BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif karena metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai dengan menggunakan teknik angket (kuesioner). Menurut Sugiyono (2009: 147), penelitian deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Menurut Suharsimi Arikunto (1993: 86), studi survei adalah salah satu pendekatan penelitian yang pada umumnya digunakan untuk pengumpulan data yang luas dan banyak. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan instrumen yang berupa angket. Kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2009: 142). 2. Waktu dan lokasi penelitian Bahwa penelitian ini dilakukan di Kabupaten Cilacap khususnya para guru pendidikan jasmani SMP Negeri dan dilaksanakan pada bulan Februari – Maret 2012.
22
B. Definisi Operasional Variabel Variabel yang ada dalam penelitian ini adalah tingkat kepuasan kerja guru pendidikan jasmani SMP Negeri se-Kabupaten Cilacap. Operasional variabel untuk mendapatkan data tingkat kepuasan kerja guru pendidikan jasmani SMP Negeri se-Kabupaten Cilacap dengan menggunakan angket yang berisi aspek harapan guru, pembuatan keputusan, hubungan kemanusiaan, otoritas dan pengakuan atau penghargaan melalui hasil kerjanya. Pengisian angket dengan jawaban sangat puas (SP), puas (P), tidak puas (TP) dan sangat tidak puas (STP). C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 108) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah guru pendidikan jasmani SMP Negeri di Kabupaten Cilacap yang sudah menjadi guru tetap, sebanyak 158 orang guru yang tersebar di 84 sekolah. 2. Sampel Menurut Sugiyono (2009: 81), “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Jadi yang dimaksud dengan sampel adalah sebagian atau wakil dari suatu populasi yang akan diambil. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pertimbangan tertentu (purposive sampling) yaitu perwakilan dari wilayah bagian daerah yang ada di Kabupaten Cilacap dengan memberikan angket sejumlah 30% dari seluruh jumlah guru pendidikan jasmani yang ada di Kabupaten Cilacap.
23
Pendapat Suharsimi Arikunto (1993: 107), apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-15 %, atau 20-25 % atau lebih. Maka sampel penelitian ini adalah 30% dari populasi yang ada, sehingga dari popuasi sebanyak 158 guru Penjas diambil sebanyak 52 guru. Sebelumnya dilakukan ujicoba angket kepada 30 guru penjas, setelah diadakan ujicoba kemudian melakukan penelitian kepada 52 guru penjas dengan pertimbangan wilayah tertentu yaitu bagian barat sebanyak 10 guru penjas, bagian tengah 22 guru penjas, dan bagian timur 20 guru penjas. D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data 1. Instrumen Menurut Suharsimi Arikunto (1993: 121), instrumen adalah alat pada waktu peneliti menggunakan sesuatu metode. Menurut Suharsimi Arikunto (2005: 101), “Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya”. Instrumen diperlukan agar pekerjaan yang dilakukan lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga data lebih mudah diolah. Instrumen atau alat yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner. Kuesioner digunakan untuk menyelidiki pendapat subjek mengenai suatu hal atau untuk mengungkapkan kepada responden. Menurut
24
Suharsimi Arikunto (2002: 128) menyatakan, “Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang digunakan untuk memperoleh informasi sampel dalam arti laporan pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.” Menurut
Sugiyono
(2009:
142),
“Koesioner
merupakan
teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.” Menurut Sugiyono (2009: 143), tipe pertanyaan dalam angket dapat terbuka atau tertutup. Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang mengharapkan responden untuk menuliskan jawabannya berbentuk uraian tentang suatu hal. Sedangkan pertanyaan tertutup akan membantu responden untuk menjawab dengan cepat, dan juga memudahkan peneliti dalam melakukan analisis data terhadap seluruh angket yang telah terkumpul. Dalam penelitian ini menggunakan angket tertutup jadi responden tinggal memilih jawaban yang sesuai dengan keinginannya (Suharsimi Arikunto, 2002: 129). Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 129), keuntungan menggunakan angket adalah: a. Tidak memerlukan kehadiran peneliti. b. Dapat dibagi secara serentak kepada banyak responden. c. Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing, dan menurut waktu senggang responden. d. Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas jujur dan tidak malu untuk menjawab.
25
e. Pertanyaan dibuat sama untuk masing-masing responden. Sedangkan kelemahan dari penggunaan angket adalah: a. Responden dalam menjawab sering tidak teliti sehingga ada yang terlewatkan. b. Seringkali sukar dicari validitasnya. c. Walaupun anonym kadang responden sengaja memberikan jawaban yang tidak jujur. d. Sering tidak kembali jika dikirim lewat pos. e. Waktu pengembaliannya tidak bersamaan. Langkah-langkah dalam penyusunan instrumen penelitian menurut Sutrisno Hadi (1991: 7-11) sebagai berikut: a. Mendefinisikan Konstrak Adalah langkah pertama yang membatasi variabel yang akan diukur. Dalam penelitian ini adalah kepuasan kerja guru Penjas, yaitu perasan guru Penjas terhadap pekerjaaannya yang merupakan refleksi dari sikapnya tehadap pekerjaan akibat terpenuhinya keinginan dan kebutuhan individu oleh aspek-aspek pekerjaan yang telah dilakukan. b. Menyidik Faktor Adalah langkah kedua dengan menyidik faktor-faktor yang menyusun konstrak, yaitu variabel menjadi faktor-faktor subvariabel. Faktor-faktor yang membentuk konstruk kepuasan kerja seorang guru adalah harapan,
26
pembuatan
keputusan,
hubungan
kemanusiaan,
otoritas
dan
pengakuan/penghargaan. 1) harapan: sesuatu yang diinginkan dalam pekerjaannya. 2) pembuatan keputusan: keikutsertaan dalam menetapkan sesuatu yang terkait dengan pekerjaannya. 3) hubungan kemanusiaan: jaringan yang terwujud kerena interaksi antara individu-individu tertentu dalam kerja. 4) otoritas: hak untuk bertindak atau berkuasa dalam menjalankan pekerjaannya. 5) pengakuan/penghargaan: penghormatan dari orang lain terhadap apa yang telah dilakukan. c. Menyusun butir/butir pertanyaan Adalah langkah ketiga dengan menyusun butir-butir pertanyaan yang mengacu pada faktor-faktor yang berpengaruh dalam penelitian. Untuk menyusun butir-butir pernyataan, maka faktor-faktor tersebut dijabarkan menjadi kisi-kisi instrumen peneliti yang kemudian dikembangkan dalam butir-butir soal atau pernyataan. Butir pernyataan harus merupakan penjabaran dari isi faktor-faktor yang telah diuraikan diatas, kemudian dijabarkan menjadi indikator-indikator yang ada disusun butir-butir soal yang dapat memberikan gambaran tentang keadaan faktor tersebut.
27
d. Konsultasi / Kalibrasi Ahli (Expert Judgement ) Setelah butir-butir pernyataan tersusun, langkah selanjutnya adalah mengkonsultasikan pada ahli atau kalibrasi ahli. Ahli tersebut berjumlah 3 orang, diantaranya
yang
terdiri dari dosen pembimbing, dosen di luar
pembimbing sesuai dengan bidang yang bersangkutan. Penskoran digunakan dengan menggunakan skala Likert . Menurut Sutrisno Hadi (1991: 19), skala likert merupakan skala yang berisi lima tingkat jawaban mengenai kesetujuan responden terhadap statement atau pernyataan yang dikemukakan mendahului opsi jawaban yang disediakan. Modifikasi skala likert dimaksudkan untuk menghilangkan kelemahan yang dikandung oleh skala lima tingkat, modifikasi skala Likert meniadakan katagori jawaban yang di tengah berdasarkan tiga alasan yaitu: (1) katagori tersebut memiliki arti ganda, biasanya diartikan belum dapat memutuskan atau memberikan jawaban, dapat diartikan netral, setuju tidak, tidak setujupun tidak, atu bahkan ragu-ragu. (2) tersediannya jawaban ditengah itu menimbulkan kecenderungan menjawab ke tengah. (3) maksud katagori SPP-TP-STP
adalah
terutama
untuk
melihat
kecenderungan
pendapat
responden, kearah setuju atau kearah tidak setuju. Maka dalam penelitian ini
dengan menggunakan empat alternatif
jawaban, yaitu: sangat puas(SP), puas(P), tidak puas(TP) dan sangat tidak puas(STP). Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial
28
(Sugiyono,2009: 93). Responden dapat memilih salah satu dari empat alternatif jawaban yang disesuaikan dengan keadaan subjek. Tabel 1. Kisi-kisi Angket Uji Coba No. Variabel 1.
