BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas telah dilaksanakan di SD Negeri Mangkuyudan No 2 Laweyan Surakarta. Penelitian tindakan kelas (PTK) ini telah dilaksanakan dari bulan Januari 2016 sampai bulan Juni. Adapun proses pelaksanaan penelitian sebagai berikut:
Tabel 3.1. Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian No
Tahun 2016
Rancangan Kegiatan Jan
1
2
3
Feb
Mar
Apr
Mei
Juni
Persiapan a. Observasi b. Identifikasi Masalah c. Penentuan Tindakan d. Pengajuan Judul e. Penyusunan Proposal f. Pengajuan Ijin Penelitian Pelaksanaan a. Seminar Proposal b. Pengumpulan data penelitian Penyusunan Laporan a. Penulisan Laporan b. Ujian Skripsi dan revisi
B. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif sedangkan jenis penelitian dalam penelitian ini adalah menggunakan metode Action Research atau penelitian tindakan kelas. 37
38
C. Subjek Penelitian Subjek penelitian tindakan kelas adalah siswa kelas V SD Negeri Mangkuyudan No 2 Laweyan Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016
D. Data dan Sumber Data Jenis data yang menjadi fokus penelitian adalah hasil pembelajaran gerak dasar lari dan kemampuan melakukan rangkaian gerak dasar lari. Sumber data dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah dari data primer yakni informan siswa dan guru : 1. Siswa, untuk mendapatkan data tentang gerak dasar lari dengan penerapan pembelajaran pada siswa kelas V SD Negeri Mangkuyudan No 2 Laweyan Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016. 2. Guru, sebagai kolaborator untuk melihat tingkat keberhasilan penerapan pembelajaran gerak dasar lari di SD SD Negeri Mangkuyudan No 2 Laweyan Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016.
E. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Bila dilihat dari settingnya, data dapat dikumpulkan pada setting alamiamiah seperti laboratorium dan rumah. Bila dilihat dari sumber datanya dapat digunakan sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data misal lewat orang lain atau lewat dokumen. Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan), dan gabungan ketiganya. (Sugiyono : 2015, 193-194) Teknik pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini terdiri dari tes dan observasi
39
1. Tes dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil gerak dasar lari yang dilakukan siswa. 2. Observasi dipergunakan sebagai teknik untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa dan guru selama kegiatan belajar mengajar. Sedangkan alat pengumpulan data yang dipergunakan penelitian sebagai berikut :
Tabel 3.2. Teknik dan Alat Pengumpulan Data No 1
Jenis Data Hasil belajar gerak dasar lari
Subjek Siswa
Teknik Pengumpulan Data Afektif
Kognitif
Psikomotorik
Instrumen Skala sikap melalui observasi lapangan (sesuai dengan rubrik penilaian aspek afektif pada RPP) Soal tes (sesuai dengan rubrik penilaian aspek kognitif pada RPP) Unjuk kerja praktik yang meliputi kemampuan gerak dasar lari dan ketangkasan lari (sesuai dengan rubrik penilaan aspek psikomotorik pada RPP)
40
F. Teknik Uji Validitas Data Validasi diperlukan agar diperoleh data yang valid. Validitas yang digunakan perlu disesuaikan dengan data yang dikumpulkan. Dalam penelitian ini divalidasi melalui triangulasi data. Triangulasi data digunakan sebagai proses memantapkan derajat kepercayaan dan konsistnsi data, serta bermanfat sebagi alat bantu analisis data dilapangan. Terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data dan triangulasi waktu (Sugiyono, 2015 : 372). 1.
Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber
2.
Triangulasi Teknik pengumpulan data untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.
3.
Triangulasi waktu, waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian datanya. Penelitian ini menggunakan uji validitas data triangulasi data yang
diperoleh dari hasil pembelajaran siswa yang dilakukan melalui dua siklus.
G. Teknik Analisis Data Pada penelitian tindakan kelas dapat berbentuk kuantitatif maupun kualitatif. Penelitian kelas tidak menggunakan uji statistik , tetapi dengan analisis deskriptif. Data kuantitatif menggunakan analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan nilai tes kondisi awal, nilai tes siklus I dan nilai tes setelah siklus II. Hasil tersebut kemudian di refleksi. Data kualitatif hasil pengamatan atau observasi dideskripsikan dengan analisis deskriptif kualitatif berdasarkan hasil observasi dan refleksi dari tiap-tiap siklus. (wardoyo, 2013 : 32)
41
Data kuantitatif dari penelitian tindakan kelas ini didapat dari nilai awal siswa dalam pembelajaran gerak dasar atletik lari lalu dibandingkan dengan nilai tes siklus I dan II melalui angka-angka dan dikategorikan dalam klasifikasi skor yang telah ditentukan. Sedangkan data kualitatif diperoleh dari pengamatan siswa melakukan gerak dasar atletik lari tekait kelemahan dan kelebihan selama proses pembelajaran yang nantinya dideskripsikan berdasarkan hasil observasi.
H. Indikator Capaian Penelitian Indikator kinerja merupakan kondisi akhir atau target yang diharapkan atau dicapai. Hal ini didasarkan pada pengalaman yang lalu dan hasil diperoleh pada saat melakukan tindakan. Hal yang dilakukan perlu pertimbangan untuk menetapkan indikator kinerja (tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah) (Wardoyo, 2013 : 32) Kemampuan yang diharapkan pada penelitian tindakan kelas ini adalah siswa mampu melakukan gerak dasar atletik lari lebih baik lagi dari pembelajaran sebelumnya dan mampu melakukannya dengan baik dan benar sesuai dengan kompetensi yang diharapkan. Dalam penelitian ini ditentukan indikator keberhasilan yaitu apabila pada kondisi awal mencapai 39,3% maka pada akhir siklus dapat mencapai 80% Indikator pencapaian keberhasilan penelitian pada penelitian ini adalah : Tabel 3.3. Presentase Target Capaian Presentase Target Pencapaian Target Kondisi Awal Pencapaian 39,3% 80% Hasil belajar gerak dasar lari Aspek yang Diukur
Cara Mengukur Diamati dan dinilai sesuai aspek yang ada dalam RPP saat proses pembelajaran gerak dasar lari melalui modifikasi permainan sederhana
42
I. Prosedur Penelitian Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Menurut Wardoyo (2013 : 32) “Prosedur penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilalui peneliti. Langkah pertama adalah menentukan metode yang digunakan dalam penelitian selanjutnya menentukan banyaknya tindakan yang dilakukan dalam siklus, setelah itu menentukan tahapan-tahapan dalam siklus, yang terdiri dari empat tahapan yaitu : planning, acting, observing dan reflecting”. Hal itu dijelaskan secara singkat tiap tahapan pada setiap siklusnya. Menurut Kristiyanto (2010 : 54) langkah-langkah PTK pada prinsipnya meliputi empat langkah pokok pada setiap siklusnya. Keempat langkah tersebut meliputi (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan (4) refleksi. Perencanaan
Refleksi
Siklus I
Pelaksanaan
Observasi
Perencanaan
Refleksi
Siklus II
Pelaksanaan
Observasi Gambar 3.1 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (Sumber : Kristiyanto 2010 : 54)
43
1.
2.
3.
4.
Perencanaan Tindakan Berdasarkan hasil kesepakatan terhadap data awal dan dipadukan dengan ketersediaan sumber daya, mahasiswa bersama guru menyusun rencana tindakan. Rencana tindakan perlu dilengkapi dengan pernyataan tentang indikator-indikator peningkatan yang akan dicapai. Pelaksanaan Tindakan Tindakan yang dimaksudkan disini adalah perlakuan tertentu dalam pembelajaran yang telah ditetapkan dan harus dilakuan oleh guru. Tindakan tersebut hendaknya didasarkan pada rencana yang telah dibuat, meskipun tidak secara mutlak dikendalikan oleh rencana, mengingat dinamika proses pembelajaran di kelas yang menuntut penyesuaian. Observasi tindakan Pelaksana observasi terhadap tindakan adalah mahasiswa. Observasi dilakukan untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan terhadap proses pembelajaran dan yang diamati adalah (1) proses tindakan, (2) pengaruh tindakan, (3) kendala dalam implementasi tindakan, (4) identifikasi penyebab terkendalanya tindakan dan (5) persoalan lain yang timbul. Refleksi tindakan Yang dimaksud refleksi adalah mengingat dan merenungkan kembali suatu tindakan seperti yang telah dicatat dalam observasi. Dalam melakukan refleksi, mahasiswa berdiskusi dengan guru untuk menghasilkan rekronstuksi makna pelaksanaan pembelajaran dan memberikan dasar perbaikan pada rencana siklus berikutnya. Refleksi memiliki aspek evaluatif, sehingga mahasiwa dan guru hendaknya menilai pelaksanaan tindakan dengan membandingkan apa yang telah dicapai dengan indikator yang ditetapkan, mengevaluasi bagian mana yang perlu diperbaiki dan mengidentifikasi bagaimana mempebaiki bagian yang kurang itu untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya. Dengan kata lain dalam kegiatan refleksi ini mahasiswa dan guru berdiskusi tentang (1) kinerja siswa dan guru selama proses pembelajaran, (2) kendala yang dihadapi dalam melakukan tindakan kelas, (3) tindakan apa saja yang dimugkinkan untuk dilakukan agar tujuan perbaikan pembelajaran dapat dicapai. (Pedoman Skripsi UNS 2016)
44
Dalam penelitian tindakan kelas ini dilakukan melalui dua siklus, berikut rancangannya : 1. Rancangan Siklus I a. Tahap Perencanaan Pada tahap ini peneliti dan guru kelas menyusun skenario pembelajaran yang terdiri atas: 1) Menyusun Rencana Program Pembelajaran (RPP) gerak dasar atletik lari. 2) Menyusun instrument tes gerak dasar atletik lari. 3) Menyusun lembar penilaian dan hasil pembelajaran. 4) Menyusun lembar observasi. 5) Menyiapkan lembar tes dan angket. 6) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran. 7) Penyiapan tempat penilaian. 8) Penetapan alokasi waktu pelaksanaan. 9) Sosialisasi kepada subjek. b. Tahap Pelaksanaan Tahap
pelaksanaan
dilakukan
dengan
melaksanakan
skenario
pembelajaran yang telah direncanakan, tahap ini dilakukan bersama dengan tahap observasi terhadap dampak tindakan. Pada tahap pelaksanaan, kegatan yang dilakukan adalah melaksanakan proses pembelajaran dilapangan dengan langkah-langkah kegiatan sebagai berikut: 1) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar gerak dasar atletik lari 2) Melaksanakan pemanasan. 3) Melaksanakan latihan gerak dasar atletik lari
45
4) Cara melakukan gerak dasar lari melalui pendekatan permainan sederhana yang dimodifikasi dan telah disiapkan guru 5) Gaya yang benar saat berlari. 6) Menarik kesimpulan. 7) Penilaian dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung. 8) Melaksanakan pendinginan. c. Tahap Observasi Kegiatan observasi dilakukan bersama dengan kegiatan pelaksanaan tindakan. Pada tahap ini dilakukan pengamatan terhadap penerapan model pembelajaran yakni model pembelajaran melalui modifikasi permainan sederhana yang diterapkan terhadap proses pembelajaran gerak dasar atletik lari. d. Tahap evaluasi ( Refleksi ) Tahap evaluasi ini dilakukan dengan cara menganalisis hasil observasi dan interprestasi sehingga diperoleh kesimpulan apa yang perlu diperbaiki dan apa saja yang perlu dipertahankan. Tahap ini mengemukakan hasil penemuan dari pelaksanaan tindakan I yang memerlukan perbaikan pada siklus berikutnya. 2. Rancangan siklus II Pada Rancangan siklus II tindakan dikaitkan dengan kemampuan yang telah dicapai pada tingkatan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut dengan materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran pendidikan jasmani. Demikian juga termasuk perwujudan tahap pelaksanaan , observasi dan interprestasi, serta analisis dan refleksi yang juga mengacu pada siklus sebelumnya.