BAB III METODE PENELITIAN
3.1.
Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif yaitu penelitian yang menggunakan pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka yang bertujuan untuk memperoleh jawaban atas hipotesis yang digunakan.
3.2.
Objek penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2014.
3.3.
Jenis dan Sumber Data 3.3.1
Jenis Data dan Sumber Data Data yang digunakan adalah data sekunder dalam bentuk
kuantitatif yang dinyatakan dalam angka-angka. Data tersebut menujukkan nilai terhadap besaran atau variabel yang mewakilinya. Jenis data diperoleh melalui website Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id 3.3.2
Data yang diperlukan Data-data yang diperlukan dalam penlitian ini yaitu data-data yang
tercantum dalam laporan keuangan, financial distress, pergantian manajemen, pertumbuhan perusahaan dan opini audit.
PENGARUH FINANCIAL DISTRESS,CIPTA DIAN ISTIANA, P. AKUNTASI FEB, UMP 2016.
3.3.3
Metode Dokumentasi Metode dokumentasi dilakukan melalui pengumpulan data
sekunder, yaitu data yang diperoleh melalu website www.idx.co.id yaitu data laporan keuangan auditan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia atau website perusahaan sampel tahun 2011-2014.
3.4
Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2014.
3.5
Teknik Sampling Teknik sampling yang digunakan dalam penlitian ini adalah purposive sampling dengan tujuan agar diperoleh sampel yang sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini adalah : 1. Perusahaan memiliki data yang dibutuhkan data secara lengkap yaitu informasi financial distress, pertumbuhan perusahaan, pergantian manajemen, opini audit dan pergantian auditor. 2. Perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang menerbitkan laporan keuangan auditan per 31 Desember untuk periode 2011, 2012, 2013, 2014 secara berturut-turut.
35 PENGARUH FINANCIAL DISTRESS,CIPTA DIAN ISTIANA, P. AKUNTASI FEB, UMP 2016.
3.6
Definisi Operasional dan Pengungkapan Variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel dependen, variabel independen. Definisi operasioanal variabel yang terdapat dalam kerangka teoritis adalah sebagai berikut : 3.6.1
Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pergantian auditor.
Pergantian auditor dalam penelitian ini adalah ketika perusahaan yang secara sukarela mengganti auditor yang telah mengaudit laporan keuangannya. Variabel pergantian auditor menggunakan variabel dummy, yang dimana jika perusahaan klien mengganti audiornya maka akan diberi kode 1. Namun jika perusahaan klien tidak mengganti auditornya maka akan diberi kode 0 (Sulistriani dan Sudarmo, 2012) 3.6.2
Variabel Independen
Variabel independen yang digunakan penelitian ini yaitu : a. Financial Distress Financial distress kondisi perusahaan yang sedang dalam masa kesulitan keuangan. Dalam penlitian ini financial distress dihitung menggunakan DER (Debt to Equity Ratio) yaitu antara rasio total hutang dengan total ekuitas yang mengacu pada penelitian Utomo (2014). Berikut perhitungannya financial distress dengan menggunakan DER :
x 100%
36 PENGARUH FINANCIAL DISTRESS,CIPTA DIAN ISTIANA, P. AKUNTASI FEB, UMP 2016.
Dimana semakin tinggi rasio DER maka semakin besar kemungkinan perusahaan mengalami financial distress. Dalam penelitian ini financial distress menggunakan variabel dummy, yang jika perusahaan memiliki rasio DER diatas 100% maka akan diberikan nilai 1 dan apabila perushaan klien memiliki rasio DER dibawah 100% maka akan diberikan nilai 0 (Wijayani dan Juniarti, 2011). b. Pergantian Manajemen Pergantian manajemen disebabkan karena keputusan rapat umum pemegang saham (RUPS) atau pihak manajemen berhenti karena kemauan sendiri sehingga pemegang saham harus mengganti manajemen yang baru yaitu direktur utama CEO (Chief Executive Officer). Variabel pergantian manajemen menggunakan variabel dummy, yang dimana jika perusahaan klien mengganti direksi atau CEO maka diberikan nilai 1. Sedangkan apabila perusahaan klien tidak mengganti direksi atau CEO maka diberi nilai 0 (Utomo, 2014). c. Pertumbuhan Perusahaan Tingkat pertumbuhan perusahaan merupakan kemampuan perusahaan untuk mempertahankan posisi ekonominya, baik kualitas industrinya maupun kualitas ekonomi secara keseluruhannya (Nabila, 2011). Dalam penlitian ini pertumbuhan perusahaan diproksikan dengan tingkat penjualan yang dimana penjualan adalah kegiatan utama dalam suatu perushaan.
37 PENGARUH FINANCIAL DISTRESS,CIPTA DIAN ISTIANA, P. AKUNTASI FEB, UMP 2016.
Tingkat pertumbuhan perusahaan klien dihitung dengan membagi selisih antara penjualan tahun tertentu dan tahun sebelumnya dengan penjualan tahun sebelumnya kemudian dikalikan 100% (Nasser et al, 2006) dalam Nabila (2011). Adapun cara menghitungnya berikut: x 100% Dimana : dS
: Rasio Pertumbahan Perusahaan klien
TA
: Total Aset : Penjualan Bersih Sekarang : Penjualan Bersih tahun lalu
d. Opini Audit Opini audit merupakan pernyataan atau pendapat yang diberikan oleh auditor dan pernyataan atau pendapat diberikan agar perusahaan mengetahui tentang kewajaran laporan keuangannya. Variabel opini audit diukur menggunakan variabel dummy. Dimana jika perusahaan klien menerima opini wajar tanpa pengecualian maka diberikan kode 5, jika menerima opini wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas maka diberi kode 4, jika menerima opini wajar dengan pengecualian wajar maka diberi kode 3, jika menerima opini tidak wajar maka diberi kode 2 dan jika menerima opini tidak menyatakan pendapat maka diberi nilai 1. Jika perusahaan memperoleh nilai semakin besar atau opini yang semakin sesuai dengan yang diinginkan oleh prinsipal maka agen (manajemen) perusahaan akan mempertahankan KAP.
38 PENGARUH FINANCIAL DISTRESS,CIPTA DIAN ISTIANA, P. AKUNTASI FEB, UMP 2016.
3.7.
Metode Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi logistik. Tahapan dalam analisis regresi logistik teerdiri dari statistik deskriptif dan pengujian hipotesis yang akan dijelaskan berikut ini : 3.7.1
Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau
deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness atau kemencengan distribusi (Ghozali, 2013). 3.7.2 Regresi Logistik Regresi logistik adalah regresi yang digunakan sejauh mana probabilitas terjadinya variabel dependen dapat diprediksi dengan variabel independen. Teknik analisis regresi logistik tidak memerlukan lagi uji normalitas maupun uji asumsi klasik karena multivariate normal distribution tidak dapat dipenuhi karena variabel bebas merupakan campuran antara variabel kontinyu (metrik) dan kategorial (non matrik). Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan antara nilai probabilitas (sig). Apabila terlihat angka signifikan lebih kecil dari 0,05 dengan koefisien regresi adalah signifikan pada tingkat 5% maka berarti ditolak dan
diterima.
39 PENGARUH FINANCIAL DISTRESS,CIPTA DIAN ISTIANA, P. AKUNTASI FEB, UMP 2016.
Model regresi logistik yang digunakan utuk pengujian hipotesis adalah : = α + β1FD+ β2PERG_MGT+ β3PERT_PRSHN + β4OPINI+ε Keterangan: : Dummy Variabel Auditor Switching α
: Konstanta : Koefisien Regresi
FD
: Financial Distress
PERG_MGT
: Pergantian Manajemen
PERT_PRSHN
: Pertumbuhan Perusahaan
OPINI
: Opini Audit
ε
: error Adapun pengujian terhadap model regresi pada penelitian ini
adalah sebagai berikut : a. Menilai Kelayakan Model Regresi Untuk menilai kelayakan model regresi dapat dilakukan dengan melihat output dari Hosmer dan Lameshow Goodness of Fit Test. Model ini untuk menguji hipotesis nol bahwa data empiris sesuai dengan model (tidak ada perbedaan antara model dengan data sehingga model dapat dikatakan fit), hipotesis untuk menilai model fit adalah (Ghozali, 2013) : H0 : model yang dihipotesiskan fit dengan data HA : model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data
