BAB III METODE PENELITIAN 3.1
Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Menurut Endang Mulyatiningsih (2011: 87) kuasi eksperimen untuk mengetahui pengaruh percobaan atau perlakuan terhadap karakteristik subjek yang diinginkan oleh peneliti. Tujuan untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol atau memanipulasi semua variabel yang relevan. Penelitian ini untuk melihat pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar siswa. Ada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams-achievement division (STAD), sedangkan kelompok kontrol menggunakan model pembelajaran ceramah. Selanjutnya ke dua kelompok kelas tersebut di evaluasi untuk melihat perubahan/peningkatan hasil belajar setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe student teams-achievement division (STAD) pada kelas eksperimen dengan yang hanya menggunakan model pembelajaran ceramah pada kelompok kontrol. Model penelitian ini ada lima langkah yaitu : 1. Uji validitas soal sebelum dilaksanakan pretest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. 2. Memberi pretes untuk mengukur kesamaan kemampuan sebelum treatment. 3. Memberi perlakuan eksperimen kepada para subjek yaitu berupa pemberian layanan khusus. 4. Memberi postest untuk mengukur variabel terikat setelah perlakuan.
26
27
5. Membandingkan hasil pretest dan hasil postes apakah terdapat keefektifan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe student teams-achievement division (STAD) dengan perbandingan yang menggunakan metode ceramah. 3.2
Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas IV SD Negeri Dukuh 02 Salatiga dan SD Negeri Dukuh 05 Salatiga. Subjek yang akan diteliti adalah siswa kelas IV di SD Negeri Dukuh 02 Salatiga sebagai kelas eksperimen yang berada di Jalan Parikesit nomor 35, Kelurahan Dukuh Salatiga, Kecamatan Sidomukti, Propinsi Jawa Tengah, dan SD Negeri Dukuh 05 Salatiga sebagai kelas kontrol yang berada di Ngemplak, Jalan Jenoko nomor 08, Kelurahan Dukuh Salatiga, Kecamatan Sidomukti, Propinsi Jawa Tengah. Penelitian dilaksanakan pada kelas kontrol pada tanggal 13 Maret 2012. Latar belakang ekonomi keluarga orang tua sebagian besar siswa kelas IV di SD Negeri Dukuh 05 Salatiga adalah swasta. Sementara penelitian di kelas eksperimen dilaksanakan pada tanggal 20 Maret 2012. Sama seperti di kelas kontrol latar belakang ekonomi keluarga sebagian besar siswa kelas IV di SD Negeri Dukuh 02 Salatiga juga swasta. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-April tahun 2012 dengan jadwal seperti pada tabel berikut :
28
Tabel 3. 1 Kegiatan Penelitian Februari
Waktu Kegiata
1
2
3
Maret
4
1
2
3
April
4
1
2
3
Persiapan Pelaksanaan Analisis Data Penyusunan Laporan
3.3
Populasi Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian menurut Heri Jauhari (2010: 41) dan objek penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe student teams-achievement division (STAD). Sugiono (2010: 118) mengatakan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel penelitian ini adalah sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel Sugiono (2010: 124). Populasi sekaligus sampel siswa-siswi kelas IV yang ada pada SD Negeri Dukuh 02 Salatiga dan SD Negeri Dukuh 05 Salatiga.Penulis akan melakukan observasi dan penelitian di SD tersebut :
29
Tabel 3. 2 Nama SD dan Jumlah Siswa
3.4
No
Nama sekolah
Jumlah siswa Kelas IV
Keterangan
1.
SD Negeri Dukuh 02
25
Kelas eksperimen
2.
SD Negeri Dukuh 05
28
Kelas kontrol
Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (2011: 60) variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas atau variabel independen dan variabel terikat atau dependen. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Yang merupakan variabel bebas dalam pe penelitian nelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe sstudent teams-achievement division (STAD). (STAD) Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Yang merupakan variabel terikat terikatdalam penelitian ini adalah hasil belajar. Variabel bebas dilambangkan dengan huruf X dan variabel terikat dilambangkan dengan huruf Y menurut Sugiyono (2011: 66).
3.5
Desain Penelitian Penelitian
ini
menggunakan
desain
penelitian
eksperimen
kuasi
(nonequivalent control group design) karena dalam penelitian ini terdapat dua kelompok subyek. Desain eksperimen kuasimenurut Sugiyono (20100: 116) memiliki empat kelompok data yaitu data pretes pretest kelompok perlakuan kontrol (
) serta data postest kelompok perlakuan(
(
) dan kelompok
) dan kelompok kontrol
analisis data yang digunakan untuk desain eksperimen ini menggunakan t-tes. t
30
۽
X
۽
Sugiyono (2010: 116)
۽ ۽
Keterangan : X = Kelompok eksperimen diberi perlakuan, dengan model pembelajaran kooperatif tipe student teams-achievement division (STAD), sedangkan kelompok kontrol menggunakan model pembelajaran ceramah. Oଵ= Pengukuran awal hasil belajar kelompok perlakuan
Oଶ= Pengukuran akhir hasil belajar kelompok perlakuan Oଷ= Pengukuran awal hasil belajar kelompok kontrol
Oସ= Pengukuran akhir hasil belajar kelompok control
Pada desain ini peneliti melakukan pengukuran awal pada siswa kelas IV SD
Negeri Dukuh 03 Salatiga sebagai kelas uji validitas. Kemudian peneliti memberikan perlakuan tertentu pada kelas kontrol dengan metode ceramah, sedangkan pada kelas eksperimen menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe student teamsachievement division (STAD). 3.6
Prosedur Penelitian Langkah–langkah yang dilaksanakan peneliti pada saat penelitian adalah sebagai berikut : 1. Memilih subyek penelitian yaitu SD Negeri Dukuh 02 Salatiga dan SD Negeri Dukuh 05 Salatiga. 2. Mengelompokkan subyek menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen di SD Negeri Dukuh 02 Salatiga dengan variabel perlakuan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, dan kelompok kontrol di SD Negeri Dukuh 05 Salatiga dengan metode ceramah. 3. Menyusun kisi–kisi yang dikembangkan dalam instrumen pretes dan postest.
31
4. Mengujicobakan validitas soal pretes pada SD Negeri Dukuh 03 Salatiga untuk menguji apakah instrumen valid dan reliabel. 5. Menganalisis soal/instrumen valid dan reliabel. Soal yang valid digunakan untuk pretest di SD Negeri Dukuh 02 Salatiga dan SD Negeri Dukuh 05 Salatiga. 6. Menganalisis hasil pretest yang dilaksanakan pada SD Negeri Dukuh 02 Salatiga dan SD Negeri Dukuh 05 Salatiga, untuk melihat kesamaan kemampuan peserta didik. 7. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran ceramah di kelas IV SD Negeri Dukuh 05 Salatiga, dan model pembelajaran kooperatif tipe student teams-achievement division (STAD) di kelas IV SD Negeri Dukuh 02 Salatiga. 8. Melaksanakan postest pada SD Negeri Dukuh 02 Salatiga dan SD Negeri Dukuh 05 Salatiga. 9. Menghitung dan menganalisis data dengan menggunakan bantuan program komputer softwear SPSS 16.0 (Statistikal) 10. Dari hasil analisis data apakah perbedaan dengan menggunakan model pembelajaran ceramah dan kooperatif tipe student teams-achievement division (STAD) manakah yang lebih cocok untuk diterapkan di SD pada mata pelajaran (IPA) Ilmu Pengetahuan Alam dengan pokok bahasan sumber daya alam. 3.7
Teknik dan Instrumen 3.7.1
Observasi
Menurut Arikunto (Heri Jauhari,2010: 48) dalam pengertian psikologik, observasi disebut pengamatan. Pengamatan adalah pemusatan perhatian terhadap sebuah obyek dengan menggunakan semua kemampuan pancaindra. Sedangkan Poerwanto (Heri Jauhari,2010: 48) mengatakan observasi adalah metode atau cara-cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mangamati individu atau kelompok secara langsung. Observasi dapat dilakukan pada saat proses belajar mengajar misalnya tingkah laku guru pada
