BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian jenis Penelitian dilakukan dengan menggunakan penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2011) penelitian ekperimental (Eksperimental Research) yaitu penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuanm tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali. Yang bertujuan untuk menguji pengaruh model pembelajaran time token pada mata pelajaran PKN (memberikan contoh sederhana pengaruh globalisasi lingkunganya). Penelitian dilakukan di SDN Telogo dan Watuagung 2 kecamatan tuntang kebupaten semarang. Kedua kelompok tersebut ada secara alami dengan membandingkan antara kelas eksperimen yaitu kelas yang menggunakan model Pembelajaran time biasa
token dengan kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran seperti atau
konvesional.
Selanjutnya
kelas
dievaluasi
untuk
melihat
perubahanyang terjadi terhadap hasil belajar PKN pada kelas IV mendapat perlakuan denga kelas yang tidak dapat mendapat perlakuan. Penelitian eksperimen pada kelas yang akan diberi perlakuan (Teratment) atau disebut kelompok eksperimen (Experimental Group) dan kelas kelompok pembanding yang disebut kelompok kontrol (Control Group) ( Kountor dalam Tri Ajar Supratpo: 2009:31). Desain eksperimen yang digunakan adalah pretest-posttes control group design. Dalam penelitian ini kelompok eksperimen (Experimental Group) adalah siswa kelas IV SDN Telogo dan kelompok kontrol (Control Group) dadalah Siswa Kelas IV SDN Watuagung 2.
18
19
3.1.2 Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas IV SDN Tlogo yang terletak d jalan tuntang-beringin desa Telogo kecamatan tuntang kabupaten semarang. Dan SDN
Watuagung 2 yang terletak di dusun Wtuagung desa Watuagung
kecamatan tuntang kabupaten semarang. Sekolah ini dipilih berdasarkan adanya masalah belajar siswa pada mata pelajaran PKN, yaitu dalam penyampaian materi pembelajaran cenderung bersifat konvesional yang berpusat pada guru (teacher oriented), yang kurang memotivasi siswa dalam belajar.
3.2 Desain Penelitian Desain penelitian digunakan dalam penelitian ini adalah pretest-posttes control group design. Dalam desain penelitian eksperimen ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara rendom dengan sebelumnya diberi pretes untuk mengetahui keadaan awal apakah ada perbedaan signifikan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Hasil pretes yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Kelompok eksperimen diberi perlakuan model pembelajaran Time Token. Sedangka kelompok kontrok tidak diberi perlaukuan. Dalam penelitian ini kelompok kontrol dengan metode ceramah. Setelah itu kedua kelompok di dalam penelitian ini, kelompok yang diberi perlakukan hasilnya dianalisis dengan uji beda denagn memekai statistic t-test. Tabel 3.3 Desain penelitian dalam penelitian ini adalah Pretest-Postest Control Group Desing. R R Sugiyono (2010:112)
X
20
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random (R), kemudian diberi pretes untuk mengetahui keadaan awal adalah perbedaan antar kelompok eksperimen ( ) dan kelompok kontrol (
). Hasil pretes yang baik
bika nilai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak berbeda secara signifikan. Perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen (X), dan pengaruh pembelajaran(
&
).
Dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut: R = kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. &
= kedua kelompok tersebut diberi pretes untuk mengetahui keadaan
awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. = hasil belajar dari tes kelompok eksperimen setelah mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran time token = Hasil belajar dari tes kelompok kontrol yang tidak diberi pembelajaran denga model pembelajaran time token X = Perlakuaan, kelompok atas sebagai kelompok eksperimen diberi perlakuan, yaitu pembelajaran dengan model pembelajaran time token, sedangkan kelompok bawah yang merupakan kelompok kontrol, pembelajaran tidak dengan model pembelajaran time token.
3.3 Variabel Penelitian Sugiyono (2010) variabel penelitian adalah segala suatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau obyek yang mempunyai “variasi” antara orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain terdapat dua variabel dalam penelitian ini adalah:
21
3.3.1 Variabel Bebas Merupakan yang mempengarruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini yang merupakan variabel bebas adalah model pembelajaran Time Token.
