BAB III Metode Penelitian
3.1
Desain Penelitian Untuk mengetahui jenis penelitian yang dilakukan, digunakan desain penelitian yang
disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis. Berikut jenis desain penelitian yang dilakukan : Tabel 3.1 Desain Penelitian Desain riset Tujuan Penelitian
Jenis penelitian
Metode penelitian
Unit analisis
Time horizon
T–1
Asosiatif
Survey
Individual
Cross Sectional
T–2
Asosiatif
Survey
Individual
Cross Sectional
Berikut penjelasan dari table desain penelitian : Berdasarkan penelitian saya ini untuk menganalisis pengaruh variabel X terhadap Y dan dampaknya terhadap Z, penelitian ini merupakan jenis penelitian Asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey, yaitu metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sample yang diambil dari populasi tersebut. Dan Time Horizon yang digunakan adalah Cross Sectional yaitu informasi yang dikumpulkan hanya pada suatu saat tertentu. Suatu saat tertentu bukan berarti satu hari saja, melainkan dapat dilakukan dalam beberapa hari bahkan beberapa
42
43
minggu oleh karena situasi (Sugiyono, 2005,p11). Relevansi dengan penelitian saya adalah saya mengumpulkan informasi tidak pada waktu berdekatan.
3.2
Operasionalisasi Variabel Penelitian Operasional Variabel merupakan penjelasan dari bagian – bagian variabel yang
terdiri dari subvariabel, indikator yang menggunakan jenis ukuran tertentu. Operasionalisasi menggunakan
skala
tertentu
yang
disesuaikan
dengan
tujuan
penelitian.
Berikut
operasionalisasi variabel dari penelitian : Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Operasional Variable Variabel
Konsep
Indikator Utama
Ukuran
Variabel Kualitas
Performance
Pengukuran -
Produk
Kelezatan
Makanan
yang
disajikan
(X1)
-
(Irawan,2002)
Kerenyahan Makanan yang disajikan
Reliability
-
Rasanya
sesuai
selera
konsumen
Feature
Skala
-
Ayam masih segar dan baru
-
Ayam
goreng
yang
disajikan lebih berisi dari restoran lain -
Ayam disajikan
goreng
yang
lebih
tidak
berminyak dari restoran lain
ordinal
Skala Likert
44
Durability
-
Ayam tidak mudah basi
-
Ayam
tidak
mudah
melembek
Conformance
-
Standar mutu dari Produk ayam yang disajikan
-
Standar
rasa
untuk
masyarakat indonesia
Design
-
Penyajian makanan tertata dengan rapih
-
Penyajian
makanan
yang
bersih Kualitas
Tangible
Pelayanan (X2)
Reliability
-
Kenyamanan Ruangan
-
Penampilan Pegawai
-
Ketepatan dalam memenuhi janji yang diberikan
(Arief,2007)
-
Keandalan
Proses
Pelayanan
Responsivene
-
ss
Ketanggapan
petugas
dalam menangani masalah -
Ketersediaan menjawab
petugas pertanyaan
konsumen
Competency
-
Kecepatan Pelayanan
-
Keterampilan
petugas
dalam melayani konsumen
ordinal
Skala Likert
45
Courtesy
-
Keramahan santun
dan
sopan
pegawai
dalam
melayani -
Kesopanan
penampilan
pegawai
Credibility
Security
-
Kinerja restoran
-
Reputasi restoran
-
Keamanan dari gangguan tindak kejahatan
-
Keamanan
fasilitas
fisik
restoran
Acces
-
Mudah akses ke restoran
-
Kemudahan
menemui
pemilik restoran
Communicati
-
on
Penyampaian
informasi
melalui iklan -
Kejelasan tentang produk yang ditawarkan
Understandin g Customer
-
the
Pemahaman
terhadap
kebutuhan konsumen -
Perhatian
terhadap
konsumen
Kepuasan
Quality
Pelanggan
Product
-
Kebersihan makanan yang disajikan
46
(Y)
-
(Irawan,2002)
Kelezatan makanan sesuai dengan selera konsumen
Price
-
Kesesuaian harga terhadap produk yang ditawarkan
Service
-
Keterjangkauan harga
-
Pelayanan yang diberikan
Quality
Emotional
kepada pelanggan -
Sikap dan Prilaku Pegawai
-
Kepuasan yang diperoleh
Factor
dengan menggunakan produk -
Penataan atau penyajian yang baik terhadap produk
Eficiency (Kemudahan) Brand Image
Atribut
-
memperoleh produk -
Pilihan pembayaran
-
Harga terjangkau ayam goreng Djogja
Produk
(Z)
Kemudahan dalam
-
(Ferrinadewi,
Ukuran dari ayam goreng Djogja
2008)
Manfaat Produk
Favorability, strength &
-
Manfaat Fungsional
-
Manfaat simbolik
-
Manfaat Experential
-
Keinginan akan merek Ayam goreng Djogja
47
uniqueness
-
of brand
Keyakinan akan ayam goreng Djogja
association
-
Keyakinan ayam goreng Djogja berbeda dari yang lain
Berikut penjelasan dari ukuran dan skala pengukuran dalam Operasionalisasi variabel : Ukuran variabel yang digunakan adalah skala ordinal, yaitu membedakan antara satu kategori dengan kategori lainnya dan juga membedakan urutan. Dalam skala ordinal, operasi matematika tiadk dapat digunakan, tetapi dapat menggunakan operasi logika (Sugiyono, 2008,p85). Bentuk pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner yaitu bentuk pertanyaan yang merupakan kombinasi pilihan ganda yang berpedoman pada skala likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial (Riduwan dan E.A Kuncoro, 2007,p20). Bentuk penilaian jawaban kuesioner menggunakan pembobotan dengan lima buah skala. Bobot dan kategori pengukuran atas tanggapan responden diuraikan dalam table berikut ini : Tabel 3.3 Bobot dan Kategori Pengukuran Data Keterangan
Penilaian
Sangat Setuju
5
Setuju
4
Netral
3
Tidak Setuju
2
Sangat Tidak Setuju
1
48
Sedangkan nilai dan kategori batas penelitian dapat dilihat dengan menghitungkan : •
Nilai terendah = 1, yaitu bila jawaban responden adalah “Sangat Tidak Setuju”
•
Nilai tertinggi = 5, yaitu bila jawaban responden adalah “Sangat Setuju”
3.3
Jenis dan Sumber Data Penelitian Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kuantitatif yaitu
data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. Analisis kuantitatif mencoba mengolah data menjadi informasi dalam bentuk angka. Penggunaan angka memudahkan penginterpretasian hasil secara objektif. Tabel 3.4 Jenis dan Sumber Data Penelitian Tujuan
Jenis dan Sumber data
Penelitian T–1
Data Konsumen yang berada di
Jenis Data Kuantitatif
Ayam Goreng Kalasan
Sumber Data Data primer dari Kuesioner
“Djogja” T–2
Konsumen yang berada di Ayam Goreng Kalasan
Kuantitatif
Data primer dari Kuesioner
“Djogja”
3.4
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah, dengan menggunakan: •
Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan melakukan Tanya jawab pada pemilik Ayam Goreng Kalasan DJOGJA yang terletak di Jln. Latumenten Raya no. 149 Jakarta barat. Pertanyaan yang diajukan menyangkut 5 kekuatan porter yaitu ancaman pendatang baru, kekuatan tawar menawar pembeli, barang substitusi, pesaing yang sejenis, dan kekuatan tawar menawar pemasok.
49
•
Kuesioner.
Merupakan
daftar
pertanyaan
yang
diajukan
khususnya
kepada
konsumen/pengunjung yang berada di restoran yang berhubungan dengan Kualitas pelayanan, Kualitas produk, dan Kepuasan pelanggan. •
Studi pustaka, analisis data dari landasan teori, berbagai sumber yang diperoleh dari buku, majalah, dan internet.
