BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA Batik 1 Surakarta kelas XI IIS semester 2 tahun pelajaran 2015/2016 yang beralamat di Jl. Slamet Riyadi 445 Surakarta 571146. Alasan pemilihan sekolah adalah: a. Lokasi sekolah yang berada di pusat Kota Surakarta menjadikan peserta didik memiliki karakter open minded dan wawasan luas sehingga lebih mudah untuk dikembangkan kemampuan berpikir kritisnya. b. Keterbukaan pihak sekolah, sehingga penulis bisa melakukan penelitian di sekolah ini. c. Sarana dan prasarana di sekolah tersebut juga sangat mendukung dalam penelitian ini seperti tersedianya perangkat komputer, LCD, dan speaker sehingga memungkinkan penulis untuk mengadakan kegiatan eksperimen sederhana di dalam proses pembelajaran. d. Kelas XI IIS SMA Batik 1 Surrakarta memenuhi persyaratan untuk dijadikan objek penelitian terkait dengan permasalahan yang akan diteliti yakni rendahnya kemampuan berpikir kritis karena kesulitan guru dalam menjelaskan konsep 5W + IH pada materi pokok Dinamika dan Masalah Kependudukan (Kuantitas dan Analisis Demografi)
2. Waktu Penelitian Penelitian akan dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016. Waktu pelaksanaan penelitian ini terdiri dari beberapa tahap yang dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini.
35
36 Tabel 3.1. Tahap Pelaksanaan Penelitian Tahun 2015-2016 No
1.
Tahap Penelitian Persiapan Pengajuan Judul Penyusunan Proposal Penyusunan Instrumen Seminar Proposal Perijinan Penelitian
2.
Pelaksanaan Pengambilan Data Pengujian Instrument
3.
Penyelesaian Analisis data Penyusunan Laporan
Agt 2015
Sep
Okt
Nov
Des
Jan 2016
Feb
Mar Apr
Mei
Juni
37 B. Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen dengan menggunakan metode Quasi experimental research atau dapat disebut juga dengan metode eksperimen semu. Metode ini digunakan karena peneliti tidak dapat mengontrol dan megendalikan semua variabel yang relevan (Darmadi, 2011: 66). Eksperimen yangyang dimaksud adalah memberikan perlakuan atau treatment pada kelompok eksperimen 1 dengan menggunakan metode Predict Observe Explain (POE) dan pada kelompok eksperimen 2 dengan Think Talk Write (TTW) sedangkan pada kelompok kontrol diberikan metode yang sering digunakan oleh guru dalam menerangkan pokok materi potensi dan persebaran barang tambang di Indonesia yaitu dengan metode ceramah.
2. Pendekatan Desain penelitian yang digunakan adalah Postest Only with Nonequivalent Control Group Design karena peneliti sudah memiliki data nilai ulangan tengah semester genap peserta didik kelas XI SMA Batik 1 Surakarta tahun ajaran 2015/2016. Terdapat tiga kelompok untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Pada kelas eksperimen 1 peserta didik mengikuti pembelajaran geografi dengan metode POE, kelas eksperimen 2 peserta didik mengikuti pembelajaran dengan metode TTW, sedangkan pada kelas kontrol peserta didik mengikuti proses pembelajaran dengan metode ceramah. Pada awal pelaksanaan penelitian, setiap kelas diberi perlakuan sesuai dengan apa yang sudah direncanakan. Sedangkan pada akhir penelitian, peserta didik diberi tes akhir (posttest). Data yang terkumpul kemudian diolah dan dianalisis untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan pengaruh perlakuan terhadap pemahamn konsep peserta didik. Adapun desain penelitian yang digunakan sebagai berikut :
38 Tabel 3.2 Rancangan Penelitian Kelompok
Treatment
Posttest
Kontrol (Metode Ceramah)
X0
O0
Eksperimen 1 (POE)
X1
O1
Eksperimen 2 (TTW)
X2
O2
(Sumber : Sugiyono, 2013: 76) Keterangan : X1 : Perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen 1 dengan metodel pembelajaran Predict Observe Explain X2 : Perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen 2 dengan metode pembelajaran Think Talk Write X0 : Pembelajaran pada kelas kontrol dengan metode ceramah O0 : Tes akhir yang diberikan kepada kelas kontrol O1 : Tes akhir yang diberikan kepada kelas eksperimen 1 O2 : Tes akhir yang diberikan kepada kelas eksperimen 2 Keterkaitan antara variabel bebas yang berupa metode pembelajaran Predict Observe Explain, Think Talk Write dan metode pembelajaran ceramah terhadap variabel terikat berupa kemampuan berpikir kritis peserta didik tertuang dalam skema paradigm penelitian pada Gambar 3.1
X
X0
Y
X0Y
X1
Y
X1Y
X2
Y
X2Y
Gambar 3.1 Skema Paradigma Penelitian
39 Keterangan : X
: Metode pembelajaran
X0
: Metode pembelajaran ceramah
X1
: Metode pembelajaran Predict Observe Explain
X2
: Metode pembelajaran Think Talk Write
Y
: Kemampuan berpikir kritis peserta didik
X0Y : Kemampuan berpikir kritis peserta didik pada metode pembelajaran ceramah X1Y : Kemampuan berpikir kritis peserta didik pada metode pembelajaran Predict Observe Explain X2Y : Kemampuan berpikir kritis peserta didik pada metode pembelajaran Think Talk Write C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian (Arikunto,2010:173). Dalam penelitian ini adalah semua peserta didik kelas XI IIS SMA Batik 1 Surakarta tahun pelajaran 2015/2016 yang tediri dari 5 kelas.
2. Sampel Penelitian Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti (Arikunto,2010 : 174). Pengambilan sampel dilakukan karena keterbatasan peneliti yang tidak mampu memberikan perlakuan terhadap seluruh populasi yang ada, sehingga hanya mengambil sebagian dari populasi sebagai sampel untuk mewakilinya. Sampel yang diambil harus bersifat representatif agar kesimpulan yang diperoleh dapat untuk menggeneralisasikan populasi. Sampel penelitian ini menggunakan tiga kelas atau kelompok yang diperoleh dari populasi yaitu kelas XI IIS SMA Batik 1 Surakarta. Peneliti menggunakan dua kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas lain sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen diterapkan metode pembelajaran Predict Observe Explain kontrol diterapkan metode pembelajaran ceramah.
dan Think Talk Write. Kelas
40 D. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik cluster sampling. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara mengundi kelima kelas yang menjadi anggota populasi. Undian tersebut dilakukan dengan dalam satu tahap dengan tiga kali pengambilan. Nomor undian pertama keluar akan ditetapkan sebagai kelompok eksperimen 1, nomor undian kedua akan ditetapkan sebagai kelompok eksperimen 2, dan nomor undian ketiga akan ditetapkan sebagai kelompok kontrol.Berdasarkan undian ditetapkan bahwa kelompok eksperimen 1 ( metode pembelajaran POE) adalah kelas XI IIS 1, kelompok eksperimen 2 (metode pembelajaran TTW) adalah kelas XI IIS 2, dan kelompok kontrol ( metode pembelajaran ceramah ) adalah kelas XI IIS 3. E. Teknik Pengumpulan Data 1. Variabel Penelitian Variabel adalah obyek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian dari suatu penelitian (Arikunto, 2010: 161). Terdapat dua macam variabel dalam penelitian ini, yaitu: a. Variabel Bebas Sugiyono (2009: 62), berpendapat “ variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu metode pembelajaran Predict Observe Explain sebagai metode pembelajaran di kelompok eksperimen 1 serta metode pembelajaran Think Talk Write pada kelompok eksperimen 2. b. Variabel Terikat Variabel terikat pada penelitian ini yaitu:
41 Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir kritis peserta didik pada materi pokok dinamika dan masalah kependudukan.
2. Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan untuk pengambilan data alam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Metode Tes Metode tes adalah prosedur sistematik dimana individu dihadapkan pada set stimuli jawaban sehingga diperoleh angka sebagai nilai tes (Darmadi, 2011: 76). Tes diberikan kepada peserta didik sesuai cakupan dan ilmu pengetahuan yang ditentukan oleh pendidik (Darmadi, 2011: 78). Teknik tes digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis.Kemampuan berpikir kritis diukur dengan mengembangkan tes berupa tes uraian. Adapun kisi-kisi tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
Kompetensi Dasar 3.3 Menganalisis dinamika dan masalah kependudukan serta sumber daya manusia di Indonesia.
4.1 Menyusun laporan observasi tentang masalah kependudukan dan lingkungan sekitar dengan memperhatikan prinsip-prinsip geografi.
Aspek Berpikir Kritis
Indikator Menjelaskan kondisi Dinamika Kepadatan penduduk di Indonesia
Interpretasi
Mengidentifikasi pengaruhpengaruh dinamika kepadatan penduduk di Indonesia
Analisis
Menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari adanya pengaruh dinamika kepadatan penduduk di Indonesia
Evaluasi
Membaca data kependudukan dengan benar
Kesimpulan
Membaca peta kependudukan dengan benar
Penjelasan
Mengidentifikasi hubungan kepadatan penduduk, letak wilayah geografis dan masalah yang ditimbulkannya
Penganturan Diri
Proses Jumlah Kognitif Soal
Nomor Soal
1
C1 1
2
C4 1
3
C3 1
4
C2 6
5
7
C6
1 2
C5 1 7
Jumlah Soal
42
43 b. Metode Non Tes 1) Metode Dokumentasi Metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan informasi dengan menelaah benda-benda tertulis, misalnya buku-buku, majalah, dokumen, notulen rapat, dan lain-lain Metode dokumentasi pada penelitian ini berupa informasi nilai ujian tengah semester kelas XI IIS tahun ajaran 2015/2016 mata pelajaran geografi sebagai data awal yang digunakan untuk uji prasyarat. 2) Observasi Menurut Arikunto (2010:199), observasi merupakan suatu kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi yang digunakan untuk mengukur keterlaksanaan sintaks metode pembelajaran Predict Observe Explain dan Think Talk Write dengan kisi-kisi sebagai berikut. Tabel 3.4 Kisi-Kisi Observasi NO 1
2
Metode
Sintaks
Jumlah
Predict Observe Explain
Predict
4
Observe
3
Explain
2
Think
3
Talk
2
Write
3
Think Talk Write
Pengumpulan data dengan metode observasi juga digunakan untuk mengukur aspek sikap dan ketrampilan peserta didik yang tercantum dalam RPP. Hasil penilaian sikap terlampir dalam lampiran 37,38,39. Hasil penilaian ketrampilan terlampir dalam lampiran 42,43,44
44 3) Wawancara Penggunaan wawancara dilakukan sebelum dan sesudah pelaksanaan penelitian. Wawancara dilakukan kepada guru pengampu pelajaran Geografi kelas XI IIS SMA Batik 1 Surakarta untuk mendapatkan informasi awal metode pembelajaran yang
digunakan oleh guru. Instrumen pedoman
wawancara dengan guru selengkapnya disajikan pada Lampiran 1. No
Aspek yang ditanyakan
No Butir
Jumlah
1.
Model pembelajaran yang digunakan
1
1
2.
Media pembelajaran yang digunakan
2
1
3.
Keaktifan peserta didik pada proses
3
1
4
1
pembelajaran 4.
