BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini merupakan explanatory research yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan dua atau lebih variabel yang akan diteliti. Metode yang digunakan adalah metode survai. Pendekatan yang digunakan adalah cross sectional dimana variabel diukur pada saat yang sama.
B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SDN Karanganyar Gunung 05, 06, 07 Kelurahan Jatingaleh, Kecamatan Candisari, Semarang Selatan. Waku penelitian dilakukan mulai pembuatan proposal pada bulan Januari 2009 sampai bulan Juli 2009.
C. Populasi dan Sampel Populasi penelitian adalah seluruh siswa-siswi SDN Karanganyar Gunung 05, 06, 07 Semarang. Dalam penelitian ini siswa-siswi yang diteliti hanya siswa-siswi kelas IV-V di SDN Karanganyar Gunung 05, 06, 07 Semarang yang jumlah seluruh siswa siswi kelas VI-V sejumlah 120 siswa. Jumlah adalah siswa siswi kelas IV berjumlah 62 orang, sedangkan kelas V berjumlah 58 orang. Sehingga seluruh populasi 120 orang. Zά/2 2x P (1-p) x N n = ⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯ d2 x (N-1) + Zά/2 2x P (1-p) (1,96)2 x 0,12 (0,88) x 120 = ⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯ (0,10)2 x 119 + (1,96)2 x 0,12 (0,88) 48,68 = ⎯⎯⎯⎯ = 30,23 (30 orang) 1,61
Keterangan : n
: besar sampel
N
: jumlah populasi
P
: proporsi untuk sifat yang diperkirakan terjadi pada populasi (obesitas di kota Semarang, p = 0,12)
d
: penyimpangan terhadap populasi
Z ά/2
: standar deviasi normal
Dengan demikian jumlah sampel yang diambil sebanyak 30 orang anak. Tehnik pengambilan sampel menggunakan “simple random sampling”.
D. Jenis dan Cara Pengambilan Data 1. Jenis Data Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder : a. Data Primer Data primer adalah data yang dikumpulkan secara langsung dari responden yang menggunakan kuesione yang terdiri : identitas responden yang meliputi nama responden, jenis kelamin responden, tanggal lahir, berat badan anak, tinggi badan anak, pekerjaan orang tua responden, pendidikan orang tua responden, pendapatan orang tua responden. Data konsumsi diperoleh dengan cara recall konsumsi makan selama tiga hari. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari instansi terkait yang diperlukan dalam penunjang penelitian ini, yang meliputi keadaan sekolah, letak, jumlah guru, jumlah siswa dan kegiatan UKS seperti PMR. 2. Alat Pengumpulan Data Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan formulir recall. Sedangkan alat yang digunakan untuk mengukur berat badan adalah timbangan digital dengan ketelitian 0,1 kg dan alat yang digunakan untuk mengukur tinggi badan adalah microtoise dengan ketelitian 0,1 cm. E. Pengolahan dan Analisis Data 1. Cara Pengolahan Data
a. Data Pekerjaan Orang Tua (Ibu) Pekerjaan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang setiap hari untuk mendapatkan uang dalam rangka mencukupi kebutuhan seseorang. Dalam penelitian ini ditanyakan jenis pekerjaannya kemudian dikelompokkan sebagai berikut : 1. Bekerja 2. Tidak bekerja b. Data Pendapatan Per Kapita Pendapatan perkapita merupakan jumlah pendapatan yang diperoleh anggota keluarga yang bekerja baik pendapatan pokok maupun pendapatan sampingan rata-rata perbulan. Pendapatan perkapita dihitung dari pendapatan keluarga dibagi jumlah anggota keluarga diperoleh dengan wawancara langsung dengan orang tua responden. Data pendapatan perkapita (Rp/Kapita/Bulan) digolongkan menjadi 2 kriteria yaitu pendapatan di bawah UMR kota Semarang Selatan (< Rp. 838.000) dan pendapatan di atas UMR kota Semarang Selatan (> Rp. 838.000). Pendapatan keluarga (bekerja) Pendapatan per kapita (Rp) = Jumlah keluarga (bekerja)
c. Data Pendidikan Orang Tua (Ibu) Diperoleh berdasarkan hitungan tahun sukses yang ditempuh Ibu selama pendidikan kemudian dikelompokkan menjadi 3 kategori, yaitu: •
SD
= jika 0-6 tahun
•
SMP
= jika 7-9 tahun
•
SMA
= jika 10-12 tahun
•
Perguruan Tinggi
= jika > 12 tahun
d. Data Pengetahuan Ibu Berdasarkan jawaban kuesioner yang diberikan nilai, jika jawaban salah atau tidak tahu diberi nilai 0, jika benar diberi nilai 1. Sistem skor
penilaian jumlah yang benar dibagi jumlah soal yang ada dikalikan 100%, selanjutnya dikategorikan menurut Ali Khomsan (2000), yaitu : •
Baik , jika > 80 %
•
Sedang , jika 60 %- 80 %
•
Kurang , jika < 60 %
e. Data Konsumsi Energi Energi diperoleh dari hasil recall selama 24 jam yang dikonsumsi siswa siswi SDN Karanganyar Gunung 05, 06, 07 Semarang. Dari hasil recall diperoleh gram bahan makanan yang dikonsumsi dengan menggunakan DKBM banyaknya makanan yang di konsumsi diterjemahkan dalam konsumsi energi. Konsumsi energi dengan satuan kilo kalori. f. Tingkat Konsumsi Energi Untuk menghitung tingkat konsumsi energi siswa siswi SDN Karanganyar Gunung 05, 06, 07 Semarang menggunakan rumus sebagai berikut : BBA AKGI = ⎯⎯⎯⎯⎯ X Energi AKG BB AKG Konsumsi Energi (Kal) Tingkat Konsumsi Energi = ⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯ X 100% AKG Energi (Kal) Keterangan : AKGI
: Angka Konsumsi Gizi Individu
BBA
: Berat Badan Aktual
BB AKG
: Berat Badan Angka dalam tabel Kecukupan Gizi yang dianjurkan
AKGE
: Angka Kecukupan Gizi Energi
g. Data Konsumsi Protein Protein diperoleh dari hasil recall selama 24 jam yang dikonsumsi siswa siswi SDN Karanganyar Gunung 05, 06, 07 Semarang. Dari hasil recall diperoleh gram bahan makanan yang dikonsumsi dengan menggunakan DKBM
banyaknya makanan yang di konsumsi diterjemahkan dalam konsumsi protein. Konsumsi protein dengan satuan gram. h. Tingkat Konsumsi Protein Untuk menghitung tingkat konsumsi protein siswa siswi SDN Karanganyar Gunung 05, 06, 07 Semarang menggunakan rumus sebagai berikut : BBA AKGI = ⎯⎯⎯⎯⎯ X Protein AKG BB AKG Konsumsi Protein (gram) Tingkat Konsumsi Energi = ⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯ X 100% AKG Protein Keterangan : AKGI
: Angka Konsumsi Gizi Individu
BBA
: Berat Badan Aktual
BB AKG
: Berat Badan Angka dalam tabel Kecukupan Gizi yang dianjurkan
AKGP
: Angka Konsumsi Gizi Protein TABEL 2.
KATEGORI TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN PROTEIN Kategori Defisit Tingkat Berat Defisit Tingkat Sedang Defisit Tingkat Ringan Normal Diatas Normal Sumber : Kodyat, 1995.
Tingkat Konsumsi (% AKG) < 70 70-79 80-89 90-110 > 110
i. Data Kejadian Obesitas Data status gizi siswa siswi SDN Karanganyar Gunung 05, 06, 07 Semarang berdasarkan indeks BB menurut TB dengan menghitung nilai Z-skor dengan Nutrisoft.
Z-Skor = X – M SB Keterangan : X
: Berat Badan Aktual
M
: Nilai Baku Berat Badan
SB
: Nilai Simpangan Baku Klasifikasi obesitas berdasarkan pengukuran Antropometri BB/TB. TABEL 3.
ANTROPOMETRI MENURUT STANDAR WHO-NCHS Indikator
Status Gizi
Skor (baku WHO-NCHS)
Berat badan menurut
Obesitas
> 2 SD
Tinggi badan (BB/TB)
Normal
2 SD sampai + 2 SD
Kurus
<− 3 SD sampai – 2 SD
Kurus sekali
<− 3 SD
Sumber : Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi, 2000. Selanjutnya data kejadian obesitas akan dikategorikan menjadi : 1. Obesitas, jika Z-skor > 2 SD 2. Tidak obesitas, jika Z-skor ≤ 2 SD
2. Analisis Data Analisis yang digunakan meliputi analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan variabel yang diteliti dengan melihat distribusi frekuensinya, untuk menguji hipotesis yaitu Hubungan Karakteristik Sosial Ibu, Konsumsi Energi Dan Protein Anak Dengan Kejadian Obesitas Pada Siswa di SDN Karanganyar Gunung 05, 06, 07 Semarang menggunakan uji Chi-square (X2) adalah membandingkan frekuensi yang terjadi (observasi) dengan frekuensi harapan (ekspektasi).
Data tingkat konsumsi energi, tingkat konsumsi protein, dan tingkat konsumsi lemak akan di analisis menggunakan perangkat lunak computer program FP2. F. Definisi Operasional No
Variabel
.
Dependen
1.
Kejadian obesitas
Definisi Operasional Keadaan
tubuh
Skala yang
ditandai
dengan Nominal
penimbunan lemak yang belebihan. Kriteria berdasarkan indeks BB/TB. Baku WHONCHS dengan Z-skor. Untuk kepentingan analisis akan dikelompokkan menjadi obesitas dan tidak obesitas. Disebut obesitas jika nilai Z-skor > 2 SD dan tidak obesitas, jika nilai Zskor < 2 SD. Independen 1.
Tingkat Pendidikan
Jenjang pendidikan yang dicapai melalui jalur Nominal sekolah formal berdasarkan lamanya waktu seseorang menempuh pendidikan dari tidak sekolah, SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi
2.
Pekerjaan
Suatu kegiatan yang dilakukan seseorang Nominal setiap hari untuk mendapatkan uang dalam rangka mencukupi kebutuhan seseorang.
3.
Pengetahuan tentang
Pemahaman terhadap hal-hal yang behubungan Interval
obesitas
dengan obesitas, diukur berdasarkan jawaban atas pertanyaan yang diajukan menggunakan instrument kuesioner.
4.
Pendapatan Per Kapita
Pendapatan tetap dan sampingan suami, istri Rasio
dan anggota keluarga perbulan yang dihitung dalam rupiah dan dibagi dengan jumlah anggota keluarga dalam satuan rupiah 5.
Tingkat Konsumsi
Banyaknya konsumsi energi (kalori) dibagi Rasio
Energi
dengan AKG energi (kalori) dikalikan dengan seratus persen, satuan persen.
6.
Tingkat Konsumsi
Banyaknya konsumsi protein (gram) dibagi Rasio
Protein
dengan AKG protein (gram) dikalikan dengan seratus persen, satuan persen.