BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Purwokerto Banyumas, yang beralamat di Jalan Jend. Soedirman no. 181 Purwokerto, kabupaten Banyumas. Website: http://www.smpn1purwokerto.sch.id//. telp. (0281) 637192 Fax. 641607, kode pos 53392. Tempat dipilih karena untuk mencari data-data tentang pelaksanaan pembelajaran seni rupa pada kelas VII D SMP Negeri 1 Purwokerto Banyumas. Penelitian ini telah dilaksanakan mulai bulan Januari sampai bulan Maret tahun 2015 yang meliputi kegiatan persiapan sampai dengan selesainya penulisan laporan penelitian. B. Bentuk dan Strategi Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan pada penelitian ini adatah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Lexy J. Moleong (2004: 6) "penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain. secara holistik (utuh), dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasan pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah berupa kata-kata, kalimat, pencatatan dokumen maupun arsip yang memiliki arti lebih dari sekedar angka atau frekuensi. Strategi yang digunakan dalam penelitian terpancang (embedded rese arch). adalah model tunggal Menurut H. B. Sutopo (2002: 112) pada penelitian terpancang peneliti di dalam proposalnya sudah memilih dan menenfukan variabel yang menjadi fokus utamanya sebelum memasuki lapangan studinya. Namun demikian, meskipun peneliti sudah memilih variabel tertentu sebagai fokusnya,
22
23
tetap harus terbuka" dan dalam melakukan analisis ia harus tetap berpikir holistik di mana berbagai variabel lain yang ada, meski tidak dalam posisi terfokus tetap ada hubungan yang bersifat interaktif dengan variabel utamanya, sehingga bila cukup penting juga memerlukan deskripsi penjelasan di dalam laporan penelitiannya. hal ini sangat berkaitan dengan sifat penelitian kualitatif yang lentur dan terbuka. Penelitian studi kasus tunggal adalah penelitian yang terarah pada suatu karakteristik tetapi tetap dalam variabel fokusnya. Artinya, penelitian tersebut hanya dilakukan pada satu sasaran (satu lokasi, atau satu subyek) tetapi tidak melepaskan fokus penelitiannya karena sifatnya utuh. penelitian ini tunggal, karena penelitian ini dilaksanakan di satu tempat yaitu di SMP Negeri 1 Purwokerto Banyumas dan "terpancang" karena penelitian dilaksanakan di kelas VII D . C. Sumber Data Sumber data adalah suatu informasi yang diperlukan untgk digali dan dikaji dalam suatu penelitian sehingga menghasilkan pemahaman dengan simpulan yang tepat (H.B. Sutopo, 2002:49). Dalam penelitian kualitatif, sumber data yang utama adalah kata-kata, dokumen, dan arsip. Untuk mencari data yang sesuai dengan permasalahan, maka peneriti menggunakan sumber data sebagai berikut: l. Informan atau Narasumber Informan atau narasumber, yaitu seorang yang diwawancarai dan dianggap mengetahui tentang permasalahan yang diteliti. Kemudian data-data yang diperoleh dari informan bisa dipertanggungiawabkan kebenarannya. Informan dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran seni rupa yaitu Ibu Nur Wulandani, S.Pd dan beberapa siswa kelas VII D SMP Negeri 1 Purwokerto Banyumas (yaitu : Aliyya CP, Acyntia A, Alfina PP) 2. Tempat dan Peristiwa Tepat yang digunakan penulis dalam mengumpulkan data-data dengan melihat dan mengamati secara langsung yaitu di SMP Negeri 1 Purwokerto kelas VII D pada saat peristiwa proses pembelajaran seni budaya/seni rupa. 3. Foto dan Dokumen Foto dalam penelitian ini adalah gambar suasana saat pelajaran berlangsung, serta hasil belajar siswa yang telah ditempuh oleh siswa. Beberapa dokumen seperti kurikulum, silabus, RPP, dan kalender akademik.
24
Kepustakaan: sumber kepustakaan yaitu sejumlah informasi berupa buku-buku yang berkaitan dengan pembelajaran seni budaya/seni rupa. D. Teknik Sampling Menurut Sugiyono (2005: 52) menyatakan bahwa: "Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam pe.nelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan, Menurut Sutama (2011: 123) menyatakan bahwa "sampling bertujuan (purposive sampling) adalah “suatu strategi jika seseorang menginginkan agar dapat memahanri sesuatu mengenai kasus-kasus terpilih tertentu tanpa membutuhkan untuk menggeneralisasikan kepada semua kasus seperti itu". Teknik sampling merupakan suatu bentuk khusus atau proses bagi pemusatan atau pemilihan dalam ponelitian yang mengarah pada seleksi (H. B. Sutopo, 2002:55). Pengambilan sampel didasarkan atas berbagai pertimbangan tertentu, maka pengertiannya sejajar dengan jenis teknik cuplikan yang dikenal dengan purposive sampling. Bersifat "purposive" karena dipandang lebih mampu menangkap kelengkapan dan kedalaman data di dalam menghadapi realitas yang tidak tunggal. Pilihan sampel diarahkan pada sumber data yang dipandang memiliki data yang penting yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti. (H.B. Sutopo, 2a02: 36). Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, dengan kecenderungan peneliti untuk SMP Negeri 1 Purwokerto Banyumas kelas VII D pada saat peristiwa proses pembelajaran seni budaya/seni rupa. 1. Foto dan Dokumen Foto dalam penelitian ini adalah gambar suasana saat pelajaran berlangsung, serta hasil belajar siswa yang telah ditempuh oleh siswa. Beberapa dokumen seperti kurikulum, silabus, RPP, dan kalender akademik. 2. Kepustakaan Sumber kepustakaan yaitu sejumtah informasi berupa buku-buku yang berkaitan dengan pembelajaran seni budaya/seni rupa.
25
E. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan bagian yang sangat penting dalam setiap kegiatan penelitian. Hal tersebut dilakukan untuk mendapat data yang akurat, terperinci, dapat dipercaya serta dipertanggungjawabkan, maka teknik penelitian yang digunakan harus tepat. Dalam penelitian kualitatif, maka pegumpulan data yang digrmakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik sebagai berikut: 1. Wawancara Wawancara merupakan suatu teknik yang mendekati sumber informasi dengan cara Tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematis dan berdasarkan tujuan penelitian. Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interview) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interview) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Lexy J. Moleong, 2009: 186). H.B Sutopo {2002: 59) mengemukakan bahwa , "wawancara di dalam penelitian kualitatif dilalcukan secara tidak terstruktur atau sering disebut sebagai teknik "wawancara mendalam" karena peneliti merasa tidak tahu apa yang tidak diketahuinya". Dengan demikian wawancara dilakukan dengan open-enbed, dan mengarah pada kedalaman informasi, serta dilakukan dengan cara yang tidak secara formal terstruktur. Sedangkan menurut Nyoman Kutha Ratna (2010: 231) menratakan bahwa "wawancara mendalam didefinisikan sebagai proses penggalian informasi dari peneliti terhadap informan yang dilakukan dalam waktu yang relatif lama sehingga terjalin hubungan yang akrab. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah jenis wawancara terbuka, yaitu wawancara yang berdasarkan pertanyaan yang tidak terbatas (tidak terikat) jawabannya, yaitu dilakukan terhadap guru mata pelajaran seni budaya dan siswa kelas VII D SMP Negeri 1 Purwokerto Banyumas. Maka diperoleh data-data secara langsung mengenai pelaksanaan pembelajaran praktik batik-rumputan. 2. Observasi Obsevasi dalam pengumpulan data merupakan pengamatan langsung dari yang diselidiki. H. B. Sutopo, (2002:64) mengemukakan bahwa teknik digunakan untuk menggali data dari nara sumber data yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi, dan benda, serta gambar. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
26
pengumpulan data dengan observasi langsung dengan cara peneliti langsung terjun ke lokasi penelitian. pada observasi langsung peneliti memilih untuk menggunakan observasi pasif. Menurut H. B. Sutopo (2002: 65) menyatakan bahwa observasi pasif dilakukan dengan mendatangi peristiwa, kehadiran peneliti di lokasi sudah menunjukan peran yang paling pasif, sebab sama sekali tidak berperan sebagai apapun selain sebagai pengamat pasif, namun hadir dalam konteksnya. Mengenai peristiwa dan kondisi lingkungan penelitian bisa dilakukan observasi baik secara formal atau informal. secara formal dapat diamati misalnya mengamati suatu kegiatan atau perilaku tertentu sedangkan, secara informal pengamatan dapat dilakukan selama kunjungan misalnya mengamati situasi berbagai hal yang ditemui. Pada observasi ini peneliti secara langsung mengamati proses pelaksanaan pembeiajaran seni rupa kegiatan pratik pembelajaran gambar bentuk dari awal sampai akhir di SMP Negeri 1 Purwokerto Banyumas. Dalam penelitian ini peneliti mengamati: Ibu Nur Wulandani, S.Pd dari saat mengawali pembelajaran, pemberian materi pembelajaran, penggunaan metode, media dan alat pembelajaran, memberikan evaluasi pembelajaran, sampai mengakhiri proses pelaksanaan pembelajaran gambar bentuk Siswa kelas VII D SMP Negeri 1 Purwokerto Banyumas. 3. Dokumentasi Guba dan Lincoln dalam Djaman satori dan Aan Komariah menyatakan dokumen ialah setiap bahan tertulis ataupun film, lain dari record, yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seorang peneliti. Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian dengan menggunakan sumber-sumber dokumen. Dokumen dapat berupa foto-foto dari objek penelitian. Penggunaan foto untuk melengkapi sumber data- Foto menghasilkan data deskriptif yang cukup berharga dan sering digunakan untuk menelaah segi subjektif dan hasilnya sering dianalisis secara induktif (Lexy J. Moleong, 2004:160). Dokumentasi yang digunakan datam penelitian ini berupa catatan, foto sekolah yang digunakan sebagai lokasi penelitian yaitu SMP Negeri 1 Purwokerto
27
Banyumas, foto saat melakukan wawancara dengan guru seni rupa Ibu Nur Wulandani, S.Pd dan beberapa siswa kelas VII D SMP Negeri 1 Purwokerto Banyumas, foto pada saat pelaksanaan pembelajaran seni rupa kegiatan praktik pembuatan gambar bentuk berlangsung, foto saat guru memberikan materi perajaran menggunakan metode ceramah, foto contoh desain untuk pembuatan gambar bentuk di papan tulis, foto hasil karya siswa berupa kelas VII D SMP Negeri 1 Purwokerto Banyumas. F. Validasi Data Data yang telah berhasil didapat, dikumpulkan dan dicatat dalam kegiatan penelitian, harus diusahakan kemantapan dan kebenarannya. oleh karena itu setiap peneliti harus bisa memilih dan menentukan cara-cara yang tepat untuk mengembangkan validitas data yang diperoleh. untuk memperoreh suatu keabsahan data, dalam penelitian kualitatif ini menggunakan teknik triangulasi dan review informan. Teknik triangulasi adarah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Diluar data itu untuk keperluan pengecekan arau sebagai pembanding terhadap data itu (Lexy J. Moleong, 2004: 330). Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalarn penelitian kualitatif , (patton dalam Lexy J. Moleong, 2001:330). Hal itu dapat dicapai dengan jaran: (a) Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara, (b) Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan rrnum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi, (c) Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu, (d) Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, ataupun orsmg pemerintahan, (e) Membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen yang berkaitan' Data-datayang perlu untuk perbandingan dengan data sumber lain yaitu memandingkan hasil wawancara dari Guru seni Rupa dan siswa keras VII D SMP Negeri 1 Purwokerto Banyumas. Teknik review atau informan review, merupakan usaha pengembangan validitas penelitian yang sering digunakan oleh peneliti kualitatif. pada saat peneliti
28
sudah mendapatkan data yang cukup lengkap dan berusaha menyusun sajian datanya walaupun mungkin masih belum utuh dan menyeruruh, maka unit- unit laporan yang telah disusunya perlu dikomunikasikan dengan informannya, khususnya yang dipandang sebagai informan pokok (key informant) (H.B. Sutopo, 2002: 83). Sebelum penulisan laporan, dalam penelitian ini data yang sudah diperoleh peneliti dilakukan pengulangan kembali informasi atau dicek kembali oleh informan yaitu guru mata pelajaran seni budaya kelas VII D SMP Negeri 1 Purwokerto Banyumas , agar diketahui bahwa data yang telah diperoleh tersebut sesuai dengan keadaan sesungguhnya atan terbukti kebenarannya. G. Analisis Data Teknik analisis dan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif. Menurut H.B. Sutopo (2002:91) menyebutkan bahwa, dalam proses analisis data ada tiga komponen yang harus disadari sepenuhnya oleh setiap peneliti. tiga komponen itu adalah: (1) Reduksi Data, (2) sajian Data (3) Penarikan simpulan serta verifikasi. 1. Reduksi Data Reduksi data merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstaksi data fieldnote (catatan lapangan). pada waktu pengumpulan data berlangsung, reduksi data dilakukan dengan membuat ringkasan dari catatan data instrumen diperoleh di lapangan. Dalam penyusunan ringkasan tersebut peneliti juga membuat eoding, memusatkan tema, menentukan batas-batas permasalahan, dan juga menulis memo. Proses reduksi ini berlangsung terus sampai laporan akhir penelitian selesai disusun. Reduksi data mulai berlangsung dari awal pengambilan reputussn tentang kerangka kerja, pemilihan topik atau rumusan masalah, menyusun pertanyaan penelitian, dan menentukan langkah-langkah pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tentang pelaksanaan pembelajaran praktik gambar bentuk pada mata pelajaran seni budaya/seni rupa siswa kelas VII D di SMP Negeri 1 Purwokerto Banyumas. 2. Sajian Data Sajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi, deskripsi dalam benruk narasi yang memungkinkan simpulan penelitian dapat dilakukan. Sajian ini nerupakan rakitan kalimat yang disusun secara logis dan sistematis,
29
sehingga bila dibaca. akan bisa mudah dipahami berbagai hal yang terjadi dan memungkinkan peneliti untuk berbuat sesuatu pada analisis ataupun tindakan lain berdasarkan pemahaman tersebut. Sajian data ini mengacu pada rumusan masalah yang telah dirumuskan sebagai pertanyaan penelitian, sehingga narasi yang tersaji merupakan deskripsi mengenai kondisi yang rinci untuk menceritakan dan menjawab setiap permasalahan yang ada. Masalah penelitian ini yaitu mengenai pelaksanaan pembelajaran praktik gambar bentuk pada mata pelalaran seni budaya/ seni rupa kelas VII D dari segi tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, media dan alat pembelajaran, serta evaluasi pernbelajaran di SMP Negeri 1 Purwokerto Banyumas. 3. Penarikan Simpulan dan Verifikasi Penarikan simpulan merupakan proses dimana suatu analisis yang dilakukan semakin tampak jelas. Sejak dari awal kegiatan penelitian dengan rmelakukan pencatatan peraturan-peraturan, pola-pola, pernyatan-pemyataan, konfigurasi yang mungkin, arahan sebab akibat, dan berbagai proposisi. Kemudian simpulan juga perlu diverifikasi agar cukup mantap dan benar-benar bisa dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu perlu dilakukan pengulangan untuk tujuan pemantapan, penelusuran data kembali dengan cepat, sebagai akibat. Pemikiran peneliti pada waktu menulis dengan melihat kembali data di lapangan. Simpulan diverifikasi selama penelitian berlangsung mengenai pelaksanaan pembelajaran praktik gambar bentuk pada mata pelajarun seni budaya siswa kelas VII D di SMP Negeri 1 Purwokerto dengan menggunakan teknik arsir, dari segi tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, media dan alat pembelajaran, serta evaluasi pembelajaran. H. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian merupakan kejelasan langkah-langkah penelitian dari awal hingga akhir. Prosedur penelitian meliputi empat tahap sebagai berikut: 1. TahapPralapangan Tahap pralapangan tahap awal yang meliputi kegiatan memilih lokasi penelitian, mengajukan usulan penelitian dan proposal, mengurus surat ijin ke lembaga yang bersangkutan, mengadakan observasi, dan tahap yang terakhir adalah persiapan penelitian dalarn hal ini menyiapkan segala perlengkapan yang
30
dibuhrhkan dalam proses penelitian supaya saat penelitian dapat berjalan dengan lancar. 2. Tahap Obsevasi Lapangan Tahap observasi lapangan merupakan tahap segala aktivitas lapangan yang dilakukan secara langsung untuk mendapatkan data yang lengkap antara lain mengumpulkan data dengan melakukan observasi, memotret proses pelaksanaan pembelajaran siswa di kelas, wawancara dan pengayaan review informan terhadap pelaksanaan pembelajaran seni budaya/ seni rupa. 3. Tahap Analisis Data Tahap analisis data adalah proses menyusun data agar dapat ditafsirkan. Analisis membutuhkan daya kreatif serta kemampuan intelektual tinggi. Pada kegiatan pengumpulan data meliputi observasi, interview, dan menja di data-data yang telah siap disajikan melalui proses analisis. Tahap analisis ini antara lain: melakukan analisis awal pada data yang telah terkumpul, menyusun dan mengembangkan sajian data, pengayaan dan pengamalan data, merumuskan simpulan akhir dalam laporan penelitian. Penyusunan laporan penelitian merupakan kegiatan akhir dalam penelitian yang berupa laporan hasil penelitian yang telah dilaksanakan. Kegiatan yang dilalrukan dalam tahap penyusunan laporan peneritian antara lain: (a) menyusun laporan awal, (b) merevisi hasil laporan, (c) menyusun laporan akhir (d) pengesahan. 4. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Karena terkait langsung dengan gejala-gejala yang muncul di sekitar lingkungan manusia terorganisir dalam satuan pendidikan formal. Penelitian yang menggunakan pendekatan fenomenologis berusaha untuk memahami makna peristiwa serta interaksi pada orang-orang dalam situasi tertentu. Pendekatan ini menghendaki adanya sejumlah asumsi yang berlainan dengan cara yang digunakan untuk mendekati perilaku orang dengan maksud menemukan “fakta” atau “penyebab”. Penyelidikan
fenomenologis
bermula
dari
diam.
Keadaan
“diam”merupakan upaya menangkap apa yang dipelajari dengan menekankan pada aspe aspek subjektif dari perilaku manusia. Fenomenologis berusaha bisa masuk
31
ke dalam dunia konseptual subjek nya agar dapat memahami bagaimana dan apa makna yang disusun subjek tersebut dalam kehidupan sehari-harinya. Singkatnya, peneliti berusaha memahami subjek dari sudut pandang subjek itu sendiri, dengan tidak mengabaikan membuat penafsiran, dengan membuat skema konseptual. Peneliti menekankan pada hal-hal subjektif, tetapi tidak menolak realitas “di sana” yang ada pada manusia dan yang mampu menahan tindakan terhadapnya. Para peneliti kualitatif menekankan pemikiran subjektik karena menurut pandangannya dunia itu dikuasai oleh angan-angan yang mengandung hal-hal yang lebih bersifat simbolis dari pada konkret. Jika peneliti menggunakan perspektif fenomenologi dengan paradigma definisi sosial biasanya penelitian ini bergerak pada kajian mikro. Paradigma definisi sosial ini akan memberi peluang individu sebagai subjek penelitian (informan penelitian) melakukan interpretasi, dan kemudian peneliti melakukan interpretasi terhadap interpretasi itu sampai mendapatkan makna yang berkaitan dengan pokok masalah penelitian.