32
waktu mengajar, dan instrumen dalam penelitian ini pedoman observasi dapat dilihat dilampiran 6. 3.7.2
Tes
Menurut Sudjana (2009: 35) tes adalah sebagai alat penilaian adalah pertanyaanpertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk tulisan (tes tulisan), atau dalam bentuk perbuatan (tes tindakan). Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini dilakukan pretes antara kedua kelompok kontrol dan kelompok eskprimen untuk mengukur apakah kedua kelompok tersebut memiliki hasil yang sama. Menurut Heri Jauhari (2010: 40) instrumen dalam penelitian adalah alat pengumpulan data. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode tes hasil belajar menggunakan soal tes untuk mengukur hasil belajar siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe student teams-achievement division (STAD). Metode yang digunakan tesatau tes hasil belajar siswa. Jenis tes yang digunakan tes yang diselenggarakan pada akhir seluruh kegiatan belajar mengajar. Tujuannya adalah untuk memberi tahu guru dan murid tentang seberapa jauh yang telah dicapai selama kegiatan belajar dan mengajar berlangsung yang terdiri dari pretest dan postest. Soal tes dapat dilihat dilampiran 1 bagian b. 3.7.3 Dokumentasi Dokumentasi diperoleh dari hasil kuis siswa, lember observasi, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), foto-foto selama proses pembelajaran, pengolahan data SPSS, dan lembar hasil belajar siswa. 3.8
Analisis Kesukaran soal Item Instrumen Menurut Sudjana (2009: 149) soal terdiri soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Butir soal bertujuan untuk memperoleh soal yang baik sehingga dapat memperoleh gambaran tentang prestasi siswa yang sebenarnya. Ada beberapa cara untuk menganalisis tingkat kesukaran soal yang bertujuan untuk dapat membedakan soal-soal kategori mudah, sedang, dan sukar. Untuk membedakan
33
siswa yang mempunyai kemampuan rendah dan siswa mempunyai kemampuan tinggi. Menurut Mimin Haryati (2007: 24) untuk membuat soal dengan format sesuai dengan program yang ditetapkan maka untuk membuat alat penilaian untuk soal yang akan kita ujikan pada siswa perlu memiliki ketentuan untuk dapat menghitung skor. 1. Tingkat pengetahuan = 40% 2. Tingkat pemahaman = 20% 3. Tingkat kemampuan dalam pemahaman = 20% 4. Tingkat kemampuan dalam analisis = 10% 5. Tingkat kemampuan sintesis = 5% 6. Menguji kemampuan petatar dalam mengevaluasi = 5 % Jadi jumlah ketentuan dalam membuat soal yang baik 100 skor.
I = Keterangan: I = indeks kesulitan untuk setiap butir soal B = banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal N = banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan Kriteria tingkat kesukaran soal : 0,00 – 0,30 adalah soal sukar 0,31 – 0,70 adalah soal sedang 0,71 – 1,00 adalah soal mudah
34
Tabel 3. 3 Kesukaran Soal Pretest Pilihan Ganda Mudah
Sedang
Sukar
Mudah
1, 2, 3, 9, 4, 7, 8, 14, 6, 5, 20, 16
Jumlah Sedang
Sukar
10
6
10, 11, 12, 15, 16, 17, 33,31, 32. 13, 19, 20, 18, 22, 24, 24, 26, 27, 28, 29, 30.
Tabel 3. 4 Kesukaran Soal Postes Pilihan Ganda Mudah
Sedang
Sukar
Jumlah Mudah
3, 9, 10, 1, 2, 8, 12, 4, 5, 7, 16, 15 11, 14, 15, 13, 19, 20, 23, 31, 32. 17, 18, 19, 22, 27, 29. 21, 23, 24, 25, 26, 28.
