BAB III METODE PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Waktu kegiatan penelitian ini dilakukan pada tahun 2016, tempat dan lokasi penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang beralamat di Jl. Jendral Sudirman Kav 52-53 Jakarta Selatan 12190. Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu sebuah tempat dan sarana yang menyediakan informasi laporan keuangan perusahaan yang dibutuhkan oleh peneliti, data laporan keuangan bisa di download melalui situs remsi Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id. Penelitian ini menggunakan data laporan keuangan perusahaan perbankan Go Public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2011-2015. B. DESAIN PENELITIAN Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian kausal, yaitu penelitian yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variabel bebas (independent variabel) terhadap variable terikat (dependent variabel). Dalam penelitian ini ada 4 variabel bebas (independent variabel) yaitu Risiko Kredit di ukur dengan NPL, Risiko Kredit di ukur dengan LDR, Efisiensi Operasional, dan Ukuran Perusahaan, dan variable terikat (dependent variabel) yaitu Profitabilitas Bank.
33
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis metode kuantitatif, yaitu penelitian yang menekankan pada aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena sosial serta menekankan analisisnya pada data numerical atau angka yang diperoleh dengan metode statistik serta dilakukan pada penelitian inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperoleh signifikansi hubungan antara variabel yang diteliti. (Sugiyono, 2012:7) mengemukakan sebagai berikut: Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Merujuk pada pendapat diatas, penelitian ini adalah suatu proses yang dimulai dengan pendahuluan terhadap fenomena-fenomena dalam kinerja keuangan sektor perbankan dalam bentuk penghimpunan data awal. Selanjutnya pengkajian teori dan formulasi kerangka teori, pengajuan hipotesis, analisis dan diakhiri dengan kesimpulan. C. VARIABEL
PENELITIAN
DAN
DEFINISI
VARIABEL
http://digilib.mercubuana.ac.id/
OPERASIONAL
35
1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulan
(Sugiyono, 2013:38). a. Variabel Terikat ( Dependent Variabel ) Variabel terikat (dependent variabel) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013:39). Variabel dependent yang digunakan dalam penelitian ini adalah Profitabilitas Bank. 1.
Return On Asset ( ROA ) ROA adalah rasio yang menunjukkan berapa besar laba sebelum pajak yang diperoleh perusahaan bila diukur dari nilai aset (Harahap, 2009:305). Rasio ROA ini melihat sejauh mana investasi yang telah ditanamkan mampu memberikan
pengembalian
keuntungan
sesuai
yang
diharapkan (Fahmi, 2013:137). ROA adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan menggunakan total aset yang dimiliki oleh bank (Friantono, 2012:71). Berdasarkan pengertian dari para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa Return On Asset (ROA) adalah rasio
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
yang
menunjukkan
kemampuan
perusahaan
dalam
menghasilkan laba dari aset yang digunakan. Return On Asset (ROA) merupakan rasio yang terpenting di antara rasio profitabilitas yang ada. Return on Asset (ROA) diperoleh dengan cara membandingkan laba sebelum pajak terhadap total aset. Semakin tinggi hasil ROA suatu perusahaan mencerminkan bahwa rendahnya penggunaan aset untuk menghasilkan laba. Bank Indonesia menetapkan besarnya ROA yaitu 1,5 persen. b. Variabel Bebas ( Independent Variabel ) Variabel Independent adalah Variabel
yang mempengaruhi
atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono, 2012:61). 1.
Non Performing Loan (NPL) Non Performing Loan (NPL) adalah kredit yang menunggak melebihi 90 hari (Ismail, 2009:226). Dimana NPL terbagi menjadi Kredit Kurang Lancar, Diragukan, dan Macet. Semakin kecil NPL maka semakin kecil pula risiko kredit yang ditanggung oleh pihak bank. Bank dalam melakukan kredit harus melakukan analisis terhadap kemampuan
debitur
untuk
membayar
kembali
kewajibannya. Setelah kredit diberikan, bank wajib melakukan pemantauan terhadap penggunaan kredit serta
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
kemampuan dan kepatuhan debitur dalam memenuhi kewajibannya. Bank melakukan peninjauan dan pengikatan terhadap agunan untuk memperkecil risiko kredit. 2.
