BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Jenis dan Lokasi Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental.
Menurut
Sugiyono
(2010:107)
penelitian
ekperimental
(experimental research) adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Dalam penelitian ini perlakuan yang digunakan adalah penggunaan model pembelajaran NHT. Tujuan dari penelitian eksperimental adalah untuk menyelidiki ada-tidaknya hubungan sebab-akibat berapa besar hubungan sebabakibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada beberapa kelompok eksperimental dan menyediakan kontrol untuk perbandingan.
3.1.2 Desain Eksperimen Desain eksperimen yang akan digunakan peneliti adalah Penelitian Kuasi Eksperimen. Penelitian kuasi eksperimen dipilih apabila peneliti ingin menerapkan sesuatu tindakan atau perlakuan (Endang Mulyatiningsih, 2011:88). Jenis eksperimen kuasi yang dipilih adalah Two Group Posttest Only (Neuman, 2003; dalam Endang Mulyatiningsih, 2011:89). Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang di pilih secara random kemudian memberikan tes 1 untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Setelah dipastikan kedua kelompok dalam kondisi yang sama (setara) maka diberikan perlakuan (x) kepada kelompok eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran NHT dan kelompok
kontrol
dengan
menggunakan
metode
ceramah.
Selanjutnya
memberikan tes 2 untuk mengetahui keadaan kedua kelompok setelah diberikan perlakuan (x) yang berbeda. Secara lebih rinci desain eksperimen di sajikan pada gambar 3.1 berikut ini.
25
26
R1
X
O1
R2
02
Gambar 3.1 Desain eksperimen Two-group posttest only Keterangan: R
: Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol di pilih secara random. Kedua kelompok tersebut di beri tes 1 untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
X
: Perlakuan (treatment). Kelompok eksperimen diberi perlakuan yaitu pembelajaran dengan
menggunakan
model
pembelajaran
NHT
sedangkan kelompok kontrol menggunakan metode ceramah. O1
: Pengukuran hasil belajar kelompok eksperimen setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran NHT.
O2
: Pengukuran hasil belajar kelompok kontrol setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah.
3.1.3 Prosedur Eksperimen Sesuai
desain
eksperimen
yang
akan
digunakan
maka
prosedur
eksperimennya yaitu sebagai berikut: 1.
Menyusun kisi-kisi tes.
2.
Menyusun instrumen tes uji coba berdasar kisi-kisi yang yang sudah disusun.
3.
Mengujicobakan instrumen tes uji coba pada kelas uji coba yang berbentuk pilihan ganda untuk tes I.
4.
Mengujicobakan instrumen tes uji coba pada kelas uji coba yang berbentuk pilihan ganda dan uraian untuk tes II.
5.
Menganalisis data hasil instrumen tes uji coba (tes I dan tes II) pada kelas uji coba untuk mengetahui validitas dan reliabilitas soal.
27
6.
Memberi tes I kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
7.
Memberi perlakuan pada kelas IVB sebagai kelompok eksperimen dan IVA sebagai kelompok kontrol.
8.
Memberi tes II kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
9.
Menganalisis hasil yang diperoleh dari tes hasil belajar siswa.
10. Menyusun laporan hasil penelitian. Langkah selanjutnya yaitu membuat rancangan penelitian. Rancangan penelitian yang akan dilakukan yaitu memberikan tes 1 untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Setelah kedua kelompok dalam kondisi sama (setara) kemudian memberikan perlakuan pada kelompok eksperimen (IVB) dengan menggunakan model pembelajaran NHT sedangkan kelompok kontrol (IVA) menggunakan metode ceramah. Selanjutnya memberikan tes 2 untuk mengetahui hasil belajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah diberi perlakuan yang berbeda. Secara sederhana rancangan penelitian disajikan pada gambar 3.2 sebagai berikut:
Kelompok kontrol Kondisi Awal Kelompok eksperimen
Perlakuan metode ceramah Perlakuan dengan model pembelajaran NHT
Hasil Belajar
Gambar 3.2 Rancangan Penelitian Evektivitas Penggunaan Model Pembelajaran NHT 3.1.4 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Nglinduk Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan pada Semester II Tahun Ajaran 2011/2012.
28
3.2
Variabel Penelitian
Variabel Bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran NHT. Model pembelajaran NHT adalah suatu model pembelajaran kooperatif tentang koperasi dalam perekonomian Indonesia dengan langkah – langkah pembelajaran yaitu penomoran, mengajukan pertanyaan, berfikir bersama, dan menjawab. Variabel Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPS. Hasil belajar adalah besarnya skor yang diperoleh dari 40% skor non tes (menyimak, kerja kelompok, presentasi, dan LKS) dan 60% tes formatif.
