BAB III Metode Penelitian
3.1
Obyek Penelitian a. Gambaran Umum Perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. TELKOM merupakan perusahaan penyelenggara informasi dan telekomunikasi (InfoComm) serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap (full service and network provider) yang terbesar di Indonesia. TELKOM menyediakan jasa telepon tidak bergerak kabel (fixed wire line), jasa telepon tidak bergerak nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (cellular), data & internet dan network & interkoneksi baik secara langsung maupun melalui perusahaan asosiasi. PT telkom merupakan BUMN yang berhasil menerapkan knowledge management di dalam organisasinya. Hal ini terbukti dari beberapa penghargaan yang diperoleh PT Telkom atas keberhasilannya dalam mengelola knowledge
management.
PT
telkom
menerapkan
knwoledge
management dimulai tahun 2003 sehingga PT Telkom mampu melakukan inovasi-inovasi baru.
39
40
3.1.1
Lokasi Penelitian Lokasi
penelitian
merupakan
tempat
dimana
peneliti
melakukan penelitian untuk memperoleh data-data yang diperlukan. Adapun lokasi penelitian ini dilakukan pada salah satu perusahaan yang berbasis personal selling yaitu PT Telkom Indonesia Tangerang divisi call center, Jln Pahlawan Seribu No.1Tangerang. 3.1.2
Desain Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang akan dicapai maka jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory researchatau penelitian penjelasan. Menurut Singarimbun dan Effendy (2006 : 5), explanatory research penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengajuan hipotesis dengan menggunakan data-data yang sama. Penelitian ini menggunakan jenis explanatory research karena peneliti ingin menjelaskan hubungan kausal yang terjadi antara variabel-variabel
personal
selling
terhadap
keputusan
pembeliandengan melakukan pengujian hipotesis yang telah diajukan sebelumnya. Pelaksanaanya, explanatory research mengunakan penelitian survai, dimana informasi dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner. Menurut Singarimbun dan Efendi (2006 : 3),
41
pendekatan survai adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.Prosesnya berawal dari teori, selanjutnya diturunkan menjadi hipotesis penelitian yang disertai pengukuran dan operasional konsep, kemudian generalisasi empiris yang berdasarkan pada statistik, sehingga dapat disimpulkan sebagai temuan penelitian.
3.2
Hipotesis Hipotesis merupakan pemikiran jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Ha1 = terdapat pengaruh personal selling terhadap keputusan pembelian. Ha2
= terdapat pengaruh kualitas pelayanan terhadap
keputusan pembelian. Ha3= terdapat pengaruh personal selling dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian.
42
Ho3= Diduga tidak ada pengaruh personal selling dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian
3.3
Variabel dan Skala Pengukuran
3.3.1
Variabel Variabel operasional merupakan penjelasan dan pengertian teoritis variabel sehingga dapat diamati dan diukur. Definisi yang dibuat harus jelas dan tepat sehingga dapat memberikan pengertian yang akurat terhadap variabel yang akan digunakan, dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti. Adapun variabel yang dipergunakan adalah: a. Personal Selling b. Kualitas Pelayanan c. Keputusan Pembelian Skala yang digunakan adalah skala Likert (ordinal).Dengan menggunakan skala Likert, responden memilih salah satu jawaban yang disediakan dalam kuesioner yang masing-masing pertanyaan diberi bobot 1-5 dan jawaban tersebut dimasukkan dalam tabel skala butir.
43
Tabel 3.1 Skor Jawaban dari pertanyaan tentang personal selling dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian Pilihan Jawaban Bobot Nilai
3.3.2
Sangat Setuju (SS)
5
Setuju (S)
4
Netral (N)
3
Tidak Setuju (TS)
2
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel merupakan konsep-konsep yang berupa kerangka yang menjadi kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang diamati, dan dapat diuji kebenarannya. Definisi operasional variabel diharapkan dapat membantu penelitian dalam hal pengukuran suatu variabel sehingga dapat diketahui baik buruknya pengukuran tersebut.Dalam penelitian ini diperoleh indikator variabel yang akan diukur yaitu teknik personal selling, kualitas pelayanan dan keputusan pembeliandi PT Telkom Indonesia Divre Tangerang.
44
Tabel 3.2 Operasional Variabel Personal Selling Variabel Dimensi Indikator Meminta keterangan calon pelanggan Memilih calon Memeriksa dokumen pelanggan Referensi Jaringan pribadi Informasi calon pelanggan Mempelajari calon Pendekatan perantara pelanggan Pendekatan kontak langsung Pendekatan calon pelanggan Pendekatan manfaat produk Pendekatan Pendekatan pernyataan Menarik perhatian Pendekatan manfaat produk Berbicara dengan bahasa calon Presentasi dan pelanggan demonstrasi Personal Gunakan perbandingan Selling Pendekatan pertunjukan (X1) Metode menjawab langsung Metode menghindari perdebatan Metode mengimbangi Menangani keberatan Metode debat Metode membandingkan produk Metode rubah haluan (bumerang) Berterus terang Berdasarkan anggapan Menutup Penjualan Diam Penimbulan Menanggapi pertanyaan dan keluhan Follow-up dan Prosedur dan kebijakan penagihan maintenance yang tepat Ucapan terima kasih Sumber : Jaramilo dan Marshall (2004)
45
Variabel
Kualitas pelayanan (X2)
Tabel 3.3 Operasional Variabel Kualitas Pelayanan (X2) Dimensi Indikator Kemampuan untuk melaksanakan jasa Keandalan yang di janjikann dengan andal dan akurat Kesediaan membantu pelanggan dan Responsivitas memberikan pelayanan tepat waktu Pengetahuan dan kesopanan karyawan serta kemampuan mereka untuk Jaminan menunjukan kepercayaan dan keyakinan Kondisi memperhatikan dan memberikan perhatian kepada Empati pelanggan Wujud
Penampilan fasilitas fisik, peralatan, personal dan bahan komunikasi
Sumber: Kotler dan Keller (2009)
Tabel 3.4 Operasional Varibel Keputusan Pembelian (Y) Variabel Dimensi Indikator Ingin mengganti internet dengan provider Speedy Penganalan Aman dalam penggunaan internet Kebutuhan Merasa cocok dengan sinyal internet Untuk memnuhi kebutuhan layanan internet Keputusan Menacari informasi internet Speedy Pembelian melalui media cetak dan media (Y) Pencarian Alternatif elektronik Mencari informasi internet Speedy melalui teman dan lingkungan Dari banyak provider internet yang sudah ada, Speedy yang saya pilih Evalusi Alternatif Memilih internet Speedy karena sesuai dengan kebutuhan Sumber: Kotler dan Armstrong (2008)
46
Tabel 3.4 Operasional Varibel Keputusan Pembelian (Y) ( Lanjutan ) Variabel Dimensi Indikator Mengumpulkan data atau informasi mengenai internet Speedy dalam keputusan pembelian. Menggunakan Speedy karena keputusan keluarga. Keputusan Pembelian Menggunakan Speedy karena referensi dari teman. Keputusan Mengambil keputusan pembelian Pembelian secara tepat (Y) Mengambil keputusan pembelian tanpa berfikir lama Setelah menggunakan internet Speedy anda tertarik untuk tetap Perilaku Setelah menggunakan Pembelian Setelah menggunakan internet Speedy, anda menceritakan kepada orang lain. Sumber: Kotler dan Amstrong (2008)
3.4
Metode Pengumpulan Data Dalam usaha memperoleh data yang dibutuhkan, metode yang digunakan adalah: kuesioner (daftar pertanyaan). Kuesioner
merupakan
teknik
pengumpulan
data
yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Pengajuan kuesioner ini dilakukan dengan mengajukan daftar pernyataan tertulis dalam suatu daftar pernyataan kepada responden.Kuesioner ini menggunakan sistem tertutup, yaitu bentuk pernyataan yang disertai
47
alternatif jawaban dan responden tinggal memilih salah satu dari alternatif jawaban tersebut. Data yang dikumpulkan meliputi : 1. Identitas responden. 2. Data mengenai tanggapan responden terhadap variabelvariabel yang mempengaruhi keputusan pembelian.
3.5
Jenis Data Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber utama melalui kuesioner yang disebarkan kepada responden.Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan menyebar kuesioner kepada konsumen yang berlangganan produk speedy pada PT Telkom Indonesia Tangerang.Adapun jenis data yang digunakan oleh penulis yaitu menggunakan data primer.
3.6
Populasi dan Sampel Menurut Sugiyono (2005 : 26) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari subyek atau obyek yang mempunyai kualitas dan karakter tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulan.
Sehingga dapat
disimpulkan populasi adalah semua obyek atau subyek yang diteliti
48
dalam penelitian. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang berlangganan produk speedy untuk di wilayah Tangerang Selatan dan sekitarnya. Teknik pengambilan sampel dengan Non Purbality Sampling dimana dengan penyebaran kuisioner saya dapatkan sample 96 responden dalam jangka waktu satu bulan yaitu mereka konsumen pelanggan Speedy yang datang ke kounter kami. Menurut
Sugiyono
(2007)
dalam
bukunya
“statistik
nonparametris untuk penelitian” bahwa ukuran sampel yang layak digunakan dalam penelitian adalah antara 30 responden sampai dengan 500 responden. 3.7
Metode Analisis Data Analisis data adalah alat yang digunakan dalam menganalisis dan menguji hipotesis yang dikemukakan. Guna memudahkan penelitian terhadap data yang terkumpul, maka metode analisis data yang digunakan yaitu :
3.7.1
Uji Validitas Uji validitas adalah untuk mengetahui tingkat kevalidan dari instrumen (kuesioner) yang digunakan dalam pengumpulan data. Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah item-item yang tersaji
49
dalam kuesioner benar-benar mampu mengungkapkan dengan pasti apa yang akan diteliti. Uji validitas ini diperoleh dengan cara mengkorelasi setiap skor indikator dengan total skor indikator variabel, kemudian hasil korelasi dibandingkan dengan nilai kritis pada taraf siginifikan 0,05. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.
r
n xy ( x)( y)
n x
2
( x) 2 n y 2 ( y) 2
Dimana: r
= Koefisien korelasi variabel bebas dan variabel terikat
n = Banyaknya sampel x = Skor tiap item y = Skor total variabel
3.7.2
Uji Reliabilitas Sedangkan uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur dalam penggunaannya, atau dengan kata
50
lain alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda. Untuk uji reliabilitas digunakan Teknik Alpha Cronbach, di manasuatu instrumen dapat dikatakan handal (reliabel) bila memiliki koefisien keandalan atau alpha sebesar 0,6 atau lebih. Rumusnya : 2 k σb r11 1 στ 2 k 1
Dimana:
x
2
x
2
N
N
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyan
b 2 = jumlah varians butir
t 2 = jumlah varians total 3.7.4
Uji Asumsi Klasik Agar dapat diperoleh nilai pemikiran yang tidak bisa dan efisien dari persamaan regresi, maka dalam pelaksanaan analisis data
51
harus memenuhi beberapa asumsi klasik sebagai berikut (pengolahan data dengan komputerisasi menggunakan program SPSS)
3.7.5
Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model
regresi
ditemukan
adanya
korelasi
antara
variabel
independen.Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolonieritas atau variabel-variabel tidak ortoginal. Variabel ortoginal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen, (Ghozali,
2005:90).
Pedoman
suatu
model
yang
bebas
multikolinearitas yaitu mempunyai nilai VIF ≤ 10.
3.7.6
Uji Autokorelasi Tujuannya untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier berganda ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya).Jika terjadi korelasi, maka terjadi autokorelsi. Model regresi yang baik adalah bebas dari autokorelasi, (Ghozali, 2005:95).
52
Menurut Santoso (2002:219) untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi, melalui metode tabel Durbin-Watson yang dapat dilakukan melalui program SPSS, dimana secara umum dapat diambil patokan yaitu: 1. Jika angka D-W dibawah -2, berarti auto korelasi positif 2. Jika angka D-W diatas +2, berarti autokorelsi negatif. 3. Jika angka D-W diantara -2 sampai dengan +2, berarti tidak ada autokorelasi. 3.7.7
Uji Heteroskedastisitas Menurut Ghozali (2005:105), tujuan uji heteroskedastisitas untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi kesamaan varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika tetap maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.Model regresi yang baik adalah homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji koefisien korelasi rank spearman yaitu mengkorelasi antara absolute residual hasil regresi dengan semua variabel bebas. Apabila probabilitas hasil korelasi lebih kecil dari 0,05 (5%), maka persamaan regresi tersebut mengandung homokedastisitas
heteroskedastisitas
dan
sebaliknya
maka
53
3.7.8
Uji Normalitas Uji Normalitas adalah pengujian dalam sebuah model regresi, variabel dependent, variabel independent atau keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak.Model regresiyang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal (Santoso, 2002:212). Uji Normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah residual yang diteliti berdistribusi normal atau tidal.Metode yang digunakan untuk menguji normalitas adalah dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Jika nilai signifikan dari nilai uji kolmogorovSmirnov ≥ 0,05, maka terdistribusi normal dan sebaliknya terdistribusi tidak normal.
3.7.9
Uji Regresi Linier Berganda Digunakan untuk memeriksa kuatnya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Maka dalam penelitian ini regresinya adalah sebagai berikut: Y=a+
+
e
Keterangan: Y
= variabel terikat yaitu keputusan pengajuan kartu kredit
a
= konstanta
54
b
= Koefisien regresi variabel bebas ke-1 dan ke-2 = personal selling = kualitas pelayanan
e
3.7.10
= Standar error
Pengujian Hipotesis Untuk mengetahui hipotesis yang diajukan bermakna atau tidak bermakna maka digunakan uji statistik, sebagai berikut: 1. Uji t (Uji Parsial) Uji t digunakan mengetahui apakah masing-masing variabel bebas secara parsial memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Pengujian ini dilakukan dengan cara membandingkan nilai thitung dengan nilai ttabel. Apakah thitung > ttabel dengan signifikan dibawah 0.05 (5%), maka secara parsial atau individual variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat, begitu juga sebaliknya.
55
Kriteria pengambilan keputusan: 1)
Jika thitung < ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat.
2)
Jika thitung> ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya terdapat pengaruh yang signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat.