BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Ruang Lingkup Penelitian
Lokasi penelitian bertempat di PT. Pelabuhan Tanjung Priok (Pelindo II) Jl. Pasoso No.1 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Ruang lingkup penelitian ini dibatasi dalam lingkup penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Proyek Konstruksi Gardu ST di Pelabuhan Tanjung priok di kerjakan oleh perusahaan PT BDS
3.2 Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan menggunakan teknik analisis regresi linear sederhana dibantu dengan program SPSS. Metode kuantitatif yaitu suatu metode yang menggunakan sistem pengambilan sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner terstruktur sebagai alat pengumpulan data. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mencari informasi faktual secara mendetail yang sedang menggejala dan mengidentifikasi masalah-masalah atau untuk mendapatkan justifikasi keadaan dan kegiatan-kegiatan yang sedang berjalan. Pendekatan tersebut digunakan untuk mengetahui pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan.
23
24
3.3 Sumber Data
3.3.1 Data Prime
Data Primer adalah Data yang diperoleh langsung dari lapangan termasuk laboratorium Nasution (2003). Data primer dalam penelitian ini adalah data yang dikumpulkan secara langsung dari objek penelitian. Yaitu data yang diperoleh dari responden melalui hasil kuesioner yang diajukan oleh peneliti.
3.3.2 Data Sekunder
Data Sekunder adalah Data atau Sumber yang didapat dari bahan bacaan Nasution (2003:143). Penelitian ini data sekunder diperoleh dari perusahaan yang dapat dilihat dokumentasi perusahaan, buku-buku referensi, dan informasi lain yang berhubungan dengan penelitian.
3.4 Teknik Pengambilan data
Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Kuesioner Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan kepada responden untuk dijawab agar memperoleh informasi yang dibutuhkan b. Studi Pustaka Studi Pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan menggunakan studi keperpustakaan dan literatur-literatur lainnya yang ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan di mana akan didapatkan data-data yang dibutuhkan oleh peneliti guna melengkapi hasil dari penelitian.
25
3.5 Populasi dan Sampel
3.5.1
Populasi
Menurut Sugiyono (2007) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu. Kesimpulannya, populasi bukan hanya orang tetapi benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan jumlah yang ada pada objek yang dipelajari tetapi juga meliputi karakteristik atau sifat maupun pengukuran, baik secara kualititatif maupun kuantitatif daripada karakteristik tertentu mengenai sekelompok objek yang jelas dan lengkap. Tujuan diadakan populasi yaitu agar dapat menentukan besarnya anggota sampel yang diambil dari anggota sampel dan membatasi berlakunya daerah generalisasi. Populasi pada penelitian ini berjumlah 40 karyawan. Di ambil berdasarkan ruang lingkup penelitian yaitu karyawan PT BDS yang bekerja di proyek Konstruksi Gardu ST di Pelabuhan Tanjung Priok.
3.5.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang digunakan sebagai sumber data. Dalam penelitian ini teknik penentuan sampel yang digunakan adalah sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana anggota populasi dijadikan sampel (Sugiyono, 2005). Mengutip pendapat Arikunto (2008), apabila populasi kurang dari 100 orang, maka diambil keseluruhannya, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Namun apabila jumlah populasinya lebih dari 100 orang, maka sampel diambil sebesar 10% - 15%
atau 20% - 25% atau lebih.
Berdasarkan pendapat tersebut yang menjadi sampel penelitian ini adalah seluruh karyawan PT BDS yang bekerja di proyek Kontruksi Relokasi Gardu ST di Pelabuhan Tanjung Priok (Pelindo II), yaitu sebanyak 40 orang karyawan.
26
3.6 Definisi Operasional Variabel
Variabel independent pada penelitian ini terdiri dari 3 variabel yaitu :
1.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3, ialah aturan dan petunjuk yang ditetapkan dalam menjalankan manajemen K3. Hendaknya peraturan dan prosedur K3 tidaklah terlalu rumit sehingga mudah untuk dipahami, mudah ditetapkan dengan benar, diberlakukan sanksi jika ada pelanggaran dan perlu adanya perbaikan secara berkala sesuai dengan kondisi proyek konstruksi. Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel ini Perusahaan selalu menyediakan pelindung kerja seperti helm, sepatu boots, sarung tangan, masker, dll yang dapat menghindari saya dari kecelakaan kerja, Semua peralatan kerja dalam kondisi baik dan layak pakai, Pemilihan alat dan mesin sesuai dengan pekerjaan saya, Semua bagian dari peralatan yang berbahaya telah diberi suatu tanda-tanda, Setiap karyawan yang bekerja berada dalam kondisi lingkungan kerja yang aman dan bersih
2.
Kompetensi pekerja, ialah kemampuan yang di miliki pekerja. Sehingga diharapkan meminimalisir resiko terjadinya kecelakaan kerja dan dapat membantu meningkatkan kompetensi pekerja yang lain terhadap K3. Davies (dalan Wieke Yuni C. dkk, 2012:92). Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel ini adalah Pekerja mengerti tanggung jawab terhadap K3, pekerja mengerti sepenuhnya resiko dari pekerjaannya, pekerja mampu melakukan pekerjaannya dengan cara aman, pekerja tidak melakukan pekerjaan di luar tanggung jawabnya, dan pekerja mampu memenuhi seluruh peraturan dan prosedur K3.