Retensi peserta didik Jumlah Butir
4
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Wawancara
3. Teknik Penyusunan Instrumen Instrumen pembelajaran berupa silabus yang terdapat pada lampiran 1, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas kontrol pada lampiran 3, RPP kelas eksperimen 2 pada lampiran 4, RPP kelas eksperimen 1 pada lampiran 5 dan sedangkan instrumen untuk mengukur kemampuan berpikir kritis diukur berupa tes. Penyusunan instrumen, sebagai berikut: a. Pengukuran Kemampuan Berpikir Kritis Kemampuan berpikir kritis peserta didik diukur menggunakan teknik tes yang berupa tes subjektif atau uraian. Langkah-langkah yang dilakukan untuk menyusun instrumen kemampuan berpikir kritispeserta didik adalah: 1) memilih materi berdasarkan kurikulum yang sesuai dengan Kompetensi Dasar; 2) menyusun indikator dan tujuan pembelajaran; 3) membuat alat ukur sesuai indikator yang dilanjutkan dengan membuat kisi-kisi soal berdasarkan indikator,
45 soal-soal yang disusun mencakup aspek-aspek kemampuan berpikir kritis meliputi kecakapan menggali informasi, kecakapan mengolah informasi, kecakapan mengambil keputusan, kecakapan memecahkan masalah; 4) menyusun item soal; 5) menguji item soal dengan uji validitas dan reliabilitas.
F. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instumren Penelitian Di dalam penelitian instrument memiliki kedudukan yang paling tinggi, karena data merupakan penggambaran variable yang diteliti, dan berfungi sebagai alat pembuktian hipotesis. Oleh karena itu benar tidak-nya dat, sangat menentukan bermutu tidaknya hasil penelitian. Sedangakan bernar tidaknya data, tergantung dari baik tidaknya instrument pengumpulan data yang digunakan (Arikunto,2010: 211). Sehingga instrumen yang akan digunakan untuk mengambil data penelitian harus diujicobakan kepada sampel terlebih dahulu. Instrumen penelitian secara umum perlu memiliki dua syarat penting yaitu valid dan reliabel (Arikunto, 2010: 211).Instrumen tes diuji validitas dan reliabilitasnya agar tingkat kualitas soal dapat diketahui.Uji validitas terdiri atas validitas internal dan validitas eksternal. 1. Uji Validitas Soal a. Validitas Isi Validitas isi merupakan validitas yang digunakan untuk mengetahui keterwakilan alat pengukur terhadap materi yang akan diukur. Validitas isi yang dimaksud adalah kesejajaran tes dengan materi geografi berdasarkan tujuan pembelajaran. Validitas isi dapat dikontrol dengan cara: (1) mengidentifikasi konsep-konsep pada materi yang akan diujikan; (2) menyusun kisi- kisi dari materi yang akan diujikan; (3) menyusun soal tes berdasarkan kisi-kisi sekaligus membuat kunci jawaban dan rubrik penilaian; (4) meneliti ulang soal, kunci jawaban dan rubrik penilaian sebelum soal dicetak (Budiyono, 2009: 45). Pengujian validitas isi terhadap instrument berbentuk soal uraian adalah dengan membandingkan antara isi instrument dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. Instrumen disusun sesuai dengan kurikulum yang diterapkan di SMA
46 Batik 1 Surakarta, yaitu kurikulum 2013. Agar instrument memenuhi validitas isi maka instrument ditentukan melalui pertimbangan para ahli bidang studi yang berkaitan, yaitu Bapak Singgih Prihadi,S.Pd,M.Pd dan Bapak Drs.H.Slamet Triyono. Lembar validasi terlampir dalam lampiran 13. Berikut adalah ringkasan hasil uji validitas isi dari masing-masing ahli. Tabel. 3. 6 Ringkasan Hasil Uji Validitas Isi oleh Bapak Singgih Prihadi Nomor Soal
1
2
3
4
5
6
7
Kesimpulan
LR
LD
LR
LR
LR
LR
LD
LD : Layak Digunakan
LR : Layak Revisi
Tabel. 3. 7 Ringkasan Hasil Uji Validitas Isi oleh Bapak.Slamet Triyono Nomor Soal
1
2
3
4
5
6
7
Kesimpulan
LR
LD
LR
LD
LD
LD
LR
LD : Layak Digunakan LR : Layak Revisi 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas bertujuan untuk menguji tes yang disusun apakah memberikan hasil yang konsisten. Soal tes dikatakan reliabel jika memberikan hasil yang sama tetapi dalam waktu yang berbeda. Uji reliabilitas untuk instrumen tes menggunakan uji Alpha dari Cornbach. r11 = Dimana : K
= mean kuadrat antar subyek
∑Si2 = mean kuadrat kesalahan St2
= varians total
47 Acuan penelitian reliabilitas dari butir soal atau item Riduwan (2004) adalah 0,8-1,00
: Sangat Tinggi (ST)
0,6-0,799
: Tinggi (T)
0,4-0,599
: Cukup (C)
0,2-0,399
: Rendah (R)
0,00-0,199
: Sangat Rendah (SR)
Kriteria : apabila r11> rtabel maka soal tersebut reliabel. Ringkasan hasil uji reliabilitas item soal hasil belajar disajikan pada Tabel 3.8. Tabel 3.8 Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Soal Posttest JumlahResponden
Jumlah Soal
rhitung
rtabel
7 0,608 0,444 31 Sumber: Hasil Perhitungan Data 2016 (Lampiran 14 dan 15)
Keputusan Reliabel
Dari 7 butir soal tryout peserta dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan rumus Alpha Cornbach dan diperoleh hasil perhitungannilai rhitung> rtabel yaitu rhitung = 0,608 > 0,444. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa instrument penelitian dinyatakan reliabel.Hasil uji reliabilitas soal selengkapnya disajikan pada Lampiran 6 dan 7.
G. Teknik Analisis Data 1. Uji Prasyarat Analisis Data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis statistik deskriptif dan statistik inferensial. Peneliti menggunakan analisis deskriptif untuk mendeskrIISikan data yang telah diperoleh yaitu profil kemampuan berpikir kritis peserta didik. Termasuk dalam statistik deskrIISi antara lain yaitu penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, mean, median (pengukuran tendensi sentral), perhitungan desil, perhitungan persentil, perhitungan penyebaran
48 data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan persentase (Sugiyono,2009: 43). Statistik analisis inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian yaitu menggunakan uji t dibantu program Ms.Excel. Sebelum dilakukan uji hipotesis dilakukan uji normalitas menggunakan metode Lilliefors dan uji homogenitas menggunakan metode Bartlett. Semua perhitungan statistik menggunakan bantuan Ms.Excel dengan taraf signifikansi 5%. Sampel yang akan digunakan peneliti perlu untuk diuji kesetimbangannya untuk mengetahui apakah kedua sampel seimbang. Uji keseimbangan menggunakan uji anava one way. Sebelum dilakukan uji anava one way, perlu dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dengan uji Lilliefors dan uji homogenitas menggunakan metode Bartlett. a. Uji Normalitas Perhitungan uji normalitas sampel menggunakan uji Lilliefors 1) Hipotesis H0 : µ1 = µ2 (sampel berasal dari populasi yang terdistribusi normal) H1 : µ1 ≠µ2 (sampel tidak berasal dari populasi yang terdistribusi normal) 2) Taraf signifikan (α)= 0,05 3)
Keputusan uji untuk nilai probabiliti (p-value) lebih besar dari nilai signifikasi (α)= 0,05 sehingga H0 diterima.
4) Kesimpulan: a) Sampel berasal dari populasi yang terdistribusi normal jika H0 diterima. b) Sampel tidak berasal dari populasi yang terdistribusi normal jika H0 ditolak. Hasil perhitungan uji normalitas populasi secara ringkas disajikan dalam Tabel 3.9 dan secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 16-21.
