92
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada 14 Sekolah Menengah Atas (SMA) Unggulan di Kota Kupang Propinsi Nusa Tenggara Timur. Untuk penelitian ini mulai dari perencanaan sampai penulisan laporan, hasil penelitian tersebut dilaksanakan 3 bulan yaitu pada bulan Agustus s/d Oktober tahun 2015. B. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan, dalam penelitian ini adalah Penelitian deskriptif,
Penelitian bermaksudkan untuk ekplorasi dan klarifikasi fenomena
atau kenyataan sosial sedangkan pendekatan dengan studi kasus merupakan tipe dalam penelitian penelaahanya pada suatu kasus dan ketersediaan sarana dan prasarana olahraga pendidikan yang ada dalam wilayah Kota Kupang. Hal ini sesuai dengan pendapat Nasir (1983) yang mengatakan bahwa “penelitian deskriptif adalah mempelajari masalah-masalah dan latar belakang maka penelitian akan melakukan dengan penelitian kualitatif, dan memahami suatu fenomena
yang
belum
sama
sekali
belum
di
ketahui
oleh
seorang
peneliti.berdasarkan hal tersebut makan penelitian ini harus menggunakan metode kualitatif agar bisa menemukan sifat dan pengelaman seseorang dengan suatu fenomena yaitu analisis tentang prosedur, pemerataan, ketersediaan dan ketercukupan, sarana dan prasarana olaraga pendidikan pada tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) Unggul di Kota Kupang. Demi kelancaran penelitian serta memberikan arti terhadap data dalam penelitian secara sistematis, efisien, dan efektif, peneliti melakukan proses penelitian pendahuluan yang meliputi penelusuran literatur, dokumentasi, dan studi evaluasi situasi tempat penelitian yang akan dilaksanakan. Dari hasil proses penelitian pendahuluan tersebut, kemudian ditemukan sejumlah informasi awal yang menyangkut objek penelitian sehingga dapat dikategorikan pada kelompok penelitian kualitatif (Sugiyono,2007).
92
93
Dilihat dari pengelaman seseorang maka peneliti akan menggunakan dengan pendekatan fenomenologi merupakan tradisi penelitian kualitatif yang berakar pada filosofi dan psikologi, dan berfokus pada pengalaman hidup manusia
(sosiologi).
Pendekatan
fenomenologi
hampir
serupa
dengan
pendekatan hermeneutics yang menggunakan pengalaman hidup sebagai alat untuk memahami secara lebih baik tentang sosial budaya, Politik atau konteks sejarah dimana pengalaman itu terjadi. Penelitian ini akan berdiskusi tentang suatu objek kajian dangan memahami inti pengalaman dari suatu fenomena. Peneliti akan mengkaji secara mendalam isu sentral dari struktur utama suatu objek kajian dan selalu bertanya "Apa pengalaman utama yang akan dijelaskan informan tentang subjek kajian penelitian". Peneliti memulai kajiannya dengan ide filosofikal yang menggambarkan tema utama. Translasi dilakukan dengan memasuki wawasan persepsi informan, melihat bagaimana mereka melalui suatu pengalaman, kehidupan dan memperlihatkan fenomena serta mencari makna dari pengalaman informan. Sedamgkan pendekatan dengan studi kasus. Studi kasus adalah studi kasus yang dilakukan dengan secara intensif, mendalam, mendetail, dan konperhensif. C. Subyek Penelitian Yang dimaksud subyek penelitian, adalah orang, tempat, atau benda yang di amati dalam rangka pembumbutan sebagai sasaran (Kamus Bahasa Indonesia,1989:862). Adapun subyek penelitian dalam tulis an ini,
adalah
kepalah SMA Unggul se-Kota Kupang. Penelitan ini di gunakan dalam teknik pusposive sampling. Nama sekolah-sekolah yang menjadi subyek atau sasaran penelitian adalah sebagai berikut : Tabel 3.1 Subyek penelitian SMA KATHOLIK GIOVANNI
Jl. Jend. Ahmad Yani No. 48
Swasta
SMA KRISTEN MERCUSUAR
Jl HEREWILA KUPANG
Swasta
SMA MUHAMMADIYAH KUPANG
Jl. K.H. Dahlan No. 17 A
Swasta
SMA NEGERI 10 KUPANG
FATUKOA
Negeri
SMA SEMINARI ST. RAFAEL
JL. Thamrin No. 15 Oepoi
Swasta
SMAN 1 KUPANG
Jl. Cak Doko No. 59
Negeri
94
SMAN 2 KUPANG
Jl. Perintis Kemerdekaan
Negeri
SMAN 3 KUPANG
JL W.J.LALAMENTIK
Negeri
SMA 4 KUPANG
JL ADISUCIPTO-OESAPA
Negeri
SMAN 5 KUPANG
Jl. W.J. Lalamentik
Negeri
SMAN 6 KUPANG
Jl. H. R. Koroh
Negeri
SMAN 7 KUPANG
Jl. Frans Da Romes
Negeri
SMAN 8 KUPANG
JL.M.B. MAIL
Negeri
SMAN 9 KUPANG
Jl. Timor Raya Km. 12
Negeri
(Data untuk tahun 2015) D. Fokus Penelitian Dalam penelitian kualitatif gejala itu bersifat holistik atau menyeluruh dan tidak dapat dipisahkan. makna yang terkandung didalamnya adalah kita tidak akan menetapkan penelitian kita hanya berdasarkan pada variabel penelitian, tetapi keseluruhan situasi sosial yang akan kita teliti yang meliputi aspek tempat, pelaku, dan aktifitas yang berinteraksi secara sinergis. Fokus penelitian mempunyai makna batasan penelitian, karena dalam lapangan penelitian banyak gejala yang meyangkut tempat, pelaku, dan aktifitas, namun tidak semua tempat, pelaku dan aktifitas kita teliti semua. Untuk menentukan pilihan penelitian maka harus membuat batasan yang dinamakan fokus penelitian Pohan (2007:14) mengatakan bahwa membatasi penelitian merupakan upaya pembatasan dimensi masalah atau gejala agar jelas ruang lingkupnya dan batasan yang akan di teliti. Dalam hasil hal ini kita mengusahakan melakukan penyempitan dan penyederhanaan terhadap sarana riset yang terlalu luas dan rumit. fokus juga bisa di srtikan sebagai domian tunggal atau beberapa domain yang terkait dengan situasi sosial. Menurut Sugiyono (2007:34) pembatasan masalah dan topik dalam penelitian kualitatif lebih didasarkan pada tingkat kepentingan, urgensi dan feasibility masalah yang akan dipecahkan, selain juga faktor keterbatasan tenaga, dana dan waktu. suatu masalah di katakan penting apabila masalah tersebut tidak dipecahkan melalui penelitian akan semakin menimbulkan masalah baru, dan bertujuan agar bisa meneliti yang Relevan atau sebenar-benarnya.
95
Penelitian ini berfokus pada Kebijakan Pemerintah Tentang Penyedian Sarana dan Prasarana Olaraga Pendidikan di SMA se kota kupang di bagi atas : 1. Penyelidikan Bagaimana proses perencanaan kebijakan pemerinta tentang peneyediaan sarana dan prasarana
olaraga pendidikan SMA Se Kota Kupang dengan
mengetahui, menggali dan mengumpulkan persoalan yang bersifat local yang berkembang dengan melibatkan stakeholder dan para Kepalah Sekolah. 2. Perumusan masalah/identifikasih masalah a. Bagaimana proses perencanaan tersebut di atas dengan mengelola data sehingga dapat memperoleh gambaran yang lengkap, utuh mrendalam dengan melibatkan kepalah sekolah b. Bagaimana data-data yang dihimpun benar-benar suatu yang dirasakan bagi pihak satuan pendidikan c. Bagaimana data-data yang di himpun sudah berdasarkan pemilihan prioritas antara suatu kebutuhan dan keinginan. 3. Identifikasi daya dukung a. Bagaimanakah proses kebijakan pemerintah tentang penyediaan sarana dan prasarana olaraga pendidikan di SMA se Kota Kupang dengan mengidentifikasi daya dukung yang nyata dan actual dan tersedia. b. Bagaimana proses kebijakan pemerintah tentang penyediaan sarana dan prasarana olaraga pendidikan di SMA se Kota Kupang dengan mengidentifikasi daya dukung yang merupakan potensi. 4. Perumusan tujuan a. Bagaimanakah perumusan tujuan sudah berdasarkan prinsip transparasi. (cara kerja atau mekanisme pengambilan keputusan dapat di ketahui semua pihak). b. Bagaimanakah perumusan tujuan sudah berdasarkan prinsip responsive. (upaya untuk merespon apa yang menjadi isu masyarakat ). c. Bagaimanakah perumusan tujuan sudah berdasarkan prinsip partisipasi. (keterlibatan masyrakat dalam sebuah keniscayaan). d. Bagaimanakah perumusan tujuan sudah berdasarkan prinsip akun tabel (hasilnya dapat di pertanggunga jawabkan)