3.3 Unit Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi unit penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri 1 Nglinduk yaitu kelas IVA dan kelas IVB yang berjumlah 46 siswa. Siswa kelas IVA dengan jumlah 23 siswa terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan sebagai kelompok kontrol dan siswa kelas IVB dengan jumlah 23 siswa terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan sebagai kelompok eksperimen. Pengambilan unit atas dasar ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yaitu memilih dua kelas yang memiliki nilai rata-rata yang seimbang pada mata pelajaran IPS dengan cara uji homogenitas dan uji kesamaan rata-rata populasi. Data siswa kelas IV SD Negeri 1 Nglinduk Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan disajikan pada tabel 3.1 berikut ini. Tabel 3.1 Data Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Nglinduk Kelas IVA IVB
Jumlah Siswa Laki-Laki Perempuan 16 7 9 14 Jumlah
Total 23 23 46
29
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Teknik
pengumpulan
data
yaitu
cara
yang
digunakan
untuk
mengumpulkan atau memperoleh data dalam suatu penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut : 1. Tes Salah satu alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah Tes I dan Tes II. Tes I berbentuk pilihan ganda bertujuan untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sedangkan Tes II dalam bentuk pilihan ganda dan uraian bertujuan untuk mengukur hasil belajar IPS siswa kelas IV pada pokok bahasan koperasi dalam perekonomian Indonesia. Sebelum membuat instrumen pengumpulan data, maka terlebih dahulu membuat kisikisi instrumen. Kisi-kisi intrumen soal tes 1 disajikan pada lampiran 1 sedangkan kisi-kisi instrumen soal tes 2 disajikan pada lampiran 2. 2. Non tes Teknik non tes adalah pengukuran yang digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa tanpa menggunakan tes. Penelitian ini menggunakan teknik observasi. Observasi yaitu sebuah teknik pengukuran untuk melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi dilakukan untuk 2 hal yaitu: implementasi RPP dan observasi aktivitas siswa. a.
Observasi Aktivitas Guru Dalam Implementasi RPP Observasi ini digunakan untuk mendapatkan data tentang pencapaian
pengajar dalam pemberian treatment di dalam kelas, sehingga di dalam pelaksanaan pembelajaran benar-benar sesuai dengan kondisi dan proses yang diharapkan.
Observasi
dilakukan
terhadap
proses
pembelajaran
dengan
penggunaan model pembelajaran NHT. Untuk melakukan observasi tersebut maka dibuat instrumen observasi. Sebelum instrumen observasi dibuat, maka dibuat terlebih dahulu kisi-kisi instrumen observasi. Konsep dasar penyusunan instrumen observasi dalam hal ini adalah teori dan prosedur pelaksanaan pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penggunaan model pembelajaran NHT dalam
30
kegiatan pembelajaran. Secara lebih rinci kisi-kisi observasi aktivitas guru dalam implementasi RPP disajikan pada tabel 3.2 berikut ini. Tabel 3.2 Kisi-Kisi Observasi Aktivitas Guru Dalam Implementasi RPP Indikator Kegiatan Awal
Kegiatan Inti
Penutup
Aspek yang diamati 1. Melakukan kegiatan apersepsi 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran 3. Menyampaikan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran NHT 1. Membimbing siswa membentuk kelompok yang beranggotakan 3-4 orang 2. Membimbing siswa memberi nomor 1-4 kepada setiap anggota kelompok 3. Membagikan LKS 4. Memberikan kesempatan kepada siswa menyimak materi pelajaran 5. Membimbing siswa menjawab pertanyaan LKS bersama kelompok 6. Memanggil salah satu nomor untuk menyampaikan jawaban LKS 7. Membimbing siswa menyampaikan jawaban LKS setelah ada pemanggilan nomor 8. Memberikan kesempatan kepada siswa dari kelompok lain yang bernomor sama untuk memberikan tanggapan jawaban 1. Menyusun rangkuman pembelajaran dengan melibatkan siswa 2. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa
Langkah berikutnya jika kisi-kisi telah selesai dibuat yaitu membuat instrumen observasi aktivitas guru dalam implementasi RPP. Instrumen observasi dan penilaian guru dalam implementasi RPP disajikan pada lampiran 9. b.
Observasi Aktivitas Siswa Observasi aktivitas siswa meliputi 3 kegiatan yaitu menyimak, kerja
kelompok, dan presentasi. Observasi ini dilakukan pada kelompok eksperimen yaitu kelas IVB. Observasi aktivitas siswa dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Untuk melakukan observasi tersebut maka dibuat instrumen observasi. Sebelum instrumen observasi dibuat, maka dibuat terlebih
31
dahulu kisi-kisi instrumen observasi. Secara lebih rinci kisi-kisi observasi kegiatan menyimak disajikan pada tabel 3.3 berikut ini. Tabel 3.3 Kisi-Kisi Observasi Kegiatan Menyimak No
Aspek yang diamati
1
Melakukan seluruh kegiatan menyimak dengan penuh tanggung jawab
2
Memanfaatkan waktu yang digunakan untuk menyimak dengan penuh tanggung jawab Kisi-kisi observasi kerja kelompok disajikan pada tabel 3.4 berikut ini Tabel 3.4 Kisi-Kisi Observasi Kerja Kelompok
No Aspek yang diamati 1 Jumlah menjawab pertanyaan 2 Jumlah memberikan tanggapan 3 Kejelasan menyampaikan substansi 4
Waktu yang digunakan untuk kerja kelompok Kisi-kisi observasi presentasi disajikan pada tabel 3.5 berikut ini. Tabel 3.5 Kisi-Kisi Observasi Presentasi
No
Aspek yang diamati
1
Dalam menyampaikan presentasi
2
Tingkat kebenaran/keaslian data hasil kerja kelompok
3
Menjawab pertanyaan kelompok lain
4
Penggunaan bahasa dalam presentasi
Langkah berikutnya jika kisi-kisi telah selesai dibuat yaitu membuat instrumen observasi aktivitas siswa. Instrumen observasi aktivitas siswa menggunakan rubrik penilaian yang intrumennya terlampir bersama RPP pada lampiran 7.
32
Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrumen. Sebuah instrumen dinyatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat (Suharsimi, 2006:168; dalam Dwinanto, 2011:34) Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah teknik korelasi product moment yang dikemukakan Pearson (Suharsimi, 2006:170; dalam Dwinanto; 2011:34). Rumus korelasi product moment dengan angka kasar.
Keterangan: rxy
= koefisien korelasi pearson
x
= variabel bebas
y
= variabel terikat
n
= jumlah data Uji validitas dilakukan dengan bantuan SPSS 19. Dasar pengambilan
keputusan item yang valid berdasarkan kriteria Naniek Sulistya Wardani (2009:8.12) bahwa suatu item instrumen penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item to total correlation ≥ 0,20. Instrumen Tes I dan tes II yang akan diberikan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan uji coba terlebih dahulu. Instrumen Tes I diujicobakan di SD Negeri 1 Sulursari pada hari Sabtu, 10 Maret 2012 sedangkan Tes II dilaksanakan pada hari Senin, 2 April 2012 di SD yang sama. Setelah uji coba dilakukan, kemudian dilakukan uji validitas instrumen. Validitas soal tes I berbentuk pilihan ganda dengan jumlah 30 item soal. Dari 30 item soal pilihan ganda setelah dilakukan perhitungan uji validitas dengan menggunakan bantuan SPSS 19 diperoleh 25 item soal valid digunakan dalam penelitian dan 5 item soal yang tidak valid dibuang. Adapun hasil uji validitas soal tes I berbentuk pilihan ganda disajikan pada lampiran 10a dan 10b.
33
Validitas soal tes II berbentuk pilihan ganda dengan jumlah 30 item soal. Dari 30 item soal pilihan ganda setelah dilakukan perhitungan uji validitas dengan menggunakan bantuan SPSS 19 diperoleh 25 item soal valid digunakan dalam penelitian dan 5 item soal yang tidak valid dibuang. Adapun hasil uji validitas soal tes II berbentuk pilihan ganda disajikan pada lampiran 11a dan 11b. Validitas soal tes II berbentuk uraian dengan jumlah 10 item soal. Dari 10 item soal uraian setelah dilakukan perhitungan uji validitas dengan menggunakan bantuan SPSS 19 diperoleh 5 item soal valid digunakan dalam penelitian dan 5 item soal yang tidak valid dibuang. Hasil uji validitas soal tes II berbentuk uraian disajikan pada lampiran 11d dan 11e.
Uji Relibilitas Menurut Sudjana (2011:16), reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya, kapanpun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama. Rumus reliabilitas dengan metode Alpha (Sugiyono, 2006:282) adalah:
Keterangan: : koefisien realibilitas alpha k
: mean kuadrat antara subyek : mean kuadrat kesalahan : varians total
Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan SPSS 19 dan kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen digunakan pedoman yang dikemukakan oleh George dan Mallery dalam Naniek Sulistya Wardani (2010:35) sebagai berikut:
34
α ≤ 0,7
: tidak dapat diterima
0,7 < α ≤ 0,8
: dapat diterima
0,8 < α ≤ 0,9
: reliabilitas bagus
α > 0,9
: reliabilitas memuaskan
Reliabilitas instrumen soal tes I berbentuk pilihan ganda dengan bantuan SPSS 19 diperoleh hasil untuk uji reliabilitas sebanyak 25 item soal, reliabilitasnya sebesar 0,890 termasuk dalam kategori bagus. Hasil uji reliabilitas soal tes I berbentuk pilihan ganda disajikan pada lampiran 10c. Reliabilitas instrumen soal tes II berbentuk pilihan ganda dengan bantuan SPSS 19 diperoleh hasil untuk uji reliabilitas sebanyak 25 item soal, reliabilitasnya sebesar 0,883 termasuk dalam kategori bagus. Hasil uji reliabilitas soal tes II berbentuk pilihan ganda disajikan pada lampiran 11c. Reliabilitas instrumen soal tes II berbentuk uraian dengan bantuan SPSS 19 diperoleh hasil untuk uji reliabilitas sebanyak 5 item soal, reliabilitasnya sebesar 0,885 termasuk dalam kategori bagus. Hasil uji reliabilitas soal tes II berbentuk uraian disajikan pada lampiran 11f.
Tingkat Kesukaran Soal Tingkat kesukaran soal adalah proporsi siswa yang menjawab benar. Tingkat kesukaran berkisar dari 0 sampai dengan 1. Makin besar tingkat kesukaran makin mudah soal tersebut begitu pula sebaliknya makin kecil tingkat kesukaran makin sukar soal tersebut (Rahmah Zulaiha, 2008:14). Tingkat kesukaran soal pilihan ganda diperoleh melalui perhitungan dengan menggunakan rumus berikut (Rahmah Zulaiha, 2008:15) :
TK = Keterangan: TK
= Tingkat kesukaran soal pilihan ganda
JB
= Banyak siswa yang menjawab benar
n
= Banyak siswa
35
Tingkat kesukaran soal uraian menurut klasifikasi puspendik dalam Rahmah Zulaiha (2008:34) diperoleh melalui perhitungan dengan menggunakan rumus:
TK =
Keterangan TK
= Tingkat kesukaran soal uraian
Mean
= Rata-rata skor siswa
Skor Maksimum
= Skor maksimum yang ada pada tabel penskoran
Tingkat kesukaran soal dibagi menjadi 3 kategori yaitu soal sukar, soal sedang, dan soal mudah. Berikut ini adalah kriteria tingkat kesukaran soal menurut Rahmah Zulaiha (2008:14) yaitu: 0 – 0,30
= Soal kategori sukar
0,31 – 0,70
= Soal kategori sedang
0,71 – 1,00
= Soal kategori mudah
Setelah melakukan uji validitas dan uji reliabilitas instrumen kemudian dilakukan uji tingkat kesukaran soal. Berdasarkan hasil perhitungan tingkat kesukaran soal tes I yang tersaji pada lampiran 12a. Tingkat kesukaran soal tes I berbentuk pilihan ganda dengan jumlah 25 item soal setelah dilakukan perhitungan tingkat kesukaran soal diperoleh nilai tingkat kesukaran soal berkisar dari 0,4 sampai 0,8. Hal ini berarti tingkat kesukaran soal tes I berbentuk pilihan ganda terdapat 4 soal pada kategori mudah dan 21 soal pada kategori sedang. Berdasarkan hasil perhitungan tingkat kesukaran soal tes II yang tersaji pada lampiran 12b. Tingkat kesukaran soal tes II berbentuk pilihan ganda dengan jumlah 25 item soal setelah dilakukan perhitungan tingkat kesukaran soal diperoleh nilai tingkat kesukaran soal berkisar dari 0,4 sampai 0,8. Hal ini berarti tingkat kesukaran soal tes II berbentuk pilihan ganda terdapat 3 soal pada kategori mudah dan ada 22 soal pada kategori sedang.
36
Berdasarkan hasil perhitungan tingkat kesukaran soal tes II yang tersaji pada lampiran 12c. Tingkat kesukaran soal tes II berbentuk uraian dengan jumlah 5 item soal setelah dilakukan perhitungan tingkat kesukaran soal diperoleh nilai tingkat kesukaran soal berkisar dari 0,3 sampai 0,5. Hal ini berarti tingkat kesukaran soal tes II berbentuk uraian ada 4 soal pada kategori sedang dan ada 1 soal pada kategori sukar.
Uji Normalitas Tes 1 Perhitungan uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabelvariabel dalam penelitian mempunyai sebaran distribusi normal atau tidak. Perhitungan normalitas ini menggunakan rumus chi-kuadrat, menurut Sugiyono (2006:164) rumus chi-kuadrat adalah sebagai berikut:
Keterangan: X2
= chi-kuadrat
fo
= Frekuensi yang diobservasi
fh
= frekuensi yang diharapkan
Kaidah uji normalitas jika chi-kuadrat hitung < chi-kuadrat tabel dan p < 0,05 ( sig 5%) maka sebaran data tidak berdistribusi normal, sebaliknya apabila chi-kuadrat hitung > chi-kuadrat tabel dan p > 0,05 ( 5%) maka sebaran data berdistribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 19. Metode pengambilan keputusan pada uji normalitas menurut Duwi Priyatno (2010:40) yaitu jika signifikansi > 0,05 maka data berdistribusi normal dan jika signifikansi < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. Hasil uji normalitas tes I kelompok kontrol dan kelompok eksperimen disajikan berikut ini.
37
Hasil Uji Normalitas Tes 1 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N
Kelompok
Kelompok
Eksperimen
Kontrol
23
23
68,70
69,57
13,465
14,758
Absolute
,132
,136
Positive
,099
,087
Negative
-,132
-,136
Kolmogorov-Smirnov Z
,631
,651
Asymp. Sig. (2-tailed)
,821
,791
Normal Parameters
a,b
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Dari hasil uji normalitas Tes I di atas dapat disimpulkan bahwa: 1.
Skor tes pertama kelompok eksperimen dengan teknik One Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Dari tabel tersebut nampak tingkat signifikansi dua sisi (Asymp. Sig. 2-tailed) adalah 0,821. Jika dirumuskan hipotesis H0 adalah distribusi tidak normal dan H1 adalah distribusi normal maka H1 diterima apabila P > 0,05 dan H1 ditolak apabila P < 0,05. Pada tabel diatas menunjukkan bahwa S = P = 0,821 artinya berdasarkan perhitungan peluang kesalahan 5 % maka P > 0,05 atau 0,821 > 0,05. Jadi H1 diterima, artinya data dari skor tes pertama kelompok eksperimen adalah berdistribusi normal.
2.
Skor tes pertama kelompok kontrol dengan teknik One Sample KolmogorovSmirnov Test. Dari tabel tersebut nampak tingkat signifikansi dua sisi (Asymp. Sig. 2-tailed) adalah 0,791. Jika dirumuskan hipotesis H0 adalah distribusi tidak normal dan H1 adalah distribusi normal, maka H1 diterima apabila P > 0,05 dan H1 ditolak apabila P < 0,05. Pada tabel diatas menunjukkan bahwa S = P = 0,791 artinya berdasarkan perhitungan peluang kesalahan 5 % maka P >
38
0,05 atau 0,791 > 0,05. Jadi H1 diterima, artinya data dari skor tes pertama kelompok kontrol adalah berdistribusi normal.
Uji Homogenitas Tes 1 Uji homogenitas bertujuan untuk menguji apakah varians-varians tersebut homogen atau tidak. Uji homogenitas menggunakan bantuan SPSS 19. Metode pengambilan keputusan pada uji homogenitas menurut Duwi Priyatno (2010:99) yaitu jika signifikansi > 0,05 maka H0 diterima (varian sama) dan jika signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak (varian berbeda). Berikut ini disajikan hasil uji homogenitas dari skor tes I antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Hasil Uji Homogenitas Tes I Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic ,143
df1
df2 1
Sig. 44
,707
Nilai signifikansi yang diperoleh yaitu 0,707. Signifikansi 0,707 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa kedua varian sama atau kedua kelompok (kelompok eksperimen dan kelompok kontrol) bersifat homogen.
3.5 Teknik Analisis Data Data yang terkumpul dari hasil tes akhir pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dilakukan pengujian perbedaan rata-rata. Untuk menguji signifikansi perbedaan rata-rata dipakai uji t (t-test) yang dilakukan dengan bantuan SPSS 19. Uji t digunakan untuk menguji signifikansi perbedaan hasil belajar siswa antara kelompok eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran NHT dan kelompok kontrol yang menggunakan metode ceramah. Rumus statistik untuk menghitung t-tes (Sugiyono, 2006:119) sebagai berikut:
39
Keterangan: t
= t hitung = variansi kelompok eksperimen = variansi kelompok kontrol = jumlah kelompok eksperimen = jumlah kelompok kontrol = mean nilai tes akhir kelompok eksperimen = mean nilai tes akhir kelompok kontrol.