3.3.2 Variabel Terikat Merupakan variabel yang sering juga disebut sebagai criterion variabel merupakan variabel yang diukur sebagai alibat adanya manipulasi pada variabel bebas. Variabel terikat ini disebut dependent variabel karna memang fungsi mereka tergantung dari variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa dalam besarnya angka yang diperoleh dari tes yang berbentuk pilihan ganda (PG). 3.4 Subyek Penelitian Subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Watuagung dengan jumlah siswa 21 dan SDN Tlogo dengan jumlah 38 siswa. Jumlah populasi SDN Tlogo dan SDN Watuagung 2 dapat dilihat dibawah ini: Tabel 3.4 Jumlah populasi No
Sekolah
Kelas
Status kelas
1.
SD Negeri Tlogo
IV
Eksperimen
2.
SD Negeri Watuagung 02
IV
Kontrol
Dalam penelitian ini penentuan sampel dilakukan dengan teknik cluster rendom sampling. Jumlah sampel SDN Tlogo dan SDN Watuagung 2 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
22
Tabel 3.5 Jumlah sampel No
Sekolah
Kelas
Status sekolah
Jumlah siswa
1.
SDN Tlogo
IV
Inti
25
IV
Imbas
21
2. SDN Watuagung 2
3.5 Teknik Dan Instrument Pengumpulan Data 3.5.1 Teknik Pengumpulan Data 1. Teknik tes Menurut Suharmi Arikunto (2006: 30) Metode test adalah serentetan pertanyaan latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengethuan intelegensi, dan
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau
kelompok. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data hasil belajar siswa yang meliputi 2 (dua) tahap, yaitu tahap awal (nilai pre test) dan tahap akhir (nilai post test). Pre test dilakukan pada awal sebelum penelitian dilakukan yaitu untuk mengetahui hasil belajar awal. Kemudian pos test dilakukan pada akhir pelajaran untuk mengetahui hasil belajar akhir. Rata-rata ini diigunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diadakan perlakukan (eksperimen). Instrumen penelitian ini berupa hasil belajar berbentuk soal pilihan ganda yang dberikan di kedua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berikut kisi-kisi instrumen tes hasil belajar dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
23
Tabel 3.6 Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar No
4
Standar
Kompetensi
kompetensi
dasar
Menunjuka
4.1 memberikan
n
Indikator
sikap contoh
terhadap
sederhana
globalisasi
pengaruh
di
globalisasi
lingkungany dilingkungannya a
Menjelaskan pengertian globalisasi menurut siswa Mengidentifi kasi 4 contoh globalisasi dilingkungan sekitar
Item soal
Pilihan Ganda
Pilihan Ganda
3.6 Teknik Analisis Data 3.6.1 Uji validitas dan reliabilitas instrumen Validitas menunjukan sejauh mana satu alat ukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Adapun reliabilitas menunjukan sejauh mana pengukuran relatif konsisten jika dikenakan pada suatu objek ( Hadi dalam Tri Anjar Suprato,2009). Untuk menentukan validitas item digunakan kriteria dari Ali (1987) yang menyatakan bahwa suatu item adalah valid jika koefisien item teruji batas bawah sama dengan 0,20. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrumen digunakan teknik Cronbach’s alpha dengan bantuan program SPSS 16.0 for windows.
24
Skala Alpha dalam penelitian ini menggunakan koefisien Alpha dikenakan pada suatu obyek. Kriteria untuk menentukan besarnya koefisien realibilitas menggunakan pedoaman dari George & Mallery (1995) sebagai berikut: α> 0,9
= Sangat bagus
α> 0,8
= Bagus
α> 0,7
= Dapat diterima
α> 0,6
= Diragukan
α> 0,05
= Tidak bagus
α< 0,05
= Tidak dapat diterima
3.6.2 Uji Normalitas Priyatno (2010: 71) Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data hasil belajar yang berasal dari kedua kelas sampel berdistribusi normal atau tidak. Jika analisis menggunakan metode parametik, maka prasayarat normalitas harus terpenuhi, yaitu data berasal dari distribusi yang normal. Jika tidak berdistribusi normal maka metode alternatif yang bisa digunakan adalah statistik non parametik. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan rumus chi-kuadrat (chi-square). Dengan melihat nilai pada kolmogrov Smirnov. Data dinyatakan berdistribusi normal jika lebih besar dari 0,05. Uji dilakukan dengan bantuan program SPSS 16.0 for windows.
3.6.3 Uji Homogenitas Priyatno (2010 : 76), Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah varian populasi data adalah sama atau tidak. Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dari masing- masing kelompok sampel mempunyai varians yang sama atau berbeda sehingga dapat ditentukan rumus t-test mana yang akan dipilih untuk menguji hipotesis. Asumsi yang mendasari dalam analisis varian (Anova) dari populasi adalah sama. Sebagai
25
kriteria pengujian, jika nilai signifikan lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok data adalah sama. Pengujian homogenitas varian dapat menggunakan bantuan SPSS 16 (Statistical Product and Service Solution). Yaitu dengan langkah- langkah sebagai berikut: Analyze Comperemean – Oneway Anova
3.6.4 Analisis Deskriptif Priyanto (2010:12), analisis deskriptif menggambarkan tentang ringkasandata-data penelitian seperti mean, standar deviasi, varian, modus dan lain-lain. Dalam uji deskriptif data ini isa menggunakan bantuan sofware spss 16.0 for windows. Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskrifsikan atau menggambarkan
data
yang
telah
terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Dalam penelitian ini analisis deskriptif penulis lakukan dengan mengetahui gambaran mengenai hasil pengukuran variabel pretest dan postest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dan hasil belajar. Ukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah modus, median, mean standar deviasi rentang skor, frekuensi dan protanse.
3.6.5 Uji Hipotesis dengan dengan Independent Sampel T Test Uji hipotesis data penelitian ini dengan menggunakan independent samples t tes. Priyatno (2010: 32), Independent Samples T Test digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang tidak berhubungan. Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah uji Independent Sampel T Tes. Uji independent sampel T test digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara
26
dua kelompok sampel yang tidak berhubungan, sebelum dikalukan uji t test sebelumnya dilakukan uji kesamaan varian (homogenitas) dengan F test (Levene’s Test),artinya jika varian sama, maka uji t menggunakan Equal Variaces Assumed ( diasumsikan variansinya) dan jika varian berbeda menggunakan Equal Variences Not Assumed (diasumsikan varian berbeda). Berdasarkan signifikansi: a.
Jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima
b.
Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak
c.
Taraf signifikansi uji sampel bebas (Independent Sample T Test)
adalah 0,05 (Convidence Interval 95%). Uji hipotesis dengan uji perbedaan dua rerata dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata (mean) antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen secara signifikan, adapun hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut H0 : Nilai rata-rata eksperimen = Nilai rata-rata kontrol, artinya bahwa, tidak terdapat pengaruh rerata hasil belajar siswa yang
menggunakan alat
peraga penggaris bilangan dengan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. H1 : Nilai rata-rata eksperimen > Nilai rata-rata kontrol, artinya bahwa, terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap rerata hasil belajar siswa yang menggunakan alat peraga penggaris bilangan. Jika data yang diperoleh terdistribusi normal dan homogen, maka pengujian menggunakan uji statistik parametik, yaitu menggunakan uji-t atau T- test independent. Yaitu dengan cara Analyze – compare means – independent sampel T-test. Uji dari Mann-Whitney merupakan alternatif lain untuk menguji beda mean dari dua sampel. Uji U ini tidak memerlukan asumsi distribusi normal dan homogenitas variance yang diperlukan hanya,data adalah kontinu dan mempunyai skala ordinal.
Pada skala sikap yaitu
variabel Y data yang diperoleh adalah interval jadi dapat digunakan Mann-
27
Whitney tetapi datanya harus diubah dalam bentuk skala data ordinal untuk penghitungannya dilakukan dengan bantuan SPSS Caranya adalah masukkan data kemudian pilih analyze – nonparametric tests- 2 independent sampel. Uji tdigunakan untuk penelitian yang menguji ada tidaknya perbedaan pengaruh. Adapun cara interprestasi hasil, setelah data dianalisa adalah: 1.
Lihat dan interprestasi hasil signifikannya Probabilitas = antara 0,000 s/d 0,010 maka hasil sangat signifikan Probabilitas = antara 0,011 s/d 0,050 maka hasilnya signifikan Probabilitas = diatas 0,050 maka hasilnya nir-signifikan (tidak signifikan)
2. Lihat nilai rata-rata pada masing- masing kelompok, kemana yang lebih tinggi (besar). Bila nilai kelompok treatment (perlakuan) lebih besar daripada kelompok non-treatment maka hasilnya signifikan (hipotesis
diterima), sebaliknya
bila nilai
kelompok treatment
(perlakuan) lebih rendah daripada kelompok no treatment yang lebih besar maka hasilnya nir-signifikan (hipotesis ditolak).