BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau angka yang diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada penelitian inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis, sehingga diperoleh signifikansi perbedaan antara variabel yang diteliti (Azwar, 2004). Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitan ini yaitu korelasi. Penelitian dengan korelasional ini merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengukur tingkat kedekatan hubungan antar variabel-variabel (Reksoatmodjo, 2007). Dalam penelitian ini terdiri dari 2 variabel, yaitu : Variabel X
: Kepuasan Kerja
Variabel Y
: Turnover Intention
B. Subyek Penelitian Pembicaraan tentang subjek penelitian akan dengan sendirinya menyangkut populasi dan sampel penelitian. Dengan kata lain, penentuan subjek penelitian dapat dilakukan dengan cara populasi dan pengambilan sampel. Dalam penelitian kuantitatif, populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek-subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik kesimpulannya (Soegiyono, 2008).
Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan di duga (Purwanto, 2007). Berdasarkan pada penilitian yang diinginkan peneliti maka yang dirasa sesuai dengan adanya permasalahan itu dan sesuai dengan kondisi subyek di lokasi penelitian, maka populasi pada penelitian ini adalah karyawan PT. ISS Indonesia. Menurut Arikunto (2006), apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik sampel di ambil semua. Sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subjeknya besar dapat diambil 10% sampai 12% atau 20% sampai 25% atau lebih. Menurut Soegiyono (2008) Sampel adalah sejumlah subyek kurang dari jumlah populasi atau sebagian yang jumlahnya diteliti. Teknik yang digunakan adalah purposif sampling atau sampel bertujuan. Adapun sampel dalam penelitian ini berjumlah 23 karyawan di 3 area yang berbeda antara lain : RSAB Soerya Sepanjang 10 karyawan, RS. Royal Rungkut 7 karyawan, Graha SPA Surabaya 6 karyawan.
C. Instrumen Penelitian Karena pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrument penelitian. Jadi instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiono, 2008).
Metode pengumpulan data dalam kegiatan ini mempunyai tujuan untuk mengungkap fakta mengenai variabel yang diteliti. Instrumen merupakan alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data dengan cara melakukan pengukuran (Sugiyono, 2008). Tujuan ini harus dicapai dengan menggunakan metode atau cara yang efisien dan akurat. Untuk keperluan analisis data, maka peneliti membutuhkan sejumlah data pendukung yang berasal dari individu yang bersangkutan (subyek penelitian). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kuisioner atau angket yang berisi sejumlah pertanyaan - pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden (laporan tentang pribadinya atau halhal yang diketahui). Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket langsung dan semi terbuka. Angket langsung adalah angket yang diberikan kepada responden dengan jawaban mengenai dirinya sendiri. Sedangkan, angket semi terbuka (semi opened questionare) adalah angket yang pertanyaan pernyataannya memberikan kebebasan kepada responden untuk memberikan jawaban dan pendapat menurut pilihan-pilihan jawaban yang telah disediakan. Dalam penelitian ini menggunakan metode skala likert. Dimana yang terdapat 36 aitem untuk skala kepuasan kerja dan 24 aitem untuk skala turnover intention. Dalam alat ukur Likert menggunakan pernyataan yang terdiri atas 4 kategori, yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS)
Tabel 1.1 Skor Skala Likert Jawaban
Skor Favourable
Skor Unfavourabel
Sangat Setuju (SS)
4
1
Setuju (S)
3
2
Tidak Setuju (TS)
2
3
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
4
Pernyataan favourable merupakan pernyataan yang berisi hal-hal yang positif atau mendukung terhadap obyek sikap. Pernyataan unfavourable merupakan pernyataan yang berisi hal-hal yang negatif yakni tidak mendukung atau kontra terhadap obyek sikap yang hendak diungkap. Dalam penelitian ini menggunakan dua skala yaitu skala kepuasan kerja dan skala turnover intention. Sebelum menyusun skala Kepuasan kerja terlebih dahulu dirumuskan definisi operasionalnya, yang didapatkan dari berbagai definisi mengenai kepuasan kerja yang telah dipaparkan sebelumnya. Berpijak dari teori jewell & siegall, Kepuasan Kerja yaitu suatu sikap yang timbul dari situasi pekerjaan yang dialami oleh karyawan, baik negatif maupun positif yang berkaitan dengan keadaan emosional menurut cara pandang karyawan terhadap pekerjaannya. Variabel kepuasan kerja diukur dengan indikator sebagai berikut, yaitu ; 1) Minat terhadap pekerjaan, yaitu aktivitas atau tugas-tugas yang membangkitkan perasaan ingin tahu,
perhatian, dan memberi kesenangan atau kenikmatan dalam bekerja, 2) Kententraman kerja, yaitu Suatu perasaan emosional yang positif yang dirasakan karyawan saat bekerja, 3) Sikap terhadap pekerjaan, yaitu derajat positif atau negatif yang berkaitan dengan pekerjaan, 4) Interaksi sosial, yaitu suatu fondasi dari hubungan yang berupa tindakan yang berdasarkan norma dalam bekerja, 5) Hubungan sesama karyawan, yaitu suatu interaksi atau komunikasi antar karyawan, baik positif maupun negatif, 6) Pengaturan waktu kerja, yaitu suatu sistem di sebuah perusahaan yang mengatur tentang jam bekerja karyawan, 7) Pengaturan waktu istirahat, yaitu suatu sistem di sebuah perusahaan yang mengatur tentang jam istirahat karyawan, 8) Lokasi kerja, yaitu tempat bekerja karyawan, diukur jauh dekat dengan tempat tinggal, 9) Umur dan kesehatan, yaitu usia dan kesehatan dimana hal ini mempengaruhi karyawan saat bekerja, 10) Gaji, yaitu suatu bentuk pembayaran periodik dari perusahaan kepada karyawan, 11) Promosi, yaitu dimana seorang karyawan dapat memperbaiki posisi jabatannya ke jabatan yang lebih tinggi, 12) Fasilitas, yaitu Suatu layanan perusahaan kepada karyawan untuk menunjang kinerja.
