BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Dilihat dari jenisnya, penelitian ini termasuk penelitian evaluasi program, dengan menggunakan model evaluasi discrepancy model (model kesenjangan) yang dikembangkan oleh Malcolm Provus. Model ini lebih menekankan pada pandangan adanya kesenjangan
di
dalam
pelaksanaan
program.
Evaluasi
program yang dilaksanakan oleh evaluator mengukur besarnya kesenjangan yang ada di setiap komponen. (Suharsimi Arikunto, 2004). Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah
pendekatan
kualitatif.
Dalam
pendekatan
kualitatif, seorang peneliti bekerja dengan informasiinformasi,
keterangan-keterangan
dan
penjelasan
data. Oleh karena itu sebagai konsekuensinya, teknik analisis yang digunakan bukan lagi teknik statistik, akan tetapi dengan teknik non statistik atau dianalisis dengan prinsip logika (Suharsimi Arikunto, 2000). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan
menggunakan
metode
deskriptif.
Artinya,
permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini tidak berkenaan dengan angka-angka dan bertujuan untuk menggambarkan serta menguraikan keadaan atau 51
fenomena tentang pelaksanaan Kelompok Kerja Guru (KKG).
3.2 Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah pengurus organisasi, guru pemandu, dan semua guru yang ada pada Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan. Adapun anggota yang ada pada Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan meliputi: Tabel 3.1 Jumlah Anggota KKG Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan No
Nama Sekolah
Jumlah Guru Kelas
1
SDN Kembangsari I
6 orang
2
SDN Kembangsari II
6 orang
3
SDN Ngemplak I
6 orang
4
SDN Tlogopucang I
12 orang
5
SDN Tlogopucang II
6 orang
6
SDN Blimbing
6 orang
7
SDN Margolelo
6 orang
8
SDN Kedawung
6 orang
Jumlah
54 orang
Berdasarkan data di atas maka subjek dalam penelitian ini berjumlah 54 orang yang terdiri dari pengurus organisasi yang berjumlah 3 orang, guru pemandu berjumlah 10 orang, dan anggota sebanyak 41 orang.
52
3.3 Jenis dan Sumber Data 3.3.1 Jenis Data Guna mencapai tujuan penelitian dalam penulisan ini, diperlukan data yang sesuai dengan pokok permasalahan yang diteliti. Jenis data yang digunakan adalah data primer. Data primer merupakan data yang diperoleh dan diolah sendiri secara langsung dari responden (Sugiyono, 2005). Data primer dapat berupa opini (subjek) orang secara individu atau kelompok, hasil observasi suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian-pengujian (Sugiyono 2005). Dalam hal ini data primer yang dikumpulkan adalah hasil dari
kuesioner (angket) dan wawancara
terhadap pengurus organisasi, tutor/guru pemandu, dan semua anggota KKG yang ada pada Gugus Cengkeh
Kecamatan
Kandangan,
serta
observasi
terhadap kegiatan KKG dan dokumentasi kegiatan. 3.3.2 Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil pengisian kuesioner dan wawancara dengan pengurus organisasi, tutor/guru pemandu dan semua anggota yang berhubungan dengan kegiatan KKG dan diperoleh dari wawancara kepada mereka.
53
3.3 Tehnik Pengumpulan Data Untuk mengetahui efektivtas kegiatan pembinaan dan Kelompok Kerja Guru (KKG) digunakan seperangkat instrumen berupa kuesioner, wawancara, observasi (pengamatan), dan dokumentasi. 1. Kuesioner Kuesioner digunakan untuk menggali informasi yang lebih mendalam mengenai kinerja Kelompok Kerja Guru (KKG) di Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan tahun 2014. Kuesioner dibagikan kepada 2 orang pengurus, 4 guru pemandu/tutor, dan semua anggota yang ada pada Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan. 2. Wawancara Wawancara digunakan untuk memvalidasi data hasil kuesioner tentang pelaksanaan KKG di Gugus Cengkeh Kecamatan Kandangan. Wawancara dilakukan dengan Pengurus, Guru Pemandu/Tutor, dan beberapa anggota yang ada pada Gugus Cengkeh UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Kandangan Kabupaten Temanggung. 3. Observasi Teknik observasi digunakan untuk melengkapi data dan informasi yang diperoleh melalui wawancara.
54
Melalui observasi akan dapat diketahui situasi dan kondisi pelaksanaan pembinaan yang sesungguhnya. 4. Studi Dokumentasi Dokumen-dokumen yang dapat dijadikan objek penelitian seperti data-data tertulis mengenai proses dan hasil pembinaan, program kerja, notulen rapat, buku-buku pedoman pelaksanaan pembinaan, dan sebagainya.
