BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian
3.1.1
Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi
Kabupaten Boyolali pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016. Pemilihan tempat di dasarkan pada pertimbangan nilai rata-rata ulangan harian mata pelajaran matematika masih di bawah KKM. 3.1.2
Karakteristik Subyek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 1 Krobokan Kecamatan
Juwangi Kabupaten Boyolali. Siswa kelas V berjumlah 31 orang yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan dengan kerjasama dengan guru kelas dalam pemilihan materi dan mengajar sebanyak 4 kali dalam 2 siklus dengan menyesuaikan jadwal pelajaran di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali. Jadwal pelaksanaan penelitian sebagai berikut : Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Waktu Februari 2016
Kegiatan Observasi Persiapan instrumen
Maret 2016
Melaksanakan siklus I dan siklus II a. Siklus I : Pertemuan I dan II b. Siklus II : Pertemuan I dan II
April 2016
a. Pengumpulan dan evaluasi hasil penelitian b. Penyusunan laporan penelitian
22
23
3.2
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.2.1
Variabel Penelitian Pada penelitian ini akan menggunakan dua variabel yang terdiri dari
variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). 3.2.1.1 Variabel Bebas Variabel bebas atau disebut juga variabel independent adalah variabel yang bersifat dapat berdiri sendiri, dan dapat mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model Think Pair and Share. 3.2.1.2 Variabel Terikat Variabel terikat atau disebut juga variabel dependent adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas yang sifatnya tidak dapat berdiri sendiri. Variabel terikat adalah akibat dari adanya variabel bebas dalam penelitian ini yaitu hasil belajar Matematika. 3.2.2
Definisi Operasional
3.2.2.1 Definisi Operasional Variabel Bebas (X) Model Think Pair and Share adalah variabel X. Model Think Pair and Share merupakan model pembelajaran kooperatif dengan sintaks dimana guru menyampaikan materi secara klasikal, guru memberikan persoalan kepada siswa dan siswa bekerja secara kelompok berpasangan sebangku (Think Pair), kemudian dilanjutkan dengan presentasi kelompok, berikan kuis secara individual, berikan skor perkembangan setiap siswa, umumkan hasil kuis dan berikan reward.
3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel Terikat (Y) Hasil belajar adalah variabel Y. Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku sebagai akibat dari belajar. Perubahan tingkah laku dapat diukur melalui tes maupun non tes. Pada penelitian ini hasil belajar yang diukur adalah pada aspek kognitif dengan menggunakan tes.
24
3.3
Prosedur Penelitian Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Model
PTK yang menggunakan model spiral, yang dikemukakan oleh C.Kemmis dan Mc.Taggart, R. Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan 2 siklus yang masing-masing siklus terdiri dari 3 tahap yakni rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi, dan refleksi. Secara rinci prosedur penelitian digambarkan melalui gambar 3.1 berikut ini :
Gambar 3.1 Model Spiral dari C. Kemmis & Mc Taggart, R Penelitian PTK dilaksanakan sebagai berikut : Siklus 1 Dalam siklus I kegiatan yang dilakukan melalui 3 tahap, yakni : 1.
Perencanaan Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah observasi dan analisis
masalah. Setelah masalah ditemukan, langkah selanjutnya adalah menentukan pemecahan masalah dengan model pembelajaran yang dipilih. Kemudian pemecahan masalah disusun pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Selain itu juga terdapat lembar observasi implementasi tindakan pembelajaran model Think Pair and Share oleh guru dan siswa.
25
2.
Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Kegiatan yang dilakukan tahap ini adalah mengimplementasi Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan tindakan yang telah disusun dalam pembelajaran di kelas. Kegiatan observasi pembelajaran dilakukan untuk memonitor kesesuaian RPP dan pelaksanaaan tindakan penelitian. Kegiatan inti dilakukan oleh guru kelas yang berkolaborasi dan dibantu observer.
3.
Refleksi Pada kegiatan ini dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan observasi
pada Siklus I. Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelemahan dan kelebihan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan serta hambatan-hambatan yang dihadapinya. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan hasil belajar siswa dari tindakan yang telah dilakukan dan sebagai dasar pertimbangan untuk menyusun rencana kegiatan pada siklus II. Siklus II akan dilaksanakan untuk menindaklanjuti hasil dari tindakan yang dilakukan pada siklus I dengan pendekatan pembelajaran yang digunakan.
Siklus II Pelaksanaan siklus II dirancang apabila siklus I belum berhasil mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan. Kegiatan yang dilakukan pada siklus II merupakan tindak lanjut dari kekurangan siklus 1 sebelumnya. Pelaksanaan siklus II dilaksanakan sebanyak 1 kali pertemuan yang terdiri dari:
1.
