BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1.
Waktu Penelitian Penelitian untuk penulisan skripsi ini berlangsung mulai bulan Maret sampai
Juni 2014. 2. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data perusahaan otomotif yang terdaftar
di Bursa
Efek
Indonesia
melalui
situs
www.idx.co.id
dan
www.finance.com pada periode 2010 -2012 dan sumber-sumber lain yang mendukung. B. Desain Penelitian Penelitian Berdasarkan dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka penelitian ini menggunakan desain kausal. Menurut Emzir (2010:119) mengemukakan bahwa studi kausal komparatif atau ex post facto adalah penelitian yang berusaha menentukan penyebab atau alas an, untuk keberadaan perbedaan dalam perilaku atau status dalam kelompok individu. Dengan kata lain, penlitian kausal komparatif adalah penelitian yang diarahkan untuk menyelidiki hubungan sebab – akibat berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang terjadi dan mencari factor yang menjadi penyebab melalui data yang dikumpulkan.
29
30
C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel Variabel dalam penelitian ini, terdiri dari: 1) Variabel Dependen atau Variabel Terikat ( Y ) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah harga saham. Dalam penelitian ini, harga saham yang dimaksud ialah harga saham setelah laporan keuangan diterbitkan yaitu setelah laporan keuangan di terbitkan.
2) Variabel Independen atau Variabel Bebas Variabel bebas adalah variabel yang diduga secara berpengaruh terhadap variabel terikat. Terdapat dua variabel bebas dalam penelitian ini yaitu Return On Equity (ROE) dan arus kas. a) ROE (X1) ROE merupakan perbandingan antara laba bersih yang dihasilkan dengan total equity. Secara matematis ROE dapat dirumuskan seagai berikut : Rumus Return On Equity:
Laba bersih setelah bunga dan pajak Modal Sendiri
31
b) Arus Kas (X2) Arus Kas dalam penelitian ini adalah arus kas total yang diperoleh dari selisih antara jumlah kas pada periode penelitian dengan jumlah kas pada periode sebelumnya. Arus Kas ini digunakan untuk mengetahui apakah perusahaan mengalami kenaikan atau penurunan.
Operasionalisasi variabel dalam penelitian ini diuraikan dalam tabel berikut:
Tabel 3.1 Variabel dan Skala Pengukuran No
Variabel
1
Return
Operasionalisasi Variabel On
Equity
Skala Pengukuran Rasio
Laba Bersih Setelah Pajak Kewajiban Lancar Modal
2
Arus Kas
Total arus kas = Arus Kas
Rasio
Operasi + Arus Kas Pendanaan + Arus Kas Investasi 3
Harga Saham
Harga saham setelah laporan keuangan diterbitkan.
Rupiah
32
D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subjek yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2011:117-118). Kriteria populasi untuk penelitian ini yaitu perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebanyak 17 perusahaan yaitu terdiri dari :
Tabel 3.2 Populasi Penelitian No
Nama Perusahaan
Kode Saham
1
PT. Astra Internasional Tbk.
ASII
2
PT. Astra Otoparts Tbk
AUTO
3
PT. Gajah Tunggal Tbk
GJTL
4
PT. Goodyear Indonesia Tbk
GDYR
5
PT. Hexindo Adi Perkasa Tbk
HEXA
6
PT. Intraco Penta Tbk.
INTA
7
PT. Indospring Tbk.
INDS
8
PT. Indo Kordsa Tbk
BRAM
9
PT. Multi Prima Sejahtera Tbk.
LPIN
33
10
PT. Multi Strada Arah Sarana Tbk.
MASA
11
PT. Nipress Tbk.
12
PT. Polychem Indonesia Tbk.
ADMG
13
PT. Selamat Sempurna Tbk
SMSM
14
PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk
IMAS
15
PT. Trias Sentosa Tbk
TRST
16
PT. Tunas Ridean Tbk.
TURI
NIPS
2. Sampel Menurut Sugiyono (2011:118) menyatakan “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan otomotif yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Berikut ini adalah nama-nama perusahaan otomotif yang menjadi populasi dalam penelitian ini untuk tahun 2010-2012. Kriteria yang digunakan dalam penelitian sampel adalah : a) Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-2012.
b) Perusahaan tidak mengalami kerugian. c) Perusahaan memiliki laporan keuangan dengan menggunakan mata uang rupiah yang lengkap dan telah di audit selama tahun 2010-2012.
34
Tabel 3.3 Proses Seleksi Perusahaan Populasi Daftar perusahaan otomotif yang terdaftar si BEI tahun
17
2010-2012 Perusahaan otomotif yang mengalami kerugian pada
0
periode pengamatan yaitu tahun 2010 -2012 Perusahaan otomotif yang tidak menerbitkan laporan
0
keuangan setiap periode pengamatan Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan dengan
(5)
mata uang selain rupiah Total sampel Perusahaan
12 x 3 = 36
Berdasarkan simple random sampling ini, maka diperoleh sampel sebanyak perusahaan yang kemudian akan diuji dengan menggunakan SPSS Statistic 20. Maka sampel perusahaan ang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
35
Tabel 3.4 Sampel Penelitian Perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012 No
Nama Perusahaan
Kode Saham
1
PT. Astra Internasional Tbk.
ASII
2
PT. Astra Otoparts Tbk
AUTO
3
PT. Gajah Tunggal Tbk
GJTL
4
PT. Intraco Penta Tbk.
INTA
5
PT. Indospring Tbk.
INDS
6
PT. Multi Prima Sejahtera Tbk.
LPIN
7
PT. Nipress
NIPS
8
PT. Selamat Sempurna Tbk
SMSM
9
PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk
IMAS
10
PT. Trias Sentosa Tbk
TRST
11
PT. Tunas Ridean Tbk.
TURI
12
PT. United Tractor Tbk.
UNTR
36
E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka. Data yang digunakan dalam penelitian ini ialah data sekunder yaitu data yang telah diolah sebelumnya dan diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara seperti buku literatur, jurnal, laporan keuangan perusahaan, serta data lain yang dianggap relevan untuk dijadikan landasan teori. Data sekunder yang dimaksud ialah data sekunder eksternal yaitu laporan yang dipublikasikan. Data sekunder yang dibutuhkan meliputi data harga saham pada periode penutupan tahun 2010, 2011, dan 2012, data ROE, serta data arus kas. F. Metode Analisis 1. Statistik deskriptif Menurut Ghozali (2013:19) Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskriptif suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range dan kurtosis. 2. Uji asumsi klasik a) Uji Normalitas Menurut Ghozali (2013:160) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable penggangu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistic menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.
37
Pengujian normalitas data dengan menggunakan One sample kolmogorov-smirnow test dengan menunjuk tingkat signifikan 0,05. Hipotesis : Ho : Data berdistribusi normal Ha : Data tidak berdistribusi normal Bila signifikan >0.05 dengan α = 5% berarti distribusi data normal dan Ho diterima, sebaliknya bila nilai signifikan <0.05 berarti distribusi data tidak normal dan Ha diterima. b) Uji multikolonieritas Menurut Ghozali (2013:105) uji mutikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variable besar (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variable independen. Jika variable independen salin berkorelasi, maka variable-variable ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variable independen yang nilai korelasi antar sesame variable independen sama dengan nol. Cara untuk mendeteksi apakah model regresi linear mengalami multikolinearitas dapat diperiksa menggunakan variance inflation factor (VIF) untuk masing-masing variabel, yaitu : 1) Jika nilai VIF > 10 berarti telah terjadi multikolinearitas antara variabel independen dalam model regresi linear.
38
2) Jika nilai VIF < 10 berarti telah terjadi multikolinearitas antara variabel independen dalam model regresi linear.
c) Uji heteroskedastisitas Menurut Ghozali (2013:139) uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Dasar analisis yang dapat digunakan untuk menentukan heterodekasitas, antara lain : 1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasi telah terjadi heteroskedastisitas. 2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. d) Uji autokorelasi Menurut Ghozali (2013:110) uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi
39
muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Cara untuk menguji autokolerasi dapat dilihat dari uji Durbin Waston (DW test) yang hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variable lagi di antara variable independen. Hipotesis yang akan diuji adalah: H0
: tidak ada autokorelasi (r=0)
HA
: ada autokorelasi (r ≠0)
Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi: Hipotesis nol
Keputusan
Jika
Tidak ada autokorelasi positif
Tolak
0 ˂ d ˂ dl
Tidak ada autokorelasi positif
No decision
dl ≤ d ≤ du
Tidak ada autokorelasi negative
Tolak
4 - dl ˂ d ˂ 4
Tidak ada autokorelasi negative
No decision
4 - du ≤ d ≤ 4 - dl
Tidak ada autokorelasi, positif atau tidak du ˂ d ˂ 4 - du negative
ditolak
40
3. Uji Kelayakan Model a) Koefisien determinasi Menurut Ghozali (2013:97) koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variable dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variable-variabel independen dalam menjelaskan variasi variable dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variable-variabel independen memberikan hamper semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variable dependen. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang (crossection) relative rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi.
b) Uji signifikansi simultan (uji statistic F) Menurut Ghozali (2013:98) uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh
secara
bersama-sama
terhadap
variabel
dependen/terikat. Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol, atau : Ho : b1 = b2 =…..= bk =0
41
Artinya, apakah semua variabel independen bukan merupakan penjelasan yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (HA) tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol, atau : HA : b1 ≠ b2 ≠…...≠ bk ≠ 0 Artinya, semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.
4. Uji hipotesis (uji signifikan parameter individual/uji statistik t) Menurut Ghozali (2013:98) uji statistic t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter (bi) sama dengan 0, atau: Ho : bi = 0 Artinya apakah suatu variable independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternative (HA) parameter suatu variabel tidak sama dengan nol, atau : HA : bi ≠ 0 Artinya variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Cara melakukan uji t adalah sebagai berikut :
42
a) Quik look : bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih, dan derajat kepercayaan sebesar 5%, maka Ho yang menyatakan bi = 0 dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut). Dengan kata lain kita menerima hipotesis alternative, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen. b) Membandingkan nilai statistik t dengan titik krisis menurut table. Apabila nilai statistik t hasil perhitungannya lebih tinggi dibandingkan nilai t table, kita menerima hipotesis alternative yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen. 5. Analisis regresi linear berganda Uji regresi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ROE dan arus kas terhadap harga saham perusahaan otomotif yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012. Persamaan regresi linear berganda: Y = a + b1X1 + b2X2 + e Dimana: Y = Harga saham a = Konstanta b1-b2 – b3 = Koefisien Regresi X1 = ROE X2 = Arus Kas X3 = Leverage e = error