BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Dalam penelitian kualitatif data yang dikumpulkan bukan angka-angka, akan tetapi berupa kata-kata atau gambaran. Data yang dimaksud berasal dari wawancara, catatan lapangan, foto, dokumen pribadi dan lainnya. Oleh karena itu dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang menggambarkan fenomena atau populasi
tertentu yang diperoleh peneliti dari subjek yang berupa individu,
organisasional atau prespektif yang lain. Adapun tujuannya adalah untuk menjelaskan aspek yang relevan dengan fenomena yang diamati dan menjelaskan karakteristik fenomena atau masalah yang ada. Menurut
Bogdad
dan
Taylor
dalam
buku
Lexy
J.
Moleong,
mendefinisikan metodologi kualitatif “sebagai prosedur penelitian
yang
menghadirkan data deskriptif beberapa kata-kata tertulis atau lisan dari orangorang atau pelaku yang dapat diamati”.1 Penelitian kualitatif digunakan untuk mengungkap data deskriptif dari informasi tentang apa yang mereka lakukan dan yang mereka alami terhadap focus penelitian.
1
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung Karya,2002), h. 11
: Remaja Rosda
92
Sesuai dengan tema yang peneliti bahas, penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research), dimana penelitian ini dilakukan langsung dilapangan yaitu di SMP Negeri 1 Semaka Kabupaten Tanggamus untuk mendapatkan data yang diperlukan. Peneliti mengadakan pengamatan tentang suatu fenomena dalam suatu keadaan alamiah. Peneliti lapangan biasanya membuat catatan lapangan secara ekstensif yang kemudian dibuatkan kode dan dianalisis dalam berbagai cara. Pendekatan ini digunakan untuk melakukan penelititan kaitannya dengan kompetensi professional guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Semaka Kabupaten Tanggamus dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran. Untuk menghasilkan hasil penelitian yang akurat dan bersifat deskriptif dalam kaitannya peran kepala dalam lembaga pendidikan tersebut.
B. Sumber Data Sumber data adalah “subyek darimana data diperoleh dan akan dijadikan sebagai sumber utama”.2 Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari : 1. Data primer, yaitu suatu data yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya.3 Kaitannya dengan penelitian ini, sumber data primer diperoleh dari 2 (dua) guru Pendidikan Agama di SMP Negeri 1 Semaka Kabupaten
2
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), cet kesepuluh, h. 172. 3 Louis Gootshalk, Understanding History a Primer Of Historical Method, (Jakarta: UI Press, 2002), Penerjemah : Nugroho Noto Susanto, h. 32.
93
Tanggamus tentang upanya dalam meningkatkan minat belajar yang diperoleh melalui wawancara/interview dan observasi. 2. Data sekunder yaitu adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dengan yang aslinya.4 Kaitannya dengan penelitian ini, sumber data primer diperoleh dari Kepala Sekolah dan peserta didik kelas VII-IX SMP Negeri 1 Semaka Kabupaten Tanggamus berjumlah 6 orang, sebagaimana tabel di bawah ini : Tabel 2 Daftar Sumber Data Skunder Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 2 0
No
Kelas
1
VII
2
VIII
1
1
2
3
IX
0
2
2
3
3
6
Jumlah
Jumlah 2
C. Metode Pengumpul Data Metode pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui metode pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Dalam penelitian ini, data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati, maka metode yang digunakan untuk proses pengumpulan data dalam penelitian ini adalah : 4
Ibid., h 95.
94
1. Metode Interview Interview adalah “suatu tanya jawab lisan, dimana dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik, yang satu dapat melihat muka yang lain dan mendengarkan dengan telinganya sendiri”.5 Berdasarkan pengertian di atas, jelas bahwa metode interview merupakan salah satu alat
untuk memperoleh informasi dengan jalan
mengadakan komunikasi langsung antar dua orang atau lebih serta dilakukan secara lisan. Apabila dilihat dari sifat atau teknik pelaksanaannya, maka interview dapat dibagi atas tiga : a. Interview terpimpin adalah wawancara yang menggunakan pokok-pokok masalah yang diteliti b. Interview tak terpimpin (bebas) adalah proses wawancara dimana interviewer tidak sengaja mengarahkan tanya jawab pada pokok-pokok dari focus penelitian dan interviewer. c. Interview bebas terpimpin adalah kombinasi keduanya, pewawancara hanya membuat pokok-pokok masalah yang akan diteliti.6 Untuk memperoleh data yang valid dan kredibel penulis menggunakan jenis interview bebas terpimpin, sebagaimana yang dijelaskan oleh Sutrisno Hadi, yaitu “dalam interview bebas terpimpin penginterview menyiapkan kerangka-kerangka pertanyaan pertanyaan
itu
diajukan
sama
untuk disajikan tetapi cara bagaimana sekali
diserahkan
kepada
kebijakan
interviewer”.7
5
Kartini Kartono, Pengaruh Metodologi Riset Sosial, (Bandung: Alumni, 2006), cetakan keempat, h. 171 6 Cholid Nurboko dan Abu Ahmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), edisi revisi, h. 83-85. 7 Sutrisno Hadi, Metode Research, (Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM, 2004), Cet. ke VI, Jilid I, h. 206.
95
Metode ini digunakan untuk menginterview guru Pendidikan Agama Islam dan Kepala Sekolah untuk memperoleh data tentang peningkatan kualitas pelaksanaan evaluasi pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Semaka Kabupaten Tanggamus. 2. Metode Observasi Observasi adalah pengamatan langsung terhadap fenomena-fenomena obyek yang diteliti secara obyektif dan hasilnya akan dicatat secara sistematis agar diperoleh gambaran yang lebih konkret dan kondisi di lapangan. Sebagaimana pendapat yang menyatakan bahwa "observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena yang diselidiki".8 Ada dua jenis observasi yang biasa digunakan oleh para peneliti yaitu observasi partisipan dan observasi non partisipan. Observasi partisipan adalah jika orang yang mengadakan observasi (observer) turut ambil bagian dalam peri kehidupan orang yang diteliti. Sedangkan observasi non partisipan adalah observer berpura-pura ikut dalam kehidupan yang diobservasi.9 Dalam penelitian ini digunakan jenis observasi non partisipan, dimana peneliti tidak turut ambil bagian dalam kehidupan orang yang diobservasi atau diteliti. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang peningkatan kualitas pelaksanaan evaluasi pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama
8
Ibid.., h. 136 Sutrisno Hadi, Op. Cit., h. 141-142.
9
96
Islam di SMP Negeri 1 Semaka Kabupaten Tanggamus dan factor-faktor yang mempengaruhinya. 3. Metode Dokumentasi Dokumentasi merupakan suatu proses pengumpulan data dengan cara mencari data-data tertulis sebagai bukti penelitian. Dokumentasi adalah "mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya.10 Jadi metode dokumentasi salah satu cara untuk menghimpun data mengenai hal-hal tertentu, melalui catatan-catatan, dokumen yang disusun oleh suatu instansi atau organisasi-organisasi tertentu. Metode dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data yang berkaitan tentang keadaan objektif SMP Negeri 1 Semaka Kabupaten Tanggamus seperti sejarah berdirinya, visi dan misi. Struktur organisasi, keadaan peserta didik, keadaan guru, keadaan aktivitas belajar mengajar, keadaan sarana dan prasarana dan lain-lain.
D. Metode Analisis Data Analisis data adalah ”proses menyusun, mengkategorikan data, mencari pola atau tema dengan maksud untuk memahami maknanya”.11 Analisa data merupakan suatu proses pencarian dan penyusunan yang sistematis terhadap hasilhasil wawancara, catatan lapangan, dan lain-lain yang dikumpulkan agar memudahkan peneliti untuk menjelaskan kepada orang lain mengenai apa yang 10
Suharsimi Arikunto, Op. Cit., h. 202 S. Nasution, Metodologi Penelitian Dasar, (Jakarta: Bulan Bintang, 2004), cet. ke-6, h.
11
72.
97
telah
ditemukan.
Analisis
data
ini
bertujuan
untuk
menjadikan
data
dikomunikasikan kepada orang lain, serta meringkas data menghasilkan kesimpulan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisa data mengalir, sebagaimana pendapat bahwa pada prinsipnya, kegiatan analisa data ini dilakukan sepanjang kegiatan penelitian (during data collecion) dan kegiatan yang paling inti mencakup penyederhanaan data (data reduction), penyajian data (data display), dan menarik kesimpulan (making conclusion). 1. Reduksi Data Reduksi data
atau proses transformasi diartikan “proses pemilihan,
pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, transformasi data yang muncul dari catatan-catatan di lapangan yang mencakup kegiatan mengikhtisarkan hasil pengumpulan data selengkap mungkin, dan memilahmilahkannya ke dalam satuan konsep, kategori atau tema tertentu”. 12 Dalam kaitan ini peneliti menajamkan analisis, menggolongkan atau pengkategorisasian ke dalam tiap permasalahan melalui uraian singkat, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasikan data sehingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi. termasuk kegiatan pengorganisasian data sehingga dapat membantu serta memudahkan peneliti dalam melakukan analisis selanjutnya. Tumpukan data yang didapatkan di lapangan akan direduksi dengan cara merangkum, kemudian mengklasifikasikannya sesuai dengan fokus penelitian. 12
Imam Suprayogi dan Tobroni, Metodologi Penelitian Sosial Agama, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), h. 193.
98
2. Display Data Display data atau penyajian data adalah “kegiatan yang mencakup mengorganisasi data dalam bentuk tertentu sehingga terlihat sosoknya secara lebih utuh. Display data dapat berbentuk bentuk uraian naratif, bagan, hubungan antar kategori, diagram alur (flow chart), dan lain sejenisnya atau bentuk-bentuk lain”.13 Dalam kaitan ini peneliti berusaha menyusun data yang relevan sehingga menjadi informasi yang dapat disimpulkan dan memiliki makna tertentu. Prosesnya dilakukan dengan cara menampilkan dan membuat hubungan antar fenomena untuk memaknai apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang perlu ditindaklanjuti untuk mencapai tujuan penelitian. 3. Menarik kesimpulan (verifikasi) Penarikan kesimpulan atau verifikasi adalah usaha untuk mencari atau memahami makna/arti, keteraturan, pola-pola, penjelasan, alur sebab akibat atau proposisi.
Kegiatan menarik kesimpulan baik kesimpulan sementara
maupun kesimpulan akhir. Kesimpulan sementara ini dapat dibuat terhadap setiap data yang ditemukan pada saat penelitian sedang berlangsung, dan kesimpulan akhir dapat dibuat setelah seluruh data penelitian dianalisis.
13
Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif : Pemahaman Filosofis dan Metodologis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), h. 70.