BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Proses penelitian akan dilakukan mulai bulan Oktober 2015 sampai November 2015. Penelitian dilakukan pada SPBU 34-17145 Bekasi Timur. Objek penelitian adalah seluruh konsumen yang menggunakan jasa di SPBU 34-17145 Bekasi Timur. B. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah penelitian kausalitas. Menurut Sugiyono (2013), penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan permasalahan yang bersifat sebab akibat antara dua variabel atau lebih. Pendekatan yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen (bukti fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan, dan empati) dengan variabel dependen (kepuasan konsumen) adalah pendekatan kuantitatif. C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel 1. Definisi Variabel Menurut Sugiyono (2013) menyatakan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang
mempunyai
variasi
tertentu
yang
23 http://digilib.mercubuana.ac.id/
telah
ditetapkan
24
oleh peneliti dan kemudian ditarik kesimpulan. Pada penelitian ini teridentifikasi variabel – variabel, antara lain: 1. Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2013). Dalam penelitian ini, variabel independennya adalah bukti fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan, dan empati yang menjadi sebab timbulnya variabel dependen. 2. Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel independen (Sugiyono, 2013). Dalam penelitian ini, variabel dependennya adalah kepuasan konsumen yang menggunakan jasa SPBU 34-17145 Bekasi Timur yang menjadi akibat karena adanya variabel independen. 2. Operasionalisasi Variabel Operasional variabel penelitian menguraikan penjelasan mengenai indikator dan skala untuk setiap variabel. Berikut dibawah ini terdapat tabel mengenai penjelasan operasional variabel penelitian:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
TABEL 3.1 OPERASIONALISASI VARIABEL No
Variabel
Definisi Variabel
1.
Bukti fisik
Segala sesuatu yang
Indikator 1. Kelengkapan
berwujud dan
fasilitas (toilet,
mendukung
mushola, ATM,
operasional layanan
mini market, parkir
jasa
dan carwash).
Sumber : Gilbert (2009)
Sumber Yusuf
Skala Ordinal
(2015)
2. Kelengkapan rambu – rambu SPBU. 3. Karyawan
Ludji dan
berpakaian rapi,
Widuri
sopan, dan bersih.
(2013)
Ordinal
4. Karyawan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar saat melayani. 5. Fasilitas SPBU tertata rapi, bersih, dan aman. 2.
Keandalan
Kemampuan SPBU
6. Karyawan memiliki
untuk memberikan
kemampuan dan
Widuri
layanan yang akurat
pengetahuan
(2013)
sejak pertama kali
tentang produk dan
menggunakan jasa.
jasa.
Sumber : Tjiptono (2013)
7. Karyawan melayani secara profesional.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Ludji dan
Ordinal
26
No
Variabel
2.
Keandalan
Definisi Variabel
Indikator 8. Kesesuaian
Sumber Ludji dan
prosedur (SOP).
Widuri
9. Karyawan dapat
(2013)
Skala Ordinal
menangani keluhan konsumen dengan baik. 10. Karyawan tepat
Yusuf
waktu dalam
(2015)
Ordinal
menyelesaikan tugasnya. 11. Takaran BBM akurat. 12. Kepercayaan konsumen terhadap
Sulaeman
Ordinal
(2015)
keandalan karyawan dalam memberikan pelayanan. 3.
Daya
Kesediaan
tanggap
karyawan dalam
untuk menanggapi
Rosinta
mem-bantu dan
permintaan konsu-
(2010)
memberikan
men bisa diselesai-
layanan tepat
kan dengan cepat.
waktu.
13. Waktu pelayanan
14. Kesediaan
Sumber : Kotler dan
karyawan dalam
Keller, 2012
membantu kesulitan konsumen.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Aryani dan
Ordinal
27
No 3.
Variabel
Definisi Variabel
Daya
Indikator 15. Karyawan
Tanggap
Sumber Ludji dan
memberikan
Widuri
feedback dengan
(2013)
Skala Ordinal
cepat dan tepat kepada konsumen 16. Sikap dan kinerja karyawan dalam
Sulaeman
Ordinal
(2015)
melayani konsumen. 17. Informasi yang diberikan kepada
Yusuf
Ordinal
(2015)
konsumen jelas. 4.
Jaminan
Kemampuan para karyawan untuk menumbuhkan rasa
18. Keamanan SPBU terjaga. 19. Karyawan membuat
percaya konsumen
konsumen merasa
terhadap
nyaman.
perusahaan.
20. Keramahan
Ludji dan Widuri (2013)
Aryani dan
Sumber :
karyawan dalam
Rosinta
Zeithaml dkk
memberikan
(2010)
(2006)
pelayanan. 21. Konsumen percaya
Saleh,
dengan pelayanan
Sumarni,
yang diberikan.
dan Safitri
22. Kesopanan karyawan dalam melayani konsumen
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Ordinal
(2014)
Ordinal
Ordinal
28
No 4
Variabel
Definisi Variabel
Jaminan
Indikator 23. Jaminan kualitas dalam pelayanan.
5.
Empati
Berusaha untuk
24. Memperhatikan
Sumber Sulaeman
Skala Ordinal
(2015) Aryani dan
mengerti akan
kebutuhan
Rosinta
kebutuhan dan
konsumen dengan
(2010)
keinginan dari
sungguh – sungguh.
Ordinal
konsumen. Sumber :
25. Jarak untuk
Schiffman dan
mencapai SPBU
Kanuk (2010)
mudah dijangkau. 26. Karyawan peduli
Ludji dan
dengan kebutuhan
Widuri
dan keinginan
(2013)
Ordinal
konsumen. 27. Karyawan memberikan saran dengan memperhatikan kondisi konsumen. 28. Kenyamanan jam
Saleh,
operasional bagi
Sumarni,
konsumen.
dan Safitri (2014)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Ordinal
29
No 6.
Variabel
Definisi Variabel
Kepuasaan Kepuasan konsumen
Indikator 29. Pelayanan SPBU
Sumber
Skala
Aryani dan
Ordinal
konsumen dapat
telah memenuhi
Rosinta
dijelaskan sebagai
harapan konsumen.
(2010)
keadaan psikologis
30. Berdasarkan
dari konsumen
pengalaman,
tentang perasaan
konsumen merasa
senang atau kecewa
senang
yang timbul karena
menggunakan jasa
membandingkan
di SPBU.
kinerja perusahaan
31. Konsumen percaya
dengan harapan
bahwa layanan
yang diinginkan.
SPBU merupakan
Sumber :
pengalaman yang
Essiam (2013)
memuaskan. 32. Konsumen merasa puas dengan
Tjahyadi (2015)
kepedulian dan perhatian karyawan 33. Konsumen merasa puas dengan kinerja karyawan SPBU A. Pengukuran Variabel Pada penelitian ini skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang variabel penelitian (Sugiyono, 2013). Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Ordinal
30
menjadi indikator variabel, kemudian dijadikan titik tolak untuk menyusun sebuah pertanyaan. B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2013). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengguna jasa di SPBU 34-17145 Bekasi Timur. 2. Sampel Penelitian Sugiyono (2013) mengatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Jumlah populasi di penelitian ini tidak diketahui, maka dalam menentukan jumlah sampel yang akan diambil maka peneliti akan menggunakan teknik nonprobability sampling, dimana teknik ini tidak memberikan kesempatan yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Sementara teknik non-probability sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan sampling insidental, adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan atau insidental bertemu dengan peneliti yang dianggap cocok sebagai sumber data.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
Penentuan jumlah sampel menurut Sekaran dan Bougie (2013) mengatakan bahwa membutuhkan sampel paling sedikit 5 dikali jumlah variabel indikator yang dipergunakan. Dengan demikian sampel minimal yang diperlukan dalam penelitian ini 5 dikali 33 variabel indikator, maka sampel minimal yang diperlukan sebanyak 165 responden. C. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah menggunakan alat ukur kuesioner, yaitu dengan memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2013). Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bagi peneliti, sementara teknik pengumpulan kuesioner dengan menggunakan metode survei yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang diperoleh dari responden. Bentuk kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup dibuat dengan skala Likert dengan skor 1 sampai 5. Skor 1 sampai 5 memudahkan responden menjawab dengan cepat dengan pilihan jawaban yang telah disediakan oleh peneliti. Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban tersebut di beri skor (Sugiyono, 2013), misalnya: 1. Sangat setuju diberi skor 5 2. Setuju diberi skor 4 3. Netral diberi skor 3 4. Tidak setuju diberi skor 2 5. Sangat tidak setuju diberi skor 1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
D. Metode Analisis Untuk
mempermudah
melakukan
penelitian
maka
peneliti
menggunakan alat analisa yaitu program SPSS. Alat – alat yang digunakan untuk melakukan analisis data kuantitif pada penelitian ini antara lain : 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2013). Pada statistik deskriptif dapat menghasilkan tabel, grafik, ataupun diagram. 2. Uji Kualitas Data Kuesioner yang telah diisi oleh responden harus diuji kualitasnya. Alat ukur yang dipergunakan untuk menguji kualitas adalah dengan menggunakan uji validitas dan uji realibitas. Hal ini bertujuan agar instrumen yang dipakai dan data yang diambil benar – benar valid dan reliabel. a. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir – butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Daftar pertanyaan ini pada umumnya mendukung suatu kelompok variabel tertentu. Pada penelitian ini, peneliti melakukan pengujian pada setiap butir pertanyaan, yaitu dengan mengukur
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
berdasarkan pada nilai loading factor. Jika nilai loading factor lebih besar atau sama dengan 0,5 maka indikator yang dimaksud valid dan berarti bahwa indikator tersebut signifikan dalam mengukur sebuah konstruk (Hair dkk, 2009). b. Uji Reliabilitas Reliabilitas merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk – konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner. Uji reliabilitas dapat dilakukan secara bersama – sama terhadap seluruh butir pertanyaan. Suatu variabel dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,60 (Sujarweni, 2014). 3. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik disebut juga asumsi analisis regresi berganda. Menurut Sujarweni (2014) uji asumsi klasik regresi berganda bertujuan untuk menganilisis apakah model regresi yang digunakan dalam penelitian adalah model yang terbaik. Model yang terbaik adalah jika model tersebut memenuhi asumsi normalitas data dan bebas dari asumsi klasik statistik baik itu multikolinieritas dan heteroskedastisitas. a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
dan layak digunakan dalam suatu penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal. Jika sig lebih besar dari 0,05 maka data terdistribusi normal (Sujarweni, 2014). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji normalitas dengan grafik Histogram dan P-Plot dan KolmogorovSmirnov test, serta didukung dengan uji Normal KolmogorovSmirnov. b. Uji Multikolonieritas Tujuan dilakukan uji multikolinieritas adalah untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan antar variabel independen dalam suatu model. Kemiripan antar variabel independen akan mengakibatkan korelasi yang sangat kuat. Uji ini juga bertujuan untuk menghindari kebiasaan dalam proses pengambilan keputusan mengenai pengaruh pada uji parsial masing – masing variabel independen terhadap variabel dependen. Suatu model regresi dikatakan bebas dari masalah multikolonieritas melalui besaran Variance Inflation Factor (VIF) dan tolerance, dimana jika nilai VIF lebih kecil dari 10 atau tolerance lebih besar dari 0,10 maka model regresi bebas multikolinieritas (Sujarweni, 2014). c. Uji Heteroskedastisitas Tujuan dilakukan uji asumsi heteroskedastisitas adalah untuk menguji apakah kesalahan pengganggu atau residual dari suatu model regresi tidak memiliki varians konstan dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
heteroskedastisitas (Sujarweni, 2014). Dasar pengambilan keputusan suatu model regresi dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas jika : 1. Titik – titik data menyebar di atas dan di bawah atau disekitar angka 0. 2. Titik – titik data tidak mengumpul hanya di atas dan di bawah saja. 3. Penyebaran titik – titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali. 4. Penyebaran titik – titik data tidak berpola. 4. Uji Analisis Regresi Linier Berganda Analisis
regresi
pada
dasarnya
adalah
studi
mengenai
ketergantungan variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen dengan tujuan untuk mengestimasi dan atau memprediksi rata – rata populasi atau nilai rata – rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui (Ghozali, 2011). Analisis regresi berganda dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen (variabel wujud fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan, dan empati) terhadap variabel dependen (kepuasan konsumen). Adapun bentuk umum persamaan regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
Kepuasan konsumen = konstanta + koefisien regresi bukti fisik + koefisien regresi keandalan + koefisien regresi daya tanggap + koefisien regresi jaminan + koefisien regresi empati 5. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah persamaan regresi yang diperoleh tersebut dapat dipertanggung jawabkan atau tidak. Bila hasil analisis nanti menunjukkan bahwa persamaan regresi yang bersangkutan adalah signifikan atau dapat dipertanggungjawabkan, maka persamaan regresi tersebut dapat digunakan untuk meramalkan variabel Y dan sekaligus untuk membuktikan hipotesis yang diajukan. a. Uji Koefisien Determinasi (R2) Koefisisen Determinasi (R2) pada intinya digunakan untuk mengukur
seberapa
jauh
kemampuan
model
regresi
dalam
menerangkan variasi variable dependen. Nilai koefisien determinasi (R2) untuk menunjukkan persentase tingkat kebenaran prediksi dari pengujian regresi yang dilakukan. Jika angka R diatas 0,5 maka korelasi atau hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen adalah kuat. Sebaliknya jika angka R dibawah 0,5 maka korelasi atau hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen adalah lemah (Ghozali, 2011).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
b. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat (Ghozali, 2011). Hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah : -
Ho : variable – variabel indenpenden (wujud fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan, dan empati) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen (kepuasan konsumen).
-
Ha : variabel – variabel independen (wujud fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan, dan empati) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen (kepuasan konsumen). Dasar pengambilan keputusan (Ghozali, 2011) adalah dengan
menggunakan
angka
probabilitas
signifikasi.
Apabila
angka
probabilitas signifikasi lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Apabila angka probabilitas signifikasi lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
http://digilib.mercubuana.ac.id/