BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian merupakan tempat yang akan dijadikan obyek untuk mendapatkan sumber data yang dapat mendukung tercapainya tujuan penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Karanganyar, yang beralamatkan di Jl. R.W. Monginsidi No.1 Karanganyar, Tegalgede, Karanganyar. Penelitian dilakukan di sekolah ini dengan pertimbangan: a.
Terdapat permasalahan rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XI Pemasaran 2. Data tersebut diperoleh ketika peneliti mengadakan observasi di SMK Negeri 1 Karanganyar.
b.
Guru mata pelajaran Pengantar Ekonomi dan Bisnis kelas XI Pemasaran 2 belum pernah menerapkan model pembelajaran Numbered HeadsTogether dengan media handout.
2. Waktu Penelitian Waktu yang direncanakan untuk kegiatan penelitian adalah mulai bulan September 2015 sampai dengan penelitian selesai. Kegiatan tersebut dimulai dari persiapan hingga penyusunan laporan penelitian.
B. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI Pemasaran 2 SMK Negeri 1 Karanganyar, karena terdapat permasalahan masih rendahnya aktivitas belajar siswa dan masih rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa pada mata pelajaran Pengantar Ekonomi dan Bisnis. Kelas XI Pemasaran 2 terdiri dari 36 siswa, diantaranya terdiri dari 1 siswa laki-laki dan 35 siswa perempuan.
31
32 2.
Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah berbagai kegiatan yang terjadi di dalam kelas selama berlangsungnya proses belajar-mengajar yang terdiri dari: a. Proses pelaksanaan model pembelajaran Numbered HeadsTogether (NHT) dengan media handout. b. Aktifitas belajar siswa dalam melaksanakan model pembelajaran Numbered HeadsTogether (NHT) dengan media handout. c. Hasil belajar siswa setelah dilaksanakan model pembelajaran Numbered HeadsTogether (NHT) dengan media handout.
C. Data dan Sumber Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah segala peristiwa yang mengandung informasi dan berkaitan dengan kriteria keberhasilan yang telah diterapkan oleh peneliti. Data tersebut meliputi data primer dan data sekunder, antara lain: 1.
Data Primer Data primer merupakan sumber data yang diperoleh dari sumber asli atau tanpa melalui perantara. Data ini berisikan tentang pendapat subjek baik secara individu maupun secara berkelompok, hasil observasi terhadap suatu benda, kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Adapun sumber data primer dalam penelitian ini adalah: a.
Data yang diperoleh berupa hasil belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran Numbered HeadsTogether dengan media handout dan tanggapan
siswa
mengenai
model
pembelajaran
Numbered
HeadsTogether dengan media handout. b.
Data yang diperoleh adalah kondisi siswa saat proses pembelajaran dengan model pembelajaran Numbered HeadsTogether dengan media handout diterapkan.
33 2.
Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung tetapi melalui perantara. Data sekunder ini dapat berupa dokumen, catatan, maupun histori yang dipublikasikan atau yang tidak dipublikasikan. Adapun data sekunder dalam penelitian ini adalah: a. Nilai hasil ulangan Mid Semester pada semester ganjil siswa kelas XI Pemasaran 2 SMK Negeri 1 Karanganyar. b. Dokumen atau arsip sekolah berupa Rencana Program Pembelajaran (RPP), buku Paket dan buku penilaian.
D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara yang digunakan dalam pengumpulan data yang mempunyai pengaruh terhadap data-data yang dibutuhkan dalam analisis dalam penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi: 1.
Observasi Sukmadinata
(2010:
220)
menyatakan
bahwa
observasi
(observation) atau pengamatan merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Ghoni dan Almansur (2012: 165) menjelaskan bahwa metode observasi (pengamatan) merupakan sebuah teknik yang mengharuskan peneliti turun ke lapangan mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku, kegiatan, benda, waktu, peristiwa, dan tujuan. Observasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: a. Observasi partisipatif (participatory observation) Iskandar (2009: 68) menyatakan bahwa dalam observasi partisipatif, peneliti dituntut untuk berperan serta dalam kegiatan-kegiatan atau aktivitas-aktivitas subjek yang sesuai dengan tema atau fokus masalah yang dijadikan penelitian.
34 b. Observasi nonpartisipatif (nonparticipatory) Observasi nonpartisipatif merupakan suatu kegiatan dimana peneliti hanya bersifat sebagai pengamat, tidak ikut serta dalam kegiatan penelitian. Pengambilan data dilakukan langsung di kelas tentang kondisi peserta didik. Dalam penelitian ini menggunakan observasi nonpartisipatif. Peneliti dalam melakukan pengamatan tidak secara langsung terlibat dengan sumber data karena dalam penelitian ini peneliti hanya sebagai observer dan guru sebagai pelaksana. 2.
Wawancara Wawancara atau interview merupakan teknik data yang digunakan peneliti apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal yang lebih mendalam dari responden (Sugiyono, 2010). Iskandar (2009: 72) menyebutkan bentuk dari wawancara ada dua bentuk, yaitu: a. Wawancara terstruktur adalah seorang pewawancara atau peneliti telah menentukan format masalah yangkan diwawancarai, yang berdasarkan masalah yang akan diteliti. b. Wawancara
tidak
terstruktur
merupakan
seorang
peneliti
bebas
menentukan fokus masalah wawancara, kegiatan wawancara mengalir seperti dalam percakapan biasa, yaitu mengikut dan menyesuaikan dengan situasi dan kondisi responden. Peneliti menggunakan bentuk wawancara tidak terstruktur, yaitu wawancara yang bebas menentukan fokus masalah, sehingga peneliti dapat melakukan wawancara dengan arah yang terbuka dan mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Wawancara yang digunakan ini juga akan diketahui mengenai tanggapan dari penerapan model pembelajaran Numbered HeadsTogether (NHT) dan tanggapan siswa mengenai model pembelajaran yang diterapkan oleh guru.
35 3.
Tes Menurut Suwandi (2011: 64) mengatakan bahwa pemberian tes dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh hasil yang diperoleh siswa setelah kegiatan pemberian tindakan. Pemberian dari tes ini bertujuan untuk mengetahui apakah nilai ketuntasan siswa sudah memenuhi syarat apa belum, sehingga peneliti memperoleh data mengenai hasil belajar. Tes ini diberikan pada proses pembelajaran sedang berlangsung dan setelah selesai pembelajaran.
4.
Dokumentasi Dokumentasi
dalam
penelitian
ini
yang
digunakan
berupa
kurikulum, hasil nilai ulangan, data siswa, data sekolah, dan data observasi peneliti berupa foto-foto saat pembelajaran sedang berlangsung.
E. Uji Validitas Data Suwandi (2011: 65) menyatakan bahwa suatu informasi yang akan dijadikan data penelitian perlu diperiksa validitasnya sehingga data tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dijadikan sebagai dasar yang kuat dalam menarik kesimpulan. Data yang valid merupakan data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang terjadi pada objek peneliti tidak berbeda (Sugiyono, 2010). Suatu daya yang disajikan dalam laporan hasil penelitian harus sesuai dengan data yang ada di lapangan. Dalam pengujian validitas atau keabsahan suatu data, peneliti menggunakan uji triangulasi sumber dan triangulasi metode. 1. Triangulasi dengan sumber Triangulasi dengan sumber dilakukan dengan membandingkan dan mengecek ulang data hasil pengamatan dengan hasil wawancara. 2. Triangulasi dengan metode Triangulasi dengan metode dilakukan dengan mambandingkan dan mengecek ulang informasi dari pegamatan, wawancara, dan tes akhir tindakan dengan metode yang digunakan dalam tindakan. Menurut Sugiyono (2010: 373) “Triangulasi sumber digunakan untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang
36 diperoleh melalui beberapa sumber”. Triangulasi metode dilakukan dengan membandingkan dan mengecek ulang informasi dari pengamatan, wawancara dan tes akhir tindakan dengan metode yang digunakan dalam tindakan. Peneliti membandingkan hasil penelitian dengan hasil wawancara, observasi, dan hasil tes tiap siklus sehingga dapat diambil kesimpulan mengenai aktivitas dan peningkatan hasil belajar pelajaran pengatar ekonomi dan bisnis. Hasil wawancara guru dan siswa tersebut dapat digunakan peneliti untuk membandingkan dari sudut pandang yang berbeda mengenai kinerja guru dan respon siswa terhadap proses pembelajaran.
F. Analisis Data Untuk menganalisis data yang telah diperoleh diperlukan teknis analisis data. Suwandi (2011: 66) berpendapat bahwa teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis data yang telah berhasil dikumpulkan antara lain dengan teknik deskriptif komparatif (statistik deskriptif komparatif) dan teknik analisis kritis. Teknik analisis data yang digunakan sesuai dengan data yang telah dikumpulkan. Berikut ini merupakan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1.
Analisis Statistik Deskriptif Komparatif Teknik statistik deskriptif komparatif digunakan untuk data kuantitatif, yakni dengan membandingkan hasil antar siklus. Analisis data kuantitatif digunakan untuk mengolah hasil belajar siswa yang diperoleh dari tes formatif. Data kuantitatif yang digunakan adalah kuantitatif sederhana yang berupa perhitungan nilai rata-rata, nilai tertinggi, nilai terendah, dan presentase jumlah siswa yang mencapai batas ketuntasan. Dari informasi ini dapat diketahui sampai sejauh manakah keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar.
2.
Analisis Kritis Analisis kritis berkaitan dengan data kualitatif. Teknis analisis kritis mencakup kegiatan untuk mengungkap kelemahan dan kelebihan kinerja siswa dan guru dalam proses belajar mengajar berdasarkan kriteria normatif
37 yang diturunkan dari kajian teoritis maupun dari ketentuan yang ada. Hasil analisis tersebut dijadikan dasar dalam penyusunan perencanaan tindakan untuk tahap berikutnya sesuai dengan siklus yang ada. Analisis data dilakukan bersamaan atau setelah pengumpulan data.
G. Indikator Kinerja Penelitian Indikator ketercapaian yang telah ditetapkan peneliti terdiri dari beberapa komponen seperti berikut:
Tabel 3.1 Indikator Keberhasilan Penelitian Permasalahan 1. Rendahnya aktivitas siswa
2. Rendahnya belajar siswa
Indikator kinerja Aktivitas siswa dalam pembelajaran yang ditunjukan dengan: 1) Meningkatnya mental activities. Seperti: menanggapi pernyataan. 2) Meningkatnya oral activities. Seperti: bertanya, menjawab pertanyaan dan diskusi. 3) Meningkatnya listening activities, seperti: mendengarkan uraian materi. 4) Meningkatnya writing activities, seperti mencatat materi. hasil hasil Meningkatnya belajar siswa pada mata pelajaran Pengantar Ekonomi dan Bisnis.
Ukuran keberhasilan 75% siswa kelas XI Pemasaran 2 aktif dalam proses pembelajaran.
75% kelas XI Pemasaran 2 memperoleh hasil belajar di atas nilai 75.
38 H. Prosedur Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang digunakan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XI Pemasaran 2 SMK Negeri 1 Karanganyar mengunakan model pembelajaran Numbered Heads Together dengan media handout. Langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model Kemmis dan Taggart (1988: 14) dalam Daryanto (2011: 183), yaitu bentuk spiral dari siklus ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan refleksion (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus 1 dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa indentifikasi masalah.
Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dijelaskan pada gambar berikut:
Permasalahan
Siklus I
Refleksi I
Permasalahan baru hasil refleksi
Siklus II
Apabila permasalahan belum terselesaikan
Gambar 3.1 Sumber
Perencanaan tindakan I
Perencanaan tindakan II
Refleksi II
Dilanjutkan siklus berikutnya
: Siklus atau Alur Penelitian Tindakan Kelas : Daryanto (2011: 183)
Pelaksanaan tindakan I Pengamatan/ pengumpulan data I
Pelaksanaan tindakan II Pengamatan/ pengumpulan data II
39 Prosedur penelitian tindakan kelas ini dapat dijelaskan secara lengkap sebagai berikut: 1. Perencanaan tindakan menggambarkan secara rinci hal-hal yang perlu dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan (penyiapan RPP dengan skenario secara jelas dan rinci yang relevan dengan tindakan, pengadaan media, bahan dan alat, serta pengembangan instrumen penilaian). 2. Pelaksanaan tindakan berisi uraian tahapan-tahapan tindakan yang akan dilakukan oleh guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran. 3. Observasi dan interprestasi berisi penjelasan mengenai objek amatan dan cara pengamatannya. 4. Tahap analisis dan refleksi menguraikan cara penilaian yang digunakan dalam penelitian. Dalam tahap refleksi diuraikan prosedur, alat, pelaku, sumber informasi, dan cara menganalisisnya. Penjelasan mengenai siklus yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Perencanaan Kegiatan yang dilakukan meliputi: a. Menyusun serangkai kegiatan yang berupa pelaksanaan tindakan yaitu penerapan pembelajaran NHT dengan media handout pada pembelajaran Pengantar Ekonomi dan Bisnis. b. Menyusun
instrumen
penelitian
meliputi
lembar
observasi
atau
pengamatan aktifitas siswa, soal tes kognitif, angket baik aspek afektif maupun respon siswa terhadap pembelajaran. 2.
Tindakan Tindakan merupakan suatu cara yang dilakukan untuk memperbiaiki masalah. Kegiatan yang dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas ini antara lain: a. Melaksanakan PBM sesuai langkah-langkah yang telah disusun dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. b. Melakukan kegiatan pemantauan prosees pembelajaran melalui observasi langsung dan angket siswa. c. Menyelenggarakan evaluasi untuk mengukur prestasi siswa.
40 d. Melakukan modifikasi berupa perbaikan atau penyempurnaan alternatif tindakan apabila proses dan prestasi belajar masih kurang memuaskan. 3.
Tahap Observasi Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses observasi adalah: a. Pengumpulan data. b. Sumber data. c. Critical friend dalam penelitian. d. Analisis data. Adapun langkah yang dilakukan dalam observasi adalah sebagai berikut: a. Pelaksanaan pengamatan dilakukan baik oleh guru maupun peneliti. b. Mencatat semua hasil pengamatan kedalam lembar observasi. c. Mendiskusikan dengan guru maupun dosen terhadap hasil pengamatan setelah proses pembelajaran selesai. d. Membuat kesipulan hasil pengamatan. Sedangkan langkah-langkah evaluasi yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Menyiapkan alat-alat evaluasi. b. Melaksanakan evaluasi setelah proses pembelajaran selesai. c. Melaksanakan analisis hasil evaluasi. d. Kriteria keberhasilan tindakan.
4.
Refleksi Refleksi adalah kegiatan mengulas secara kritis tentang perubahan yang terjadi pada siswa, suasana kelas, dan guru. Langkah-langkah dalam kegiatan analisis dapat dilakukan sebagai berikut: a. Menganalisis tanggapan siswa pada lembar angket. b. Mencocokkan pengamatan oleh guru pada lembar monitoring. Apabila hasil pengamatan ternyata siswa mengikuti pelajaran dengan antusias yaitu siswa aktif, perhatian siswa tertuju pada pelajaran, siswa merespon dan terjadi komunikasi multi arah maka metode pembelajaran yang dilaksanakan dinyatakan menarik dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
41 Berdasarkan hasil refleksi, baik keberhasilan maupun kegagalan dalam pelaksanaan tindakan maka peneliti dengan guru mengadakan diskusi untuk mengambil kesepakatan menentukan tindakan perbaikan berikutnya (siklus II) dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti