28
BAB III METODE PENELITIAN 3.1
Seting dan Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 15 Maret 2012 sampai selesai dengan
lokasi penelitiannya: di •
SD Negeri Secang 2, Magelang pada semester II tahun pelajaran 2011/2012.
•
SD Negeri 1 Jampiroso Temanggung, Kecamatan Temanngung, Kabupaten
Temanggung Jawa Tengah pada semester II tahun pelajaran 2011/2012. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas III SD Negeri 1 Jampiroso Temanggung yang berjumlah 43 siswa terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 24 siswa perempuan. 3.2
Metode dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih metode penelitian Quasi Experimental
Design yaitu penelitian yang melibatkan dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, dimana kelompok eksperimen merupakan kelompok yang diberikan perlakuan (treatment). Pemilihan kedua kelompok ini tidak secara random (acak) tetapi secara alami. Penelitian eksperimen dilakukan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang akibat dari adanya suatu treatment atau perlakuan . Tujuan dari penelitian eksperimental adalah untuk menyelidiki ada-tidaknya hubungan sebab-akibat, berapa besar hubungan sebab-akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada beberapa kelompok eksperimental dan menyediakan kontrol untuk perbandingan. Percobaan-percobaan dilakukan untuk menguji hipotesis serta untuk menemukan hubungan-hubungan kausal yang baru. Eksperimentasi atau percobaan hanya merupakan penemuan suatu akhir atau tujuan yang diinginkan dalam penelitian. Dengan membandingkan antara kelas eksperimen, yaitu kelas yang pembelajarannya menggunakan metode Inquiry dengan kelas kontrol yang
28
29
menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional. Selanjutnya kedua kelas dievaluasi untuk melihat perubahan atau peningkatan yang terjadi terhadap hasil belajar IPA pada kelas setelah mendapat pembelajaran dengan menggunakan metode Inquiry dengan yang belum mendapat perlakuan. Model ekperimen ini melalui tiga langkah yaitu : 1.
Memberikan pretest untuk mengukur variabel terikat sebelum treatment atau perlakuan dilakukan.
2.
Memberikan perlakuan ekperimen kepada para subyek yaitu menggunakan metode Inquiry pada mata pelajaran IPA kelas III b SD N 1 Jampiroso Temanggung.
3.
Memberikan posttest untuk mengukur variabel terikat setelah perlakuan. Menurut teori-teori di atas, eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat antara dua faktor atau lebih yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan menyisihkan faktor-faktor lain. Jadi metode eksperimen adalah metode yang sesuai dengan judul penelitian ini, karena penelitian ini membandingkan dua kelas eksperimen, yaitu penerapan model pembelajaran menggunakan metode Inquiry dengan kelas kontrol yang menerapkan metode ceramah atau konvensional saja. Desain yang digunakan adalah bentuk Nonequivalent Control Group Design. Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Adapun desainnya sebagai berikut : Keterangan E
: kelompok Eksperimen
K
: kelompok Kontrol
O1
: pretest kelompok eksperimen
O6
: pretest kelompok kontrol
X
: perlakuan
O2
: posttest kelompok eksperimen
O4
: posttest kelompok kontrol
Gambar 3.1 Desain Penelitian E O1 X O2 O3 K
O6
04
O5
30
O3
: minat kelompok eksperimen
O5
: minat kelompok kontrol
3.2.1 Tahap selama proses penelitian a.
Persiapan, tujuannya adalah untuk menyiapkan segala peralatan seperti persiapan ruangan, media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran.
b.
Pre eksperimental, tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa tentang materi sebelum diberikan perlakuan.
c.
Pelaksanaan, tujuannya adalah untuk mengumpulkan data data yang akan menjadi bahan dari penelitian.
d.
Post eksperimen, tujuannya adalah untuk mengetahui hasil dari pembelajaran
setelah diberikan perlakuan. 3.2.2
Prosedur penelitian Dalam penelitian ini penulis melakukan kegiatan melalui beberapa tahap,
diantaranya: 1.
Tahap pendahuluan
•
Meminta Izin kepada pihak sekolah
•
Observasi untuk proposal skripsi
•
Membuat proposal skripsi
•
Mengajukan proposal kepada tim skripsi dan mohon persetujuan judul.
•
Mengajukan bimbingan proposal skripsi dan konsultasi dengan dosen
2.
