37
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif untuk mengetahui dan mengevaluasi (evaluative research) status gizi pada balita gizi kurang setelah pemberian makanan tambahan oleh Persatuan Istri (PI) PT PLN (Persero) di wilayah PKL Banjirkanal Timur, Kel. Pandeanlamper, Kec. Gayamsari, Semarang. B. Populasi dan Sampel Populasi dan sekaligus sampel dalam penelitian ini adalah seluruh anak balita yang berada di wilayah PKL Banjirkanal Timur, Kel. Pandeanlamper, Ke. Gayamsari, Semarang yang telah diberikan makanan tambahan oleh Persatuan Istri PT PLN (Persero) wilayah Jawa-Bali.yaitu 50 balita dengan status gizi kurang. C. Definisi Istilah Table 3.1 Definisi istilah No 1
Variable Status gizi: berat badan berdasarkan umur (BB/U) balita setelah pemberian makanan tambahan (PMT)
Definisi Hasil ukur keadaan tubuh dengan pengukuran antropometri yang membanding kan berat badan berdasarkan umur (BB/U) dan KMS
Cara ukur Penimbangan, pada anak yang dapat berdiri, dianjurkan berdiri diatas timbangan injak dan pada balita yang belum dapat berdiri dilakukan dengan cara digendong oleh pengasuhnya, kemudian hasil ukur di kurangi berat badan pengasuh. Hasil ukur dibandingkan dengan umur dan kemudian dibandingkan dengan baku
Alat ukur Timbangan injak dan standar baku rujukan Depkes, serta KMS
Hasil ukur 1. Gizi buruk 2. Gizi kurang 3. Gizi baik 4. Gizi lebih Interpretasi KMS : 1. Garis merah ke bawah 2. Garis kuning 3. Garis hijau 4. Di atas garis hijau
Skala data Ordinal
Ordinal
38
No
Variable
Definisi
2
Umur balita
3
Jenis kelamin
4
Berat badan
Lamanya waktu hidup balita sejak lahir sampai waktu wawancara Karakteristik balita berdasarkan ciri fisik Bagian dari pengukuran antropometri yang digunakan untuk menilai hasil peningkatan atau penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh
Cara ukur rujukan Depkes. Hasil penimbangan diisikan pada KMS dan dilihat letak warna garisnya. Wawancara
Alat ukur
Hasil ukur
Kuesioner
1. 6
Wawancara
Kuesioner
Penimbangan, dengan cara stel skala pada posisi nol (0), anjurkan anak berdiri di atas timbangan (pada anak yang dapat berdiri) dengan pakaian minim tanpa alas kaki. Pada anak yang belum dapat berdiri ditimbang dengan digendong pengasuh, hasil penimbangan dikurangi berat badan pengasuh kemudian catat hasil penimbangan.
Timbangan injak
Variabel
– 12 bulan 2. >12 – 36 bulan 3. >36 – 60 bulan 1. Laki-laki 2. Perempua n Berat dalam kilogram
Rasio
Nominal
Rasio
D. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah PKL Banjirkanal Timur Jl.Unta Raya, Kelurahan Pandeanlamper, Kecamatan Gayamsari, Semarang. E. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan sejak bulan Desember 2010 sampai dengan bulan April 2011. F. Etika Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, peneliti ikut terlibat sebagai tim yang dibentuk oleh Persatuan Istri PT PLN (Persero) wilayah Jawa-Bali, walaupun demikian peneliti tetap mengikuti prosedur-prosedur penelitian
39
yang seharusnya. Setelah memperoleh surat ijin penelitian dari Badan Kesbangpol dan Linmas, peneliti meminta ijin kepada pihak Kecamatan Gayamsari dan Kelurahan Pandeanlamper untuk melakukan penelitian di wilayah PKL Banjirkanal Timur kepada Balita Gizi Kurang yang telah mendapatkan makanan tambahan (PMT) dari Persatuan Istri PT PLN (Persero) wilayah Jawa-Bali. Bukti ijin dari Instansi tersebut, adalah tanda tangan dan sekaligus stampel dari pejabat yang berwenang. Kemudian peneliti mendatangi calon responden, meminta persetujuan responden dengan mengutarakan tujuan serta maksud yang diinginkan peneliti. G. Alat Pengumpul Data Alat yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data adalah: 1. Pedoman wawancara Pedoman wawancara dibuat sendiri oleh peneliti, berisi tentang nama anak, tanggal lahir, jenis kelamin, umur dan berat badan. 2. Lembar evaluasi Lembar evaluasi ini dibuat sendiri oleh peneliti berisi tentang data sebelum dan sesudah pemberian makanan tambahan, meliputi nomor responden, jenis kelamin, umur, berat badan, dan status gizi. 3. Kartu menuju sehat (KMS) KMS ini digunakan untuk menentukan letak garis dalam KMS, kemudian responden ditentukan status gizinya. 4. Standar Baku Depkes (Baku rujukan Depkes BB/U) Digunakan sebagai alat untuk mengetahui kategori status gizi anak setelah dilakukan penimbangan. 5. Timbangan Timbangan yang digunakan oleh peneliti, sama dengan yang digunakan oleh tim, yaitu timbangan injak (bathroom scale).
40
H. Prosedur Pengumpulan Data Dalam mengumpulkan data, peneliti selain mendapatkan data sekunder dari tim Persatuan Istri PT PLN (Persero) wilayah Jawa-Bali yang memiliki program pemberian makanan tambahan (PMT) tersebut, peneliti juga melakukan wawancara dengan menggunakan pedoman wawancara yang telah dibuat sendiri oleh peneliti. Pedoman wawancara berisi nama anak, tanggal lahir, umur, jenis kelamin dan berat badan. Kemudian peneliti melakukan penimbangan dengan timbangan injak, timbangan ini sejenis dengan timbangan yang dipergunakan oleh tim Persatuan Istri PT PLN (Persero) wilayah Jawa-Bali, hasil penimbangan dicatat dalam lembar observasi yang telah dibuat sendiri oleh peneliti. Lembar observasi berisi tentang nomor responden, umur, jenis kelamin, berat badan, dan status gizi. Kemudian data yang didapatkan dimasukkan dalam lembar evaluasi, untuk menentukan status gizi, berat badan anak dibandingkan dengan kartu menuju sehat (KMS) dan standar baku Depkes. I. Analisa Data Data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan langkah-langkah: Mengedit data-data dalam lembar evaluasi ke dalam komputer dalam program statistik. Memberikan kode untuk masing-masing variable, yaitu: 1.
Jenis kelamin (1=laki-laki dan 2=perempuan).
2.
Kelompok umur (1=6-12 bulan, 2= >12-36 bulan, 3= >36-60 bulan, dan 4= >60 bulan)
3.
Status gizi (1= gizi buruk, 2= gizi kurang, 3= gizi baik, dan 4= gizi lebih).
4.
Berdasarkan KMS (1= garis merah ke bawah, 2= garis kuning, 3= garis hijau, dan 4= di atas garis hijau). Kemudian Melakukan pentabulasian data dengan program computer
statistic, untuk variable jenis kelamin, dan status gizi menggunakan distribusi frekuensi. Sedangkan untuk variable umur, dan berat badan
41
menggunakan deskripsi tendensi sentral mean, median modus, std.deviasi, minimum, maximum. Pada variable berat badan (sebelum dan sesudah PMT) karena veriabel parametric dan untuk mengetahui adanya perbedaan, maka dilakukan uji kenormalan data dengan Kolmogorov-Smirnov. Hasil uji kenormalan data, diperoleh hasil nilai p-value 0.156 dan 0.187 atau α >0.05 dan dapat disimpulkan sebarannya normal, sehingga untuk menafsirkan perbedaan menggunakan uji dengan paired sampel t test. Sedangkan untuk variable status gizi karena non parametric, dan skala data nominal, untuk melihat perbedaan status gizi sebelum dan sesudah PMT maka menggunakan uji Mc Nemar.