BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian Umar (1997) menjelaskan, bahwa rancangan penelitian dalam penelitian sosial umumnya terbagi atas tiga bentuk yakni penelitian eksploratif (explorative research), penelitian
deskriptif (descriptive
research), dan penelitian eksplanatori (explanatory research). Penelitian eksploratif adalah jenis penelitian yang berusaha untuk mencari ide-ide atau hubungan-hubungan yang baru. Sedangkan penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menguraikan sifat atau karakteristik dari suatu fenomena tertentu. Terakhir, penelitian eksplanatori adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel
mempengaruhi variabel
lainnya. Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif, dimana dalam penelitian ini penulis menghimpun data, dan menyusun secara sistematis, faktual dan cermat, bernegatif dan positif memberikan kesimpulan serta saran. Metode penelitian yang digunakan adalah survey, yaitu penelitian yang mengambil sample dari suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan yang pokok. Menurut Nazir, metode penelitian deskriptif adalah metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, sehingga metode ini berkehendak mengadakan akumulasi data. Yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta – fakta, sifat – sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki (Nazir,2005:64) Azwar (2000) menjelaskan bahwa dalam pendekatan kuantitatif data penelitian hanya akan dapat diintepretasikan dengan lebih objektif apabila
21
diperoleh lewat suatu proses pengukuran yang disamping valid dan reliabel, juga objektif. 3.2 Objek Penelitian Objek penelitian pendengar Lintas Nusantara radio Sasando FM Subjek penelitian yang direncanakan akan digunakan dalam penelitian ini yaitu mereka yang merupakan pendengar setia acara LINUS yang berdomisili di Yogyakarta dan sekitarnya yang mendapatkan siaran radio Sasando FM. Dari seluruh pendengar yang ada, peneliti mengambil 100 orang pendengar sebagai sampel dalam penelitian ini. 100 orang responden mengisi kuisioner yang telah disediakan oleh peneliti
dan peneliti melakukan observasi
selama responden mengisi kuisioner tersebut. 3.3 Persiapan Penelitian Penelitian ini dilakukan pada 100 respoden yang merupakan pendengar LINUS dari radio Sasando FM yang berlokasi di Yogyakarta. Persiapan penelitian dimulai dengan penyusun alat ukur serta penyebaran skala penelitian. Alat ukur
yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner
kualitas layanan dan kepuasan pendengar yang disusun dalam bentuk skala Likert dengan empat butir pilihan. Nurul Zuriah (2007) mengungkapkan bahwa skala Likert merupakan sejumlah pertanyaan atau pernyataan mengenai suatu obyek sikap. Pengukuran variabel program kepuasan pendengar menggunakan metode pengisian kuesioner. Kuesioner kepuasan pendengar terdiri dari 26 pernyataan. Kuesioner kepuasan pendengar disusun dalam bentuk skala Likert dengan empat pilihan, yaitu SP (sangat puas/penting), P (puas/penting), TP (tidak puas/penting), dan STP (sangat tidak puas/penting). Sedangkan pemberian skor untuk masing-masing pilihan jawaban disusun sebagai berikut: SP (sangat Puas / penting)
=4
P (Puas / penting)
=3
TP (tidak Puas / penting)
=2
STP (sangat tidak puas / penting) = 1
22
Tabel 3.1 Sebaran Item Pertanyaan Komponen
No. Pertanyaan
Jumlah
Motif Informasi
1,2,4,7,9,11
6
Motif Identitas Pribadi
3,5,16,19
4
Motif Integrasi dan interaksi sosial
6,8,10,12,13,14,15,24
8
Motif Hiburan
17,18,20,21,22,23,24,25,26
8
Total Pertanyaan
26
24
Sumber Data :Analisa Data Primer 2013
Sebaran item diatas merupakan sebaran item yang digunakan untuk mendapatkan data mengenai harapan responden terhadap acara LINUS (Gratifications Sought)
dan juga untuk medapatkan data mengenai
kepuasan responden terhadap acara LINUS (Gratifications Obtained). Item tersebut terdiri dari 13 item pertanyaan utama yang dijadikan nilai skor responden dan 13 item sebagai item yang digunakan untuk mengecek jawaban responden terhadap 13 item pertanyaan utama sehingga tidak diberikan skor. Total skor menunjukkan tingkat harapan dan kepuasan responden pendengar LINUS. Semakin tinggi skor berarti semakin tinggi pula tingkat harapan dan kepuasan yang dialami oleh responden. 3.4 Unit Amatan dan Unit Analisis Unit amatan adalah sesuatu yang dijadikan sumber untuk memperoleh data dalam rangka menggambarkan atau menjelaskan tentang suatu analisa (Ihalauw, 2003:174). Unit amatan dalam penelitian ini yaitu pendengar setia Lintas Nusantara radio Sasando FM Unit analisa menurut Abell (Ihallauw, 2003:174) menyatakan bahwa satuan analisis yaitu hakekat dari populasi tentang hasil penelitian berlaku. Sehingga unit analisa dalam penelitian ini adalah sejauh mana kepuasan pendengar program acara Lintas Nusantara radio Sasando FM.