Faktor
Indikator
Butir Pertanyaan Kepuasan Harapan guru a. Pekerjaan itu sendiri 1, 2 Kerja b. Pengajaran 3, 4, 5*, 6, 7, 8, 9 c. Kondisi kerja guru 10, 11* 12 Pembuatan a. Partisipasi 13, 14 keputusan b. Kesempatan ambil 15, 16* sekolah bagian c. Pelaksanaan 17*, 18, 19 keputusan Hubungan a.Hubungan dengan 20, 21 kemanusiaan kepala sekolah b. Hubungan dengan 22, 23 sesama guru c. Hubungan dengan 24, 25 murid d. Hubungan dengan 26, 27 walimurid e. Hubungan dengan 28, 29 masyarakat Otoritas a. Pemberian otonomi 30, 31 b. Pelaksana otonomi
Pengakuan/ penghargaan
c. Kewibawaan a. Status profesional b. Status sosial
Jumlah *adalah soal gugur
32, 33, 34*, 35 36, 37, 38 39, 40, 41 42, 43*, 44, 45
Jml 2 7 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 4 3 3 4 45
29
Tabel 2. Kisi-kisi Angket Setelah Uji Coba No. 1.
Variabel
Faktor
Butir Pertanyaan Kepuasan Harapan guru a. Pekerjaan itu sendiri 1,2 Kerja b. Pengajaran 3,4,5,6,7,8 c. Kondisi kerja guru 9,10 Pembuatan keputusan sekolah
Hubungan kemanusiaan
Otoritas
Pengakuan/ penghargaan
Indikator
a. Partisipasi b.Kesempatan ambil bagian c. Pelaksanaan keputusan a.Hubungan dengan kepala sekolah b. Hubungan dengan sesama guru c. Hubungan dengan murid d. Hubungan dengan walimurid e. Hubungan dengan masyarakat a. Pemberian otonomi
Jml 2 6 2
11,12 13
2 1
14, 15
2
16, 17
2
18,19
2
20, 21
2
22, 23
2
24, 25
2
26, 27
2
b. Pelaksana otonomi
28, 29, 30
3
c. Kewibawaan a. Status profesional
31, 32, 33 34, 35, 36
3 3
b. Status sosial
37, 38, 39
3 39
Jumlah
2. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode survei dengan teknik pengumpulan data menggunakan angket atau kuesioner. Untuk memperoleh data, angket yang digunakan menggunakan tipe pilihan yang
30
ditunjukkan kepada responden untuk memilih salah satu jawaban yang sudah ditentukan. Untuk alternatif jawaban dalam angket ini ditetapkan skor yang diberikan untuk masing-masing pilihan dengan menggunakan modifikasi skala likert. Responden dapat memilih empat alternatif jawaban yang disesuaikan dengan keadaan objek. Skor untuk setiap alternatif jawaban adalah sebagai berikut: Tabel 3. Skor Alternatif Jawaban Alternatif Jawaban Sangat Puas (SP) Puas (P) Tidak Puas (TP) Sangat Tidak Puas (STP)
Skor 4 3 2 1
C. Uji Coba Instrumen Uji coba instrumen dilakukan sebelum angket diberikan kepada responden. Tujuan dari ujicoba instrumen ini adalah untuk menghindari pernyataan yang kurang jelas maksudnya, menghilangkan kata-kata yang sulit dijawab, serta mempertimbangkan penambahan dan pengurangan item. Menurut Suharsimi Arikunto (1993: 196), uji coba angket perlu dilakukan agar dapat memberikan kesempatan kepada responden untuk memberikan saransaran bagi koesioner yang diuji cobakan tersebut. Uji coba instrumen dilakukan pada sejumlah 30 guru Penjas.
31
Tabel 4. Daftar sekolah untuk data penelitian No Nama Sekolah 1. SMP N 1 Kesugihan 2. SMP N 2 Kesugihan 3. SMP N 3 Kesugihan 4. SMP N 1 Maos 5. SMP N 2 Maos 6. SMP N 3 Maos 7. SMP N 1 Cilacap 8. SMP N 2 Cilacap 9. SMP N 3 Cilacap 10. SMP N 4 Cilacap 11. SMP N 5 Cilacap 12. SMP N 6 Cilacap 13. SMP N 7 Cilacap 14. SMP N 8 Cilacap 15. SMP N 1 Adipala 16. SMP N 2 Adipala 17. SMP N 1 Kroya 18. SMP N 2 Kroya 19. SMP N 3 Kroya 20. SMP N 4 Kroya 21. SMP N 5 Kroya 22. SMP N 6 Kroya 23. SMP N 1 Sampang 24. SMP N 1 Binangun 25. SMP N 2 Binangun 26. SMP N 1 Jeruklegi 27. SMP N 1 Sidareja 28. SMP N 2 Sidareja Jumlah
Jumlah Guru Penjas 2 orang 2 orang 1 orang 2 orang 2 orang 1 orang 3 orang 2 orang 2 orang 2 orang 2 orang 2 orang 2 orang 2 orang 2 orang 2 orang 2 orang 2 orang 2 orang 2 orang 2 orang 1 orang 2 orang 2 orang 1 orang 1 orang 2 orang 2 orang 52 orang
1. Uji Validitas Instrumen ( tingkat kesahian butir ) Menurut Suharsimi Arikunto (1993: 136) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen tertentu. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi.
32
Uji validitas atau kesahihan butir harus melalui beberapa langkah sebelum menyatakan bahwa butir instrumen tersebut sahih atau gugur. Rumus yang digunakan dalam uji validitas adalah sebagai berikut: Korelasi product moment (Anas Sudijono, 2010:206) = ݕݔݎ
N∑XY − (∑X)(∑Y)
ඥ {N∑X ଶ − (∑X)ଶ}{N∑Y ଶ − (∑Y)ଶ}
Keterangan : rxy : Angka indeks korelasi “r” Product Moment N : Number of case Σ X : Jumlah seluruh skor X Σ Y : Jumlah seluruh skor Y Σ XY : Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y
Berdasarkan uji coba instrumen yang dianalisa dengan bantuan komputer program SPSS versi 17.0 for windows menghasilkan adanya 6 butir soal yang tidak valid atau gugur. Butir yang tidak valid tersebut dikarenakan r hitung lebih kecil dari r tabel. Butir soal yang tidak valid atau gugur mempunyai nilai r ≥ 0,05 sedangkan butir soal yang signifikan mempunyai nilai r ≤ 0,05 maka butir soal yang gugur terdapat 6 butir soal pada nomor 5, 11, 16, 17, 34 dan 43. Sehingga dari jumlah soal semula 45 butir menjadi 39 butir soal. 2. Uji Reliabilitas Instrumen Menurut Suharsimi Arikunto (1993: 142), “Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.” Dalam
33
penelitian ini menggunakan model modifikasi skala Likert dengan 4 alternatif jawaban yaitu sangat puas, puas, tidak puas, dan sangat tidak puas yang masingmasing jawaban diberi skor. Untuk jawaban sangat puas skor 4, puas skor 3, tidak puas skor 2 dan sangat tidak puas diberi skor 1. Menurut Suharsimi Arikunto (1993: 167) bahwa pengujian reliabilitas dengan teknik Alpha dilakukan untuk jenis data angket atau bentuk uraian. Adapun rumus Alpha sebagai berikut: k r₁₁ =
1(k -1)
`
∑σb²
σt²
Keterangan: r₁₁ = Reliabilitas instrumen k = Banyaknya butir pertanyaan/banyaknya soal ² ∑ߪ = Jumlah Variabel Butir ߪ² = Varians Total
Hasil analis data dari angket menggunakan komputer program SPSS versi
17.0 for windows dan menggunakan angket sebanyak 39 soal, kepada responden dengan jumlah 52 menunjukkan tingkat reliabilitas sebesar 0,747. F. Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik dekriptif dengan persentase. Statistik deskriptif adalah statistik yang mempunyai tugas mengorganisasi dan menganalisis data angka agar memberikan gambaran secara teratur, ringkas, dan jelas mengenai suatu gejala, peristiwa atau keadaan,
34
sehingga dapat ditarik pengertian atau makna tertentu ( Anas Sudijono, 2010: 4). Dalam hal penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat kepuasan kerja guru pendidikan jasmani SMP Negeri se-Kabupaten Cilacap. Analisis data dengan empat kriteria skor pernyataan: Jawaban
Skor
Sangat Puas Puas Tidak Puas Sangat Tidak Puas
4 3 2 1
Data yang diperoleh dari tiap-tiap item tes merupakan data kasar dari hasil tiap butir yang dicapai. Selanjutnya hasil kasar tersebut diubah menjadi nilai dengan cara mengkonsultasikan dengan kategori yang telah ditentukan. Menurut B.Syarifudin (2010: 112) dalam rumus penyimpulan empat kategori dengan teori distribusi normal yaitu sebagai berikut : No
Rentangan Normal
Kategori
1.
X ≥ M + 1,5 SD
Sangat Puas
2.
M ≤ X < M + 1,5 SD
Puas
3.
M – 1,5 SD ≤ X < M
Tidak Puas
4.
M – 1,5 SD ≥ X
Sangat Tidak Puas
Keterangan: M = Mean = ½ [(jumlah soal x skor maksimum) + (jumlah soal x skor minimum)] SD = Standar Deviasi = 1/6 [(jumlah soal x skor maksimum) - (jumlah soal x skor minimum)]
35
Selanjutnya untuk mencari besarnya persentase digunakan rumus persentase yaitu:
ி
P= ே ܺ100%
Keterangan P : Presentase F : Frekuensi N : Jumlah sampel
36