriptif komparatif dan analisis deskriptif kwalitatif. a. Analisis deskriptif komparatif untuk menganalisis hasil pembelajaran siklus II dengan cara membandingkan antara hasil belajar pada kondisi awal dengan hasil belajar siklus I dan hasil belajar siklus II.
44
b. Analisis deskriptif kwalitatif untuk menganalisis hasil belajar yang telah dicapai pada siklus II yang didasarkan pada hasil pengamatan dan refleksi. Langkah terakhir dalam pelaksanaan penelitian ini adalah mengkaji kembali hasil siklus I dan hasil siklus II dan bila ada temuan-temuan baru maka akan dijadikan bahan pertimbangan guna penyusunan laporan hasil penelitian.