Perencanaan Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah sama dengan siklus I
yaitu penyusunan perangkat pembelajaran meliputi RPP. Dalam siklus ini RPP dibuat untuk dua kali pertemuan. Perencanaan siklus II ini dilakukan dengan mempertimbangkan hasil refleksi pada siklus I. Tindakan pada siklus II ini disertai dengan penambahan/ penyesuaian kegiatan yang diperkirakan dapat mengatasi masalah pada siklus I.
26
2.
Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Kegiatan yang dilakukan tahap ini adalah menerapkan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam pembelajaran di kelas. Kegiatan observasi dilakukan sebagai sarana pengumpulan data yang berkaitan dengan pelaksanaan tindakan penelitian. Kegiatan inti dilakukan oleh guru kelas yang berkolaborasi dengan peneliti dibantu observer dan waktunya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.
3.
Refleksi Refleksi dalam siklus II ini dilakukan sama seperti refleksi pada siklus I.
Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelemahan dan kelebihan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan serta hambatan-hambatan yang dihadapinya. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan.
3.4
Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data, dan Instrumen Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data
primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, dalam hal ini adalah siswa kelas V SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali yaitu skor hasil belajar pada siswa dalam aspek kognitif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1.
Teknik Non Tes Teknik non tes untuk mengetahui tindakan guru menggunakan model Think Pair and Share dalam preses pembelajaran sudah sesuai atau belum dengan RPP. Sedangkan untuk mengetahui yang dilakukan siswa saat pembelajaran dengan menggunakan model Think Pair and Share dengan menggunakan instrumen lembar observasi.
2.
Teknik Tes Teknik pengumpulan data dengan menggunakan tes untuk mengetahui hasil belajar siswa pada aspek kognitif. Pengukuran tes formatif menggunakan soal evaluasi.
27
Instrumen Penelitian Instrumen penelitian ini menggunakan dua macam instrumen yaitu: 1.
Lembar Observasi Instrumen penelitian lembar observasi berupa butir-butir pernyataan yang akan dilakukan dalam kegiatan observasi. Instrumen disusun berdasarkan kisi-kisi observasi tindakan guru menggunakan model Think Pair and Share yang disajikan dalam tabel 3.2 dan kisi-kisi observasi tindakan siswa menggunakan model Think Pair and Share disajikan dalam tabel 3.3 sebagai berikut: Tabel 3.2 Kisi-Kisi Tindakan Guru Model Think Pair and Share Tahap Kegiatan
Aspek yang diamati
Kegiatan Awal
Pembukaan
Kegiatan Inti
Penggunaan Model Think Pair and Share
Indikator Guru menyiapkan siswa untuk mengikuti pelajaran Guru mengucapkan salam,doa,dan mengecek kehadiran siswa Guru memberikan apersepsi Guru menjelaskan tujuan pembelajaran Guru menyampaikan inti materi yang ingin dicapai Guru memberikan penjelasan tentang apa yang harus di lakukan siswa Guru memberikan kesempatan siswa untuk berpikir tentang materi atau permasalahan yang disampaikan guru Guru membentuk siswa ke dalam kelompok yang terdiri dari 2 siswa Guru memberikan penjelasan petunjuk tentang diskusi yang harus di lakukan Guru mengarahkan siswa untuk berdiskusi
Jumlah Pernyataan
4
12
28
Kegiatan Penutup
Guru memantau siswa dalam berdiskusi Guru memimpin pleno kecil dan masing-masing kelompok mengemukakan hasil diskusinya Guru membimbing siswa saat melakukan presentasi Guru menjelaskan materi dari hasil diskusi siswa Guru menyimpulkan pembelajaran hari ini Guru memberikan soal evaluasi Guru melakukan refleksi kegiatan pembelajaran Guru memberikan tugas dirumah untuk siswa Mengakhiri Guru memberikan Pembelajaran kesempatan siswa untuk bertanya jika ada yang belum dimengerti Guru mengucapkan salam dan berdoa
4
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Tindakan Siswa Model Think Pair and Share Tahap Kegiatan
Kegiatan Awal
Kegiatan Inti
Aspek yang diamati
Indikator
Siswa menunjukkan kesiapan untuk mengikuti pelajaran Siswa mengucapkan salam Pembukaan dan doa Siswa menyimak apersepsi Siswa menyimak tujuan pembelajaran Siswa menyimak inti materi yang ingin dicapai pada hari Penggunaan ini Model Think Siswa menyimak penjelasan Pair and Share tentang apa yang harus di lakukan
Jumlah Pernyataan
4
29
Kegiatan Penutup
2.
Mengakhiri Pembelajaran
Siswa diberi kesempatan untuk berpikir tentang materi atau permasalahan yang disampaikan guru Siswa dibentuk ke dalam kelompok yang terdiri dari 2 siswa Siswa menyimak penjelasan petunjuk tentang diskusi yang harus di lakukan Siswa melakukan diskusi Siswa menulis hasil diskusi di Lembar Kerja Siswa Siswa membentuk pleno kecil dan masing-masing kelompok mengemukakan hasil diskusinya Siswa melakukan presentasi Siswa menyimak penjelasan materi dari hasil diskusi Siswa menyimpulkan pembelajaran hari ini Siswa mengerjakan soal evaluasi Siswa melakukan refleksi kegiatan pembelajaran Siswa diberikan tugas rumah Siswa bertanya tentang apa yang belum dimengerti Siswa mengucapkan salam dan berdoa
12
4
Soal Tes Tes adalah rangkaian pertanyaan atau alat lain yang digunakan untuk
mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi, dan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang/ kelompok. Soal tes disusun berdasarkan indikator yang akan dicapai. Bentuk soal tes adalah pilihan ganda. Pembuatan lembar soal didahului dengan pembuatan kisi-kisi soal, dapat dilihat dalam tabel 3.4 dan tabel 3.5 berikut ini:
30
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Soal Matematika Siklus I
Standar Kompetensi
6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun
Kompetensi Dasar
6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar
Indikator
Menyebutkan benda-benda yang berbentuk bangun datar segitiga, persegi dan persegi panjang Menjelaskan sifat-sifat bangun datar segitiga, persegi dan persegi panjang
Item soal No soal 1, 11, 13,22, 27
2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,12, 14,15, 16,17, 18,19, 20,21, 23,24, 25,26, 28,29, 30
Jumlah soal 5
25
31
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Soal Matematika Siklus II
Standar Kompetensi
6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun
Kompetensi Dasar
6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang
Indikator
Menyebutkan benda-benda yang berbentuk bangun ruang kubus, balok, limas, tabung, kerucut dan bola. Menjelaskan sifat-sifat bangun ruang kubus, balok, limas, tabung, kerucut dan bola.
Menyebutkan sisi alas dari bangun ruang kubus, balok, limas, tabung, kerucut dan bola.
Item soal No soal 1, 12,
Jumlah soal 5
19,23, 24
2, 3,4, 5, 6,7, 8, 9, 10,13, 14,15, 16,17, 18,21, 22,25, 26,28, 29, 30 11,20, 27
22
3
32
3.5
Validitas dan Reliabilitas
3.5.1
Uji Validitas Instrumen Menurut (Sudjana, 2009: 12) validitas berkenaan dengan ketetapan alat
penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai. Untuk menentukan suatu item tertentu valid atau tidak dapat menggunakan SPSS versi 20.0. Validitas item-item pada skala penelitian dilihat menggunakan korelasi item dengan skor total angket. Item-item dalam penelitian dapat dikatakan valid jika memiliki korelasi item skor total ≥ 0,3 (Azwar, 2010). Korelasi item dalam penelitian dapat diukur dengan korelasi person yang dapat dilihat melalui rumus maupun aplikasi SPSS. Rumus uji validitas dengan SPSS: Buat skor total masing-masing variable → Klik Analyze → Correlate → Bivariate → Masukkan seluruh item variable x ke Variables → Masukkan total skor variable x ke Variables → Ceklis Pearson ; Two Tailed ; Flag → Klik OK. Setelah dilakukan uji validitas butir soal Siklus I, dari 30 butir soal diketahui bahwa ada 20 butir soal yang dinyatakan valid dan 10 butir soal yang dinyatakan tidak valid (hasil pengujian dengan SPSS 20.0 dilampirkan pada halaman lampiran). Berikut ini adalah tabel rekapitulasi hasil uji validitas instrumen soal tes Siklus I:
Tabel 3.6 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Siklus I No.
Validitas
No. Soal
Jumlah
1.
Valid
1, 2, 4, 5, 7, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 20, 22, 23, 24, 26, 28, 29
20
2.
Tidak valid
3, 6, 8,10, 17, 19, 21, 25, 27, 30
10
Total
30
33
Dari 30 soal yang valid akan digunakan untuk menilai hasil belajar Matematika di akhir siklus I yaitu soal nomor 1, 2, 4, 5, 7, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 20, 22, 23, 24, 26, 28, 29. Berikutnya pada siklus II, digunakan 30 soal yang diujikan. Setelah dilakukan pengujian validitas, ditemukan bahwa soal yang valid sebanyak 23 soal dan soal yang dinyatakan tidak valid sebanyak 7 soal (hasil pengujian dengan SPSS 20.0 dilampirkan pada halaman lampiran). Berikut ini adalah tabel rekapitulasi hasil uji validitas instrumen soal tes siklus II.