96
5. Menetapkan langka-langka secara rinci. Bagaimanaproses kebijakan pemerinta tentang penyediaan sarana dan prasarana olaraga pendidikan di SMA se Kota Kupang dengan menetapkan langkah-langakah secara rinci yaitu: a. Apa yang akan di capai. b. Kegiatan yang akan dilakukan. c. Pebagian tugas atau pembagian tanggung jawab (siapa yang bertanggung jawab atas siapa). d. Waktu (kapan dan berapa lama akan dilakukan). 6. Merancang anggaran Bagaimana proses merancang anggaran dengan menyusun alokasi anggaran atau sumber daya yang tersedia. E. Instrumen Penelitian Instrumen
penelitian
adalah
semua
alat
yang
digunakan
untuk
mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah, atau mengumpulkan, mengolah, menganalisa dan menyajikan data-data secara sistematis serta objektif dengan tujuan memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis. Jadi semua alat yang bisa mendukung suatu penelitian bisa disebut instrumen penelitian. nstrumen penelitian adalah semua alat yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah. Instrumen penelitian dapat diartikan pula sebagai alat untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisa dan menyajikan data-data secara sistematis serta objektif dengan tujuan memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis. Jadi semua alat yang bisa mendukung suatu penelitian bisa disebut instrumen penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto (2000:134), instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Intrumen dari penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan menggunakan wawancara
mendalam
(indepth-interview),
sedangkan
untuk
mendukung
wawancara peneliti menyiapkan panduan tertanyaan tentang hal-hal pokok yang ingin di ketahui.
97
Panduan ini juga bisa mempermudah dan terarahkan pembicaraan atau wawancara. Sesuai dengan kondisi yang real di lapangan. F. Jenis dan Sumber Data Sumber data dalam merupakan segala keterangan atau informasi berkaitan mengenai hal dengan masalah yang di bahas. Adapun sumber data yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Data primer adalah sumber data yang mempunyai kaitan langsung dengan masalah-masalah yang di bahas, data ini di peroleh wawancara mendalam dan obsevasi. 2. Data sekunder adalah sumber data yang digunakan atau diperoleh secara tidak langsung dalam permasalahan yang dibahas.data ini yang diperoleh dari buku laporan dokumen-dokumen, brosur, monografi, dan buku literature. G. Informan Penelitian Menurut Lexy J Moleong (1991:135) dijelaskan bahwa wawancara adalah percakapan dengan maksud-maksud tertentu. Pada metode ini peneliti dan Responden berhadapan langsung (face to face) untuk mendapatkan informasi secara lisan dengan tujuan mendapatkan data yang dapat menjelaskan permasalahan penelitian. Esponden adalah informasi secara lisan dengan tujuan mendapatkan data yang dapat menjelaskan permasalahan penelitian.Infomal. Orang yang memberi informasi/keterangan; Orang yang menjadi sumber data dalam penelitian. Informan adalah Yang lazim ada hanya mengenai subjek penelitian, Orang yang benar tauh dalam permasalahan ini atau pelaku terlibat langsung dalam permasalahan penelitian ini. Yang dimaksutkan informal dalam penelitian ini adalah ingin mengetahui proses kebijakan pemerintah tentang penyediaan sarana dan prasarana olaraga pendidikan di SMA se Kota Kupang. Informasih adalah orang yang pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi. Atau terlibat langsung dalam penelitian ini.dengan melihat karakter informan tersebut, maka dalam penelitian ini belum bisa di ketehui jumlah informal yang dibutuhkan karena tergantung pada situasi atau kondisi di lapangan.penelitian ini telah
98
menetapkan beberapa informan yang menurut penelitih orang-orang yang terlibat yaitu : Perencanaan Badan Perencanaan Daerah (Bappeda), kepala bidang (kabid) Pendidikan menengah Atas (dikmenum) Kabib pembinaan pemuda dan olaraga (binmudora) dan para kepalah sekolah menenga atas se Kota Kupang. H. Metode Pengumpulan Data 1. Wawancara mendalam ( interview) Penelitian ini mengemukakan bahwah berbentuk studi kasus lazimnya disebut wawancara mendalam karena dituntut banyak pelacak (probing) guna untuk mendapatkan data yang lebih dalam, utuh, dan terperinci, karena wawancara ini hanya terpaku pada pertanyaan-pertanyaan pokok, yang umumnya berbentuk pertanyaan terbuka atau tidak terstruktur adalah tugas dari seorang pewawancara untuk melacak yang lebih dalam lagi, lengkap dan rinci atau secara sedetail. 2. Observasi Pengamatan dalam istilah sederhana adalah proses peneliti dalam melihat situasi penelitian. Teknik ini sangat relevan digunakan dalam penelitian kelas yang meliputi pengamatan kondisi interaksi pembelajaran, Pengamatan dapat dilakukan secara bebas dan terstruktur. Alat yang bisa digunakan dalam pengamatan adalah lembar pengamatan, ceklist, catatan kejadian dan lain-lain. Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, perasan. Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut. 3. Dokumentasi Teknik pengumpulan data dengan data sekunder yang bersumber dari catatan-catatan publik tentang hal-hal yang penting yang berhubungan penelitian yang berupa buku, kertas dan tabel.
99
I. Model Analisis Data Analisis data adalah proses mencari dan mengatur wawancara dan catatan yang diperoleh dilapangan serta bahan-bahan lain yang telah dihimpun sehingga dapat merumuskan hasil dari apa yang telah ditemukan. Relevan dengan jenis penelitian yaitu penelitian kualitatif dengan metode deskriptif, Maka teknik analisis yang digunakan adalah tekhnik analisis kualitatif. Data yang telah terkumpul berupa kata-kata dari berbagai sumber dianalisis secara intensif. Teknik Analisis data dilakukan dengan menggunakan tekhnik analisis data kualitatif, dengan melakukan analisis secara intensif terhadap data yang telah diperoleh dilapangan berupa kata-kata. Adapun langkah yang peneliti gunakan dalam menganalisis data sesuai dengan pendapat yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman (Sugiono, 2005) : Analisis dilakukan melalui prosedur dan tahapantahapan berikut: 1. Pengumpulan data. Dalam penelitian kualitatif, proses pengumpulan data bergerak dari lapangan/ranah empiris dalam upaya membangun teori dari data. Proses pengumpulan data ini diawali dengan memasuki lokasi penelitian. Dalam hal ini peneliti mendatangi tempat penelitian, yaitu kantor Stasiun Meteorologi Tabing Padang dengan membawa izin formal penelitian. Kemudian dilanjutkan dengan menemui orang-oarang yang ditarget sebagai informan penelitian. Pada proses selanjutnya baru dilakukan pengumpulan data dengan tekhnik wawancara dan studi dokumentasi untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dengan lengkap yang diperoleh dilapangan. 2. Reduksi data Reduksi data merupakan pemilihan data dan pemusatan perhatian kepada datadata yang betul-betul dibutuhkan sebagai data utama dan juga data yang sifatnya hanya pelengkap saja. Data yang diperoleh dari lokasi penelitian atau data lapangan dituangkan dalam uaraian atau laporan yang lengkap dan terinci. Laporan lapangan direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting.
100
3. Klasifikasi data Data yang telah terkumpul selama penelitian kemudian dikelompokkan sesuai dengan tujuan penelitian, mana yang masuk kepada bentuk-bentuk pembinaan , hambatan-hambatan dan juga upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam pembinaan pegawai fungsional stasiun meteorologi tabing padang. 4. Penyajian data Penyajian data dimaksudkan agar memudahkan bagi peneliti untuk melihat gambaran secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari penelitian. 5. Penarikan kesimpulan Setelah melakukan penyajian data maka kesimpulan awal dapat dilakukan. Penarikan kesimpulan ini juga dilakukan selama penelitian berlangsung. Sejak awal kelapangan serta dalam proses pengumpulan data peneliti berusaha melakukan analisis dan mencari makna dari yang telah terkumpulkan. Gambar analisis data interaktif (interactive model of analysis). J. Validitas data Nasution (1988) menyatakan”Analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun kelapangan dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Triangulasi adalah metode yang digunakan dalam penelitian kualitatif untuk memeriksa dan menetapkan validitas dengan menganalisa dari berbagai perspekti validitas dalam penelitian dilihat berdasarkan akurasi sebuah alat ukur yaitu instrumen. Validitas dalam penelitian kualitatif mengacu pada apakah temuan penelitian secara akurat mencerminkan situasi dan didukung oleh bukti. Manfaat triangulasi adalah meningkatkan kepercayaan penelitian, menciptakan cara-cara inovatif memahami fenomena, mengungkap temuan unik, menantang atau mengintegrasikan teori dan memberi pemahaman yang lebih jelas tentang masalah. Triangulasi dengan sumber Triangulasi sebagai teknik untuk mengecek keabsahan data. Dimana dalam pengertiannya triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian(Moloeng, 2004:330)
101
Triangulasi dapat dilakukan dengan menggunakan teknik yang berbeda (Nasution, 2003:115) yaitu wawancara, observasi dan dokumen. Triangulasi ini selain digunakan untuk mengecek kebenaran data juga dilakukan untuk memperkaya data. Menurut Nasution, selain itu triangulasi juga dapat berguna untuk menyelidiki validitas tafsiran peneliti terhadap data, karena itu triangulasi bersifat reflektif. Triangulasi dengan sumber artinya membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif (Patton,1987:331). Adapun untuk mencapai kepercayaan itu, maka ditempuh langkah sebagai berikut : 1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. 2. Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi. 3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu. 4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang
dengan berbagai
pendapat dan pandangan masyarakat dari berbagai kelas. 5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. K. Defenisi Operasional Defenisi operasional adalah defenisi dari variabel yang telah dipilih oleh peneliti. Untuk menghindari salah satu penafsiran dan untuk memperjelaskan pengertian yang terkandung dalam penelitian, maka di tetapkan defenisi operasional sebagai berikut : Variabel dalam penelitian ini adalah prosedur, ketersediaan, pemerataan, dan ketercukupan sarana dan prasarana olahraga pendidikan di SMA se-Kota kupang. 1. Prosedur adalah : 2. Ketersediaan
Instruksi atau resep menyiapakan sesuatu.
: persiapan untuk dapat digunakan atau di operasikan
dalam waktu yang telah di tentukan. 3. Pemerataan keadilan.
:
Sesuatu kegiatan yang mengarah terwujudkan suatu
102
4. Ketercukupan
: Tepat memenuhi kebutuhan atau memuaskan keinginan.
Dalam penelitian ini prosedur, ketersediaan,pemerataan,dan ketercukupan untuk medeskripsikan sarana dan prasarana olahraga pendidikan di SMA se Kota Kupang.untuk mengetahui ke empat variabel tersebut dilakukan dengan cara pendataan mengenai Prosedur, ketersediaan, pemerataan, dan ketercukupan sarana dan prasarana olahraga pendidikan kemudian di lakukan dengan cara perhitungan dan menjumlahkan seluruh sarana dan prasarana olahraga pendidikan di SMA yang ada di Kota Kupang. Setelah data jumlah sarana dan prasarana olahraga pendidikan diperoleh maka diketahui ke empat variabel yaitu tentang prosedur, ketersediaan, pemerataan, dan ketercukupan (kekurangan atau kelebihan) sarana dan prasarana olahraga pendidikan di sekolah tersebut sehingga dapat dijadikan dasar untuk menganalisis sarana dan prasarana olahraga pendidikan di SMA se-Kota Kupang.
12