40 PENGARUH FINANCIAL DISTRESS,CIPTA DIAN ISTIANA, P. AKUNTASI FEB, UMP 2016.
Model regresi dikatakan layak jika nilai statistik Hosmer Goodness of Fit Test yang diukur dengan nilai signifikan chi-square lebih besar dari 0,05, dengan begitu berarti
diterima dan berarti
model mampu memprekdisi nilai observasinya. Namun sebaliknya jika Hosmer Goodness of Fit Test yang diukur dengan nilai signifikan chisquare lebih kecil dari 0,05, dengan begitu
ditolak karena model
tidak dapat memprediksi nilai observasinya. b. Menilai Keseluruhan model Dalam penelitian ini, untuk menilai keseluruhan model dapat dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2 Log Likehood (-2LL) pada awal (block number = 0) dengan nilai -2 Log Likehood (-2LL) pada akhir (block number = 1). Adanya pengurangan nilai antara -2LL awal (initial -2LL funcation) dengan nilai -2LL pada langkah berikutnya
(-2LL
akhir)
menunjukan
bahwa
model
yang
dihipotesiskan fit dengan data. Log Likehood pada regresi logistik mirip dengan pengertian “Sum of Square Error” pada model regresi, sehingga penurunan Log Likehood menunjukkan model regresi semakin baik (Ghozali, 2013). c. Pengujian Koefisien Determinasi Pengujian koefisien determinasi pada model regresi logistik ditunjukkan dengan nilai Nagelkerke R Square. Nagelkerke R Square merupakan modifikasi dari koefisien Cox dan Snell untuk memastikan bahwa nilainya bervariasi dari 0 (nol) sampai 1 (satu). Hal ini dilakukan dengan cara membagi nilai Cox dan Snell R Square denga nilai maksimumnya (Ghozali, 2013).
41 PENGARUH FINANCIAL DISTRESS,CIPTA DIAN ISTIANA, P. AKUNTASI FEB, UMP 2016.
d. Estimasi Parameter dan Interpretasinya Estimasi parameter dapat dilihat melalui koefisien regresi. Koefisien regresi menujukkan hubungan anatara satu variabel dengan variabel
lainnya.
Pengujian
hipotesis
dilakukan
dengan
cara
membandingkan nilai probabilitas (sig). Apabila terlihat angka signifikan lebih kecil dari 0,05 degan koefisien regresi adalah signifikan pada tingkat 5% makan
ditolak
diterima. Hal ini
berarti variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat dan begitu pula sebaliknya (Ghozali, 2013).
3.8.
Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan teknik analisis binary logistic regression. Langkah-langkah dalam analisis adalah sebagai berikut : a. Hipotesis pertama 1. Menemukan hipotesis yang dirumuskan Ho :
≤ 0
: financial distress tidak berpengaruh positif terhadap pergantian auditor.
Ha :
0
: financial
distress
berpengaruh
positif
terhadap pergantian auditor. 2. Menentukan tingkat signifikan α sebesar 0,05. 3. Kriteria
penerimaan
dan
penelitian
kesimpulan
hipotesis
didasarkan pada p-value (probabilias value) dengan tingkat signifikan α sebesar 0,05.
42 PENGARUH FINANCIAL DISTRESS,CIPTA DIAN ISTIANA, P. AKUNTASI FEB, UMP 2016.
Jika p-value (significant)
0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Jika p-value (significant) ≤ 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. b. Hipotesis kedua 1. Menentukan hipotesis yang dirumuskan Ho :
≤ 0
: pergantian manajemen tidak berpengaruh positif terhadap pergantian auditor.
Ha :
> 0
: pergantian manajemen berpengaruh positif terhadap pergantian auditor.
2. Menentukan tingkat signifikan α sebesar 0,05. 3. Kriteria
penerimaan
dan
penarikan
kesimpulan
hipotesis
didasarkan pada p-value (probabilitas value) dengan tingkat signifikan α sebesar 0,05. Jika p-value (significant)
0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Jika p-value (significant) ≤ 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. c. Hipotesis ketiga 1. Menentukan hipotesis yang akan dirumuskan Ho :
≥ 0
: pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh negatif terhadap pergantian auditor.
Ha :
0
: pertumbuhan
perusahaan
berpengaruh
negatif terhadap pergantian auditor. 2. Menentukan tingkat signifikan α sebesar 0,05.
43 PENGARUH FINANCIAL DISTRESS,CIPTA DIAN ISTIANA, P. AKUNTASI FEB, UMP 2016.
3. Kriteria
penerimaan
dan
penarikan
kesimpulan
hipotesis
didasarkan pada p-value (probabilitas value) dengan tingkat signifikan α sebesar 0,05. Jika p-value (significant)
0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Jika p-value (significant) ≤ 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. d. Hipotesis keempat 1. Menentukan hipotesis yang akan dirumuskan Ho :
: opini audit tidak berpengaruh negatif terhadap pergantian auditor.
Ha :
: opini audit berpengaruh negatif terhadap pergantian auditor.
2. Menentukan tingkat signifikan α sebesar 0,1. 3. Kriteria
penerimaan
dan
penarikan
kesimpulan
hipotesis
didasarkan pada p-value (probabilitas value) dengan tingkat signifikan α sebesar 0,05. Jika p-value (significant)
0,1 maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Jika p-value (significant) ≤ 0,1 maka Ho ditolak dan Ha diterima
44 PENGARUH FINANCIAL DISTRESS,CIPTA DIAN ISTIANA, P. AKUNTASI FEB, UMP 2016.