19
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV semester I tahun pelajaran 2011/2012 di SD Kertomulyo 02 Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati dengan jumlah siswa 25 siswa, yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Pemilihan kelas dan sekolah tempat penelitian ini sesuai dengan tugas pokok penulis sebagai guru di sekolah dan kelas yang dimaksud. Hal ini memudahkan dalam melaksanakan penelitian karena penulis tidak harus meninggalkan tugas pokoknya selama penelitian dilakukan dan manfaatnya dapat langsung dirasakan oleh siswa dan sekolah yang dimaksud. Selain itu, kondisi lingkungan siswa yang berada di daerah pesisir pantai juga menjadi alasan penulis untuk melakukan penelitian ini. Waktu penelitian dimulai Minggu I bulan November 2011 untuk observasi awal. Siklus I penulis laksanakan pada minggu II bulan November 2011 (hari Rabu, 9 November 2011). Sedangkan Siklus II dilaksanakan pada minggu III bulan November 2011 (hari Rabu, 16 November 2011). Pemilihan waktu penelitian ini disesuaikan dengan jadwal dan program semester yang digunakan di sekolah yang bersangkutan. Dalam program semester I mata pelajaran IPA, materi KD 6.1 Mengidentifikasi wujud benda padat, cair, dan gas memiliki sifat tertentu dan 6.2 Mendeskripsikan terjadinya perubahan wujud cair padat cair; cair gas cair; padat gas, dan 6.3 Menjelaskan hubungan antara sifat bahan dengan kegunaannya. 3.2 Variabel Penelitian
20
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah prestasi belajar IPA dan model pembelajaran STAD. Prestasi belajar adalah besarnya skor yang diperoleh siswa melalui presentasi, pengamatan kerja kelompok, kuis, nilai dan pengahargaan. Model pembelajaran STAD adalah model pembelajaran yang menggunakan langkah-langkah presentasi kelompok, kerja kelompok, kuis, penilaian sesama dan pemberian hadiah. 3.3 Prosedur Penelitiaan Model penelitian tindakan kelas ini dirancang menurut Kurt Lewin (dalam Zainal Aqib, 2006: 21) yang mencakup empat kegiatan utama yang ada pada setiap siklus adalah: (1) menyusun rencana tindakan (planning), (2) pelaksanaan tindakan (acting), (3) Pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Berikut skema rencana tindakan untuk masing-masing siklus: a. Siklus I Permasalahan
Refleksi I
Rencana tindakan I Alternatif pemecahan
Analisa data I
Pelaksanaan tindakan I Pengamatan atau pengumpulan data I
b. Siklus II Hasil refleksi sikus I
Refleksi II/Kesimpulan
Rencana tindakan II Alternatif pemecahan
Analisa data II
Pelaksanaan tindakan II
Pengamatan atau pengumpulan data II
21
Dari skema di atas, dapat dilihat masing-masing siklus melalui empat tahapan, yaitu: tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengumpulan data dan tahap refleksi. a. Siklus I 1) Perencanaan Dalam tahap perencanaan ini, penulis menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disesuaikan dengan hasil penemuan awal pra siklus, berupa penerapan metode STAD, Lembar Kerja Siswa, media dan alat peraga, serta lembar observasi. RPP dalam siklus ini dibuat untuk dua kali pertemuan (2 jam pelajaran). 2) Pelaksanaan Dalam tahap pelaksanaan ini, kegiatan yang peneliti lakukan adalah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP dan langkah metodik yang telah ditentukan. 3) Pengamatan Dari proses (2) peneliti kemudian melakukan pengamatan (observasi) terhadap aktivitas guru dan perilaku peserta didik yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran. Kegiatan observasi dilakukan oleh rekan sejawat di sekolah dan waktunya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan dan setelah pelaksanaan tindakan. 4) Refleksi Kegiatan refleksi peneliti lakukan setelah pelaksanaan tindakan pada siklus I selesai dilaksanakan. Analisis dan refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelemahan atau kelebihan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan serta hambatan-hambatan yang dihadapi. Hasil analisis dan refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan, menentukan siswa yang tuntas dan belum tuntas, dan sebagai dasar pertimbangan untuk menyusun rencana kegiatan pada siklus II. Tindak lanjut diisi dengan program
22
pengayaan yang diberikan kepada siswa yang telah tuntas, dan program perbaikan yang ditujukan kepada siswa yang belum tuntas. b. Siklus II Pada siklus dua adalah merupakan tahapan kedua dalam siklus penelitian tindakan kelas (PTK). Hal ini peneliti lakukan karena dalam siklus I hasil yang peneliti harapkan belum tercapai secara maksimal. Adapun langkah-langkah tahapan pada siklus dua adalah sebagai berikut: 1) Perencanaan Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah sama dengan pada siklus I yaitu penyususnan