3.4 Teknik Analisis Data Teknik analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis hasil instrumen, observasi, wawancara dan dokumentasi untuk meningkatkan pemahaman penelitian terhadap kasus yang diteliti dan menyajikannya sebagai teman bagi orang lain. Sedangkan untuk meningkatkan pemahaman tersebut, analisis perlu dilanjutkan dengan upaya mencari makna atau meaning (Muhadjir 1989:177). Data yang sudah terkumpul dianalisis berdasarkan model analisis data kualitatif yang dikembangkan oleh Sanafiah Faisal (1999: 256 ). Dalam menganalisis data pada penelitian ini, melalui beberapa proses. Selama proses pengumpulan data juga dilakukan reduksi data untuk menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, mengorganisir, sehingga dapat dibuat kesimpulan dari verifikasi. Selanjutnya menjadikan 55
data (display data) dalam bentuk yang sistematis, kemudian diakhiri dengan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Data yang sudah terkumpul dianalisis berdasarkan model analisis interaktif yang dikembangkan oleh Miles & Huberman (1994). Ada empat komponen analisis yang dilakukan dengan model ini, yaitu: 1. Pengumpulan Data Data
yang
berhasil
dikumpulkan
melalui
wawancara, observasi, dan dokumentasi dicatat dalam bentuk catatan lapangan (field notes). Catatan lapangan tersebut berisi apa yang dikemukakan oleh informan
dan
juga
catatan
tentang
tafsiran
peneliti
terhadap informasi yang diberikan kepada responden. 2. Reduksi Data Reduksi data diperlukan karena banyaknya data dari tiap informan yang dianggap tidak relevan dengan fokus penelitian, sehingga perlu dibuang atau dikurangi. Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih tajam, tentang objek pengamatan yang telah dilakukan dalam penelitian. 3. Display Data Data yang sudah direduksi selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel, gambar, tulisan yang disusun
56
secara sistematis agar mudah dikuasai dan memudahkan pula dalam penarikan kesimpulan. 4. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi Penarikan kesimpulan atau verifikasi data, yaitu mengambil kesimpulan atas pola-pola atau konfigurasi tertentu. Penarikan kesimpulan sudah dilakukan sejak awal penelitian berlangsung. Model analisis interaktif menurut Miles dan Huberman adalah sebagai berikut:
Data Collection
Data display
Conclusions: Drawing/verifying
Data Reducti
onon Gambar 3.1 Components of Data Analysis: Interactive Model Sumber: Miles & Huberman (1994: 12)
Gambar di atas menunjukkan bahwa dalam menganalisis
data
pada
penelitian
ini,
melalui
beberapa proses. Selama proses pengumpulan data 57
juga dilakukan reduksi data untuk menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, mengorganisir, sehingga dapat dibuat kesimpulan dari verifikasi. Selanjutnya menjadikan data (display data) dalam bentuk yang sistematis
kemudian
diakhiri
dengan
penarikan
kesimpulan atau verifikasi. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner untuk mengetahui kinerja kegiatan KKG di Gugus Cengkeh yang dilakukan kepada Pengurus KKG, Guru Pemandu/tutor pada waktu KKG atau di luar jam KKG dan diberi waktu paling lama satu sampai dua jam dari waktu yang dibutuhkan. Teknik pengumpulan data dengan wawancara digunakan untuk memvalidasi data dari hasil kuesioner kinerja KKG di Gugus Cengkeh yang dilakukan kepada Pengurus KKG, Guru Pemandu/tutor pada waktu KKG atau di luar jam KKG dan diberi waktu paling lama satu sampai dua jam dari waktu yang dibutuhkan. Teknik pengumpulan data dengan observasi merupakan metode pengumpulan data yang menggunakan lembar pengamatan terhadap objek penelitian. Peneliti melakukan pengamatan terhadap kegiatan KKG yang berupa implementasi kegiatan, proses kegiatan, kedisiplinan dalam pelaksanaan, dan kegiatan tutorial, serta adanya interaksi yang multi arah.
58
Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi untuk mengetahui kegiatan pembinaan yang telah dilakukan dalam KKG seperti program kerja, visi misi, hasil kegiatan, tingkat kehadiran peserta, dan segala hal yang berhubungan dengan pelaksanaan KKG.
3.5 Validitas Data Untuk menjamin dan mengembangkan validitas data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
teknik trianggulasi. Slamet
mengutip simpulan dari Patton (2007) membagi teknik trianggulasi menjadi dua macam yaitu: 1. Triangulasi Data Trianggualasi ini disebut juga trianggulasi sumber. Cara ini mengarahkan peneliti agar di dalam mengumpulkan data, wajib menggunakan beragam sumber yang tersedia, artinya data yang sama/sejenis, akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari beberapa sumber data yang berbeda. Dengan mengenali data dari sumber berbeda data sejenis bisa tertuju kemantapan dan kebenarannya. 2. Triangulasi Metode Mengumpulkan data yang sejenis dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda. Di sini yang ditekankan adalah penggunaan teknik atau metode pengumpulan data yang berbeda yang mengarah pada sumber data yang sama untuk menguji kemantapan informasinya.
Dalam penelitian ini peneliti melakukan uji kevalidan data menggunakan uji validitas data teknik 59
trianggulasi data atau sumber, yaitu dengan menggunakan berbagai sumber data seperti
penyebaran
kuesioner (angket), dokumen, hasil wawancara, hasil observasi atau juga dengan mewawancarai lebih dari satu subjek yang dianggap memiliki sudut pandang yang berbeda untuk menguji keabsahan hasil penelitian. Dari uji trianggulasi data terhadap hasil penelitian ini dapat terlihat bahwa dari hasil penyebaran kuesioner, wawancara, dari lembar observasi, serta dari hasil dokumentasi.
3.6 Instrumen Penelitian Instrumen
penelitian
ini
digunakan
untuk
pedoman penyusunan kuesioner, wawancara, observasi atau pengamatan. Dalam menyusun kuesioner dan pedoman wawancara berdasarkan kesesuaian pengembangan
KKG
Gugus
Cengkeh
Kecamatan
Kandangan dengan indikator yang ada pada standar pengembangan
program
KKG/MGMP
(Departemen
Pendidikan Nasional Republik Indonesia: 2008).
60
Tabel 3.2
Indikator Kinerja KKG No
Standar
Dimensi
Penyusunan program KKG
Program KKG
1
Standart Program Program rutin
Program Pengembangan
2
Standar pengelolaan
Pengelolaan seluruh program Pelaksanaan program Kerangka Acuan kerja Proposal kegiatan Evaluasi kegiatan Pembina KKG
3
Standar sumber daya manusia Pendidik terdiri dari
Indikator Menyusun visi Menyusun misi Tujuan KKG Kalender kegiatan Disahkan Kabupaten / kota Program rutin Program Pengembangan Diskusi masalah pembelajaran Penyusunan silabus Penyusunan promes Penyusunan RPP Analisis kurikulum Penyusunan instrument evaluasi pembelajaran Pembahasan materi UN Peer coaching Lesson study Penulisan karya tulis ilmiah Tanggung jawab ketua Panitia ber SK KKG Pengurus Perencanaan Pelaksanaan Pembiayaan Pelaporan kegiatan Pengurus Kualifikasi akademik S 1 Memiliki pengalaman mengajar + 10 tahun Memiliki keahlian yang relevan Instruktur Guru inti Pemandu Pengawas Kepala Sekolah Widyaiswara Dosen Pejabat strukturan dinas Kab. Pejabat strukturan Departemen
61
Sumber dana Pembiayaan KKG 4
5
6
Standar pembiayaan
Dana KKG Digunakan untuk Pertanggungjawaban
Standar penjamin mutu
Kegiatan KKG
Standar Organisasi
Organisasi KKG dan MGMP
Pengurus KKG dan MGMP
Anggota KKG
7
62
Standar sarana dan Prasarana
Sarana dan Prasarana yang tersedia di setiap KKG/MGMP Sarana dan Prasarana tambahan yang tersedia
Tim pengembang Iuran anggota Dinas Kabupaten/propinsi Departemen Program rutin Program pengembangan Pelaporan keuangan Disertai system pemjaminan mutu Perolehan data pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan diatur dalam ART Pelaporan disampaikan kepada ketua KKG terdiri dari : pengurus, anggota, SK pengesahan oleh dinas pendidikan kabupaten/kota mempunyai AD/ART terdiri dari Ketua, sekretaris, bendahara, dan bidang dipilih oleh anggota berdasarkan AD/ART terdiri dari guru kelas, guru agama, dan guru penjaskes di SD/MI yang anggotanya berasal dari 8-10 sekolah dan direkrut berdasarka prosedur tertentu. untuk daerah terpencil anggotanya berasal dari 3-5 sekolah Ruang KKG, Komputer, Media pembelajaran, LCD, telepon atau faximily Laboratorium IPA, bahasa dan micro teaching, perpustakaan, camera digital, internet