Loan to Deposit Ratio (LDR) Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan (Kasmir, 2014:225). Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah salah satu ukuran likuid dari konsep persediaan yang berbentuk rasio pinjaman terhadap deposit (Darmawi, 2011:61). Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan rasio likuiditas bank yaitu rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan oleh suatu bank dengan dana yang diterima oleh bank. Loan to Deposit Ratio
(LDR)
tersebut
menyatakan
seberapa
jauh
kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Batas aman LDR suatu bank secara umum adalah sekitar 80% (Kasmir, 2014:225). 3.
Efisiensi Operasional
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional adalah rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya (Veithzal, 2013:131). Dalam penelitian ini efisiensi operasional diukur dengan Biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) merupakan perbandingan atau rasio biaya operasional dalam 12 bulan terakhir terhadap pendapatan operasional dalam periode yang sama (Hasibuan, 2011:101). Bank Indonesia menetapkan besarnya rasio BOPO tidak melebihi 90%, apabila melebihi 90%, maka bank tersebut dikategorikan tidak efisien. 4.
Ukuran Perusahaan (SIZE) Ukuran perusahaan adalah suatu skala, dimana dapat diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan menurut berbagai cara, antara lain: total aktiva, log size, nilai pasar saham, dan lain-lain. Pada dasarnya ukuran perusahaan hanya terbagi menjadi kategori yang didasarkan kepada total asset perusahaan yaitu perusahaan besar (large firm), perusahaan menengah (medium firm), dan perusahaan kecil (small firm). Ukuran perusahaan dalam penelitian ini dilihat berdasarkan dari besarnya total aset yang dimiliki perusahaan. Aset merupakan suatu komponen penting dari
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
suatu perusahaan (Nazir et al., 2009). Variabel ukuran perusahaan diukur dengan logaritma natural (Ln) dari total aset. 2. Definisi Operasional Variabel Tabel 3.1 Pengukuran Variabel No 1.
Variabel Return
Pengertian
On Untuk
Asset (ROA)
mengukur
Skala Rasio
kemampuan manajemen
bank
dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan 2.
Non
Perbandingan
Performing
antara total kredit
Loan (NPL)
bermasalah dengan total kredit
Rasio
yang
diberikan 3.
Loan
to Perbandingan
Rasio
deposit ratio antara total kredit (LDR)
yang
diberikan
dengan total dana pihak ketiga (DPK)
4.
Biaya
untuk
mengatur
Operasional
kemampuan
terhadap
manajemen
Pendapatan
dalam
Rasio
bank
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Pengukuran
40
Operasional
mengendalikan
(BOPO)
biaya
operasional
dan
pendapatan
operasional 5.
Ukuran
Ukuran perusahaan Rasio
Perusahaan
dihitung
(SIZE)
menggunakan logaritma
dengan natural
dari total aset
D. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN a.
Populasi Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013:215). Populasi dalam penelitian ini adalah 43 perusahaan perbankan yang Go Public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011 sampai dengan tahun 2015 yang menerbitkan laporan keuangan tahunan (annually report) yang telah diaudit dan dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia.
b.
Sampel
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
Sampel adalah sebagian data yang diambil dari populasi dengan menggunakan cara-cara tertentu. Pengambilan sampel dalam penelitian ini secara purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2013:215). Kriteria dalam pengambilan sampel tersebut adalah : 1. Bank yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang telah memiliki laporan keuangan lengkap dan dipublikasikan di Bank Indonesia yang bisa diakses dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015. 2. Maksimal pada awal tahun 2011 telah melakukan listing di BEI. 3. Perbankan tersebut tidak dilikuidasi dan tidak melakukan merger selama periode penelitian. 4. Perbankan tersebut memperoleh laba selama periode 2011 sampai dengan 2015. Tabel 3.2 Rincian Perolehan Sampel Penelitian Kriteria Sampel
Jumlah Sampel
Bank Go Public yang terdaftar di BEI tahun 2016
43
Bank yang memiliki laporan keuangan lengkap dan
26
dipublikasikan pada periode 2011-2015 Bank yang pernah tidak terdaftar pada periode 2011-2015
http://digilib.mercubuana.ac.id/
(0)
42
Bank yang pernah mengalami kerugian pada periode
(7)
2011-2015 Jumlah Bank yang menjadi sampel penelitian
19
Jumlah pengamatan selama periode 2011-2015
95
Sumber: Data telah diolah oleh penulis Tabel 3.3 Daftar Sampel No
Kode Bank
Nama Bank
1
AGRO
Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga, Tbk
2
BACA
Bank Capital Indonesia, Tbk
3
BBCA
Bank Central Asia, Tbk
4
BBKP
Bank Bukopin, Tbk
5
BBNI
Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk
6
BBNP
Bank Nusantara Parahyangan, Tbk
7
BBRI
Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk
8
BDMN
Bank Danamon Indonesia, Tbk
9
BJBR
Bank Jabar Banten, Tbk
10
BMRI
Bank Mandiri (Persero), Tbk
11
BNBA
Bank Bumi Arta, Tbk
12
BNGA
Bank CIMB Niaga, Tbk
13
BSIM
Bank Sinar Mas, Tbk
14
BTPN
Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk
15
BVIC
Bank Victoria International, Tbk
16
INPC
Bank Artha Graha International, Tbk
17
MAYA
Bank Mayapada International, Tbk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
43
18
MEGA
Bank Mega, Tbk
19
PNBN
Bank Pan Indonesia, Tbk
Sumber : Bursa Efek Indonesia (BEI) E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Pengertian dari data sekunder adalah Sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen (Sugiyono, 2010:137). Data sekunder antara lain disajikan dalam bentuk data-data, tabel-tabel, diagram-diagram, atau mengenai topik penelitian. Data ini merupakan data yang berhubungan secara langsung dengan penelitian yang dilaksanakan dan bersumber dari Bursa Efek Indonesia pada sektor keuangan perbankan yang go public yaitu laporan keuangan (annual report). Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode studi pustaka dan metode dokumentasi. Metode studi pustaka dilakukan dengan mengumpulkan data informasi dari artikel, jurnal, literatur, dan hasil penelitian terdahulu yang digunakan untuk mempelajari dan memahami literatur yang memuat pembahasan yang berkaitan dengan penelitian. Metode dokumentasi adalah proses pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yang diperoleh dari laporan keuangan bank tahun 2011 sampai dengan 2015 pada bank Go Public yang dipublikasikan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
44
F. METODE ANALISIS DATA Dalam menganalisis data terdapat beberapa teknik statistik. Tujuan dari analisis ini adalah untuk memperoleh informasi yang sesuai yang ada dalam data yang bersangkutan dan menggunakan hasilnya untuk menyelesaikan suatu masalah. Untuk memperoleh tujuan pada penelitian ini digunakan analisa regresi linear berganda. Pengaruh NPL, LDR, BOPO, SIZE pada Profitabilitas Bank akan diukur menggunakan analisis regresi linear berganda. Sebelum melakukan analisa regresi linear, maka harus diuji dulu dengan uji asumsi klasik untuk memastikan tidak terjadi masalah pada normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi. Jika tidak ada masalah maka model analisis yang layak untuk dipakai. 1.
Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, minimum (Ghozali, 2013:19).
2. Uji Asumsi Klasik Uji ini dilakukan untuk mengetahui bahwa data yang diolah adalah sah (tidak terdapat penyimpangan) serta distribusi normal, maka data tersebut akan di isi melalui uji asumsi klasik, yaitu:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
45
a. Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual (error) memiliki distribusi normal (Ghozali, 2013:160). Cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak. a)
Analisis Statistik Pengujian asumsi normalitas juga dapat dilakukan melalui analisis statistik dengan melihat nilai KolmogorovSmirnov (KS). Data yang memiliki nilai residual (error) yang terdistribusi secara normal akan menunjukkan nilai signifikansi > 0.05.
b. Uji Multikolonieritas Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) (Ghozali, 2013:105). Data yang ideal adalah data yang tidak menyalahi asumsi multikolinearitas, yaitu tidak ada korelasi antar variabel independen dalam data yang diteliti. Untuk menguji asumsi multikolinearitas dapat dilakukan dalam beberapa cara, yaitu: a.
Melalui nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu model regresi sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
b.
Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika diantara variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya di atas 0.90 atau 90%), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas.
c. Multikolonieritas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) variance inflation factor (VIF), nilai tolerance < 0.10 atau nilai VIF > 10. c.
Uji Heterokedastisitas Uji heteroskedastisitas adalah uji asumsi klasik yang digunakan
untuk
mendeteksi
terjadinya
ketidaksamaan
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Suatu model regresi dikatakan baik apabila tidak terjadi heteroskedastisitas
di
dalamnya,
atau
disebut
juga
homoskedastisitas. Pada penelitian ini, uji heteroskedastisitas dilakukan dengan analisis grafik scatterplot. Analisis grafik dilakukan dengan melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen dengan residualnya. Apabila tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y,
maka tidak terjadi
heteroskedastisitas. Apabila terjadi sebaliknya dimana titik-titik tersebut membentuk pola tertentu, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
47
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah terdapat ketidaksamaan varian antar nilai residual (error) (Ghozali, 2013:139). Data yang ideal adalah yang tidak menyalahi asumsi heteroskedastisitas, yaitu tidak terdapat kesamaan varian antar nilai residual (error). Untuk menguji asumsi heteroskedastisitas menggunakan grafik scatter plot. Data yang tidak menyalahi asumsi heteroskedastisitas akan membentuk grafik scatter plot yang menyebar. Apabila grafik scatter plot membentuk sebuah pola atau mengumpul menunjukkan bahwa terdapat kesamaan varian antar nilai residual (error). Hal ini dikenal dengan homoskedastisitas, dan tidak sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam asumsi heteroskedastisitas. d.
Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah terdapat hubungan (korelasi) antar nilai residual (error) (Ghozali, 2013:110). Data yang ideal merupakan data yang tidak menyalahi asumsi autokorelasi, yaitu tidak terdapat hubungan (korelasi) antar nilai residual (error) dalam data yang diteliti. Untuk menguji asumsi autokorelasi dapat dilakukan dengan menggunakan Runs test dengan melihan nilai test dan nilai probabilitas dengan tingkat signifikan 0.05.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
3.
Uji Kelayakan Model a. Uji Koefisien Determinasi (R2) Pada intinya untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2013:97). Besaran nilai koefisien determinasi (R2) yang berada antara nol dan satu dapat menentukan kekuatan pengaruh variabel bebas terhadap variasi variabel terikat. Hasil nilai adjusted Rsquare dari regresi bertujuan untuk mengetahui besarnya manajemen laba yang dipengaruhi oleh variabel-variabel bebasnya. Jika koefisien determinasi (R2) = 0 artinya antara variabel independen dengan variabel dependen tidak ada hubungan, begitu juga sebaliknya untuk koefisien determinasi (R2 ) = 1 maka terdapat hubungan yang sempurna antara kedua variabel tersebut. Digunakan adjusted R square sebagai koefisien determinasi apabila regresi variabel bebas lebih dari dua. b. Uji signifikansi simultan (Uji Statistik F) Uji statistik F bertujuan untuk mengetahui apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013:98). Pengujian ini akan dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikasi 0,05 (5%). Penolakan atau penerimaan hipotesis berdasarkan kriteria sebagai berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
49
1. Jika nilai signifikansi kurang dari atau sama dengan 0,05 maka semua variabel independen (Non Performing Loan (NPL), Loan to Deposit Ratio (LDR), Efisiensi Operasional dan ukuran perusahaan) secara bersamaan berpengaruh terhadap variabel dependen (Return On Asset (ROA)). 2. Jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka semua variabel independen (Non Performing Loan (NPL), Loan to Deposit Ratio (LDR), Efisiensi Operasional dan ukuran perusahaan) secara bersamaan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (Return On Asset (ROA)). 4.
Uji Hipotesis Dalam membuktikan kebenaran uji hipotesis yang diajukan digunakan uji statistik terhadap output yang dihasilkan dari persamaan regresi, uji statistik ini meliputi : a. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji statistik t dapat menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individu dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2013:98). Penolakan atau penerimaan hipotesis berdasarkan kriteria sebagai berikut: 1. Jika nilai signifikansi < = 0,05 berarti secara partial variabel independen (Non Performing Loan (NPL), Loan to Deposit Ratio (LDR), Efisiensi Operasional dan ukuran perusahaan)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
secara bersamaan berpengaruh terhadap variabel dependen (Return On Asset (ROA)). 2. Jika nilai signifikansi > = 0,05 berarti secara partial variabel independen (Non Performing Loan (NPL), Loan to Deposit Ratio (LDR), Efisiensi Operasional dan ukuran perusahaan) secara bersamaan berpengaruh terhadap variabel dependen (Return On Asset (ROA)). 5.
Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda (multiple regression) dilakukan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap satu variabel dependen (Ghozali, 2013). Model regresi berganda dalam pernyataan ini dinyatakan sebagai berikut : Y = α + βX1 + βX2 + βX3 + βX4 + e Y
: ROA (Return On Assets)
α : Konstanta βX1 : Variabel Non Performing Loan (NPL) βX2 : Variabel Loan to Deposit Ratio (LDR) βX3 : Variabel BOPO βX4 : Variabel Ukuran Perusahaan (SIZE) e
: Error
http://digilib.mercubuana.ac.id/
51
http://digilib.mercubuana.ac.id/