perangkat
pembelajaran,
meliputi:
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa, media dan alat peraga, serta lembar observasi, yang dibuat untuk dua kali pertemuan. Namun, dalam perencanaan siklus II ini peneliti lakukan dengan mempertimbangkan hasil analisis dan refleksi pada siklus I. Tindakan pada siklus II ini juga dimodifikasi dengan penambahan/penyesuaian kegiatan yang diperkirakan dapat mengatasi masalah pada siklus I atau dapat meningkatkan hasil belajar sesuai dengan indicator kinerja yang telah peneliti tetapkan. 2) Pelaksanaan Dalam tahap pelaksanaan ini, kegiatan yang peneliti lakukan adalah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP dan langkah metodik yang telah ditentukan. 3) Pengamatan Dari proses (2) peneliti kemudian melakukan pengamatan (observasi) situasi kelas berkaitan dengan pelaksanaan tindakan pembelajaran. Kegiatan observasi dilakukan oleh rekan sejawat di sekolah dan waktunya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan dan setelah pelaksanaan tindakan. 4) Refleksi
23
Refleksi pada siklus II ini peneliti laksanakan sebagai dasar pengambilan kesimpulan tentang berhasil tidaknya penelitian yang dilakukan sebagai jawaban dari rumusan masalah yang peneliti buat. 3.4 Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian Jenis data adalah data primer yang diperoleh dari skor tes dan hasil pengamatan. Pengamatan dilakukan pada guru (observing teacher), kelas (observing classroom), dan perilaku/aktivitas peserta didik (observing student). Adapun teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan terdiri dari 2 macam, yaitu teknik tes dan teknik nontes. a. Teknik Tes Teknik tes yang penulis gunakan berupa tes tertulis. Tes ini peneliti gunakan untuk menilai dan mengumpulkan data tentang penguasaan siswa terhadap materi yang telah dipelajari. Pelaksanaannya di awal penelitian untuk mengetahui kondisi awal siswa, pada waktu pelaksanaan pembelajaran dan di akhir kegiatan pembelajaran pada masing-masing siklus untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Sesuai dengan teknik yang dipergunakan, instrumen pengumpulan datanya terdiri dari soal tes bentuk isian. b. Teknik Nontes Teknik nontes yang peneliti gunakan adalah angket dan observasi. Teknik ini peneliti gunakan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas guru dan mengajar dan aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Sesuai dengan teknik yang dipergunakan, instrumen pengumpulan datanya terdiri dari data isian (angket) dan lembar observasi. Adapun kisi-kisi dari variabel proses disajikan melalui tabel 3.1 sebagai berikut: Tabel 3.1 Kisi-kisi Aktivitas Proses Kegiatan Belajar Mengajar IPA No
Aspek
Indikator
1
Aktivitas Guru
a. Menghargai inisiatif siswa
24
b. Mengatur ruangan belajar c. Melibatkan siswa untuk berdiskusi d. Menumbuhkan sikap ingin tahu siswa e. Menciptakan kondisi pembelajaran yang kondusif f. Menciptakan
kondisi
pembelajaran
yang
menyenangkan 2
Aktivitas Siswa
a. Keaktifan siswa dalam belajar b. Adanya inisiatif siswa dalam belajar c. Adanya perhatian siswa dalam belajar d. Adanya kerjasama siswa dalam belajar
3.5 Indikator Kinerja Indikator kinerja adalah penanda yang dapat digunakan sebagai dasar penentuan berhasil tidaknya penelitian yang dilaksanakan. Indikator kinerja ini dapat dilihat dari 2 segi, yaitu: dari segi aktivitas guru dalam pembelajaran dan dari segi hasil belajar yang diperoleh siswa. Dalam penelitian ini, peneliti menentukan indikator kinerja sebagai berikut: 1. Pada siklus I target yang diharapkan dapat mencapai 60% ≥ KKM (65) 2. Pada siklus II target yang diharapkan dapat mencapai 75% ≥ KKM (65) 3.6 Teknis Analisis Data Data-data yang berupa angka (data kuantitatif) diolah untuk mencara rerata, skor tertinggi, skor terendah, jumlah anak yang tuntas, dan persentase ketuntasan belajar. Data kualitatif diolah dengan menghitung persentase dari data-data yang sejenis. Setelah itu, hasil pengolahan datanya diuji beda (komparasi) dengan membandingkan kondisi awal, kondisi pada/setelah siklus I, dan kondisi pada/setelah siklus II. Dari uji komparasi dilihat perubahan/kemajuan kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru maupun hasil belajar yang diperlihatkan oleh peserta didik sebagai hasil dari pembelajaran yang dilakukan.