BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Metode Penelitian Metode Penelitian berasal dari kata “Metode” yang artinya tepat untuk
melakukan sesuatu dan “Logos” yang artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi metodologi artinya cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya. Pengertian metode penelitian menurut Sugiyono (2008:2) adalah sebagai berikut: “Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu dengan ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional,empiris dan sistematis” Menurut Moh. Nazir (2003) metode penelitian adalah: “Suatu metode dalam meneliti status sekelompok manausaia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu system pemikiran maupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang”. Dari penjabaran di atas maka dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah suatu teknik atau cara mencari, memperoleh, mengumpulkan, mencatatdata, baik primer maupun sekunder yang dapat digunakan untuk keperluan menyusun 49
50
karya ilmiah dan kemudian menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok permasalahan sehingga akan didapat suatu kebenaran atau data yang diperoleh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Dengan menggunakan metodepenelitian akan diketahui hubungan yang signifikan antara variabel yang ditelitisehingga kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti. Pengertian metode deskriptif analisis menurut Sugiyono (2010:14) adalah sebagai berikut : ”Statistika
yang
digunakan
untuk
menganalisa
data
dengan
cara
mendeskripsikanatau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya”. Pengertian
metode
verifikatif
menurut
Manshuri
(2008:45)
dalam
UmiNarimawati (2010:29), adalah sebagai berikut : “Memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara denganatau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasimasalah yang serupa dengan kehidupan”. Pengertian analisis kuantitatif menurut Sugiyono (2010:31) adalah sebagai berikut : “Dalam penelitian kuantitatif analisis data menggunakan statistik. Statistik yang digunakan dapat berupa statistik deskriptif dan inferensial/induktif.Statistik inferensial dapat berupa statistik parametris dan statistinonparametris. Peneliti menggunakan statistik inferensial bila penelitiandilakukan pada sampel yang dilakukan secara random. Data hasil analisisselanjutnya disajikan dan diberikan pembahasan. Penyajian data dapatberupa tabel, tabel ditribusi frekuensi, grafik garis, grafik batang, piechart(diagram lingkaran), dan pictogram. Pembahasan
51
hasil penelitianmerupakan penjelasan yang mendalam dan interpretasi terhadap data-datayang telah disajikan.” Dalam penelitian ini, metode deskriptif kuantitatif tersebut digunakan untuk menguji Capital Adequacy Ratio (CAR), Net Interest Margin (NIM) dan Non Performing Loan (NPL) terhadap Return On Assets (ROA) pada Bank Umum yang listing di Bursa Efek Indonesia sertamenguji teori dengan pengujian suatu hipotesis apakah diterima atau ditolak. Dengan
menggunakan
metode
penelitian
akan
diketahui
hubungan
yangsignifikan antra variabel yang diteliti sehingga menghasilkan kesimpulan yangakan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti.
3.2
Definisi Variabel dan Operasionalisasi Variabel
3.2.1 Definisi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah objek penelitian atau sesuatu yang menjadi titik perhatian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabeldependen dan variabel independen. 1.
Variabel Dependen Pengertian variabel terikat menurut Sugiyono (2010:40) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.Dalam penelitian ini variabel terikat yang berkaitan dengan masalah yang diteliti adalah Return On Assets (ROA)
52
2.
Variabel Bebas/ Variabel Independen Pengertian variabel bebas menurut Sugiyono (2010:39) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent (terikat).Dalam penelitian ini variabel bebas yang berkaitan dengan masalah yang diteliti adalah Capital Adequacy Ratio (CAR) = X1, Net Interest Margin (NIM) = X2 dan Non performing loan (NPL) = X3
3.2.2 Operasionalisasi Variabel Operasional variabel diperlukan untuk mengetahui jenis dan indikator dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini. Selain itu proses ini juga dimaksud untuk menentukan skala pengukuran dari masing-masing variabel sehingga pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar. Variabel merupakan gejala yang menjadi fokus peneliti untuk diamati. Variabel-variabel yang dioperasinalisasikan adalah semua variabel yang terkandung dalam hipotesis yang telah dirumuskan, yaitu sebagai berikut : 3.1 Variabel Independen a. Capital Adequacy Ratio (CAR) sebagai variabel bebas (X1) CAR sebagai indikator permodalan yaitu rasio kecukupan modal minimum pada bank. Merupakan rasio yang memperlihatkan seberapa jumlah seluruh aktiva bank mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari modal sendiri disamping memperoleh danadana dari sumber-sumber di luar bank. Dalam penelitian ini adalah CAR pada
53
laporan keuangan tahunan bank yang dipublikasikan selama periode 20072011. Pada penelitian ini CAR dihitung menggunakan rasio antara jumlah modal terhadap aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR). Besarnya CAR dirumuskan sebagai berikut : CAR =
b. Net Interest Margin (NIM) sebagai variabel bebas (X2) Net Interest Margin (NIM) pada dasarnya adalah merupakan sebuah rasio keuangan yangmerupakan hasil dari perbandingan antara pendapatan dari bunga terhadap aktiva,yang juga merupakan selisih antara bunga simpanan dan bunga pinjaman. NIM = Dari rumus diatas, maka dapat dijelaskan sebagai berikut, bahwa “Pendapatan Bunga Bersih” yang dimaksud merupakan hasil dari pendapatan
bunga
dikurangi dengan beban bunga. Sedangkan “Aktiva Produktif” yang dimaksud adalah rata-rata aktiva produktif yang digunakan, terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia, surat-surat berharga, surat-surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali, Obligasi Pemerintah, wesel ekspor dan tagihan lainnya, tagihan derivatif, pinjaman dan pembiayaan syariah/piutang, tagihan akseptasi, penyertaan saham serta komitmen dan kontinjensi yang berisiko kredit.
54
c. Non performing loan (NPL) sebagai variabel bebas (X3) NPL yaitu rasio antara kredit bermasalah dengan kredit yang disalurkan. Rasio ini menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh bank. Kredit dalam hal ini adalah kredit yang diberikan kepada pihak ketiga tidak termasuk kredit kepada bank lain. Kredit bermasalah adalah kredit dengan kualitas kurang lancar, diragukan, dan macet. Rasio NPL dapat dirumuskan sebagai berikut : NPL =
3.2 Variabel Dependen Return on assets (ROA), sebagai variabel terikat (Y), Return on assets merupakan salah satu rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan total aset yang dimilikinya. ROA merupakan rasio antara laba sebelum pajak terhadap total asset bank tersebut. Semakin besar nilai ROA maka semakin baik besar pula kinerja perusahaan, karena return yang didapat perusahaan semakin besar. Dalam penelitian ini adalah ROA pada laporan keuangan bank yang dipublikasikan periode 2007-2011. ROA dihitung dengan rumus sebagai berikut :
ROA =
55
Untuk keperluan pengujian, maka variabel-variabel tersebut perlu dijabarkan sehingga diperoleh indikator-indikator dari masing-masing variabel.Untuk lebih jelasnya disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut : Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
VARIABEL DIMENSI INDIKATOR Capital CAR adalah rasio Modal yang dimiliki bank Adequacy kewajiban pemenuhan Aktiva tertimbang menurut risiko Ratio (CAR) modal minimum yang (ATMR) harus dimilki bank. CAR= (X1)
SKALA Rasio
Sumber: Slamet Sumber: Slamet Riyadi (2006:161) Riyadi (2006:161) Net Interest NIM merupakan Margin perbandingan antara (NIM) pendapatan bunga bersih (pendapatan bunga-beban bunga) dengan rata – rata (X2) aktiva produktif. Aktiva produktif yang diperhitungkan adalah aktiva produktif yang menghasilkan pendapatan bunga. Semakin besar rasio ini maka meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola bank sehingga kemungkinan bank
Pendapatan bunga bersih Rata-rata aktiva produktif
NIM=
Rasio
56
dalam bermasalah kecil.
kondisi semakin
Sumber: Surat Edaran Sumber: Surat Edaran Bank Bank Indonesia, No Indonesia, No 06/23/DPNP. Tanggal 06/23/DPNP. Tanggal 31 Mei 2004 31 Mei 2004 Non Performing Loan (NPL)
(X3)
NPL merupakan perbandingan antara kredit bermasalah dengan total kredit.