3.
Lingkungan kerja, ialah kondisi atau keadaan yang terdapat pada lokasi kerja yang mendorong K3 bila seluruh pekerjaannya mengutamakan program K3 dan diharapkan lingkungan kerja semakin mengutamakan program K3 dan diharapkan lingkungan kerja semakin kondusif dan meningkatkan motivasi para pekerja. Wieke Yuni C. dkk, (2012:93). Indikator untuk mengukur variabel ini adalah sebagai berikut; Pekerja
27
mengutamakan K3, pekerja tidak bosan dengan pekerjaannya yang berulang-ulang, pekerja termotivasi karena program K3, pekerja puas dengan keamanan lingkungan kerja (alat pengaman, kebersihan,
3.7 Skala Pengukuran
Untuk mendapatkan data-data yang berkaitan dengan kesehatan dan keselamtan kerja dan kinerja diguanakn instrumetn berupa kuesioner dengan pengukuran mengunakan skala likert yang mempunya lima tingkatan yang merupakan skala jenis ordinal. Dengan menggunakan dua instrument, yaitu keselamatan & kesehatan kerja, dan kinerja yang kemudian dikembangkan menjadi beberapa pertanyaan atau parameter yang akan diukur. Sangat Setuju (SS)
= skor 5
Setuju (S)
= skor 4
Netral (N)
= skor 3
Tidak Setuju (TS)
= skor 2
Sangat Tidak Setuju (STS)
= skor 1
3.8 Teknik Analisis Data
3.8.1 Uji Validitas
Menurut Umar (2007) uji validitas adalah metode pengujian yang digunakan untuk mengetahui apakah ada pertanyaan-pertanyaan kuesioner yang harus dibuang atau diganti karena dianggap tidak relevan. Pengujiannya dilakukan secara statistik, yang dilakukan dengan menggunakan bantuan program IBM Stastitical for Product and Service Solution (SPSS) versi 19. Teknik untuk mengukur validitas kuesioner adalah sebagai berikut dengan menghitung korelasi antar data pada masing-masing pernyataan dengan skor total. Item Instrumen dianggap valid jika lebih besar dari 0,3 atau bisa juga dengan membandingkannya dengan r tabel. Jika r hitung > r tabel maka valid.
28
3.8.2 Uji Reliabilitas
Menurut Umar (2008) Uji reliabilitas adalah metode pengujian yang digunakan untuk menetapkan apakah instrument yang dalam hal ini adalah kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama akan menghasilkan data yang konsisten. Dengan kata lain, reliabilitas instrumen mencirikan tingkat konsistensi. Nilai koefisien reliabilitas yang baik adalah diatas 0,6. Pengukuran validitas dan reliabilitas mutlak dilakukan, karena jika instrument yang digunakan sudah tidak valid dan reliabel maka dipastikan hasil penelitiannya pun tidak akan valid dan reliabel.
3.8.3 Uji Asumsi Klasik
a) Heteroskedastisitas Heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah model dalam regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual pengamatan yang lain. Jika varians residual dari suatu pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas, dan jika varians berbeda disebut heterokedastisitas. Model yang paling baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas.
b) Pengujian normalitas data Pengujian ini digunakan untuk melihat dalam model regresi, variabel Dependen dan Independennya memiliki distribusi normal atau tidak. Model yang paling baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal.
c) Multikolinearitas Multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel Independen dengan variabel Dependen. Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas, digunakan ketentuan sebagai berikut;
29
jika nilai Variane Inflation Factor (VIF) lebih besar dari 5, maka terjadi masalah multikolinearitas.
3.8.4 Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda yaitu suatu analisis untuk melihat sejauh mana pengaruh variabel budaya keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan proyek konstruksi. Analisis regresi berganda menggunakan rumus persamaan seperti yang dikutip Sugiyono (2010), yaitu :
Y = a+b1X1+b2X2+b3X3+e Dimana:
Y
= Kinerja Proyek a
a
= Konstanta
b1
= Koefisien regresi dari varibel X1
X1
= Keselamatan dan Kesehatan Kerja
b2
= Koefisien regresi dari varibel X2
X2
= Kompetensi Pekerja
b3
= Koefisien regresi dari variabel X3
X3
= Lingkungan kerja
e
= Eror
Data yang diperoleh nantinya akan diolah menggunakan program olah data komputer yaitu SPSS 19.0.0 untuk menghasilakan nilai koefisien determinasi yang lebih akurat.
30
3.8.5 Uji Hipotesis
1. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen.
Jika Fhitung < Ftabel, maka independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Jika Fhitung > Ftabel, maka independen mempunyai hubungan yang signifikan terhadap variabel dependen.
2. Uji T Menurut Sugiono (2010:366), uji T digunakan untuk menguji sendiri- sendiri secara signifikan hubungan antara variabel independen (variabel X) dengan variabel dependen (variabel Y).
Jika thitung > ttabel maka variabel independen mempunyai keeratan hubungan yang signifikan terhadap variabel dependen.
Jika thitung < ttabel maka variabel independen tidak mempunyai keeratan hubungan yang signifikan.
31
3.9
Kerangka Pemecahan Masalah
Diagram Alir
Mulai
Penentuan Obyek
Perumusan Masalah
Studi Literatur
Tujuan Penelitian
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Analisa dan Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
Selesai