BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian analisis deskriptif eksploratif, yang didalamnya menggunakan analisis distribusi frekuensi, yaitu bentukan analisis yang menyampaikan sebaran atau distribusi dalam bentuk frekuensi, yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi ataupun dalam bentuk diagram, ataupun dalam bentuk narasi yang bertujuan untuk memaparkan data secara sederhana sehingga dapat dibaca dan dianalisis secara sederhana (Handoko, 2007). Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif yaitu nilai-nilai dari perubahan yang dapat dinyatakan dalam angka-angka (scoring). Penelitian kuantitatif digunakan untuk menggambarkan bagaimana pola hidup masyarakat terhadap pencegahan penyakit Diabetes Mellitus (Sugiyono, 2005). Pendekatan yang digunakan cross sectional, yaitu melakukan pengukuran atas pengamatan pada saat bersamaan atau sekali waktu (Alimul, 2003).
B. Populasi dan sample 1. Populasi
41
Populasi merupakan seluruh subyek atau obyek karakteristik tertentu yang akan diteliti. Bukan hanya obyek atau subyek yang dipelajari saja tetapi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki subyek atau obyek tersebut (Alimul, 2003). Populasi dalam penelitian ini adalah seseorang atau individu yang dewasa usia 30-50 tahun yang berisiko menderita Diabetes Mellitus yang ada di wilayah Desa Mranggen yang diambil dari 4495 Kepala Keluarga. 2. Sampel Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, populasi yang besar tidak mungkin secara keseluruhan dapat diteliti. Karena keterbatasan waktu, tenaga, dan dana maka peneliti menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Dengan syarat sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili) (Sugiyono, 2005). Sampel diambil berdasarkan kriteria inklusi dan eklusi sebanyak 98 responden yang berusia 30-50 tahun yang berisiko terkena Diabetes Mellitus.
a. Kriteria inklusi : 1) Bersedia menjadi responden 2) Tinggal di wilayah Desa Mranggen 3) Tidak menderita penyakit DM
4) Bisa membaca dan menulis b. Kriteria ekslusi : 1) Penderita DM dengan atau tanpa komplikasi 2) Tidak bisa melihat, tidak bisa berbicara dan tidak bisa mendengar Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan teknik Cluster random sampling yaitu cara pengambilan sampel dengan membagi daerah / wilayah yang luas menjadi daerah / wilayah yang lebih kecil. Pengambilan sampel dilakukan melalui beberapa tahapan. Tahapan pertama diawali dengan memilih 1 RW dari 8 RW yang ada di Desa Mranggen secara acak, setelah itu dipilih lagi 2 RT secara acak dari RW yang terpilih. Selanjutnya dipilih lagi sampel secara acak. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 98 responden dimana hasil ini diperoleh sesuai dengan rumus: n=
N
1 + N (d )
2
4495 =
1+ 4495 (0,01)
4495 =
45, 95
= 97,823 Dibulatkan menjadi = 98 Keterangan : N : Besar populasi
n : Besar sample d : Tingkat signifikan yaitu 0,1
C. Definisi operasional, Variable dan Skala penelitian Tabel 3.1 Definisi Operasional No
Variabel
Definisi Operasional
Alat ukur
Hasil ukur
Skala
1
Pola makan
Suatu bentuk kebiasaan konsumsi makanan yang dilakukan oleh seseorang dalam kegiatan makannya sehari-hari yang mencakup sumber zat tenaga, pembangun dan pengatur
Diukur dengan kuesioner B berbentuk skala likert berisi 10 item pertanyaan favourable. Skor 4 : Selalu Skor 3 : Sering Skor 2 : Kadangkadang Skor 1 : Tidak pernah Unfavourable. Skor 1 : Selalu Skor 2 : Sering Skor 3 : Kadangkadang Skor 4 : Tidak pernah
Jumlah skor Ordinal yang diperoleh dengan kategori : Baik : 31-40 Sedang : 21-30 Kurang : 10-20
2
Pola tidur
Suatu kegiatan beristirahat untuk memulihkan energi yang dihitung dari frekuensi dan lama seseorang tidur (6-8 jam per hari)
Diukur dengan kuesioner B berbentuk skala likert berisi 10 item pertanyaan favourable. Skor 4 : Selalu Skor 3 : Sering Skor 2 : Kadangkadang Skor 1 : Tidak pernah Unfavourable. Skor 1 : Selalu Skor 2 : Sering Skor 3 : Kadangkadang Skor 4 : Tidak pernah
Jumlah skor Ordinal yang diperoleh dengan kategori : Baik : 31-40 Sedang : 21-30 Kurang : 10-20