49 Tabel 3.9 Ringkasan Hasil Uji Normalitas populasi No.
Data
Kelas
1
Predict Observe Explain UTS 2 Think Talk Write 3 Ceramah Sumber : Perhitungan data, 2016
Harga L L hitung
L tabel
Kesimpulan
0,1153
0,1292
Normal
0,1324 0,1033
0,1292 0,1292
Normal Normal
Berdasarkan Tabel 3.9 diketahui bahwa untuk kelas kontrol maupun eksperimen memiliki Lhitung
b. Uji Homogenitas Uji homogenitas sampel menggunakan uji Bartlett 1) Hipotesis H0 : µ1 = µ2 (semua variasi homogen) H1 : µ1 ≠µ2 (tidak semua variasi homogen) 2) Taraf signifikan (α)= 0,05 3) Keputusan uji untuk nilai probabiliti (p-value) lebih besar dari nilai signifikasi (α)= 0,05 sehingga H0 diterima. 5) Kesimpulan: c) Sampel berasal dari populasi yang homogen jika H0 diterima. d) Sampel tidak berasal dari populasi yang homogen jika H0 ditolak. Hasil perhitungan uji homogenitas populasi secara ringkas disajikan dalam Tabel 3.10 dan secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 16,17,18, dan 22.
50 Tabel 3.10 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas populasi No.
Data
Kelas
Harga L X hitung X tabel Kesimpulan 2
Predict Observe Explain Posttest 2 Think Talk Write 3 Ceramah Sumber : Perhitungan data, 2016
2
1
Berdasarkan Tabel 3.10
Homogen 0,2362
5,991
Homogen Homogen
diketahui bahwa untuk kelas kontrol
maupun eksperimen memiliki Lhitung
2. Uji Hipotesis Setelah uji normalitas data dan uji homogenitas data terenuhi, maka langkah selanjutnya dilakukan pengujian ada hipotesis penelitian dengan anava (analisis varian) satu arah. Anava digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan efek beberapa perlakuan terhada variabel terikat yaitu kemampuan berpikir kritis. Adapun hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut. 1) Hipotesis Pertama Ha : µ1 ≠ µ2 ≠ µ3, ada beda skor yang signifikan (rerata skor kemampuan berpikir kritis pada pembelajaran dengan metode Predict Observe Explain, Think Talk Write dan ceramah. Keputusan uji = Ho ditolak apabila Fobs > Fɑ ; Ho diterima apabila Fobs < Fɑ Apabila Ho ditolak, maka dapat disimpulkan terdapat satu rerata hasil kemapuan berpikir kritis peserta didik yang berbeda dengan rerata lainnya. Hal tersebut berarti terdapat perbedaan kemapuan berpikir kritis peserta didik antara yang menggunakan metode Predict Observe Explain, Think Talk Write dan ceramah.
51 2) Hiotesis Kedua Ha : µ1 ≠ µ3, ada beda skor yang signifikan (rerata skor kemamuan berikir kritis ada embelajaran dengan metode Predict Observe Explain dan ceramah. Keputusan uji = Ho ditolak apabila Fobs > Fɑ ; Ho diterima apabila Fobs < Fɑ Apabila Ho ditolak, maka dapat disimpulkan terdapat satu rerata hasil kemapuan berpikir kritis peserta didik yang berbeda dengan rerata lainnya. Hal tersebut berarti terdapat perbedaan kemapuan berpikir kritis peserta didik antara yang menggunakan metode Predict Observe Explain dan ceramah. Perhitungan di atas belum dapat mengetahui manakah dari perlakuan-perlakuan utuh yang secara signifikan berbeda dengan lain. Oleh karena itu perlu dilakukan uji pasca anava (disebut juga uji lanjut) yang salah satu antara yang mudah dan paling ketat ialah metode Scheffe’. 3) Hiotesis Ketiga Ha : µ2 ≠ µ3, ada beda skor yang signifikan (rerata skor kemampuan berpikir kritis pada pembelajaran dengan metode Think Talk Write dan ceramah. Keputusan uji = Ho ditolak apabila Fobs > Fɑ ; Ho diterima apabila Fobs < Fɑ Apabila Ho ditolak, maka dapat disimpulkan terdapat satu rerata hasil kemapuan berpikir kritis peserta didik yang berbeda dengan rerata lainnya. Hal tersebut berarti terdapat perbedaan kemapuan berpikir kritis peserta didik antara yang menggunakan metode Think Talk Write dan ceramah. Perhitungan di atas belum dapat mengetahui manakah dari perlakuan-perlakuan utuh yang secara signifikan berbeda dengan lain. Oleh karena itu perlu dilakukan uji pasca anava (disebut juga uji lanjut) yang salah satu antara yang mudah dan paling ketat ialah metode Scheffe’. 4) Hipotesis Keempat Ha : µ1 ≠ µ2, ada beda skor yang signifikan (rerata skor kemamuan berpikir kritis pada pembelajaran dengan metode Predict Observe Explain dan Think Talk Write
52 Keputusan uji = Ho ditolak apabila Fobs > Fɑ ; Ho diterima apabila Fobs < Fɑ Apabila Ho ditolak, maka dapat disimpulkan terdapat satu rerata hasil kemapuan berpikir kritis peserta didik yang berbeda dengan rerata lainnya. Hal tersebut berarti terdapat perbedaan kemapuan berpikir kritis peserta didik antara yang menggunakan metode pembelajaran Predict Observe Explain dan Think Talk Write. Perhitungan di atas belum dapat mengetahui manakah dari perlakuanperlakuan utuh yang secara signifikan berbeda dengan lain. Oleh karena itu perlu dilakukan uji pasca anava (disebut juga uji lanjut) yang salah satu antara yang mudah dan paling ketat ialah metode Scheffe’.
