BAB III METODE PENELITIAN A.
Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Kota Gorontalo, Peneliti memilih lokasi ini karena tempatnya strategis mudah di jangkau, sehingga peneliti tertarik untuk mengetahui hubungan antara Kepemimpinan Transaksional Kepala Sekolah dengan Motivasi Kerja Guru. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan, yakni pada bulan Mei s/d July 2013.
B.
Desain Penelitian Penelitian ini di rancang sebagai penelitian korelasional yang mengkaji hubungan antara variabel kepemimpinan transaksional kepala sekolah dengan variabel motivasi kerja guru sekolah menengah kejuruan Negeri 1 Kota Gorontalo. Dalam konteks ini akan digunakan metode deskriptif
korelasional untuk memperoleh gambaran hubungan antara
kepemimpinan transaksional kepala sekolah dengan motivasi kerja guru di sekolah menengah kejuruan Negeri 1 Kota Gorontalo. Berdasarkan penelitian tersebut, peneliti berusaha mencari jawaban tentang permasalahan yang terjadi sehingga akan diperoleh gambaran mengenai Hubungan Kepemimpinan Transaksional Kepala Sekolah dengan Motivasi Kerja di sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Kota Gorontalo, desain sebagai berikut:
X
Y
Gambar 3.1 Desain penelitian variabel X dan variabel Y Ket : X = Kepemimpinan Transaksional Kepala Sekolah Y = Motivasi Kerja Guru Dalam gambar diatas yang diamati adalah Hubungan Kepemimpinan Transaksional Kepala Sekolah sebagai variabel bebas (X) Terhadap Variabel Terikat (Y) yaitu Motivasi Kerja Guru, variabel X (Kepemimpinan Transaksional Kepala Sekolah) akan dihitung berapa besar Hubungannya dengan Y (Motivasi Kerja Guru). Hal ini ditandai dengan adanya garis hubungan secara simultan ( ) yaitu garis yang menggambarkan hubungan antara variabel X dan variabel Y.
C.
Variabel Penelitian Variabel penelitian terdiri dari variabel X
(Kepemimpinan
transaksional kepala sekolah) dan variabel Y (Motivasi Kerja Guru) masing – masing di uraikan di bawah ini sesuai dengan definisi konseptual dan operasional sebagai berikut.
1.
Definisi Konseptual Variabel X dan Y Kepemimpinan transaksional adalah gaya kepemimpinan di mana
seorang
pemimpin
memfokuskan
perhatiannya
pada
transaksi
interpersonal antara pemimpin dengan bawahan yang melibatkan hubungan pertukaran. Pertukaran tersebut didasarkan pada kesepakatan mengenai klasifikasi sasaran, standar kerja, penugasan kerja, dan penghargaan. Jadi, kepemimpinan transaksional menekankan proses hubungan pertukaran yang bernilai ekonomis untuk memenuhi kebutuhan biologis dan psikologis sesuai dengan kontrak yang telah mereka setujui bersama. Motivasi kerja guru adalah suatu proses yang dilakukan untuk menggerakkan guru agar perilaku mereka dapat di arahkan pada upayaupaya yang nyata untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Variabel motivasi kerja yang telah di uraikan dalam pembahasan ini, hampir sama dengan variabel lain yang sangat berpengaruh pada kinerja guru di sekolah 2.
Definisi Operasional Variabel X dan Y Dalam penulisan skripsi ini ada dua variabel penelitian yaitu
Kepemimpinan transaksional kepala sekolah dan motivasi kerja guru. Untuk pengumpulan data dalam penelitian ini, maka perlu ditetapkan terlebih dahulu definisi operasional variabel penelitian dengan skor yang diperoleh dari responden yang mengukur suatu perilaku dan sikap pemimpin dalam melaksanakan tugas dengan menggunakan angket dengan
indikator 1). Pemberian reward, 2). Interpersonal, 3). Pola hubungan laissez faire. Motivasi kerja guru adalah pemberian motivasi kepada guru di SMK Negeri 1 Kota Gorontalo dan juga menilai kemampuan dan keterampilan guru dengan menggunakan angket dengan indikator 1). Dorongan untuk berprestasi, 2). Kemauan untuk kerja keras, 3). Penghargaan terhadap tugas.
D.
Populasi dan Sampel 1.
Populasi Sugiyono ( 2011: 117 ) Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas: obyek/subyak yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang di pelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang di miliki oleh subyek atau obyek itu. Populasi dalam penelitian keseluruhan karateristik yang menyangkut hubungan antara kepemimpinan transaksional kepala sekolah dengan motivasi kerja guru di sekolah menengah kejuruan Negeri 1 Gorontalo. Subyek populasinya adalah seluruh guru SMK Negeri 1 Kota Gorontalo yang berjumlah 120 orang.
2.
Sampel Menurut Sugiyono ( 2011: 118 ) Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang di miliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang di ambil dari populasi itu. Apa yang di pelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat di berlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang di ambil dari populasi harus betul-betul mewakili (representatif).
Teknik
penarikan/menentukan
sampel
menggunakan
Nomogram harry king dengan kesalahan 5% cara penerikan di lampiran 14 (Sugiyono 2011: 130 ).
E.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut: 1.
Angket Metode angket atau quesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis
yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. Kuesioner dalam penelitian ini mencakup kuesioner variabel bebas yaitu Kepemimpinan Transaksional Kepala Sekolah dan variabel terikat yaitu Motivasi Kerja Guru yang keduanya akan diisi oleh sebagian
para guru di Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri 1 Kota Gorontalo sebagai responden.
F.
Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif serta analisis korelasional. Kedua teknik analisis data tersebut digunakan untuk mendeskripsikan hubungan kepemimpinan transaksional kepala sekolah dengan motivasi kerja guru sekolah menengah kejuruan Negeri 1 Kota Gorontalo. 1. Analisis deskriptif Analisis deskriptif dalam kegiatan penelitian ini di maksudkan untuk melakukan perhitungan terhadap harga rata-rata, simpangan baku atau standar deviasi, pembuatan distribusi frekuensi, rata-rata, jumlah skor serta untuk deskripsi dalam bentuk grafik dari skor hasil pengumpulan data yang di peroleh melalui penggunaan kuesioner. a.
Uji Validitas
Analisis validitas angket bertujuan untuk melihat apakah angket yang di gunakan dalam mengambil data tersebut benar-benar dapat mengukur yang hendak diukur. Jika di tinjau dari segi isinya dimaksudkan untuk menguji kejujuran dan korelasi antara skor soal dengan skor total, apabila terdapat kesejajaran maka soal itu mempunyai validitas yang baik yang dinyatakan oleh koefisien korelasi product moment antara skor total tes/angket X dan skor total Y.
Rumus product moment,
Rxy =
∑ . − (∑ )(∑ )
=
{ ∑
–(∑ ) }−
∑
−(∑ )
Keterangan : ∑ = Skor total setiap butir soal ∑ = Skor total responden ∑
= Kuadrat skor total
∑
= Korelasi skor total setiap faktor n = Jumlah Responden
Rxy = Validitas Soal
b. Uji Normalitas Data Pengujian normalitas data yang digunakan dengan rumus: X2 = ∑
(
Dimana : X2 = chi-kuadrat
)
Oi = Frekuensi Observasi E1 = Frekuensi Teoretis ( Riduwan, 2003 : 190 ) Untuk membuat tabel distribusi diperlukan hal-hal sebagai berikut: 1). Menghitung standar deviasi Rumus S2=
∑(
Dimana : S2 = Varians X = Nilai data X = Rata-rata 2). Menentukan rentang data (R) R = Skor terbesar – skor terkecil 3). Menentukan banyaknya kelas interval (k) dengan rumus yang digunakan K = 1 + 3,3log n Dimana : K = Jumlah kelas 3,3 = Bilangan konstan N = Jumlah frekuensi (Ridwan.2003 : 244) 4). Menentukan panjang kelas interval 5). Menghitung frekuensi teoritik (Ei) 6). Menghitung luas tiap kelas interval 7). Mencari panjang kelas interval p =
8). Mencari harga z untuk batas kelas interval dengan rumus Z = Kriteria : terima Ho jika x2 hitung <X2(1-a)(k-1) dan tolak Ho untuk hal yang lainnya dengan taraf nyata a = 0,05 c.
Pengujian Regresi Liniear Sederhana Untuk data yang berdistribusi normal, maka pengujian dalam hipotesis
ini dengan menggunakan rumus : Y = a + bx dimana konstanta a dan koefisien b dihitung dengan menggunakan rumus : a=
(∑
) (∑
) ∑
∑
b=
–(∑ ∑
(∑
)(∑
(∑
)
) (∑ (∑
)
)
)
Keterangan : = Jumlah variabel X = Jumlah nilai variabel Y = Jumlah kuadrat variabel = Jumlah pekaitan nilai X dan Y ( Ridwan,2003 : 244 ) 1). Menghitung koefisien korelasi Untuk menghitung kontribusi variabel X dan Y dengan rumus yang di gunakan:
r=
∑ {
(∑
(∑ ) }
(∑
)(∑
)
) –(∑
)
Tabel 3.1 Harga determinasi korelasional Nomor
Rentang Reliablilitas
Kualitas
1
0,800 – 1,000
Sangat Tinggi
2
0,600 – 0,799
Tinggi
3
0,400 – 0,599
Cukup
4
0,200 – 0,399
Rendah
5
0,00 - 0,200
Sangat rendah (muhibinsyah, 2003:260)
2). Pengujian hipotesis Rumus: t=
√ √
Dimana : t = Distrbusi t r = Koefisien r2 = Koefisien n = Jumlah responden/sampel ( Riduwan,2003 : 229 ) Dengan kriteria pengujian : -Terima Ho, jika F hitung ≤ F daftar dengan a = 0.05 - Tolak Ho, jika F hitung ≥