BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Arikunto, (2009) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau di sekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praksis pembelajaran. Penelitian yang hendak dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif yang dalam pelaksanaannya terdapat kerjasama antara peneliti dengan guru kelas. Hal ini senada dengan pendapat Arikunto, (2009) yang menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas yang baik apabila dilakukan dalam bentuk kolaborasi dimana pihak yang melakukan tindakan adalah guru sendiri, sedangkan yang melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses tindakan adalah peneliti, bukan guru yang sedang melakukan tindakan. 3.2 Tempat dan waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di TK Sosial Samaritania Salatiga yang berada dijalan Cemara No.04 kode pos 50117 Kota Salatiga dengan menyesuaikan jam pelajaran pada kelas Kelompok A TK Sosial Samaritania Salatiga. 3.3 Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah Kelompok A TK Sosial Samaritania Salatiga, yang berjumlah 9 orang terdiri dari 5 siswa perempuan dan 4 siswa laki-laki.
20
3.4 Variabel Penelitian a) Variabel Bebas (X) Sugiyono, (2010) mendefinisikan variabel bebas (independen) adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependen. Dalam penelitian ini, variabel bebasnya adalah penggunaan media kartu angka. b) Variabel Terikat (Y) Sugiyono, (2010) mendefinisikan variabel terikat (dependen) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini, variabel terikatnya adalah pengenalan konsep bilangan. 3.5 Definisi Operasional Menyamakan persepsi dan menghindari terjadinya kesalahan penafsiran terhadap aspek-aspek atau variabel-variabel pengamatan dalam penelitian ini, maka perlu diperjelas terlebih dahulu batasan-batasan konsepsinya pada bagian definisi operasional, sebagai berikut: 1) Konsep Bilangan Konsep bilangan merupakan pemahaman konsep matematika yang terdiri dari menghitung bilangan, mengurutkan bilangan, mengenal lambang bilangan, serta membandingkan. Pemahaman konsep bilangan anak usia 4-5 tahun adalah anak dapat membilang/menyebutkan urutan bilangan 1-10, anak dapat menunjukkan
21
urutan bilangan 1-10, anak dapat memasang lambang bilangan dengan simbol atau benda 1-10. 2) Kartu Angka Kartu angka adalah alat peraga atau perlengkapan yang digunakan oleh guru dalam mengajar berupa kartu dengan bertuliskan angka. Penggunaan media kartu angka dalam pembelajaran dapat merangsang anak agar lebih cepat mengenal angka dan anak juga dapat berekplorasi menggunakan kartu-kartu tersebut. Melalui kartu tersebut diharapkan dapat menjadi bahan pembelajaran yang memfasilitasi pencapaian mengenal konsep bilangan pada anak secara optimal sesuai yang diharapkan. 3.6 Cara Pengumpulan Data Pengumpulan data bertujuan untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian yang dimiliki anak selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Data diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan diantaranya: a) Observasi Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan guru.
22
b) Dokumentasi Dokumentasi dilakukan dengan cara mengambil gambar untuk memberi gambaran tentang situasi dan kondisi pada saat pembelajaaraan berlangsung. 3.7 Instrumen Penelitian Anggoro dkk,(2008) menyatakan bahwa instrumen penelitian merupakan alat bantu bagi peneliti untuk mengumpulkan data dan informasi yang diinginkan. Instrumen yang digunakan peneliti dalam hal ini adalah: a) Lembar Observasi Lembar observasi digunakan sebagai pedoman untuk melaksanakan pengamatan selama pembelajaran/penelitian. Lembar observasi tersebut terdiri dari lembar pengamatan untuk guru maupun peserta didik yang akan menggambarkan aktivitas pembelajaran di dalam kelas. Yang diamati adalah aktivitas-aktivitas siswa yang tampak selama proses belajar mengajar, dan semuanya dicatat dalam lembar observasi yang telah disiapkan. b) Dokumentasi Dokumentasi yang berupa gambar digunakan untuk merekam proses kegiatan belajar yang menggambarkan aktivitas peserta didik selama pembelajaran berlangsung.
23
3.8 Teknik Analisis Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, yaitu dengan membandingkan hasil setiap siklus dengan indikator atau kriteria keberhasilan. Data yang diperoleh selama proses pembelajaran dengan teknik persentase hasil pengamatan dinilai untuk setiap kali pertemuan berdasarkan jumlah persentase anak yang terlibat dalam aktivitas pembelajaran. Seperti yang dikemukakan oleh Haryadi, (2009) bahwa pengamatan dan penilaian dilakukan berdasarkan jumlah persentase anak yang terlibat dalam aktivitas pembelajaran dengan rumus: Keterangan: P = Angka persentase F = frekuensi yang sedang dicari persentasinya N = Jumlah anak dalam satu kelas Untuk menentukan bahwa aktivitas anak meningkat, maka interprestasi aktivitas belajar adalah sebagai berikut: Frekuensi yang sedang dicari Angka Persentase =
× 100% Jumlah anak dalam satu kelas
Data yang diperoleh dari observasi akan dianalisis, setiap pembelajaran yang dilakukan merupakan sebagian bahan untuk melakukan tindakan berikutnya. Data yang dianalisis persentase dengan menggunakan rumus untuk mengukur meningkatnya
24
kemampuan anak dalam mengenal angka. Aktivitas meningkat jika hasil persentase kegiatan anak meningkat dari hasil pengamatan sebelumya. 3.9 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus, secara garis besar terdapat empat tahapan dalam siklus penelitian tindakan kelas yang lazim digunakan, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi (Arikunto, 2009). Adapun model dan penjelasan untuk masing
Perencanaan Refleksi
Siklus I
Pelaksanaan
Pengamatan Perencanaan Refleksi
Siklus II
Pelaksanaan
Pengamatan
Tahapan-tahapan penelitian tindakan kelas sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto, (2009) dapat diuraikan sebagai berikut. I.
Perencanaan
II. Pelaksanaan
25
III. Pengamatan IV. Refleksi Siklus I a). Perencanaan Pada tahap ini dibuat skenario yang merupakan penjabaran dari tindakan, sehingga peneliti mudah melaksanakan tindakan atau pembelajaran dengan harapan penggunaan media kartu angka dapat mengembangkan kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak. Adapun tahap perencanaan tindakan sebagai berikut: 1) Membuat rencana pembelajaran berupa rencana kegiatan harian (RKH). 2) Menyiapkan alat, sarana dan sumber belajar yang akan digunakan dalam pembelajaran 3) Menyiapkan lembar observasi dan lembar penilaian b). Pelaksanaan tindakan Dalam tahap ini peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang telah disiapkan. Peserta didik mengikuti proses pembelajaran seperti hari-hari biasa.
26
c). Pengamatan Observasi/pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran, yang diamati adalah aktivitas-aktivitas siswa yang tampak selama proses belajar mengajar, dan semuanya dicatat dalam lembar observasi yang telah disiapkan. d). Refleksi Dalam tahap ini peneliti mengumpulkan data, baik itu dari lembar observasi, hasil kerja peserta didik, kemudian peneliti mendiskusikan hasil penelitian berupa evaluasi, dan kemudian menentukan tindakannya. Tindakan lanjut berupa perencanaan untuk siklus penelitian berikutnya. Siklus II Pelaksanaan siklus kedua ini urutannya sama dengan pelaksanaan pada siklus pertama dan tindakan yang dilakukan pada siklus kedua ini berdasarkan hasil dari analisis tes pada siklus pertama sehingga dapat dilihat perbedaan antara siklus pertama dan siklus kedua apakah ada peningkatan pada penggunaan metode penelitian. Apabila siklus pertama belum ada peningkatan tindakan maka akan dilanjutkan pada siklus kedua ataupun siklus selanjutnya. 3.10 Indikator keberhasilan Mengukur tingkat pencapaian keberhasilan pembelajaran dalam bermain kartu angka dinyatakan telah mencapai tujuan pembelajaran jika total jumlah anak yang mampu mengenal konsep bilangan dengan menggunakan media kartu angka minimal
27
85%. Proses perbaikan pembelajaran dinyatakan telah mencapai tujuan pembelajaran jika jumlah anak yang sangat mampu mengenal konsep bilangan diatas 85%. Sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka indikator kinerja dalam penelitian ini adalah: 1. Anak dapat membilang/menyebutkan urutan bilangan 1-10 2. Anak dapat menunjukkan urutan bilangan 1-10 3. Anak dapat mengurutkan bilangan 1-10 4. Anak dapat membilang banyak benda dari 1 – 10.
Tabel 3.1 Lembar Instrumen Penilaian No 1
2
3
Indikator Anak dapat menyebutkan bilangan atau angka dari 1 sampai 10
Kriteria
Skor
Nilai
Jika anak mampu menyebutkan bilangan 3 1-10
B
Jika anak mampu menyebutkan bilangan 2 1-10 tetapi ada beberapa yang tidak bisa
C
Jika anak tidak mampu menyebutkan 1 bilangan 1-10
K
Anak dapat Jika anak mampu mengurutkan bilangan 3 mengurutkan 1-10 dengan benar bilangan dari 1 Jika anak mampu mengurutkan bilangan 2 sampai 10 1-10 tetapi ada beberapa yang tidak tepat
B
Jika anak tidak bisa mengurutkan bilangan 1 1-10
K
Jika anak dapat menempatkan lambang 3 bilangan berdasrkan jumlah
B
Memasang lambang
28
C
bilangan berdasarkan jumlah benda
4
Jika anak dapat menempatkan lambang 2 bilangan berdasrkan jumlah sedikit kesalahan
C
Jika anak tidak dapat menempatkan lambang 1 bilangan berdasrkan jumlah
K
Anak dapat Jika anak mampu membilang banyak beda 3 membilang dari 1-10 dengan benar banyak benda 1 Jika anak mampu membilang banyak benda 2 sampai 10 dari 1-10 tetapi ada beberapa yang tidak tepat
B
Jika anak tidak dapat membilang banyak 1 benda dari 1-10
K
Keterangan
Skor
B : Baik
3
C : Cukup
2
K : Kurang
1
29
C