Tahap persiapan
•
Revisi hasil review proposal
•
Memperbaiki proposal berdasarkan hasil bimbingan dosen
•
Meminta ijin riset untuk melakukan penelitian
•
Memberi surat ijin penelitian kepada sekolah
•
Mempersiapkan segala sesuatu yang digunakan dalam penelitian (soal pretest,
posttest, angket).
31
3.
Tahap pelaksanaan
•
Mengumpulkan data
•
Mengolah data
•
Menganalis data
4.
Tahap penyusunan laporan
•
Menyusun hasil penelitian
•
Berkonsultasi dengan dosen pembimbing
•
Mengadakan perbaikan/ review
•
Mengajukan ujian skripsi
3.3
Variabel Penelitian Variable penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan judul, landasan teori, serta rumusan hipotesis penelitian maka yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah : 1.
Variabel bebas (X) :
Variable bebas (X) sering disebut dengan variable stimulus, predictor, antecedent. Variable ini adalah variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variable dependen ( terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pendekatan CTL dengan Metode Inquiry. Metode inquiry merupakan suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. 2.
Variabel terikat (Y):
Variabel terikat (Y) sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa indonesia sering disebut variable terikat, yaitu variable yang
32
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Hasil Belajar (Y1) dan Minat belajar siswa (Y2). Setelah menerapkan metode pembelajaran dengan Inquiry dalam mata pelajaran IPA di kelas III, maka akan diperoleh hasil belajar. Hasil belajar disini dapat diartikan sebagai perubahan kemampuan yang dimiliki seseorang baik kemampuan kognitif, afektif, maupun psikomotor. Hasil belajar disini merupakan perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik dan perubahan perilaku secara keseluruhan. Hasil belajar tersebut dapat diketahui melalui tes tertulis pilihan ganda yang diberikan setelah proses pembelajaran selesai. Kemampuan kognitif diukur melalui tes pilihan ganda. Pencapaian hasil belajar dapat diketahui dalam bentuk nilai. Sedangkan minat disini adalah rasa suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Pencapaian minat belajar siswa diukur menggunakan angket dengan skala likert. 3.3.1
Definisi Operasional
1. Metode Inquiry (X) berperan sebagai variabel independen yaitu variabel yang mempengaruhi variable dependen. 2. Hasil belajar (Y1) berperan sebagai variabel dependen yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen. 3. Minat belajar (Y2) berperan sebagai variabel dependen yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen. 3.4
Subjek Penelitian Dalam penelitian ini dipilih dua kelompok siswa kelas IIIA dan IIIB SD
Negeri 1 Jampiroso. Kelas IIIA berjumlah 42 siswa dan kelas IIIB berjumlah 43 siswa. Dikarenakan kedua kelas merupakan kelas parallel dan memiliki rata-rata prestasi belajar tidak jauh berbeda maka peneliti memilih kelas IIIA sebagai kelas kontrol dan kelas IIIB sebagai kelas eksperimen berdasarkan jumlah siswa pada kedua kelas tersebut, kelas yang memiliki jumlah siswa lebih banyak dipilih menjadi kelas eksperimen.
33
3.5
Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.5.1
Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan peneliti menggunakan teknik sebagai
berikut : 1.
Observasi Observasi dilakukan untuk mengetahui perkembangan aktifitas belajar siswa
dan kegiatan guru dalam mengajar di setiap pertemuan. Dalam menggunakan teknik observasi cara yang paling efektif adalah melengkapi denga format atau blangko pengamatan sebagai instrumen. Fomat yang sesuai item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi. Observasi dalam penelitian ini dilakukan oleh peneliti dan rekan sejawat peneliti yang memantau secara langsung proses pembelajaran pada kelas eksperimen 2.
Dokumentasi Dalam penelitian penulis mengambil dokumentasi dengan menggunakan
kamera ketika kegiatan pembelajaran berlangsung. . Dokumentasi juga digunakan untuk mendapatkan data tentang identitas dari para peserta didik. Dalam hal ini data yang diperoleh adalah daftar nama peserta didik kelas III di SD Negeri 1 Jampiroso. Data ini digunakan untuk mengetahui bahwa kedua kelas tersebut mempunyai jumlah peserta didik yang hampir sama sehingga layak untuk dijadikan subyek penelitian. 3.
Angket
Angket digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses belajar mengajar dengan menggunakan metode Inquiry yang peneliti pilih. Serta untuk mengetahui data tentang minat belajar siswa pada mata pelajaran IPA dengan aspek berupa rasa senang, perhatian, ketertarikan, dan metode yang digunakan yang kemudian dijabarkan dalam butir angket, kemudian menjadi instrumen. 4.
Tes
Tes digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam belajar IPA dengan metode inquiry. Tes dilakukan setelah proses pembelajaran IPA usai.
34
3.5.2
Instrumen pengumpulan Data Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket yang dibagikan
di awal proses penelitian, lembar observasi atau pengamatan yang dilakukan pada saat pembelajaran dan tes yang dilaksanakan sesudah pembelajaran. Angket dibagikan untuk mengetahui masalah yang terjadi dalam pembelajaran IPA. a.
Angket atau Kuesoiner
Angket atau kuesoiner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden). Instrumen atau alat pengumpulannya disebut angket berisi sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh responden. Responden mempunyai kebebasan untuk memberikan jawaban atau respon sesuai dengan pandangannya. Angket minat belajar dimaksudkan untuk mengungkapkan data tentang belajar siswa yang disusun berdasarkan indikator-indikator minat yang kemungkinan dijabarkan ke dalam butirbutir angket dan kemudian menjadi instrument. Angket ini terdiri dari 14 butir pernyataan. Pembuatan angket ini memacu dari skala likert. Dalam penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar minat dengan menggunakan teknik notes yaitu pengisian angket. Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Minat No Aspek Indikator No Item Jumlah a. Siswa memperhatikan penjelasan 5 1 1 Perhatian guru selama proses pembelajaran. b. Siswa terlibat aktif dalam setiap kegiatan dalam pembelajaran. 6 1 2
Ketertarikan
a. Siswa memiliki antusiasme dalam 1, 3, 4, pembelajaran: • Bertanya hal yang belum dipahami. • Berpendapat atau mengungkapkan ide atau menanggapi topik yang dibahas. • Menambahkan informasi dari pengetahuan yang mereka punya.
3
35
b. Menunjukan belajar
3
Rasa Senang
ketertarikan
dalam 9, 10, 14 3
a. Siswa merasa senang dan 12,13,11 3 menikmati proses menemukan informasi yang dilakukan mandiri di dalam kelompok dengan metode inquiry. • Keinginan untuk dapat mengakses sumber belajar yang lebih banyak. • Keinginan untuk mendapat waktu yang lebih lama dalam mendapatkan info dengan 2,7, 8 3 menggunakan metode inquiry. b. Siswa mengikuti proses pembelajaran tanpa ada paksaan
Stapanus Ary Setyo Adiwibowo, 2011
Item soal 14 butir
Rentang nilai :
Skor item berjenjang dari skor 1-5
14 ≤ x ≤ 25,2 = sangat rendah
Nilai terendah = 1 x 14 = 14
25,2 ≤ x < 36,4= rendah
Nilai tertinggi = 5 x 14 = 7
36,4 ≤ x < 47,6= sedang
Interval :
47,6 ≤ x < 58,8= tinggi
Jumlah skor tertinggi – Jumlah skor terendah
58,8 ≤ x < 70 = sangat tinggi
Skor item berjenjang = 70 – 14 5 = 11,2
36
Tabel 3.3 Kisi-kisi soal Pretest IPA kelas III Tahun 2011/2012 Standar Kompetensi Memahami kenampakan permukaan bumi, cuaca, dan pengaruhnya bagi manusia, serta hubungannya dengan cara manusia memelihara dan melestarikan alam
Kompetensi Dasar
Materi Pembela jaran
Menjelaskan Cuaca hubungan antara keadaan awan dan cuaca
Indikator
Jenis Soal
Nomor Soal PreTest
1. Menyebutkan definisi cuaca dan jenis awan.
Pilihan Ganda
2,22, 25*,28 *,30*,3 2*, 35*, 37*,40
2. Mengidentifikasi perbedaan cuaca dan iklim.
Pilihan Ganda
9*,17*, 27
3. Mengidentifikasi kondisi cuaca.
Pilihan Ganda
12,18, 23, 24,29*, 33*
4. Meramalkan keadaan cuaca yang akan terjadi berdasarkan keadaan langit.
Pilihan ganda
8*,16*, 21*,
5. Menggambarkan dan mengidentifikasi simbol secara sederhana yang biasa digunakan untuk menunjukkan keadaan cuaca.
Pilihan Ganda
3,6, 11,19, 20,26, 31
6. Mengidentifikasi pengaruh kondisi
Pilihan Ganda
1,4* 5,
,
37
cuaca terhadap kegiatan manusia.
7*,10, 13,14*, 15,34,3 6*, 38,39
Jumlah item soal
= 17
Nilai per item
=1
0-59 : kurang
60-69 : cukup
Nilai minimal
=0
70-79 : lebih dari cukup
80-89 : baik
Nilai maksimal
= 100
90-100 : baik sekali
Teknik penilaian =
Kriteria nilai :
X 100 = X 100 = 100
Tabel 3.4 Kisi-kisi soal Posttest IPA kelas III Tahun 2011/2012 Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Memahami kenampakan permukaan bumi, cuaca, dan pengaruhnya bagi manusia, serta hubungannya dengan cara manusia memelihara dan melestarikan alam
Menjelaskan hubungan antara keadaan awandan cuaca
Materi Pembela jaran Cuaca
Jenis Soal
Nomor Soal PosTest
1. Menyebutkan definisi cuaca dan jenis awan.
Pilihan Ganda
3,9*,15 ,21,23,
2. Mengidentifikasi perbedaan cuaca dan iklim. 3. Mengidentifikasi kondisi cuaca.
Pilihan Ganda
2,
Pilihan Ganda
4, 6,7*, 10* 13*,19,
4. Meramalkan keadaan cuaca yang akan terjadi berdasarkan keadaan langit. 5. Menggambarkan dan mengidentifikasi simbol secara sederhana yang biasa digunakan
Pilihan ganda
8*,16*,
Pilihan Ganda
1,11*, 12, 18*
Indikator
38
untuk menunjukkan keadaan cuaca. 6. Mengidentifikasi pengaruh kondisi cuaca terhadap kegiatan manusia. Jumlah item soal
= 11
Nilai per item
=1
Nilai minimal
= 10
Nilai maksimal
= 100
Pilihan Ganda
5*, 14*, 17*, 20,22,2 4,25
Teknik penilaian :
X 100 = X 100 = 100
Kriteria nilai : 0-59
: kurang
70-79 : lebih dari cukup
60-69
: cukup
80-89 : baik 90-100 : baik sekali
b.
Lembar observasi Kegiatan Belajar Mengajar Dengan Metode Inquiry Observasi dilakukan untuk mengecek metode yang digunakan guru dan
implementasi RPP yang disusun dalam pembelajaran. Serta untuk mengamati sekaligus mengontrol proses pembelajaran agar sesuai dengan kondisi yang diinginkan. Yang masing-masing point diberi skor 1-4 kemudian ditotal dan diratarata yang kemudian dikategorikan pada kategori: 4=sangat baik (81-100) 3= baik(61-80) 2=sedang (41-60) 1=kurang (21-40). Tabel 3.5 kisi-kisi observasi pembelajaran No 1
Aspek Awal Pembelajaran
Aspek yang diamati Melakukan absensi dan memeriksa kesiapan siswa
39
2
Membuka Pelajaran
3
Kegiatan Inti Pembelajaran
Melakukan apersepsi • GURU 1. Pemberian beberapa pertanyaan terkait dengan topik guna mengeksplorasi pengetahuan siswa.
2. Membagi siswa dalam kelompok. 3. Memberikan penugasan pengamatan atau observasi dalam kelompok 4. Penggunaan metode pembelajaran sesuai yang diharapkan. 5. Penggunaan Media dan Sumber Belajar. 6. Pembelajaran Yang Memicu dan memelihara Keterlibatan Siswa. 7. Melakukan pengawasan dan bimbingan pada siswa. 8. Penilaian proses dan hasil belajar. 9. Penarikan kesimpulan oleh siswa dan guru • SISWA 1. Persiapan siswa sebelum pembelajaran dimulai 2. Pemahaman siswa terhadap masalah yang diberikan oleh guru 3. Melakukan setiap instruksi guru 4. Keaktifan siswa dalam melakukan diskusi kelompok 5. Partisipasi
siswa
dalam
melakukan
percobaan dan pengamatan 6. Keberanian siswa dalam mengungkapkan pendapat
40
7. Melaporkan dan mempresentasikan hasil yang mereka dapat didalam kelompok. 8. Tanya jawab antara siswa dan guru mengenai materi yang belum dipahami.