3.5
Teknik Pengambilan Sampel Berdasarkan pendapat Sugiyono (2004, p73) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterlambatan dana, tenaga, dan waktu. Maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Penentuan jumlah sampel pada penelitian ini digunakan dengan penentuan suatu proporsi dimana sampel tersebut dianggap dapat mewakili keseluruhan terhadap pelanggan Ayam Goreng Kalasan Djogja tidak diketahui. Rumus metode ini adalah rumus penentuan ukuran sampel untuk dugaan proporsi (Supranto,2001,p115) :
Dimana :
n
=
Jumlah sampel minimum
Z
=
Nilai distribusi normal
α
=
Tingkat signifikan
E
=
Kesalahan yang direncanakan
0.25
=
Koefisien proporsi ( karena populasi tidak diketahui )
Penentuan sampel pada penelitian ini didasarkan pada rumus penentuan ukuran sampel untuk pendugaan proporsi dengan menggunakan tingkat kepercayaan 1 - α = 0,95
50
Dengan demikian didapat α = 5% sehingga A/2 = 0,025 sesuai dengan table kurva normal didapatkan nilai Z = 1,96. kesalahan dalam penarikan sampel yang direncanakan (e) adalah sebesar 10%, maka didapatkan jumlah sampel sebagai berikut: n
=
0.25 * ( 1.96 / 0.1 )
=
96.04
=
96
2
Perhitungan di atas menunjukan bahwa dengan jumlah responden sebanyak minimal 96 orang, kita dapat percaya sebesar 95% bahwa data yang diperoleh memiliki kesalahan tidak lebih dari 10%. Jumlah kuesioner penelitian yang disebarkan pada penelitian tugas akhir ini adalah sebanyak 100 kursioner.
3.6
Metode Analisis
Setelah data dikumpulkan, maka dilakukan analisis dengan menggunakan : Tabel 3.5 Metode Analisis Tujuan
Metode Analisis
Penelitian
Jenis Penelitian
Teknik Analisis
T–1
Asosiatif
Path Analysis
T–2
Asosiatif
Path Analysis
51
3.7
Uji Hipotesis
Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah : •
Untuk T – 1 Ho = Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Kualitas Pelayanan dan Kualitas Produk terhadap Kepuasan Pelanggan Ha = Ada pengaruh yang signifikan antara Kualitas Pelayanan dan Kualitas Produk terhadap Kepuasan Pelanggan
•
Untuk T – 2 Ho = Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Kualitas Pelayanan, Kualitas Produk, dan Kepuasan Pelanggan terhadap Brand Image Ha = Ada pengaruh yang signifikan antara Kualitas Pelayanan, Kualitas Produk, dan Kepuasan Pelanggan terhadap Brand Image
3.8
Rancangan Implikasi Hasil Penelitian Rancangan implikasi hasil penelitian ini yaitu setelah data yang terkumpul baik
melalui data primer yang dilakukan dengan kuesioner dan data sekunder yang diperoleh dari perusahaan, data tersebut kemudian dilakukan analisis pengaruh antara Kualitas Pelayanan dan Kualitas Produk terhadap Kepuasan Pelanggan dan Dampaknya terhadap Brand Image di Restoran Ayam Goreng Kalasan DJOGJA. Dari analisis diatas, apabila terdapat pengaruh yang kuat dari Kualitas Pelayanan dan Kualitas Produk terhadap Kepuasan Pelanggan. Jika dilihat dari kedua variabel tersebut, apabila Kualitas Pelayanan dan Kualitas Produk dapat memenuhi Kepuasan Pelanggan, Maka
Brand Image yang diharapkan oleh restoran Ayam Goreng Kalasan DJOGJA dapat tercapai. Dengan ini, diharapkan Kepuasan Pelanggan meningkat dan Brand Image dari usaha restoran ini juga akan ikut meningkat.