Tabel 3.7 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Siklus II No.
Validitas
No. Item
Jumlah
1.
Valid
1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 20, 21, 22, 23, 24, 26, 28, 29
23
2.
Tidak valid
5, 10, 17, 19, 25, 27, 30
7
Total
30
Dari 30 soal yang valid akan digunakan untuk menilai hasil belajar Matematika di akhir siklus II yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 20, 21, 22, 23, 24, 26, 28, 29. Dalam penentuan pemilihan soal mengacu pada setiap indikator dan setiap indikator harus terdapat minimal 1 soal untuk mewakilinya. 3.5.2
Uji Reliabilitas Instrumen Selain uji validitas soal juga dilakukan uji reliabilitas instrumen pada
penelitian ini menggunakan rumus alpha – Cronbach. Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah dianggap baik. Reliabel artinya dapat dipercaya juga dapat diandalkan. Untuk menguji reliabilitas
34
instrumen dengan menggunakan teknik Crobach’s Alpha dengan memakai program SPSS 20.0. Uji
reliabilitas
dalam
penelitian
menggunakan
Koefisien Alpha.
Koefisien Alpha digunakan untuk meyakinkan bahwa belahan-belahan tes yang diperoleh dapat memenuhi asumsi paralel. Item-item dalam penelitian ini dikatakan memiliki reliabilitas tinggi jika memiliki koefisien > 0,60. Pengkuran reliabilitas bisa menggunakan rumus maupun aplikasi yaitu SPSS. Rumus untuk menghitung koefisien reliabilitas instrument dengan SPSS : Analyze → Scale →Reliability Analysis → Masukkan semua skala yang ingin diukur reliabilitasnya ke kolom item → Klik Statistic → pada Deskriptif For klik Scale if item deleted → Continue → OK. Reliabilitas (ajeg) tes adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil pengukuran yang konstan atau ajeg. Tujuan utama menghitung reliabilitas skor tes adalah untuk mengetahui tingkat ketepatan (precision) dan keajegan (consistency) skor tes. Pengertian yang paling sederhana dari reliabilitas adalah kemantapan alat ukur, dalam pengertian bahwa alat ukur tersebut dapat diandalkan atau memiliki keajegan hasil (Wardani, dkk, 2012: 90). Wardani, dkk (2012: 346) memberikan rentang indeks reliabilitas pada tabel 3.6 sebagai berikut: Tabel 3.8 Rentang Indeks Reliabilitas Indeks
Interpretasi
0,80 – 1,00
Sangat Reliabel
< 0,80 – 0,60
Reliabel
< 0,60 – 0,40
Cukup Reliabel
< 0,40 – 0,20
Agak Reliabel
< 0,20
Kurang Reliabel
Berdasarkan hasil uji reliabilitas instrumen yang akan digunakan sebagai instrumen tes siklus I dapat dlihat pada tabel 3.7 berikut ini:
35
Tabel 3.9 Hasil Reliabilitas Instrumen Siklus I
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
.871
Cronbach's N of Items Alpha Based on Standardized Items .872 30
Berdasarkan table 3.7, uji reliabilitas instrumen yang digunakan untuk tes siklus I memiliki reliabilitasnya 0,871 sehingga termasuk dalam kriteria sangat reliabel. Tabel 3.10 Hasil Reliabilitas Instrumen Siklus II Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
.901
.902
N of Items
30
Berdasarkan Tabel 3.8 uji reliabilitas instrumen yang digunakan untuk evaluasi siklus II dapat diketahui reliabilitasnya 0,901 sehingga masuk dalam kriteria sangat reliabel.
3.6
Indikator Kinerja Penelitian ini dikatakan berhasil apabila setelah dilakukan tindakan dengan
menggunakan model Think Pair and Share hasilnya ada 80% dari seluruh siswa kelas V SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali semester II tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 31 siswa memperoleh hasil belajar tuntas dengan nilai ≥KKM 65.
36
3.7
Teknik Analisis Data Teknik data yang digunakan adalah data kuantitatif dan kualitatif. Data
kuantitatif digunakan untuk menganalisis hasil belajar siswa, sedangkan data kualitatif digunakan untuk menggambarkan aktivitas guru dalam mengajar dan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran menggunakan hasil observasi aktivitas belajar dengan model Think Pair and Share. Data hasil penelitian dianalisis deskriptif pada setiap siklusnya dan data hasil belajar matematika dianalisis dengan deskripsi komparatif.