4
Kegiatan Akhir
Melakuakan evaluasi
3.6 Instrumen Penelitian 3.6.1
Uji Validitas Soal Uji validitas instrumen soal dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui
kevalidan atau keapsahan soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual setelah proses pembelajaran berlangsung. Untuk menguji validitas soal, maka peneliti terlebih dahulu mengujicobakan soal tersebut di SDN Secang 2 Magelang kelas III. Uji validitas soal tersebut dibantu dengan SPSS 16.0 for windows. Untuk mengetahui tingkat validitas dengan melihat angka pada corrected item total correlation yang merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item nilai. Jika instrumen valid maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) sebagai berikut: a. Antara 0,800 – 1,000
: sangat kuat
b. Antara 0,600 – 0,799
: kuat
c. Antara 0,400 - 0,599
: sedang
d. Antara 0,200 - 0,399
: rendah
e. Antara 0,000 – 0,199
: sangat rendah (tidak valid).
3.6.2
Uji Reliabiitas Instrumen Tes Uji reliabilitas instrumen dalam peneltian ini digunakan untuk menguji tingkat
reliabilitas atau keajegan jawaban siswa terhadap instrumen soal yang nantinya akan digunakan dalam tes setelah pembelajaran. Untuk mengetahui reliabilitas instrumen terlebih dahulu diujikan di kelas uji coba yaitu kelas III SDN Secang 2 Magelang. Uji reliabilitas dalam penelitian dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows. Pengujian
41
reliabilitas dengan melihat nilai cronbach’s Alpha dan berdasarkan ketentuan yang dikemukakan Eriyani (2011: 32). Untuk menentukan tingkat reliabilitas instrument menggunakan kriteria sebagai berikut : α ≤ 0,7
: tidak dapat diterima
0,7 < α < 0,8 : dapat diterima 0,8 < α ≤ 0,9 : reliabilitas tinggi α> 0,9 3.6.3
: reliabilitas memuaskan Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah subjek penelitian
merupakan kelas yang homogen sehingga dapat dilanjutkan sebagai subjek penelitian atau tidak. Untuk menentukannya maka dibutuhkan bantuan dari spss 16.0, yaitu jika signifikasi > 0,05 selanjutnya dari hasil pengujian ini maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelas itu memiliki varian yang sama atau tidak, jika memiliki varian yang sama maka dapat dilanjutkan sebagai subyek penelitian. 3.6.4
Uji Normalitas Uji normalitas adalah untuk memperoleh distribusi data yang diperoleh dari
populasi normal atau tidak, maka digunakan uji normalitas. Jika normal maka dapat digunakan untuk subyek penelitian. Untuk pengujiannya menggunakan SPSS 16.0. data dikatakan normal jika normal signifikasi > 0,05 (5%). 3.6.5
Uji Tingkat Kesukaran Soal Teknik perhitungan taraf kesukaran butir soal adalah dengan menghitung
presentase yang menjawab benar untuk tiap-tiap item soal. Untuk mendapatkan nilai taraf kesukaran soal pilihan ganda digunakan rumus Sudjana( 2010) yaitu: I= B N Keterangan I= Indeks kesukaran B= Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar setiap butir soal N= Banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan.
42
Kriteria tolok ukur kesulitan soal sebagai berikut : 0
- 0,30 = soal kategori sukar
0,31
- 0,70 = soal kategori sedang
0,71
- 1,00 =soal kategori mudah Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar.
Soal yang terlalu mudah maka tidak akan merangsang siswa untuk mempertinggi usaha dalam memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar kemampuannya. Jadi kriteria soal yang ideal adalah soal yang memiliki kriteria tolak ukur kesulitan soal 0,31- 0,70 yaitu soal kategori sedang. 3.7
Teknik Analisis Data Setelah data terkumpul langkah selanjutnya adalah menganalisis data. Untuk
membandingkan hasil belajar dan tingkat minat belajar siswa dengan menggunakan metode Inquiry. Jenis data yang terkumpul selama penelitian adalah data pretest dan posttest serta data hasil angket minat siswa. Setelah data terkumpul yaitu pretest dan posttest, maka data tersebut kemudian dihitung rata-ratanya atau mean dengan menggunakan Uji t-test dengan bantuan SPSS 16.0. Uji t-tets atau uji signifikansi koefisiensi korelasi parsial dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh keberhasilan metode Inquiry terhadap hasil belajar siswa. Analisis data ini digunakan untuk mengetahui keadaan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah dilakukan pembelajaran dengan metode inquiry serta untuk menjawab rumusan masalah yang telah ditentukan. Setelah dianalisis maka akan didapatkan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan. 3.8
Indikator Kinerja Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan indikator kerja sebagai berikut:
1. 80 % siswa di kelas eksperimen mendapat nilai ≥ 75. 2. 80 % siswa di kelas eksperimen mendapatkan skor angket minat ≥ 47,6 atau pada kategori tinggi.