H. Prosedur Penelitian
Penelitian dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016. Langkah-langkah opekritis penelitian meliputi tahap perencanaan, tahap perlakuan, dan tahap analisis data. Secara terperinci dapat dijelaskan sebagai berikut. 1. Tahap perencaaan Dalam tahap ini dilakukan penyusunan perangkat pembelajaran yang digunakan dalam tahap perlakuan.Tahap perencanaan meliputi penyusunan proposal, mempersiapkan instrumen penelitian. Perangkat pembelajaran yang disiapkan yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan metode Predict Observe Explain pada kelas eksperimen 1, motode pembelajaran Think Talk Write pada kelas eksperimen 2,dan metode ceramah pada kelas kontrol., dan silabus. Instrumen disiapkan sebagai perangkat pengumpul data untuk kelas kontrol maupun eksperimen. 2. Tahap perlakuan Tahap perlakuan adalah tahap pemberian perlakuan terhadap subjek penelitian sekaligus tahap dimana peneliti mengambil data sebanyak-banyaknya dari subjek peneltian. Tahap perlakuan meliputi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas perlakuan dengan menerapkan metode Predict Observe
53 Explain pada kelas eksperimen 1, motode pembelajaran Think Talk Write pada kelas eksperimen 2, dan metode ceramah pada kelas kontrol. Pada saat pembelajaran berlangsung observer mengamati dan memantau keterlaksanaan sintaks model pembelajaran Predict Observe Explain dan Think Talk Write.Data penelitian diperoleh dari postes setelah pembelajaran selesai. 3. Tahap analisis data Tahap analisis data dilakuakan setelah mendapatkan data hasil penelitian maupun data pendukung hasil penelitian. Analisis dilakukan dengan menggunakan program Ms.Excel. Tahap ini dilakukan sampai dengan penyusunan laporan. Berdasarkan uraian di atas, prosedur penelitian kuantitatif yang dilaksanakan dalam penelitian ini disajikan dalam Gambar 3.2
54 Hasil UTS Genap
Uji homogenitas dan normalitas
Kondisi Awal
Penentuan Sampel
Uji Coba Instrumen Soal Uji validitas dan uji reliabilitas (Tryout)
Perbandingan Kemampuan Berpikir Kritis dan Efektifitas Metode Pembelajaran
Tahap Pelakuan Kelas
Kelas
Kelas
POE
TTW
Ceramah
Uji Hipotesis :
Tes Kemampuan Akhir (Posttest) Kelas
Kelas
Kelas
Uji homogenitas
POE
TTW
Ceramah
dan normalitas
Efektivitas Metode Pembelajaran Predict Observe Explain, Think Talk Write, dan Ceramah pada Pembelajaran Geografi Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Kelas XI IIS SMA Batik 1 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016 Gambar 3.2. Prosedur Penelitian
One Way Anava dilanjutkan pasca anava