BAB III METODE PENELITIAN 3.1
Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif karena penelitian deskriptif
berkaitan dengan pengumpulan fakta, identifikasi, dan meramalkan hubungan dalam dan antar variabel (Basuki, 2010).Menurut Moh. Nazir (2003), tujuan penelitian kasus ini adalah untuk memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat – sifat serta yang khas dari kasus, atau status dari individu, yang kemudian dari sifat – sifatdiatas akan dijadikan suatu hal yang bersifat umum. Oleh karena itu, hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan suatu gambaran yang utuh dan terorganisir dengan baik tentang kompetensi – kompetensi tertentu, sehingga dapat memberikan hasil yang valid dalam penelitian ini.
3.2
Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian akan dilakukan di Kota Medan Kecamatan Medan Area
Kelurahan Kota Matsum II dengan objek penelitian adalah masyarakat wajib zakat (muzakki).
3.3
Batasan Operasional Agar penelitian lebih terarah dan terpusat, maka penulis perlumenggunakan
pembatasan masalah anatara lain sebagai berikut: 1.
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Medan Area Kelurahan Kota Matsum II Kota Medan.
2.
Penelitian terbatas pada preferensi masyarakat dalam memilih institusi pembayaran zakat.
Universitas Sumatera Utara
3.4
Definisi Operasional Untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman pengertian maka penulis
memberikan beberapa penjelasan istilah sebagai berikut: 1.
Preferensi masyarakat adalah faktor – faktor yang mempengaruhi masyarakat melakukan pengambilan keputusan atas sesuatu hal sesuai pilihan pribadi. Dalam hal ini peneliti mengangkat analisa faktor – faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam memilih institusi pembayaran zakat.
2.
Institusi pembayaran zakat adalah suatu lembaga zakat yang dibentuk oleh pemerintah atau oleh swasta yang mendapat pengukuhan secara resmi serta mempunyai aturan – aturantertulis/ resmi yang memiliki tugas dan fungsi menghimpun dan menyalurkan zakat, infaq, dan sedekah (ZIS) pada tingkat nasional atau daerah.
3.
Muzakki adalah seorang muslim yang bekewajiban menunaikan zakat.
4.
Mustahiq adalah orang yang berhak menerima zakat yang telah memenuhi syarat sesuai syariah islam.
3.5
Skala Pengukuran Variabel Skala pengukuran variabel yang digunakan adalah skala nominal, skala
ordinal dan skala interval.Skala nominal adalah suatu skala yang berfungsi untuk mengelompokkan data, tetapi tidak memiliki arti.Skala ordinal adalah skala yang memberi prioritas/ peringkat/ ranking. Sedangkan skala interval adalah skala yang memiliki nilai dengan jarak yang sama. (Wood,2013) dalam pengukuran variabel ini penulis menggunakan kuesioner untuk mengukur skala variabel.
Universitas Sumatera Utara
3.6
Populasi dan sampel penelitian Populasi adalah keseluruhan subyek/obyek penelitian.Sedangkan sampel
adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Populasi merupakan totalitas dari semua obyek atau individu yang akan diteliti yang mana memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap. Sedangkan sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi. (Hasan,2002) Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat muslim kota Medan Kecamatan Medan Area Kelurahan Kota Matsum II wajib zakat (Muzakki). Karena besar populasi umat muslim tidak dapat diketahui secara pasti berapa jumlahnya,
oleh karena itu sulit mencari berapa jumlah populasi yang
tepat.Namun berdasarkan pendapat ahli seperti yang dikemukakan oleh Gay (Hasan, 2002) bahwa ukuran sampel minimum yang dapat diterima bisa dilihat berdasarkan pada desain atau metode penelitian yang digunakan.Jika desain penelitiannya deskriptif – korelasional, maka sampel minimum adalah 30. Dan Supranto (1997) menyatakan bahwa: “Sampel penelitian meliputi sejumlah elemen (responden) yang lebih besar dari persyaratan minimal sebanyak 30 elemen atau responden”. Dalam penelitian ini jumlah sampel yang ditentukan oleh peniliti adalah sebesar 99 orang dengan jumlah penduduk Kota Matsum II dalam angka sebesar 8830 orang (Pemko Medan) yang didapat dengan menggunakan Rumus Slovin dengan taraf signifikansi 0,10 sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
𝑛=
𝑛=
𝑁 1 + 𝑁𝛼 2
8830 1 + 8830(0,10)2
= 98,88 (dibulatkan menjadi 99 orang)
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik accidental sampling.yaitu teknik penarikan sampel secara kebetulan yaitu siapa saja yang kebetulan ditemui peneliti di lokasi penelitian yaitu di Kelurahan Kota
Matsum
II
Kota
Medan
dimana
kuesioner
dibagikan
kepada
masyarakatmuslim wajib zakat (Muzakki).
3.7
Jenis data Jenis data dalam penelitian adalah subjek dari mana data tersebut
diperoleh.Jenis data dalam penelitian ini menggunakan data primer.Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber pertama, yaitu data yang diperoleh langsung dari masyarakat (muzakki di Kota Medan) melalui penyebaran kuisioner tentang bagaimana preferensi muzakki dalam memilih institusi pembayaran zakat dan bagaimana alasan yang digunakan para muzakki(Sudjarwo, 2001).
3.8 Metode Pengumpulan Data Adapun mengenai teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuisioner. Penyebaran kuisioner merupakan suatu proses interaksi untuk mendapatkan informasi secara langsung dari informan, metode ini digunakan untuk menilai keadaan seseorang dan merupakan pokok dari suatu
Universitas Sumatera Utara
penelitian, karena tanpa interview melalui kuisioner maka akan kehilangan informasi yang valid dari orang yang menjadi sumber data utama dalam penelitian. Sedangkan tujuan dari kuisioner ini adalah untuk mendapatkan informasi yang terkait dengan preferensi muzakki dalam memilih institusi pembayaran zakat.Dalam pelaksanaannya, peneliti akan memberikan kuisioner langsung kepada para muzakki yang ada di Kota Medan. Hal ini dilakukan guna mendapatkan hasil atau data yang lebih lengkap dan sistematis untuk mendapatkan data mengenai bagaimana preferensi muzakki dalam memilih institusi pembayaran zakat di kota medan.Kuisioner yang digunakan bentuknya tertutup, yakni dibaca dan diisi menurut pilihan yang terdapat dalam kuisioner.
3.9
Uji Validitas dan Reliabilitas
3.9.1 Uji Validitas Uji Validitas adalah suatu langkah pengujian yang dilakukan terhadap isi (content) dari suatu instrumen, dengan tujuan untuk mengukur ketepatan instrumen yang digunakan dalam suatu penelitian (Sugiyono, 2006). Ada tiga macam uji validitas yaitu, validitas isi (content validity), validitas konstruk (construct validity), dan validitas empiris. Dalam penelitian ini digunakan uji validitas konstruk (construct validity) yang digunakan untuk menilai apakah data hasil kuisioner sudah benar –benar valid untuk mengukur variabel penelitian. Dengan menggunakan 10 responden uji validitas dan α sebesar 5% maka nilai r tabel adalah sebesar 0,632 dengan ketentuan yaitu, apabila nilai r hitung ≤ 0,632 maka item pertanyaan yang diuji tidak valid atau tidak dapat digunakan sebagai item pertanyaan dalam kuisioner penelitian, begitu juga sebaliknya apabila nilai r hitung≥ 0,632 maka item pertanyaan yang diuji valid dan dapat
Universitas Sumatera Utara
digunakan sebagai item pertanyaan dalam kuisioner penelitian. Maka dengan uji validitas yang dilakukan di dapat hasil sebagai berikut : Tabel 1.Hasil Pengolahan Uji Validitas menggunakan Microsoft Excel. Korelasi Antara
Nilai Korelasi r
Item No. 1 dengan Total
0.6634
Item No. 2 dengan Total
0.7188
Item No. 3 dengan Total
0.6996
Item No. 4 dengan Total
0.6465
Item No. 5 dengan Total
0.7063
Item No. 6 dengan Total
-0.4228
Item No. 7 dengan Total
0.5
Item No. 8 dengan Total
0.875
Item No. 9 dengan Total
0.875
Item No. 10 dengan Total
0.8197
Item No. 11 dengan Total
0.8375
Item No. 12 dengan Total
0.6406
Nilai r Tabel (n=10, α= 5%)
Keterangan
0.632
r Positif, rhitung> rtabel r Positif, rhitung> rtabel r Positif, rhitung> rtabel r Positif, rhitung> rtabel r Positif, rhitung> rtabel r Negatif, rhitung< rtabel r Negatif, rhitung< rtabel r Positif, rhitung> rtabel r Positif, rhitung> rtabel r Positif, rhitung> rtabel r Positif, rhitung> rtabel r Positif, rhitung> rtabel
Kesimpulan Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Dari Tabel.1 diatas dapat disimpulkan bahwa pertanyaan nomor 6 & 7 tidak dapat digunakan dalam kuisioner penelitian karena nilainya ≤0,632. Dengan demikian jumlah pertanyaan yang valid untuk digunakan ke dalam kuisioner berjumlah 10 (sepuluh) item saja. 3.9.2 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah proses pengukuran terhadap ketepatan (konsisten) dari suatu instrumen (Husaini, 2003).Pengujian ini dimaksudkan untuk menjamin instrumen yang digunakan merupakan sebuah instrumen yang handal,
Universitas Sumatera Utara
konsisten,dan stabil sehingga bila digunakan berkali – kali dapat menghasilkan data yang sama. Menurut Imam Ghozali (2002), instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi jika nilai koefisien yang diperoleh ≥ 0,60. Hasil Uji Reliabilitas yang
menggunakan rumus Spearman Brown dari Korelasi antara Total Skor Ganjil dan Total Skor Genap (Lampiran 3) adalah sebesar 0,7632 maka:
𝑅= =
2𝑟 1+𝑟
2(0,7632) 1 + 0,7632
=
1,5264 1,7632
= 0,8656
Dari rumus diatas didapat nilai R sebesar 0,8656 yang artinya nilai R lebih besar dari 0,60. Dengan demikian instrumen ini memiliki realiabilitas yang baik sesuai kriteria yang telah dikemukakan sebelumnya.
3.10 Teknik Analisis Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada tujuan penelitian yang sudah dirumuskan.Berdasarkan tujuan penelitian tersebut, maka
teknik
analisis
data
yang
digunakan
dalam
penelitian
ini
menggunakanteknik analisis data deskriptif. Teknik analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis gambaran variabel.Secara khusus, analisis data deskriptif yang
Universitas Sumatera Utara
digunakan adalah dengan menghitung ukuran pemusatan dan penyebaran data yang telah diperoleh, dan kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Adapun langkah kerja analisis data deskriptif (Muhidin, 2013) adalah sebagai berikut: 1.
Melakukan editing data, yaitu memeriksa kelengkapan jawaban responden.
2.
Meneliti konsistensi jawaban, dan menyeleksi keutuhan kuesioner sehingga data siap diproses.
3.
Melakukan input data (tabulasi), berdasarkan data yang diperoleh responden.
4.
Menghitung frekuensi data yang diperoleh.
5.
Menyajikan data yang sudah diperoleh, baik dalam bentuk tabel ataupun grafik.
6.
Melakukan analisis berdasarkan data yang sudah disajikan.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Karakteristik Responden Responden dalam penilitian ini adalah masyarakat penyalur zakat (Muzakki)
yang menyalurkan zakatnya melalui BAZ dan LAZ Kecamatan Medan Area, Kelurahan Kota Matsum II, Kota Medan. Adapun responden dalam penelitian ini di gambarkan oleh umur, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan dan jumlah penghasilan perbulan. Karakteristik responden penelitian ini dapat dilihat dari Tabel .2 berikut ini: Tabel .2 Karakteristik Responden Penelitian No. Uraian Range 1 Umur 22 – 58 2 Tingkat Pendidikan SMU - S3 3 Jenis Pekerjaan PNS - Wiraswasta - BUMN - Pelajar 4 Penghasilan Perbulan Rp. 1 - 4 Juta -- ≥Rp. 16 Juta
Rataan 41 S1 PNS Rp. 1 - 4 Juta
Dari Tabel.2 di atas, dapat dilihat bahwa rataan umur responden dalam penelitian ini adalah 41 tahun yang merupakan usia produktif dengan rataan tingkat pendidikan di jenjang Strata 1 (S1). Jenis pekerjaan responden bermacam – macam yaitu PNS, Wiraswasta, BUMN dan adapula yang berstatus Pelajar, namun PNS merupakan pekerjaan dominan responden. Adapun rataan penghasilan perbulan responden dalam penelitian ini adalah sebesar Rp. 1.000.000 – Rp. 4.000.000 .
Universitas Sumatera Utara
4.2
Pemilihan Tempat Penyaluran Zakat Ada 3 pilihan tempat penyaluran zakat yaitu, menyalurkan langsung kepada
mustahiq, BAZ (Badan Amil Zakat), dan LAZ (Lembaga Amil Zakat) namun dalam penelitian ini hanya dibatasi pada BAZ dan LAZ. Dari hasil penelitian kuisioner ada banyak cara mendapatkan info mengenai zakat yaitu dapat dilihat pada Tabel.3 dibawah ini: Tabel.3 Info Zakat No.
Info Mengenai Zakat
Frekuensi
Persen (%)
1
Melalui media massa
17
17,2
2
Melalui iklan di televisi
7
7,1
3
Melalui info dari saudara
39
39,4
4
Melalui info dari tetangga
26
26,2
5
Melalui media cetak
10
10,1
Dari Tabel.3 di atas dapat disimpulkan bahwa ada banyak cara responden untuk mendapatkan info mengenai zakat yaitu antara lain melalui media massa dengan frekuensi sebesar 17,2% , melalui iklan televisi dengan frekuensi sebesar 7,1% , melalui info dari saudara dengan frekuensi sebesar 39,4% , melalui info dari tetangga dengan frekuensi sebesar 26,2%, dan melalui media cetak dengan frekuensi sebesar 10,1% namun lebih dominan
responden mendapatkan info
mengenai zakat melalui info dari saudara dengan frekuensi sebesar 39,4 % dari total responden sebesar 99 orang.
Universitas Sumatera Utara
Tabel.4 Lembaga Pembayaran Zakat No.
Tempat Penyaluran Zakat
Frekuensi
1
BAZ (Badan Amil Zakat
35
Persen (%) 35,4
2
LAZ (Lembaga Amil Zakat
64
64,6
Dari Tabel.4 diatas dapat dilihat bahwa responden yang menyalurkan zakat melalui BAZ (Badan Amil Zakat) adalah sebesar 35,4% dan responden yang menyalurkan zakat melalui LAZ (Lembaga Amil Zakat) adalah sebesar 64,6%. Maka dapat disimpulkan bahwa dominan responden memilih LAZ (Lembaga Amil Zakat) sebagai lembaga penyaluran zakatkarena menurut mereka lebih terpercaya dan amanah serta penghitungan zakat yang jelas dan transparan sedangkan pada BAZ (Badan Amil Zakat) menurut mereka kurang terpercaya dan juga kurang dalam transparansi penghitungan zakatnya.
4.3 Preferensi Masyarakat Muslim dalam Memilih Institusi Pembayaran Zakat Ada 3 aspek yang menjadi preferensi masyarakat muslim dalam memilih lembaga penyaluran zakat yaitu : 1. Pengetahuan zakat, 2. Profesionalitas dan 3. Kepuasan masyarakat. Dari hasil penelitian ini maka preferensi masyarakat muslim dalam memilih institusi pembayaran zakat dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel.5 Preferensi masyarakat muslim dalam memilih institusi pembayaran zakat No. Aspek Pernyataan SS S KS TS STS a) Adanya laporan keuangan yang dipublikasikan setiapperiode tertentu sehingga 43 46 10 0 0 lembaga zakat sangat bersifat transparan. 1 Profesionalitas b) Kemudahan dalam membayar zakat di BAZ/ LAZ yang 49 50 0 0 0 membuat anda mau membayar zakat. c) Pengelolaan sangat baik.
2
3
lembaga
zakat
a) Zakat merupakan kewajiban dalam Islam. b) Zakat adalah sejumlah harta tertentu yang diwajibkan oleh Allah SWT untuk diserahkan kepada orang – orang yang Pengetahuan berhak. Zakat c) Penghasilan yang diterima dari profesi seseorang, baik dokter, akuntan, aristek, notaris, guru, karyawan wajib dikeluarkan zakat.
Kepuasan
a) Mudahnya persyaratan untuk menjadi muzakki, yang menjadi pertimbangan masyarakat untuk menyalurkan zakatnya ke lembaga zakat. b) Dekatnya jarak lembaga tersebut dengan tempat tinggal. c) Banyak sekali kebaikan yang diperoleh dengan membayar zakat di lembaga zakat daripada memberikannya langsung. d) Zakat Maal berfungsi membersihkan harta benda, sedangkan zakat fitrah (zakat jiwa) berfungsi membersihkan jiwa setiap orang Islam.
54
45
0
0
0
56
41
2
0
0
60
33
6
0
0
48
32
14
5
0
33
48
18
0
0
26
29
44
0
0
43
37
19
0
0
34
40
25
0
0
Universitas Sumatera Utara
Melihat Tabel.5 jawaban responden di dominasi oleh aspek pengetahuan zakat dibawah ini: 1.
Pernyataan a: Zakat merupakan kewajiban dalam Islam, dipilih sebanyak 97 responden (56 responden sangat setuju dan 41 responden setuju). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengetahui bahwa zakat merupakan kewajiban Islam yang wajib dijalani.
2.
Pernyataan b: Zakat adalah sejumlah harta tertentu yang diwajibkan oleh Allah SWT untuk diserahkan kepada orang – orang yang berhak, dipilih sebanyak 93 responden (60 responden sangat setuju dan 33 responden setuju). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengerti bahwa zakat adalah harta yang wajib diserahkan kepada orang – orang yang berhak.
3.
Pernyataan c: Penghasilan yang diterima dari profesi seseorang, baik dokter, akuntan, aristek, notaris, guru, karyawan wajib dikeluarkan zakat, dipilih sebanyak 80 responden(48 responden sangat setuju dan 32 responden setuju). Hal ini menunjukkan bahwa responden mengetahui bahwa sebagian besar pekerjaan yang disebutkan wajib dikeluarkan zakatnya.
Dari deskripsi aspek pengetahuan zakat di atas menunjukkan bahwa preferensi responden dalam memilih institusi zakat di dominasi oleh pengetahuan zakat masing – masing responden sebagai acuan utama responden dalam memilih
Universitas Sumatera Utara
institusi pembayaran zakat di ikuti dengan aspek profesionalitas maupun aspek kepuasan. Kemudian aspek kedua terbanyak yang dipilih responden adalah aspek profesionalitas, dimana: 1.
Pernyataan a:Adanya laporan keuangan yang dipublikasikan setiap periode tertentu sehingga lembaga zakat sangat bersifat transparan, dipilih sebanyak 89 responden(43 responden sangat setuju dan 46 responden setuju). Hal ini menunjukkan bahwa transparansi keuangan lembaga zakat mempengaruhi tingkat profesionalitas lembaga zakat tersebut.
2.
Pernyataan b:Kemudahan dalam membayar zakat di BAZ/ LAZ yang membuat anda mau membayar zakat, dipilih sebanyak 99 responden (49 responden sangat setuju dan 50 responden setuju). Hal ini menunjukkan bahwa fasilitas yang di sediakan lembaga zakat yang memudahkan responden untuk menyalurkan zakat cukup membantu.
3.
Pernyataan c:Pengelolaan lembaga zakat sangat baik, dipilih sebanyak 99 responden (54 responden sangat setuju dan 45 responden setuju). Hal ini menunjukkan bahwa lembaga zakat yang baik adalah lembaga zakat yang mempunyai pengelolaan yang baik.
Dari deskripsi aspek profesionalitas di atas menunjukkan bahwa selain aspek pengetahuan zakat, responden juga mendominasi aspek profesionalitas masing – masing institusi zakat yang mempengaruhi preferensi responden dalam memilih institusi pembayaran zakat.
Universitas Sumatera Utara
Lalu yang terakhir adalah aspek kepuasan, dimana: 1.
Pernyataan a: Mudahnya persyaratan untuk menjadi muzakki, yang menjadi pertimbangan masyarakat untuk menyalurkan zakatnya ke lembaga zakat, dipilih sebanyak 81 responden (33 responden sangat setuju dan 48 orang setuju). Hal ini menunjukkan bahwa tidak begitu sulit untuk menjadi muzakki sehingga responden mau menyalurkan zakatnya ke lembaga zakat tersebut.
2.
Pernyataan b: Dekatnya jarak lembaga tersebut dengan tempat tinggal, dipilih sebanyak 55 responden (26 responden sangat setuju dan 29 responden setuju). Hal ini menunjukkan bahwa jarak lembaga zakat dengan tempat tinggal responden sangat mempengaruhi preferensi responden dalam memilih institusi zakat.
3.
Pernyataan c: Banyak sekali kebaikan yang diperoleh dengan membayar zakat di lembaga zakat daripada memberikannya langsung, dipilih sebanyak 80 responden(43 responden sangat setuju dan 37 responden setuju). Hal ini menunjukkan bahwa responden cukup mengerti bahwa menyalurkan zakat di lembaga zakat lebih banyak manfaat kebaikannya di bandingkan menyalurkannya langsung.
4.