Rasio
Jumlah Kredit Bermasalah Total Kredit Bermasalah
NPL =
Sumber: Slamet Sumber: Surat Edaran BI No.3/30DPNP tanggal 14 Desember Riyadi (2006:21) 2001 Return On Return On Assets Laba bersih sebelum pajak Asset (ROA) (ROA) Rata-rata total assets merupakan rasio yang menilai seberapa tingkat (Y) pengembalian dari ROA= asset yang dimiliki. Sumber: Surat Edaran Sumber: Surat Edaran BI BI No 6/73/DPNPtanggal 31 Mei 2004 6/73/DPNPtanggal 31 Mei 2004
No
Rasio
57
3.3
Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1 Populasi Penelitian Menurut Sugiyono (2008:116) mengungkapkan pengertian populasi sebagai berikut : “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemuadian ditarik kesimpulan”. Sedangkan
menurut Nazir (2003:271) populasi adalalah kumpulan dari
individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan. Populasi dalam penelitian ini adalah bank-bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Semua anggota populasi tidak dapat dijadikan sampel penelitian karena tidak semuanya memenuhi kriteria sampling.
3.3.2 Sampel Penelitian Sample adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiono, 2008:116). Sampel adalah bagian dari populasi, survey sample adalah suatu prosedur dalam mana hanya sebagian dari populasi saja yang diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat serta ciri yang dikehendaki oleh populasi (Nazir, 2003:271). Pengambilan sampel dilakukan secarapurposive. Menurut Nazir (2003:89) purposive sampling merupakan teknik pengambilan sampel dimana tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk
58
dipilih menjadi sampel. Sedangkan menurut Sugiyono (2008:122) mendefinisikan purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sample penelitian kali ini berasal dari populasi bank-bank umum yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI)periode 2007 - 2011. Bank-bank umum yang dijadikan sampel dipilih berdasarkan kriteria – kriteria tertentu, yaitu : 1. Bank yang menerbitkan laporan keuangan selama 5 tahun berturut-turut dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 yang dilaporkan ke Bank Indonesia. 2.
Bank yang menyajikan data-data yang lengkap terutama yang menjadi variabelvariabel dalam penelitian ini (CAR, NIM, NPL, dan ROA) periode 2007-2011.
3.
Bank yang listed di Bursa Efek Indonesia selama 5 tahun berturut-turut dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011.
4.
Bank yang termasuk dalam 20 besar bank yang listed di Bursa Efek Indonesia dengan asset tertinggi. Jumlah keseluruhan bank umum yang listed di Bursa efek Indonesia adalah
sebanyak 31 bank, tetapi yang memenuhi kriteria di atas hanya 20 bank. Maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 20 bank umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2011. Untuk selengkapnya, jumlah dan nama bank akan disajikan pada tabel 3.1 berikut ini :
59
Tabel 3.2 Sampel Penelitian NO
NAMA BANK
1.
PT. Bank Mandiri Tbk.
2
PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI)
3
PT. Bank Central Asia Tbk (BCA)
4
PT. Bank Negara Indonesia Tbk (BNI)
5
PT. Bank CIMB Indonesia Tbk
6
PT. Bank Danamon Indonesia Tbk
7
PT. Pan Indonesian Bank Tbk (Panin)
8
PT. Bank Permata Indonesia Tbk.
9
PT. Bank Internasinal Indonesia Tbk (BII)
10
PT. Bank Tabungan Negara Tbk (BTN)
11
PT. Bank OCBC NISP Tbk.
12
PT. Bank Bukopin Tbk
13
PT. Bank Mega Tbk.
14
PT. Bank Bumiputera Tbk.
15
PT. Tabungan Pensiunan Nasional Tbk.
16
PT. Ekonomi Raharja Tbk.
17
PT. Bank Artha Graha Internasional Tbk.
18
PT. Bank Victoria InternasionalTbk.
60
3.4
19
PT. Bank Mutiara Tbk.
20
PT. Bank Mayapada Tbk
Teknik Pengumpulan Data Dalam proses pengumpulan data pada penelitian ini, beberapa teknik yang
peneliti lakukan adalah: 1.
Penelitian Lapangan ( Field research) Dalam penelitian lapangan ini dilakukan pada objek penelitian dengan tujuan untuk memperoleh data-data sekunder yaitu daftar bank umum yang listing di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007-2011 yaitu diperoleh dari Pusat Informasi Pasar Modal (PIPM) Bursa Efek Indonesia di Jalan Veteran No. 10 Bandung dan website www.idx.co.id. Selain data-data sekunder berupa daftar-daftar bank yang listing di BEI, penulis juga akan menggunakan laporan-laporan keuangan bank umum melalui situs Indonesian Capital Market Directory (ICMD).
2.
Penelitian Kepustakaan (Library research)) Penelitian kepustakaan dilakukan dengan mempelajari buku-buku, jurnal, situs, dan berbagai karya tulis lainnya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Penelitian kepustakaan dilakukan untuk memperoleh sebanyak mungkin dasardasar teori yang diharapkan akan dapat menunjang pengolahan data yang
61
dikumpulkan.Teknik pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan cara studi.
3.5
Metode Analisis Data Analisis data mempuyai tujuan untuk menyampaikan dan membatasi
penemuan-penemuan hingga menjadi data yang teratur serta tersusun dan lebih berarti (Marzuki, 2000). Analisis data yang dilakukan adalah analisis kuantitatif yang dinyatakan dengan angka-angka dan perhitungannya menggunakan metode standart yang dibantu dengan program Statistical Package Social Sciences (SPSS) versi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda yang sebelumnya dilakukan uji dan lolos dari uji asumsi klasik.
3.5.1 Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif dalam penelitian pada dasarnya
merupakan proses
transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami dan diinterprestasikan. Tabulasi penyajian ringkasan, pengaturan, atau penyusunan data dalam bentuk tablenumeric dan grafik. Statistisk deskriptif digunakan untuk memberikan informasi mengenai karakteristik variabel penelitian yang utama dan data demografi responden (jika ada). Ukuran yang digunakan dalam deskriptif antara lain : frekuensi, tendensi sentral (rata-rata, median, modus), disperse (deviasi standar,
62
varian, dan koefisien kolerasi antar variabel penelitian) (Indriantoro dan Bambang 2002:170). Menurut Sugiyono (2008:206), Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum. Sebelum dilakukannya analisis regeresi linier untuk pengujian hipotesis, maka terlebih dahulu dilakukan pengujian keabsahan persamaan regresi berdasarkan asumsi klasik (Uji Asumsi Klasik). Secara teoritis, model yang digunakan akan menghasilkan nilai parameter pendugaan yang sah bila memenuhi asumsi normalitas, tidak terjadi autokolerasi, tidak terjadi multikolinieritas, dan tidak terjadi heterokedastisitas.
3.5.2 Uji Asumsi Klasik 3.5.2.1 Uji Normalitas Untuk mengetahui bahwa distribusi penyampelean data digunakan yang digunakan telah berdistribusi normal akan digunakan analisis grafik dan uji statistik.Analisis grafik menggunakan grafik histogram dan normal probability plot.Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data akan mengikuti garis diagonal. Sebagai pelengkap analisis grafik disertakan uji statistik dengan uji statistik non-parametik Kolmogorov-Smirnov Test dalam program SPSS. Hal ini untuk
63
membuktikan bahwa data yang digunakan berdistribusi normal, hasil analisis ini kemudian akan dibandingkan dengan nilai kritisnya. Menurut Singgih Santoso (2003:400) dasar penggambilan keputusan dapat dilakukan berdasarkan probabilitas (asympiotic significance), yaitu : Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari populasi adalah normal. Jika probabilitas < 0,05 maka distribusi dari populasi adalah tidak normal.
3.5.2.2 Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya kolerasi antara setiap variabel bebas dalam suatu model regresi. Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance, volume inflation factor (VIF), dan matrik kolerasi variabelvariabel bebas. Jika nilai tolerance lebih dari 0,10 dan VIF lebih kecil dari 10, maka variabel bebas tersebut tidak mempunyai persoalan multikolinearitas yang serious dengan variabel bebas lainnya. Sebaliknya jika nilai tolerance kurang dari 0,10 dan VIF lebeih besar dari 10, maka variabel bebas tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas yang serius dengan variabel bebas lainnya (Ghozali,2007).
3.5.2.3 Uji Autokorelasi Uji autokolerasi bertujuan apakah dalam model regresi linier ada kolerasi antara kesalahan pengganggua pada periode t dengan kesalahan pada periode sebelumnya.
64
C. Trihendradi (2011:166) menerangkan standar untuk autokorelasi adalah sebagai berikut: 1.
“1.65
2.
1.21
3.
DW<1.21 atau DW>2.79 kesimpulannya terjadi autokorelasi.”
3.5.2.4 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2009). Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas dilihat melalui hasil uji statistik. Uji statistik yang dilakukan adalah dengan menggunakan Uji Glejser.Uji Glejser dilakukan dengan meregresikan absolut residual (AbsUt) sebagai variabel dependen sedangkan variabel independen tetap. Jika variabelindependen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada terjadi Heteroskedastisitas dan apabila terlihat nilai signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5% maka dapat disimpulkan regresi tidak mengandung adanya Heteroskedastisitas (Ghozali, 2009). Setelah melakukan pengujian asumsi klasik terhadap sampel penelitian, kemudian akan dilakukan analisis data kuantitatif dengan menggunakan regresi sederhana dan kolerasi berganda.
65
3.5.3 Analisis Regresi Sederhana Salah satu metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi sederhana. Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variable independen dengan satu variable dependen (Sugiyono, 2008:270). Persamaan umum regresi linier sederhana ini adalah sebagai berikut: Rumus Regresi Linier Sederhana Y = a + bX + e Sumber: Sugiyono (2008:270) Keterangan: Y
: ROA
a
: Harga Y bila X=0 (harga konstan)
b
: Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka peningkatan ataupun
penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel
independen Bila b(+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan X
: CAR
e
: error term, yaitu tingkat kesalahan penduga dalam penelitian
3.5.4 Analisis Regresi Berganda Regresi linear berganda yaitu suatu metode statistik umum yang digunakan untuk meneliti hubungan antara sebuah variabel dependen dengan beberapa variabel independen. Tujuan analisis regresi linear berganda adalah menggunakan nilai-nilai variabel yang diketahui,untuk meramalkan nilai variabel dependen (Wahid Sulaiman,
66
2004:79). Teknik analisis ini sangat dibutuhkan dalam berbagai pengambilan keputusan baik dalam perumusan kebijakan manajemen maupun dalam telaah ilmiah. Analisis regresi berganda dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh CAR, NIM,dan NPL terhadap ROA pada bank umum yang listing di bursa efek indonesia periode tahun 2007-2011. Formulasi persamaan regresi berganda sendiri adalah sebagai berikut: Rumus Regresi Linier Berganda Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Keterangan : Y : Return on Assets (ROA) a : konstanta X1 : Capital Adquacy Ratio (CAR) X2 : Net Interest Margin(NIM) X3 : Non Performing Loan (NPL) b1-b3 : Koefisien regresi, merupakan besarnya perubahan variabel terikat akibat perubahan tiap-tiap unit variabel bebas. e
: error term, yaitu tingkat kesalahan penduga dalam penelitian
3.5.5 Uji Hipotesis Pengertian hipotesis menurut Sugiyono (2008:377) adalah sebagai berikut:
67
“Hipotesis didefinisikan sebagai dugaan atas jawaban sementara mengenai suatumasalah
yang
masih
perlu
diuji
secara
empiris
untuk
mengetahui
apakahpernyataan atau dugaan jawaban itu dapat diterima atau tidak”. Rancangan pengujian hipotesis ini dinilai dengan penetapan hipotesis noldan hipotesis
alternatif,
statistik,perhitungan
penelitian hipotesis,
uji
statistik
penetapan
dan
tingkat
perhitungan
signifikan
dan
nilai
uji
penarikan
kesimpulan.Hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini berkaitan dengan adatidaknya dampak variabel bebas terhadap variabel terikat. Hipotesis nol (Ho) tidakterdapat dampak yang signifikan dan Hipotesis alternatif (Ha) menunjukkan adanya dampak antara variabel bebas dan variabel terikat. Rancangan pengujian hipotesis penelitian ini untuk menguji ada tidaknya pengaruh antara variabel independen yaitu Capital Adequacy Ratio (CAR) = X1, Net Interest Margin (NIM) = X2 dan Non Performing Loan (NPL) = X3 terhadap variabel dependen yaitu Return On Assets (ROA) = Y,hipotesis yang diuji dapat dirumuskan sebagai berikut:
3.5.5.1 Uji F (Uji Simultan) Uji F digunakan untuk menguji apakah variabel-variabel independen secara bersama-sama signifikan berpengaruh terhadap variabel dependen (Wahid Sulaiman, 2004:86). Langkah-langkah Uji F sebagai berikut : 1. Menentukan Hipotesis
68
H0 :
= 0, Tidak terdapat pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Net Interst Margin (NIM),dan Non Performing Loan(NPL) terhadap Return On Asset(ROA) bank umum yang listing di BEI. ≠ 0, Terdapat pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Net Interst
Ha:
Margin (NIM),dan Non Performing Loan(NPL) terhadap Return On Asset(ROA) bank umum yang listing di BEI.. Uji F hitung atau f statistik dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
(Sumber: Sugiyono, 2008:257)
Keterangan: F
= Fhitung Yang Selanjutnya Dibandingkan Dengan Ftabel
R2
= Koefisien Korelasi Yang Telah Ditentukan
k
= Jumlah Variabel Independen
n
= Jumlah Anggota Sampel
2. Menentukan Tingkat Signifikan Tingkat signifikan pada penelitian ini adalah 5% artinya risiko kesalahan mengambil keputusan 5%
69
3. Pengambilan Keputusan Daerah Penolakan Ho
Daerah Penolakan Ho
Daerah Penerimaan Ho
f thitung
f tabel
f tabe tabel
f tabel
Gambar 3.1 Kurva Uji Hipotesis Simultan Ho Ditolak
Keterangan: Jika f hitung > f tabel atau –f hitung < -f tabel maka Ho ditolak atau nilai sig >a Daerah Penolakan Ho
Daerah Penolakan Ho
Daerah Penerimaan Ho
-f tabel
-f hitung
f hitung
f tabel
Gambar 3.2 Kurva Uji Hipotesis Simultan Ho Diterima
70
Keterangan: Jika f hitung < f tabel atau –f hitung > -f tabel maka Ho diterima atau nilai sig
3.5.5.2 Uji T (Parsial) Uji T digunakan untuk menguji variabel-variabel independen secara individu berpengaruh dominan dengan taraf signifikansi 5%. Langkah-langkah dalam menguji T adalah sebagai berikut : 1. Merumuskan Hipotesis Ho :
= 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antar variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). CAR, NIM, dan NPL secara parsial tidak berpengaruh terhadap ROA
Ha :
≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). CAR, NIM, dan NPL secara parsial berpengaruh terhadap ROA.
Rumus Perhitungan t hitung:
√ √ (Sumber: Sugiyono, 2008:250) Keterangan: t = nilai uji t r = koefisien korelasi
71
r2 = koefisien determinasi n-2= derajat kebebasan distribusi student 2. Menentukan Tingkat Signifikan Tingkat signifikan pada penelitian ini adalah 5% dari derajat bebas (dk) n-2,artinya risiko kesalahan mengambil keputusan adalah 5%. 3. Pengambilan Keputusan
Daerah Penolakan Ho
Daerah Penolakan Ho
Daerah Penerimaan Ho
-tt hitung
t tabel
-t tabe tabel
t tabel
Gambar 3.3 Kurva Uji Hipotesis Parsial Ho Ditolak
Keterangan: Jika t hitung > t tabel atau –t hitung <-t tabel maka Ho ditolak atau nilai sig >a
72
Daerah Penolakan Ho
Daerah Penolakan Ho
Daerah Penerimaan Ho
-t tabel
-t hitung
t hitung
t tabel
Gambar 3.4 Kurva Uji Hipotesis Parsial Ho Diterima
Keterangan: Jika t hitung < t tabel atau –t hitung > -t tabel maka Ho diterima atau nilai sig < a
3.5.5.3 Koefisien Determinnasi Setelah diketahui besarnya koefisien korelasi, tahap selanjutnya adalah mencari nilai dari koefisien determinasi.Koefisien determinasi ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Kd = r² x 100% (Sumber: Sugiyono, 2008:257)
73
Dimana: Kd
: Koefisien determinasi
r2
: Koefisien korelasi
Untuk membantu dalam pengolahan data maka penulis menggunalan program aplikasi komputer yaitu program SPSS17.0 for Windows dan program Microsoft Excel 2010 sebagai alat bantu dalam mengolah data tersebut.