Definisi Operasional
Alat ukur
Suatu kegiatan yang dilakukan seseorang sehari-hari seperti aktivitas olah raga yang memenuhi beberapa hal, seperti frekuensi, intensitas, durasi dan jenis olah raga
Diukur dengan kuesioner B berbentuk skala likert berisi 9 item pertanyaan favourable. Skor 4 : Selalu Skor 3 : Sering
No 3
Variabel Pola aktivitas
Hasil ukur
Skala
Jumlah skor Ordinal yang diperoleh dengan kategori : Baik : 28-36 Sedang : 19-27 Kurang : 9-18
Skor 2 : Kadangkadang Skor 1 : Tidak pernah Unfavourable. Skor 1 : Selalu Skor 2 : Sering Skor 3 : Kadangkadang Skor 4 : Tidak pernah 4
Kontrol gula darah
Suatu bentuk penting Diukur dengan dari seseorang untuk kuesioner B mengetahui kondisi berbentuk skala kesehatannya likert berisi 3 item pertanyaan favourable. Skor 4 : Selalu Skor 3 : Sering Skor 2 : Kadangkadang Skor 1 : Tidak pernah Unfavourable. Skor 1 : Selalu Skor 2 : Sering Skor 3 : Kadangkadang Skor 4 : Tidak pernah
Jumlah skor Ordinal yang diperoleh dengan kategori : Baik : 10-12 Sedang : 7-9 Kurang : 3-6
D. Metode pengumpulan data 1. Prosedur Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengajukan ijin penelitian terlebih dahulu ke Kesbanglinmas Kabupaten Demak, kemudian mengajukan ijin ke DKK Demak. Prosedur selanjutnya mengajukan ijin serta pengambilan data ke
Puskesmas
Mranggen
I
yang
ada
di
desa
Mranggen,
Kecamatan
Mranggen, Kabupaten Demak. Setelah ijin penelitian diperoleh proses pengumpulan data dimulai. Sebelumnya peneliti menentukan responden dengan cara mengkriteriakan menjadi dua kriteria yaitu kriteria inklusi dan ekslusi. Setelah itu peneliti selanjutnya melakukan pendekatan kepada responden, memperkenalkan diri, serta menjelaskan maksud dan tujuan kepada responden. Jika responden setuju, maka dipersilahkan untuk membaca lembar persetujuan kemudian tanda tangan. Peneliti sebelumnya memberikan penjelasan kepada responden cara pengambilan data. Selanjutnya responden diminta untuk memilih jawaban sesuai point yang ada. Setelah setuju pengumpulan dilakukan dengan panduan daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebagai panduan melakukan wawancara terstruktur pada masyarakat.
2. Alat pengumpulan data, Uji Validitas dan Reliabilitas a.
Alat pengumpul data Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui, yang disampaikan langsung kepada responden untuk mengetahui pola
hidup masyarakat terhadap pencegahan penyakit Diabetes Mellitus (Arikunto, 2002). Instrumen penelitian terdiri dari dua bagian yaitu kuesioner A dan kuesioner B (lampiran 3). Kuesioner A berupa kuesioner karakteristik responden dan kuesioner B (lampiran 4) berupa kuesioner untuk melihat pola hidup masyarakat dalam pencegahan DM. Kuesioner tentang pola hidup masyarakat dalam pencegahan DM terdiri dari empat bagian yang berisi pertanyaan-pertanyaan tentang pola makan, pola tidur, pola aktivitas dan perilaku kontrol gula darah secara teratur. Opsi pertanyaan berupa pertanyaan favourable dan unfavourable menggunakan skala likert dengan pilihan jawaban selalu, sering, kadangkadang dan tidak pernah. Untuk pertanyaan favourable skor 4 untuk jawaban selalu, skor 3 untuk jawaban sering, skor 2 untuk jawaban kadang-kadang dan skor 1 untuk jawaban tidak pernah. Sedangkan untuk pertanyaan unfavourable jawaban selalu bernilai 1, jawaban sering bernilai 2, jawaban kadang-kadang bernilai dan jawaban tidak pernah bernilai 4. Pertanyaan favourable tentang pola makan terdiri dari pertanyaan nomer 3, 4, 9, 10, sedangkan pertanyaan unfavourable adalah pertanyaan nomer 1, 2, 5, 6, 7, 8. Pertanyaan favourable tentang pola tidur terdiri dari pertanyaan nomer 3, 4, 7, 8, sedangkan pertanyaan unfavourable adalah pertanyaan nomer 1, 2, 5, 6, 9, 10. Pertanyaan favourable untuk mengatahun pola aktivitas masayarakat dalam pencegahan DM terdiri dari pertanyaan nomer 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, sedangkan pertanyaan unfavourable adalah pertanyaan nomer 6. Adapun semua pertanyaan tentang
perilaku masyarakat dalam melakukan pemeriksaan gula darah secara rutin semuanya berupa pertanyaan favourable.
b. Uji Coba Instrument Penelitian 1) Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur relevan tidaknya pengukuran
dan
pengamatan
yang
dilakukan
pada
penelitian
(Notoatmodjo, 2002). Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan. Pemeriksaan teknik keabsahan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Ada empat kriteria yang digunakan, yaitu derajat
kepercayaan
(credibility),
keteralihan
(transferability),
ketergantungan (deperdability) dan kepastian (confirmability). Validitas data dalam penelitian ini menggunakan content validity (validitas isi). Uji validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi product moment dengan menggunakan SPSS versi 13.0. Dengan keputusan uji bila r hitung lebih besar dari r tabel artinya variabel valid sedangkan bila r hitung lebih kecil dari r tabel artinya variabel tidak valid (Sugiyono, 2005). Uji validitas dilakukan dengan cara diuji cobakan instrumen penelitian kepada 20 responden yang sesuai kriteria yang telah ditetapkan. Hasil uji coba 33 item pertanyaan yang diujikan kepada 20 responden dengan taraf signifikan 0,05 adalah 0,444. Hasil nilai r hitung pada item pertanyaan pola makan adalah 0,651 sampai 0,947 lebih besar dari r tabel
(0,444) berarti 10 item pertanyaan tersebut valid. Hasil nilai r hitung pada item pertanyaan pola tidur adalah 0,717 sampai 0,973 lebih besar dari r tabel (0,444) berarti 10 item pertanyaan tersebut valid. Hasil nilai r hitung pada item pertanyaan pola aktivitas adalah 0,696 sampai 0,959 lebih besar dari r tabel (0,444) berarti 10 item pertanyaan tersebut valid. Hasil r hitung pada item pertanyaan kontrol gula darah adalah 0,839 sampai 0,956 lebih besar dari r tabel (0,444) berarti 3 item pertanyaan tersebut valid. 2) Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan (Notoatmodjo, 2002). Menurut Hastono (2001), pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan cara one shot atau diukur sekali saja. Pengujian reliabilitas dimulai dengan menguji validitas terlebih dahulu. Jadi jika sebuah pertanyaan tidak valid, maka pertanyaan tersebut tidak dilanjutkan untuk diuji reliabilitas. Pertanyaan yang sudah valid kemudian baru secara bersama diukur reliabilitasnya. Menurut Sugiyono (2003), penyajian reliabilitas digunakan dengan rumus koefisien reliabilitas alpha cronbach dengan bantuan penghitungan SPSS versi 13.0. Untuk mengetahui reliabilitas instrumen caranya adalah dengan membandingkan nilai r tabel dengan alpha. Dengan ketentuan bila r alpha > 0.60, maka instrumen penelitian ini reliabel (Sugiyono, 2005). Pada penelitian ini nilai koefisien reliabilitas instrumen tentang pola makan nilai α 0,946, tentang pola tidur nilai α 0,961, tentang pola
aktivitas nilai α 0,958, tentang kontrol gula darah nilai α 0,897, yang menunjukkan bahwa instrumen tersebut reliabel dan layak digunakan.
E. Metode Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengolahan Data Menurut Arikunto (2002), setelah data dikelompokkan lalu data diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Editing data Adalah pengecekan jumlah kuesioner, kelengkapan data diantaranya kelengkapan
biodata,
lembar
kuesioner,
sehingga
apabila
terdapat
ketidaksesuaian dapat dilengkapi segera oleh peneliti. b. Coding Adalah melakukan pemberian kode berupa angka untuk memudahkan pengolahan data. Peneliti mengklasifikasi jawaban yang ada menurut hasilnya. Klasifikasi yang digunakan dalam penelitian pada pola hidup pencegahan DM, kode pertanyaan jika selalu kode 1, sering kode 2, kadang-kadang kode
3, tidak pernah kode 4. Untuk hasil ukur baik kode 1, sedang kode 2 dan kurang kode 3. c. Entry data Data yang didapat dalam bentuk angka dari penelitian kemudian dimasukkan kedalam komputer dengan menggunakan program SPSS d. Tabulasi data Setelah entry data kemudian data tersebut dikelompokkan dan ditabulasikan, sehingga diperoleh frekuensi dari masing-masing variabel.
2. Analisis Data Data yang terkumpul akan dianalisis secara analitik. Data dianalisis dengan analisis univariat secara diskriptif dalam bentuk distribusi frekuensi. Analisis univariat yang dilakukan untuk penggambaran variabel dan subjek penelitian dengan tidak melakukan analisis perbedaan atau hubungan antar variabel (Hidayat, 2003). Setiap variabel dianalisis dengan statistik diskriptif yaitu persentase untuk mendapatkan gambaran mengenai pola hidup masyarakat terhadap pencegahan penyakit Diabetes Mellitus dalam bentuk distribusi frekuensi, dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS windows versi 13.0.
F. Etika Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, sebelumnya peneliti menentukan etika penelitian terhadap calon responden antara lain sebagai berikut (Nursalam & Pariani, 2003) :
1. Lembar Persetujuan ( Informed Consent ) Lembar persetujuan disampaikan kepeda calon responden, peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian, apabila bersedia menjadi responden, maka peneliti memohon kesediaan untuk menendatangani lembar persetujuan. Bila calon responden tidak bersedia, peneliti tidak boleh memaksakan dan harus menghormati hak calon respoden.
2. Anonymity ( Tanpa Nama ) Untuk menjawab identitas responden, peneliti tidak boleh mencantumkan nama responden namun hanya menulis kode nama. 3. Confidentiality ( Kerahasiaan ) Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti dengan cara kuesioner disimpan dalam tempat yang terkunci dan pemusnahan akan dilakukan degan cara dibakar.
G. Jadwal Penelitian Terlampir