Sedang 10
Sukar 7
35
3.9
Teknik Analisis Data 3.9.1 Uji Validitas Instrumen Test Menurut Sugiyono (2011: 173) instrumen (test) yang valid adalah instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Menurut Sudjana (1989: 12) validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai. Sebuah instrument dinyatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara cepat dan memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut.Sedangkan tes yang memiliki validitas rendah akan menghasilkan data yang tidak relevan. Uji validitas menggunakan metode Analyze–Correlate–Bevariate dengan bantuan program SPSS.16 for windows. Dasar pengambilan keputusan item yang valid berdasarkan kriteria koefisien tingkat validitas yang menyatakan bahwa suatu item instrument penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item to total correlation ≥ 0,2. Kriteria koefisien validitas menurut Ali (Heri Jauhari,2010: 128) dapat dilihat pada tabel 3.8 di bawah ini: Tabel 3.5 Kategori Validitas Instrumen Koefisien validitas
Kualifikasi
0,81 – 1,00
validitas sempurna
0,61 – 0,80
validitas tinggi
0,41 – 0,60
validitas sedang
0,21 – 0,40
validitas rendah
0,0 0– 0,20
dia nggap tidak ada validitas
36
Uji validitas digunakan untuk menguji item soal sebelum diberikan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen untuk melihat soal yang valid dan yang tidak valid. Soal yang valid yang akan digunakan untuk pretes pada kelas kontrol dan kelas eksprimen. Uji validitas dilaksanakan di SD Negeri Dukuh 3 pada tanggal 2 Maret 2012. Instrument tes berjumlah 40 butir soal dan jumlah siswanya 20 anak. Tabel hasil uji validitas butir soal dapat dilihat dilampiran 1 bagian d. Berdasarkan tabel uji validitas dapat dilihat bahwa jumlah soal tes yang diujikan adalah 40 butir. Dari 40 butir soal terdapat 8 butir soal yang tidak valid (soal nomor 1, 2, 15, 19, 23, 26, 39, 40) dan 32 butir soal yang valid. Di bawah ini adalah tabel item soal yang valid dan tidak valid.
Tabel 3.6 item soal yang valid dan tidak valid No
Jumlah item soal yang valid
Jumlah item soal yag tidak valid
1.
3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 1, 2, 15, 19, 23, 26, 39, 40. 18, 20, 21, 22, 24, 25, 27 , 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38.
Jumlah
3.9.2
32 butir soal
8
butir soal
Uji Reliabilitas Test Menurut Sugiyono (2011: 172) reliabilitas terjadi bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Menurut Sudjana (2009: 149) mengkaji ajegan (stability) atau ketepatan hasil tes manakala tes tersebut diujikan kepada siswa yang sama lebih dari satu kali, atau dari dua perangkat tes yang setara pada objek yang sama. Suatu tes dikatakan reliabel atau ajeng apabila diuji dengan hasil yang relatif sama. Menurut
37
Duwi Priyanto (2010: 97) uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat ukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Reliabilitas mengandung pengertian bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Alat ukur itu reliabel bila alat itu dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama, penentuan taraf reabilitas suatu tes dengan taraf signifikansi adalah 5%. Untuk pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan batasan tertentu. Menurut Sekaran (Duwi Priyanto, 2010: 97) uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur dapat digunakan pedoman nilai koefisien sebagai berikut : Tabel 3.7 Kriteria Reliabilitas Koefisien reabilitas ≤ 0,6
Kualifikasi tidak dapat diterima
0,7< ≤ 0,8
dapat diterima
0,8< ≤ 0,9
reliabilitas baik
α > 0,9
reliabilitas sempurna
Pengukuran reliabilitas soal tes menggunakan tekhnik Alpha Cronbach dengan menggunakan SPSS.16.0 for windows. Berikut adalah hasil uji reliabilitas seluruh soal tes (40 soal) dan hasil uji reliabilitas soal tes setelah soal yang tidak valid dihilangkan.
38
Tabel 3.8 Uji Reliabilitas seluruh soal (40 butir soal) Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .906
40
Tabel 3.9 Uji Reliabilitas setelah soal yang tidak valid dihapus (32 butir soal) Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .927
32
Hasil uji reliabilitas terhadap semua soal tes sebanyak 40 soal diperoleh koefisien reliabilitas α = 0.906. Setelah soal tes yang tidak valid dihilangkan kemudian dilakukan uji reliabilitas diperoleh koefisien reliabilitas α = 0.927. Dengan demikian item soal tes untuk pretes di kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki koefisien reliabilitas α = 0.927. Berdasarkan kriteria tingkat reliabitas pada tabel di atas, item soal tes pretest mempunyai reliabilitas dengan kategori reliabilitas sempurna karena menurut pendapat Sekaran (Duwi Priyatno, 2010: 98) jika reliabilitas 0,9 kategori sempurna. 3.9.3
Teknik Analisis Data Pretest Menurut Sugiyono (2011: 56) analisa deskriptif di gunakan untuk menganalisa
sejumlah data yang dikumpulkan dalam penelitian sehingga memperoleh gambaran mengenai keadaan suatu subyek yang di teliti. Metode analisis adalah salah satu cara
39
yang digunakan untuk mengolah data penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Oleh sebab itu setelah data terkumpul harus segera dianalisis data tersebut tidak dapat digunakan untuk menjawab permasalahan yang sudah dirumuskan. Analisis data dalam penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran IPA dengan model pembelajaran kooperatif tipe student teams-achievement division (STAD). 3.9.4
Uji Prasyarat Syarat untuk melakukan uji independent sample T tes adalah perlu dilakukan
uji prasyarat yang terdiri dari uji normalitas (data berdistribusi normal) dan uji homogenitas (data memiliki varian yang sama atau homogen) untuk mengetahui apakah data telah memenuhi persyaratan untuk dianalisa. 3.9.4.1 Uji Normalitas Data Menurut Sugiyono (2011: 241) uji normalitas ini berguna untuk menentukan analisis data. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak sehingga langkah selanjutnya tidak menyimpang dari kebenaran dan dapat dipertanggung jawabkan (Sudjana 1996: 291). Menurut Duwi Priyanto (2010: 71) uji normalitas digunakan untuk mengetahui hasil belajar dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol apakah berdistribusi normal atau tidak berdistribusi normal. Untuk ujinormalitas digunakan uji One–Sample Kolmogorov–Smirnov tes dengan menggunakan bantuan program SPSS.16.0 for Windows. Hipotesis pengambilan keputusan untuk uji normalitas adalah: Ho: Data berdistribusi normal H1: Data tidak berdistribusi normal Dasar pengambilan keputusan: Ho diterima apabila nilai signifikan (sig.> 0,05), dan Ho ditolak atau H1 diterima apabila nilai signifikan (sig.< 0,05).
40
3.9.4.2 Uji Homogenitas Varian Menurut Sugiyono (2011: 276) uji homogenitas varian bertujuan untuk menentukan apakah varian kedua kelompok homogen atau tidak. Menurut Duwi Priyanto (2010: 76) uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi data adalah sama atau tidak. Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dari masing-masing kelompok mempunyai varian yang sama atau berbeda sehingga dapat ditentukan rumus t-test mana yang akan dipilih untuk pengujian hipotesis. Pengujian homogenitas varian menggunakan uji homogenity pada tabel reliability statistics dengan bantuan program SPSS.16 for windows. Hipotesis pengambilan keputusan untuk uji homogenitas adalah: Ho: Data kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki varian yang sama (homogen) H1: Data kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki varian yang berbeda (tidak homogen) Dasar pengambilan keputusan: Ho diterima apabila nilai signifikan (sig.> 0,05), dan Ho ditolak atau H1 diterima apabila nilai signifikan (sig.< 0,05). 3.9.4.3 Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Menurut Sugiyono (Duwi Priyanto, 2010: 37) uji dua rata-rata digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan antara kedua kelompok yang berpasangan tetapi mengalami dua perlakuan yang berbeda. Uji kesamaan rata-rata pada tahap awal digunakan untuk menguji apakah ada kesamaan rata-rata dari kelas kontrol dan kalas eksperimen rata-rata manakah yang lebih tinggi. Uji kesamaan rata–rata pretes kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah dengan menggunakan uji independent sample t test. Hipotesis pengambilan keputusan untuk uji kesamaan rata–rata adalah: Ho: Tidak terdapat perbedaan rata–rata hasil belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
41
H1: Terdapat perbedaan rata–rata hasil belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dasar pengambilan keputusan untuk uji kesamaan rata–rata: Ho diterima (H1 ditolak) apabila nilai sig. uji t (sig. > 0,05) Ho ditolak (H1 diterima) apabila nilai sig.uji t (sig. <0,05) Syarat untuk uji kesamaan rata–rata adalah bahwa rata–rata belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sama. Sehingga agar syarat ini terpenuhi maka hipotesis Ho yang harus diterima. 3.10
Analisis Data Tahap Akhir/Postest Dalam penelitian data hasil tes baik tes pertama maupun tes kedua dianalisis. Dalam penelitian ini analisis data menggunakan SPSS 16.0. Pada analisis tahap akhir sama seperti pada analisis tahap pertama yaitu menggunakan tahap deskripsi data, uji persyaratan analisis, dan menggunakan tahap penggujian hipotesis atau uji t. Menurut Duwi Priyatno (2010: 28) uji one sampe T T est uji ini digunakan untuk mengetahui perbedaan nilai rata-rata populasi yang digunakan sebagai pembanding dengan ratarata. Dalam uji ini untuk melihat perbandingan yang berbeda secara signifikan dengan rata-rata hasil tes dari kelas kontrol dan kelas eksperimen mana nilai rata-rata yang lebih tinggi dari kelompok yang diberi perlakuan dan yang tidak diberi perlakuan. 3.10.1 Tahap deskripsi data Menurut Syahri Alhusin (Teguh, 2008: 29) deskripsi merupakan ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan data, penyusunan dan penyajian data dalam suatu penelitian. Pada tahap ini membuat rangkuman distribusi data hasil tes kedua kelompok yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen, dari rangkuman nilai ratarata siswa akan diolah dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS 16.0 for windows.
42
3.10.2 Tahap uji prasyarat analisis data Pada uji prasarat ini adalah uji normalitas data, dan uji homogenitas data. Uji normalitas untuk mengetahui kedua kelompok kontrol dan kelompok eksperimen apakah berdistribus normal atau tidak. Dan uji homogenitas untuk memastikan kelompok kontrol dan eksperimen memiliki populasi homogen atau sama. Untuk melihat kedua kelompok normal dan homogen dapat menggunakan program komputer SPSS 16.0. Dimana uji normalitas menggunakan uji kolmogorov-smirnov data dinyatakan berdistribusi normal apabila signifikansi lebih besar dari 0,05. Uji homogen menunjukan (sig. >0,05) berarti variansi kelompok kontrol dan kelompok eksperimen homogen. 3.10.3 Tahap pengujian hipotesis. Dalam analisis data pada penelitian ini menggunakan uji t. Penelitian ini menggunakan uji t berdasarkan kebutuhan dalam menganalisis data. Menurut Sugiyono (Duwi Priyatno, 2010: 37) uji t untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata dengan perlakuan yang berbeda. Melalui uji t penelitian ini diharapkan dapat menemukan perbedaan hasil belajar IPA dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams-achievement division (STAD), dan yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Menurut Duwi Priyatno (2010: 41) uji t dilakukan untuk membandingkan nilai t hitung dengan t tabel atau menggunakan nilai signifikansi pada taraf 5%. Hipotesis pengambilan keputusan untuk uji tahap akhir adalah: Ho : Tidak terdapat perbedaan rata–rata hasil belajar siswa pada kelas yang diajar dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan kelas yang diajar dengan metode konvensional pada pelajaran IPA pokok bahasan Sumber Daya Alam.
43
H1 : Terdapat perbedaan rata–rata hasil belajar siswa pada kelas yang diajar dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan kelas yang diajar dengan metode konvensional pada pelajaran IPA pokok bahasan Sumber Daya Alam. Dasar Pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu: Cara 1: Ho diterima (H1 ditolak) jika nilai signifikansi (sig. > 0,05) Ho ditolak (H1 diterima) jika nilai signifikansi (sig. < 0,05) Cara 2: Ho diterima (H1 ditolak) jika (– t tabel) ≤ (t hitung) < (t tabel) H0 ditolak (H1 diterima) jika ( - t hitung) < ( -t tabel) atau (t hitung) > (ttabel) Dalam penelitian ini apabila terdapat peningkatan hasil belajar IPA pada kelompok eksperimen dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe student teams-achievement division (STAD) terhadap hasil belajar siswa kelas IV semester II SD Negeri Dukuh 02 Salatiga, dibandingkan dengan yang menggunakan model pembelajaran konvensional pada kelompok kontrol yang dilaksanakan di SD Negeri Dukuh 05 Salatiga, maka H1 diterima.