Tabel 1.2 Blue Print Skala Kepuasan Kerja No Aitem No
Indikator
F
UF
Jumlah
5, 22
3, 31
4
1
Minat Terhadap Pekerjaan
2
Ketentraman kerja
34
7
2
3
Sikap terhadap pekerjaan
9
12
2
4
Interaksi Sosial
16
11
2
5
Hubungan Sesama Karyawan
1, 25
6, 21
4
6
Pengaturan waktu Kerja
19
27
2
7
Pengaturan Waktu Istirahat
2
29
2
S 8
Lokasi Kerja
15
10
2
e 9
Umur dan Kesehatan
4, 23
32, 36
4
10
Gaji
8, 30
13, 14
4
11
Promosi
18, 24
28, 35
4
12
Fasilitas
17, 26
20, 33
4
l a i
S Selain itu juga disusun skala turnover intention yang telah dirumuskan definisi operasionalnya, berpijak dari teori Hartono (2002) yaitu kadar atau keinginan seseorang untuk keluar perusahaan, hal ini terjadi setelah individu atau karyawan melakukan evaluasi tentang pekerjaanya sekarang atau hubungan dengan perusahaannya sekarang,
akan tetapi belum diwujudkan dalam tindakan pasti untuk meninggalkan perusahaan. Variabel intensi keluar ini diukur dengan 4 indikator yang menggali informasi mengenai keinginan karyawan untuk mencari pekerjaan lain yang terdiri atas; 1) Absensi meningkat, yaitu Tingkat keseringan karyawan tidak masuk kerja, 2) Malas bekerja, yaitu dorongan
karyawan
yang
bersifat
negatif
untuk
tidak
segera
menyelesaikan pekerjaan, 3) Keberanian melanggar tata tertib, yaitu suatu dorongan karyawan untuk melawan aturan atau kebijakan dari perusahaan, 4) Keberanian menentang atasan, yaitu suatu sikap untuk berani melawan pimpinan.
Tabel 1.3 Blue Print Skala Turnover Intention No Aitem No
Indikator
F
UF
Jumlah
1
Absensi Meningkat
12, 14, 16
3, 18, 20
6
2
Malas Bekerja
8, 19, 23
1, 4, 5
6
3
Keberanian
Melanggar
2, 7, 10
6, 9, 22
6
Menentang
15, 17, 21
11, 13, 24
6
Aturan 4
Keberanian Atasan
D. Uji Validitas Suatu tes dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau hasil ukurnya yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud tes tersebut. Menurut Sumadi Suryabrata validitas soal adalah derajat kesesuaian antara perangkat soal dengan soal yang lain. Ukuran soal adalah korelasi antara skor pada soal itu dengan skor perangkat soal yang biasa disebut korelasi biserial (Suryabrata, 2000). Validitas alat ukur diuji dengan menggunakan bantuan computer program Statistical Package For Social Sciene (SPSS) versi 17.0 for windows. Uji validitas dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberika hasil ukur yang tepat dan akurat. Syarat bahwa item-item tersebut valid adalah nilai korelasi (r hitung harus positifdan lebih besar atau sama dengan r tabel dimana untuk subyek ketentuan df= N-2 pada penelitian ini karena N= 23, berarti 23-2 = 21 dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05%, maka diperoleh r tabel = 0,300. Adapun rumus korelasi product moment sebagai berikut:
dari Pearson’s adalah
Keterangan: r xy = koefisien korelasi N = Jumlah responden X = skor variabel bebas Y = skor variabel terikat
Dalam hal analisis aitem ini Masrum menyatakan Teknik korelasi untuk menentukan validitas aitem ini sampai sekarang merupakan teknik yang paling banyak di gunakan (Sugiyono, 1997). Selanjutnya dalam memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi, Masrum menyatakan, Aitem yang mempunyai korelasi positif dengan kriterium (skor total) serta korelasinya yang tinggi, menunjukan bahwa aitem tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r = 0,3”. Jadi korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. 1) Skala Kepuasan Kerja Ada 36 aitem skala Kepuasan kerja yang penulis susun berdasarkan indikator Kepuasan kerja. Dari 36 item skala Kepuasan kerja tersebut, setelah di ujicobakan teradap 23 orang karyawan sebagai subyek penelitian, dengan taraf signifikansi 0,05 % dan diperole r table 0,300. Adapaun kaidah yang digunakan adalah jika harga corrected total correlation < r table, maka aitem tidak valid dan jika harga corrected
total correlation > r table, maka aitem valid. Maka diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 1.4 Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan Kerja No Aitem
Total correlation
r Tabel
Keterangan
1
0,588
0,300
Valid
2
-0,182
0,300
Tidak Valid
3
0,572
0,300
Valid
4
0,547
0,300
Valid
5
0.461
0,300
Valid
6
0,697
0,300
Valid
7
0,499
0,300
Valid
8
0,526
0,300
Valid
9
0,243
0,300
Tidak Valid
10
0,416
0,300
Valid
11
0,251
0,300
Tidak Valid
12
0,246
0,300
Tidak Valid
13
0,390
0,300
Valid
14
0,533
0,300
Valid
15
0,242
0,300
Tidak Valid
16
0,566
0,300
Valid
17
0,458
0,300
Valid
18
0,686
0,300
Valid
19
0,036
0,300
Tidak Valid
20
0,657
0,300
Valid
21
0,379
0,300
Valid
22
0,83
0,300
Valid
23
0,572
0,300
Valid
24
0,254
0,300
Tidak Valid
25
0,133
0,300
Tidak Valid
26
0,385
0,300
Valid
27
0,563
0,300
Valid
28
0,635
0,300
Valid
29
0,498
0,300
Valid
30
0,550
0,300
Valid
31
0.486
0,300
Valid
32
0,618
0,300
Valid
33
0,606
0,300
Valid
34
0,866
0,300
Valid
35
-.0,391
0,300
Tidak Valid
36
0,418
0,300
Tidak Valid
2) Skala Turnover Intention Ada 24 aitem skala Turnover Intention yang penulis susun berdasarkan indicator motivasi kerja. Dari 24 item skala motivasi kerja tersebut, setelah di ujicobakan teradap 23 orang karyawan sebagai subyek penelitian, dengan taraf signifikansi 0,05 % dan diperole r table 0,300.
Adapaun kaidah yang digunakan adalah jika harga corrected total correlation < r table, maka aitem tidak valid dan jika harga corrected total correlation > r table, maka aitem valid. Maka diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 1.5 Hasil Uji Validitas Variabel Turnover Intention No Aitem
Total correlation
r Tabel
Keterangan
1
0,573
0,300
Valid
2
-0,374
0,300
Tidak Valid
3
0,380
0,300
Valid
4
0,511
0,300
Valid
5
0,423
0,300
Valid
6
0,659
0,300
Valid
7
0,479
0,300
Valid
8
0,525
0,300
Valid
9
0,380
0,300
Valid
10
0,299
0,300
Tidak Valid
11
0,058
0,300
Tidak Valid
12
0,164
0,300
Tidak Valid
13
0,345
0,300
Valid
14
-.0,149
0,300
Tidak Valid
15
0,464
0,300
Valid
16
0,189
0,300
Tidak Valid
17
0,381
0,300
Valid
18
-0,116
0,300
Tidak Valid
19
0,264
0,300
Tidak Valid
20
0,26
0,300
Tidak Valid
21
0,487
0,300
Valid
22
0,403
0,300
Valid
23
0,512
0,300
Valid
24
0,14
0,300
Tidak Valid
E. Uji Realibilitas Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pengukuran terhadap subyek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama. Menurut (Azwar, 1999). yang mengartikan reliabilitas sebagai keajegan (consistency) hasil dari instrumen penelitian tersebut. Dalam aplikasinya, reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas (rxx) yang angkanya berada dalam rentang dari 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitas, sebaliknya koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitasnya. Untuk mencari realibilitas alat ukur skala Kepuasan Kerja dan turn over intention digunakan rumus alpha. Karena dalam penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa angket (Arikunto, 1997).
Keterangan: r11 k
= Reliabelitas instrumen = Banyaknya butir pertanyaan = Jumlah varians butir pertanyaan = Varians total
Berdasarkan hasil uji coba atas 36 item pertanyaan untuk variabel kepuasan kerja, 24 pertanyaan untuk variabel turnover intention yang kemudian diolah dengan program Statistical Package For Social Sciene (SPSS) versi 17.0 for windows. Maka diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 1.6 Hasil Uji Reliablilitas Variabel
cronbach alpha
r Tabel
Keterangan
Kepuasan Kerja
0,844
0,700
Reliable
Turnover Intention
0,774
0,700
Reliable
F. Analisis Data Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Analisis data merupakan proses pencarian dan penyusunan secara sistimatis data dari hasil yang diperoleh di lapangan. Bagian yang sangat penting karena dengan analisis data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian. Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk menguji hipotesis tentang hubungan kepuasan kerja dengan turnover intention.
Maka dari itu teknik yang digunakan adalah teknik statistic non parametric (kendall”s tau). Pemilihan model ini dengan alasan bahwa peneliti bertujuan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan 2 variabel yang mana variabelnya berbentuk interval atau rasio dan kedua variable ini berdistribursi normal.