BAB III METODE PENELITIAN A.
Jenis Rancangan Penelitian Penelitian yang digunakan adalah correlation study merupakan penelitian atau penelaahan hubungan antara dua variabel pada suatu situasi atau sekelompok subyek (Notoatmodjo, 2005). Pendekatan yang digunakan adalah cross sectional untuk mempelajari dinamika korelasi antar faktorfaktor dengan efek dengan cara pendekatan observasi atau pengumpulan data sekaligus pada satu waktu (Notoatmodjo, 2002). Dalam penelitian ini menggambarkan korelasi tentang kondisi lingkungan fisik rumah dengan kejadian jatuh pada lanjut usia di Kelurahan Ngijo Kecamatan Gunung pati Semarang, dan variabel penelitian diukur sesaat/satu waktu.
B.
Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi
adalah
kelompok
subyek
yang
hendak
dikenai
generalisasi hasil penelitian, kelompok subyek ini harus memiliki ciri-ciri atau karakteristik-karakteristik bersama yang membedakannya dari kelompok subyek yang lain. Ciri yang dimaksud tidak terbatas hanya sebagai ciri lokasi akan tetapi dapat terdiri dari karakteristik-karakteristik individu (Azwar, 2002). Populasi dalam penelitian ini adalah semua lanjut usia berusia ≥60 tahun di Kelurahan Ngijo Gunung Pati Semarang sebanyak 201 lanjut usia yang menyebar di 3 RW. 2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,
2002).
Pengambilan
sampel
yang
digunakan
adalah
proportional random sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan
secara acak berdasarkan proporsi (Sugiyono, 2007). Banyaknya subyek yang terdapat pada setiap wilayah tidak sama, oleh karena itu untuk memperoleh sampel yang representatif, pengambilan subyek dari setiap wilayah ditentukan seimbangan atau sebanding dengan banyaknya subyek dalam masing-masing wilayah (Arikunto,2002). Supaya hasil penelitian sesuai dengan tujuan, maka penentuan sampel yang dikehendaki harus sesuai dengan kriteria tertentu yang ditetapkan. Kriteria ini berupa Kriteria inklusi. a. Kriteria inklusi : 1. Lanjut usia ( manusia baik laki-laki atau perempuan ) yang berusia ≥
60 tahun. 2. Lanjut usia yang bisa melihat 3. Bersedia menjadi responden b. Kriteria eksklusi 1. Lanjut usia yang memakai alat bantu berjalan 2. Lanjut usia yang mengalami disabilitas
Menurut Notoatmodjo, 2005 untuk populasi kecil atau lebih kecil dari 10.000 maka untuk menetapkan jumlah sampel menggunakan formulasi sederhana yaitu :
n=N1+N(d)²
Keterangan : N = besar populasi
n = besar sampel d = tingkat kepercayaan atau ketepatan yang diinginkan sebesar 5% Dari perhitungan dengan rumus di atas maka diperoleh besar sampel sebanyak 133 responden. Sedangkan responden yang diteliti tiap RW menyesuaikan besarnya sampel yang ada yaitu :
RW 1=43201 x 133=29 responden
RW 2=53201 x 133=35 responden
RW 3=105201 x 133=69 responden
Pengambilan sampel di setiap RW dilakukan secara acak dengan undian. Perhitungan pengambilan sampel di RW 1 dengan cara seluruh lanjut usia yang terdapat di RW 1 yaitu 43 responden diberi nomor 1 sampai 43, kemudian diambil secara acak dengan pengundian sebanyak 29 responden. Perhitungan pengambilan sampel di RW 2 dengan cara seluruh lanjut usia yang terdapat di RW 2 yaitu 53 responden diberi nomor 1 sampai 53, kemudian diambil secara acak dengan pengundian sebanyak 35 responden.
Perhitungan pengambilan sampel di RW 3
dengan cara seluruh lanjut usia yang terdapat di RW 3 yaitu 105 responden diberi nomor 1 sampai 105, kemudian diambil secara acak
dengan pengundian sebanyak 69 responden.
Definisi Operasional
B. Variabel
Definisi operasional
Kejadian jatuh lanjut usia
Kejadian yang mengakibatkan lanjut usia mendadak terduduk/terbaring dengan atau tanpa luka dalam waktu satu tahun terakhir
Kuesioner B
Dengan katagori
Diukur dengan kuesioner terdiri dari 4 pertanyaan tentang kejadian jatuh pada lanjut usia
a.
Kondisi lingkungan fisik rumah lanjut usia dilihat dari kondisi pencahayaan, kondisi lantai, perabot rumah tangga yang meliputi di dalam rumah dan di luar rumah
Observasi C
Merupakan kumpulan skor yang dapat dijelaskan sbb:
Lingkunga n fisik rumah
Alat ukur dan cara pengukuran
Di ukur dengan kuesioner chektlist menggunakan skala guttman terdiri dari 25 pernyataan tentang kondisi lingkungan fisik rumah.
Hasil ukur
Skala Nominal
Tidak pernah b. pernah
Skor tertinggi 25 dan terendah 0 dan dikatagorikan Membahayakan (skor 0-12) Tidak membahayakan (skor 13-25)
Tabel 3.1. Definisi Operasional
Nominal
4.
Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini kuesioner dibagi menjadi 3 bagian. Kuesioner A digunakan untuk mengumpulkan karakteristik data lanjut usia yang meliputi jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir. Kuesioner B digunakan untuk variabel terikat yaitu kejadian jatuh pada lanjut usia yang menggunakan skala nominal, kuesioner observasi C untuk variabel bebas yaitu lingkungan fisik rumah dengan skala nominal. 1. Cara Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian di kelurahan Ngijo Kecamatan Gunung pati Semarang menggunakan teknik wawancara dan observasi langsung dengan dinilai menggunakan checklist. Adapun prosedur pengambilan data adalah sebagai berikut : a. Peneliti melakukan permohonan ijin penelitian kepada fakultas dan
tempat penelitian b. Peneliti
melakukan pendekatan kepada calon responden untuk
memberikan penjelasan tentang tujuan penelitian. c. Bila bersedia menjadi responden maka dipersilahkan untuk mengisi
atau
menandatangani
lembar
persetujuan
apabila
menyetujui
berpartisipasi dalam penelitian ini. d. Peneliti memberikan tanda checklist sesuai jawaban dari responden dan
observasi dari peneliti ke dalam lembar kuesioner yang telah disediakan. e. Jika kuesioner sudah diisi, peneliti mengecek kelengkapan dari
jawaban. f. Peneliti melakukan pengolahan data dan analisa data. 2. Uji validitas dan reliabilitas
Untuk mengetahui apakah skala kejadian jatuh dan lingkungan fisik rumah mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan ukurnya, diperlukan suatu uji validitas. Skala yang disusun berdasarkan kawasan ukur yang teridentifikasi dengan baik dan dibatasi dengan jelas, secara teoritik akan valid (Azwar, 2002). Uji validitas dalam penelitian ini adalah menggunakan validitas isi yang menunjukkan bahwa substansi pengukuran betul-betul mewakili konsep yang sudah dirumuskan dalam definisi operasional, yang didasarkan pada landasan teori (Machfoedz, 2008). Validitas isi melalui konsultasi dengan para ahli dalam bidangnya (Brink, 1998). Dalam uji validitas instrumen kondisi lingkungan fisik rumah, peneliti melakukan uji ekspert dengan
ahli
dalam bidang
keperawatan
komunitas
dan
keperawatan gerontik yaitu dua orang dosen pengampu mata kuliah keperawatan komunitas dan keperawatan gerontik Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang. Reliabilitas merupakan suatu instrument menggambarkan stabilitas dan konsistensi suatu instrument dalam suatu konteks yang diberikan (Brockop, 1999). Untuk menentukan reliabilitas pengamatan dalam penelitian ini menggunakan rumus Crude Index Agreement (Arikunto, 2002) sebagai berikut:
IKK=nN
Keterangan : IKK = crude index agreement n
= jumlah kode yang sama
N
= banyaknya obyek yang diamati
Uji reliabilitas dalam penelitian ini adalah 0,72, maka dinyatakan reliabel. Instrument dimana kuesioner dinyatakan reliabel jika indeks reliabilitasnya yang diperoleh paling tidak mencapai 0,600 (Sugiyono, 1999). Metode Pengolahan Data dan Analisis Data
B.
1. Metode Pengolahan Data
Menurut Danim, 2003 data diolah melalui tahapan sebagai berikut: a. Editing
Yaitu meneliti kembali apakah isian dalam lembar observasi langsung dan kuesioner sudah lengkap dan diisi, editing dilakukan di tempat pengumpulan data, sehingga jika ada kekurangan data dapat segera dikonfirmasikan pada responden yang bersangkutan. Dalam proses penelitian, semua responden memberikan jawaban yang lengkap dan semua instrument telah diisi. b. Coding
Yaitu mengklasifikasikan jawaban yang ada menurut macamnya. Klasifikasi dilakukan dengan cara menandai masing-masing jawaban dengan kode berupa angka. Kode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu membahayakan 0 dan tidak membahayakan 1, tidak pernah jatuh 0 dan pernah jatuh 1. c. Entry data
Yaitu proses memasukkan data ke dalam katagori karakteristik responden yaitu umur, jenis kelamin dan pendidikan, kejadian jatuh dan kondisi lingkungan fisik rumah untuk dilakukan analisis data dengan menggunakan bantuan komputer. d. Tabullating
Yaitu langkah memasukkan data-data hasil penelitian ke dalam tabel-tabel sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.Variabel umur menggunakan, jenis kelamin, pendidikan, kejadian jatuh dan kondisi lingkungan fisik rumah menggunakanan table distribusi frekuensi. e. Cleaning
Yaitu kegiatan pengecekan kembali data yang sudah dientry apakah ada kesalahan atau tidak saat memasukkan data ke komputer. Cleaning dilakukan dengan cara melihat table distribusi frekuensi dan tidak ditemukan data missing sehingga dapat dilanjutkan dengan analisis data. 2. Analisis Data a. Analisis Univariat
Analisis ini disajikan untuk mendeskriptifkan variabel bebas dan variabel
terikat
dengan
menggunakan
tabel
distribusi
yang
konfirmasinya dalam bentuk prosentase dan narasi (Arikunto, 2002). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kondisi lingkungan fisik rumah dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah kejadian jatuh pada lanjut usia. b. Analisis Bivariat
Analisis bivariat merupakan analisis untuk mengetahui interaksi dua variabel, baik berupa komparatif, asosiatif maupun korelatif (Saryono, 2008). Analisis bivariat untuk mengetahui hubungan kondisi lingkungan fisik rumah dengan kejadian jatuh pada lanjut usia di Kelurahan Ngijo Gunung Pati Semarang dengan menggunakan uji chi square dengan interpretasi hasil ρ value < 0,05 sehingga H0 ditolak, berarti ada hubungan antara kondisi lingkungan fisik rumah dengan kejadian jatuh pada lanjut usia.
C.
Etika Penelitian Dalam melakukan penelitian yang berjudul hubungan kondisi lingkungan fisik rumah dengan kejadian jatuh pada lanjut usia di Kelurahan Ngijo Kecamatan Gunung Pati, Semarang. Peneliti harus memperhatikan masalah etika penelitian yang meliputi: 1. Informed consent.
Lembar persetujuan diberikan kepada responden yang diteliti. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan dari penelitian yang dilakukan serta dampak yang mungkin terjadi selama dan sesudah pengumpulan data, responden yang menolak maka peneliti tidak memaksakan dan tetap menghormati hak-hak responden. Dalam penelitian ini ada responden yang menolak untuk diteliti, maka peneliti tidak bisa memaksakan hak responden sehingga peneliti mengganti dengan responden yang lain. 2. Anonymity ( tanpa nama )
Dalam menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak memberikan atau mencatumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan diteliti. Peneliti menggunakan data lengkap dalam menelusuri responden, kode yang digunakan sudah disesuaikan peneliti berdasarkan data responden.
3. Confidentiality ( kerahasiaan )
Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaanya dan hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset. Kuesioner
dalam penelitian ini di simpan di tempat yang aman dan pemusnahan kuesioner dilakukan dalam batas waktu yang telah ditentukan. Jadwal Penelitian
D.
Terlampir.