Pernyataan d: Zakat Maal berfungsi membersihkan harta benda, sedangkan zakat fitrah (zakat jiwa) berfungsi membersihkan jiwa setiap orang Islam, dipilih sebanyak 74 responden (34 responden sangat setuju dan 40 orang setuju).
Universitas Sumatera Utara
Hal ini menunjukkan bahwa responden cukup mengerti perbedaan antara zakat maal dan zakat fitrah.
Dari deskripsi aspek kepuasan diatas menunjukkan bahwa aspek pengetahuan zakat masing – masing responden dan profesionalitas masing – masing institusi zakat lebih utama daripada aspek kepuasan yang di gunakan sebagai preferensi masyarakat dalam memilih institusi zakat.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1
Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap preferensi masyarakat
wajib zakat (muzakki) dalam memilih institusi pembayaran zakat Kota Medan Kecamatan Medan Area Kelurahan Kota Matsum II maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.
Faktor – faktor yang mempengaruhi masyarakat wajib zakat (muzakki) dalam memilih institusi pembayaran zakat adalah:
2.
a.
Aspek profesionalitas
b.
Aspek pengetahuan zakat
c.
Aspek kepuasan
Preferensi masyarakat wajib zakat (muzakki) dalam memilih institusi zakat adalah pengetahuan zakat. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden penelitian yang mendominasi aspek pengetahuan zakat sebagai berikut: a.
pernyataan a: zakat merupakan kewajiban Islam dipilih sebanyak 97 responden (56 responden memilih sangat setuju dan 41 responden memilih setuju). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengetahui bahwa zakat merupakan kewajiban Islam yang wajib dijalani.
b.
Pernyataan b: zakat adalah sejumlah harta tertentu yang diwajibkan oleh Allah SWT untuk diserahkan kepada orang – orang yang berhak dipilih sebanyak 93 responden (60 responden memilih sangat setuju
Universitas Sumatera Utara
dan 33 responden memilih setuju). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengerti bahwa zakat adalah harta yang wajib diserahkan kepada orang – orang yang berhak.
c.
Pernyataan c: penghasilan yang diterima dari profesi seseorang, baik dokter, akuntan, aristek, notaris, guru, karyawan wajib dikeluarkan zakat dipilih sebanyak 80 responden (48 responden memilih sangat setuju dan 32 responden memilih setuju). Hal ini menunjukkan bahwa responden mengetahui bahwa sebagian besar pekerjaan yang disebutkan wajib dikeluarkan zakatnya. Dari uraian pernyataan di atas menunjukkan bahwa pengetahuan zakat
para responden sangatlah tinggi di lihat dari banyaknya jawaban pernyataan responden pada aspek pengetahuan zakat yang mendominasi beberapa aspek lain, yaitu aspek profesionalitas dan aspek kepuasan. Hal ini tentunya mempengaruhi preferensi masyarakat wajib zakat (muzakki) dalam memilih institusi zakat.
5.2
Saran
1.
Dari hasil penelitian mengenai preferensi masyarakat wajib zakat (muzakki) dalam memilih institusi zakat pada aspek kepuasan pernyataan b: dekatnya jarak lembaga tersebut dengan tempat tinggal, sangat sedikit dipilih oleh responden hanya 55 responden (26 responden sangat setuju dan 29 responden setuju). Hal ini menunjukkan sebagian besar responden tidak menyetujui bahwa lembaga zakat dekat dengan tempat tinggal mereka, dan
Universitas Sumatera Utara
ini menandakan sebaiknya lembaga – lembaga zakat diperbanyak sehingga dapat dijangkau oleh masyarakat dengan mudah.
2.
Pada aspek kepuasan pernyataan d: zakat maal berfungsi membersihkan harta benda, sedangkan zakat fitrah (zakat jiwa) berfungsi membersihkan jiwa setiap orang Islam, juga mendapat sedikit pilihan setuju dari responden, hanya sebesar 74 responden (34 responden memilih sangat setuju dan 40 responden setuju). Hal ini menunjukkan bahwa masih sedikit masyarakat yang mengetahui manfaat dan fungsi dari zakat ini, maka sebaiknya sosialisasi kepada masyarakat mengenai zakat lebih ditingkatkan lagi untuk memperluas pengetahuan masyarakat mengenai zakat maal dan zakat fitrah karena masih banyak masyarakat yang belum mengerti perbedaan kedua zakat tersebut dan berbagai manfaatnya.
Universitas Sumatera Utara