23
3.5 Populasi dan Sampel 3.5.1 Populasi Sugiyono (2010) menyebutkan, bahwa populasi merupakan wilayah generaliasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan. Sedangkan Hadi (2000) menjelaskan bahwa populasi adalah sejumlah individu yang setidaknya mempunyai satu ciri atau sifat yang sama. Populasi dalam penelitian ini adalah pendengar program acara Lintas Nusantara. Dari data yang ada populasi yang ada dilihat dari data pendengar yang dimiliki oleh Radio Sasando yaitu sebanyak 156 orang 3.5.2 Sample Dari populasi yang berjumlah 156 orang, kemudian diambil sampel yang diharapkan dapat mewakili keseluruhan populasi. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Sugiyono (2010), bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Oleh karena itu, agar diperoleh sampel yang benar-benar mewakili populasi, maka diperlukan teknik pengambilan sampel sehingga hasil penelitian terhadap sampel ini diharapkan dapat digeneralisasikan pada populasi. Oleh karena itu sampel harus betul-betul mewakili populasinya. Pada penelitian ini, sampel yang digunakan sebanyak 100 orang responden yang dianggap mewakili populasi.
24
3.6 Definisi Konsep dan Definisi Operasional 3.6.1 Gratifications Sought (Kepuasan yang Diharapkan) Gratifications Sought (GS) didefinisikan sebagai kepuasan yang dicari atau diinginkan individu ketika mengkonsumsi media tertentu (radio, tv, koran). Dalam penelitian ini gratifications sought merupakan pemenuhan kepuasan yang diharapkan pendengar dari program acara Lintas Nusantara di Sasando FM 3.6.2 Gratifications Obtained (Kepuasan yang Diperoleh) Gratifications Obtained (GO) merupakan tingkat kepuasan nyata yang diperoleh seseorang setelah mengkonsumsi suatu jenis Pada Gratifications Obtained, tingkat kepuasan menunjuk pada seberapa jauh acara Lintas Nusantara di Sasando FM memberikan sumbangan berupa kepuasan nyata yang diperoleh responden setelah mendengarkan acara tersebut. 3.6.3 Gratifications Discrepancy Gratifications
Discrepancy
yaitu
kepuasan yang diperoleh khalayak dari penelitian
ini,
Gratifications
kesenjangan
kepuasan
antara
penggunaan suatu media. Pada
Discrepancy
dihitung
berdasarkan
ketidaksesuaian antara kepuasan yang diharapkan (GS) dengan kepuasan yang diperoleh (GO) dari penilaian responden terhadap acara Lintas Nusantara di Sasando FM, dimana GS lebih besar daripada GO.
25
Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, mereka harus dioperasionalisasikan dengan mengubahnya menjadi variabel, yang berarti sesuatu yang mempunyai variasi nilai. Variabel-variabel dalam penelitian ini dioperasionalkan sebagai berikut : 1. Gratifications Sought (Kepuasan yang Diharapkan) Untuk mengukur
Gratifications Sought
(GS), diajukan beberapa
pertanyaan tentang kepuasan yang dicari dari mendengarkan program acara Lintas Nusantara di Sasando FM Pembagian tingkat GS ini mengikuti pendapat Denis McQuail yang membagi motif penggunaan media oleh individu ke dalam empat kelompok. Keempat kelompok motif tersebut kemudian dioperasionalisasikan dalam 26 pertanyaan sebagai berikut: a. Motif Informasi - Untuk mengetahui peristiwa yang terjadi saat ini. - Untuk memperoleh informasi yang mendalam mengenai suatu peristiwa. - Untuk memperoleh cerita-cerita tentang kebudayaan. b. Motif Identitas Pribadi - Untuk membentuk kepribadian yang peka terhadap lingkungan sekitar. - Untuk menemukan idola yang dapat dijadikan sebagai panutan. c. Motif Integrasi dan Interaksi Sosial - Untuk mendapatkan bahan perbincangan dengan orang lain. - Untuk menambah kepercayaan diri. - Agar bisa memberikan informasi kepada orang lain. - Untuk dapat berkumpul dengan orang lain. d. Motif Hiburan - Untuk melepaskan diri dari masalah. - Untuk bersantai. - Untuk mengisi waktu. - Untuk menyalurkan emosi.
26
Pada masing-masing item pernyataan kebutuhan diberikan empat alternatif jawaban dengan 4 skor yang dapat dipilih responden yang menyatakan kuatnya keinginan responden untuk memuaskan kebutuhannya melalui tayangan tersebut. Keempat skala dimaksud adalah: - Sangat penting (skor 4), artinya responden sangat ingin mencarikan pemuasan kebutuhannya melalui tayangan tersebut. - Penting (skor 3), artinya responden ingin mencarikan pemuasan kebutuhannya melalui tayangan tersebut. - Tidak penting (skor 2), artinya responden kurang begitu ingin mencarikan pemuasan kebutuhannya melalui tayangan tersebut. - Sangat tidak penting (skor 1), artinya responden sama sekali tidak ingin mencarikan pemuasan kebutuhannya melalui tayangan tersebut. Dari ketentuan skor tersebut akan diperoleh nilai tertinggi 26 x 4 = 104 (sebagai batas atas) dan nilai terendah 26 x 1 = 26 (sebagai batas bawah). Untuk menentukan 4 kelas yang menyatakan tingginya harapan responden untuk memuaskan kebutuhannya tersebut maka diperoleh range (jarak) interval: I
skor tertinggi skor terendah banyaknya kategori
= 104 – 26 4 =19.5 Berdasarkan perhitungan di atas dapat dihitung nilai interval yang akan digunakan adalah sebesar 19.5 maka dapat ditentukan kategori sebagai berikut : 26
≤x<
45.5
Sangat Rendah
45.5
≤x<
65
Rendah
65
≤x<
84.5
Tinggi
84.5
≤x<
104
Sangat Tinggi
27
Kategorisasi keempat kelas tingkat kepuasan yang diharapkan responden tersebut adalah: a.
Sangat tinggi : artinya responden sangat mengharapkan pemuasan
kebutuhannya melalui acara tersebut. b.
Tinggi
:
artinya
responden
mengharapkan
pemuasan
kebutuhannya melalui acara tersebut. c.
Rendah
:
artinya
responden
kurang
mengharapkan
pemuasan kebutuhannya melalui tayangan tersebut. d.
Sangat rendah : artinya responden tidak mengharapkan pemuasan
kebutuhannya melalui acara tersebut. 2. Gratification Obtained (Kepuasan yang Diperoleh) Dalam penelitian ini variabel kepuasan yang diperoleh (GO) diukur dengan mengajukan kembali pertanyaan-pertanyaan yang dioperasionalkan dari 26 item pernyataan kebutuhan dalam 4 kelompok yang berkaitan dengan jenis kebutuhan menusia seperti pada GS, tetapi lebih dikhususkan lagi dalam arti telah menunjuk pada stasiun radio tertentu yaitu Sasando FM. langkah ini untuk mengetahui besarnya nilai GO yang diperoleh untuk program acara Lintas Nusantara di Sasando FM. Seperti pada GS, untuk mengoperasionalkan GO, diajukan pula pertanyaan-pertanyaan dengan empat alternatif jawaban dalam 4 skor yang dapat dipilih responden. Meski keempat alternatif jawaban yang diberikan berbeda-beda untuk setiap itemnya (sesuai dengan kepuasan nyata yang diperoleh responden setelah mendengarkan program acara Lintas Nusantara di Sasando FM), namun sebelumnya telah ditetapkan terlebih dahulu ketentuan pemberian skor untuk masing-masing alternatif jawaban sebagai berikut: a. Sangat Puas (skor 4), artinya responden sangat terpenuhi kebutuhannya setelah mendengarkan acara LINUS tersebut b. Puas (skor 3), artinya responden cukup terpenuhi kebutuhannya setelah mendengarkan acara LINUS tersebut c. Tidak Puas (skor 2), artinya responden kurang terpenuhi kebutuhannya setelah mendengarkan acara LINUS tersebut
28
d. Sangat Tidak Puas (skor 1), artinya responden sama sekali tidak terpenuhi kebutuhannya setelah mendengarkan acara LINUS tersebut Dari ketentuan tersebut akan diperoleh batas-batas interval seperti pada GS. Dengan demikian kategorisasi tingkat kepuasan nyata yang diperoleh responden setelah mendengarkan programa acara Lintas Nusantara dalam skala 4 adalah: Sangat tinggi
: artinya responden sangat terpuaskan kebutuhannya
melalui tayangan tersebut. a.
Tinggi
: artinya responden cukup terpuaskan kebutuhannya
melalui tayangan tersebut. b.
Rendah
: artinya responden kurang terpuaskan kebutuhannya
melalui tayangan tersebut. c. Sangat rendah : artinya responden tidak terpuaskan kebutuhannya melalui tayangan tersebut. 3 . Gratification Discrepancy (Kesenjangan Kepuasan) Variabel kesenjangan kepuasan merupakan perbedaan kepuasan yang diperoleh responden
setelah menggunakan
media. Diukur dengan
menyilangkan nilai GS dengan nilai GO yang diperoleh sehingga akan nampak
kesenjangan
kepuasan
yang
dialami
responden
setelah
mendengarkan acara Lintas Nusantara. Adanya kesenjangan kepuasan kedua media tersebut dibuktikan dengan Statistik Discrepancy.
29
3.7 Identifikasi Variabel Penelitian dan Skala Pengukuran Variabel adalah fenomena yang bervariasi dalam bentuk, kualitas, kuantitas, mutu dan sebagainya (Burhan Bungin, 2008 :59). Untuk dapat mengoprasionalkan variabel, perlu adanya indikator – indikator tertentu. Pada penelitian ini variabel yang ada adalah motif, kepuasan dan pengukuran kesenjangan antara motif dan kepuasan dan pengukuran kesenjangan atara motif dan kepuasan dengan indikator sesuai yang diuraikan oleh Dennis Mcquail. Berikut urainnya : 3.7.1 Hubungan Antara Tarkif Konsep, Epistemic Correlations, indikator Empirik dan Aras Pengukuran Konsep Table 3.2 Data Variabel Motif
Tarkif Konsep
Epistemic
Indikator Empirik
Aras
Correlations
Pengukuran Konsep
Motif Informasi
1. Untuk mengetahui
1. Yang saya inginkan dari acara
Peristiwa yang terjadi saat ini. 2.
Untuk
Ordinal
radio adalah mendapatkan informasi
memperoleh
mengenai masalah-masalah actual
informasi yang mendalam
yang terjadi saat ini
mengenai suatu peristiwa. 3.
Untuk memperoleh cerita 1.
2.Saya kurang mendapatkan informasi yang memadai mengenai masalah
tetntang kebudayaan
actual seperti yang saya inginkan 2.
3. Saya mau ketika mendengarkan radio,
saya
semakin
paham
mengenai suatu peristiwa 3.
4. Ketika saya mendengarkan LINUS, saya kurang mengerti mengenai informasi yang diberikan
4.
5. Dengan mendengarkan radio, saya juga ingin tetap mendapatkan cerita kebudayan yang unik dan menarik
5.
6. Cerita kebudayaan yang unik kurang saya dapatkan dari LINUS
Motif
1.
1.Untuk
membentuk
kepribadian
30
1. Dengan mendengarkan LINUS,
Ordinal
Identitas
yang peka
Pribadi
sekitar.
sekitar saya
2. Untuk menemukan idola yang
2. LINUS membuat saya lebih egois
dapat dijadikan sebagai panutan
terhdap lingkungan saya
2.
terhadap
lingkungan
saya ingin lebih peka terhadap
3.Ketika mendengarkan LINUS, saya berharap mendapatkan idola baru yang dapat saya jadikan panutan dalam menjalani hidup 4.Saya menjadi kehilangan kesan positif dari idola saya ketika saya mendengarkan LINUS Motif Integrasi dan
1.Untuk
mendapatkan
bahan
Interaksi Sosial
perbincangan dengan orang lain.
1.
Saya mendapatkan bahan untuk
saya
obrolkan
dengan
tetangga/teman saya setelah saya 2.Untuk menambah kepercayaan
mendengarkan LINUS
diri. 2. Dengan mendengarkan LINUS, 3.Agar bisa memberikan informasi
saya lebih percaya diri ketika
kepada orang lain.
berhubungan/bersosialisasi dengan
4.Untuk dapat berkumpul dengan orang lain.
lingkungan saya 3. Saya
dapat
membagi
banyak
informasi terbaru kepada orang lain setelah saya mendengarkan LINUS 4. Dengan
mendengarkan
LINUS
saya dapat berkumpul dengan orang lain 5. Saya
mengalami
kesulitan
berinteraksi dengan teman-teman saya semenjak saya mendengarkan LINUS 6. Saya justru menjadi lebih pendiam ketika bersosialisasi setelah saya mendengarkan LINUS 7. Saya
sedikit
mendapatkan
informasi dari LINUS sehingga saya tidak dapat membagi banyak cerita kepada orang lain 8. Dengan
mendengarkan
LINUS
saya dapat berkumpul dengan
31
Ordinal
orang lain dengan lebih mudah dan interaktif Motif Hiburan 1.
1. Untuk melepaskan diri dari 1. Saya merasa bebas sejenak dari beban/masalah
masalah.
saya
ketika
mendengarkan LINUS 2.
2. Untuk bersantai.
3.
3. Untuk mengisi waktu.
2. LINUS
4.
membuat
memikirkan
saya
masalah
semakin
yang saya
alami ketika saya mendengarkan
4. Untuk menyalurkan emosi
LINUS 3. LINUS mampu membuat saya santai sejenak
ketika
lelah
melakukan
aktivitas 4. LINUS membuat saya jenuh ketika melakukan aktivitas 5. Saat saya tidak punya banyak aktivitas saya memilih LINUS untuk mengisi kekosongan waktu saya 6. Saya lebih memilih membaca buku atau tidur daripa mendengarkan LINUS ketika saya memiliki waktu luang 7. Dengan
mendengarkan
maupun
merequest lagu di LINUS saya sapat menyalurkan emosi saya 8. Lagu-lagu di LINUS menghambat penyaluran emosi saya TOTAL
13
26
Sumber Data : Analisa Data Primer 2013
32
3.8 Jenis Dan Sumber Data. 3.8.1.Data Primer Data primer, Sugiyono (2010) menjelaskan bahwa data primer merupakan data yang dikumpulkan secara langsung dari obyeknya. Dalam penelitia ini data primer diperoleh secara langsung dari obyek penelitian dengan cara membagikan kuesioner secara langsung dan diisi oleh responden mengenai efektifitas program acara lintas Nusantra terhadap kepuasan pendengar. 3.8.2.Data Sekunder Data, Sugiyono (2010) menjelaskan bahwa data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui media perantara. Dalam penelitian ini data sekunder didapatkan dari arsip yang dimiliki oleh sekolah, studi pustaka, penelitian terdahulu, literatur, dan jurnal yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. 3.9 Teknik Pengumpulan Data 3.9.1 Kuisioner Kuisioner
adalah
salah
satu
cara
pengumpulan
data
dengan
menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan mereka akan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut. Daftar pertanyaan bisa bersifat terbuka, jika jawaban tidak ditentukan sebelumnya, dan bersifat tertutup jika alternative-alternatif jawaban telah disediakan (Umar, 2002:88). Tujuan dari penyebaran kuisioner adalah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertayaan. (Krisyantono, 2006:95) 3.9.2 Observasi Observasi adalah kegiatan mengamati secara langsung (tanpa mediator) suatu objek untuk melihat dengan dekat kegiatan yang dilakukan objek itu. Penulis
akan
melakukan
pengamatan
mengenai
kegiatan
yang
diselenggarakan oleh perusahaan yang berhubungan dengan masalah yang
33
diteliti (Krisyantono, 2006:108).. 3.9.3 Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interview) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2009:186). Untuk mendapatkan data seakurat mungkin, penulis melakukan wawancara dengan Pendiri Radio Sasando FM Yogyakarta, Bapak Daniel Damaledo, SE 3.9.4 Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk melengkapi hasil wawancara dan observasi. Dokumentasi dapat berupa rekaman wawancara dengan informan kunci, foto-foto serta dokumen penunjang lainnya. 4.0 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data merupakan cara yang dipakai oleh peneliti dalam memperoleh data yang diperlukan dalam penelitiannya berkaitan dengan variabel-variabel penelitian. Kualitas data ditentukan oleh kualitas alat pengambilan data atau alat ukur yang digunakan. Metode pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi dan survei dengan menggunakan alat berupa kuesioner yang terdiri dari butir-butir pernyataan yang dipergunakan untuk mengumpulkan data berkaitan dengan variabel kepuasan pendengar. Alat ukur
yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner
kualitas layanan dan kepuasan siswa yang disusun dalam bentuk skala Likert dengan empat butir pilihan. Nurul Zuriah (2007) mengungkapkan bahwa skala Likert merupakan sejumlah pertanyaan atau pernyataan mengenai suatu obyek sikap. Pengukuran variabel program kepuasan pendengar menggunakan metode pengisian kuesioner. Kuesioner kepuasan pendengar terdiri dari 10 pernyataan. Kuesioner kepuasan pendengar disusun dalam bentuk skala Likert dengan empat pilihan, yaitu SS (sangat sesuai), S (sesuai), TS (tidak sesuai), dan STS (sangat tidak sesuai).
34
Sedangkan pemberian skor untuk masing-masing pilihan jawaban disusun sebagai berikut: SS (sangat Puas)
=4
S (Puas)
=3
TS (tidak Puas)
=2
STS (sangat tidak puas)
=1
4.1 Metode Analisis Data Data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada responden. Setelah semua data yang diperoleh di lapangan terkumpul, langkah pertama yang
dilakukan
adalah
mengkoding
data.
Tujuannya
untuk
menyederhanakan data yang diperoleh. Pengkodingan dilakukan secara manual dengan menggunakan coding sheet. Langkah berikutnya adalah mengklasifikasikan data, baru kemudian menginterpretasikannya. Untuk mengukur kesenjangan kepuasan mengacu pada rumus statistik discrepancy yang diberikan Palmgreen sebagai berikut : Σ n.i.j i≠j Σ Σ n.i.j i j Dimana : D : discrepancy / kesenjangan n : jumlah sampel i : kepuasan yang dicari (GS) j : kepuasan yang diperoleh (GO) dimana i ≠ j Rumus discrepancy tersebut lalu dioperasionalkan dengan tabulasi silang, dimana item-item dalam GS dicrosskan dengan item-item dalam GO. Dari tabulasi silang tersebut akan diketahui persentase tingkat kesenjangan
35
kepuasan yang terjadi dengan menghitung jumlah responden yang mengalami ketidaksesuaian antara GS dan GO-nya. Kesenjangan kepuasan yang dihitung dalam penelitian ini adalah kesenjangan yang terjadi saat responden tidak mendapatkan kepuasan seperti yang mereka harapkan. Oleh karena itu, penghitungan difokuskan pada angka-angka yang menyatakan GS lebih besar daripada GO. Angkaangka ini terletak pada kotak di atas garis impas pada tabulasi silang, dimana GS lebih besar dari GO. Sedangkan angka-angka yang menyatakan ”GS sama dengan GO” (angka-angka pada garis impas) maupun ”GS lebih kecil daripada GO” (angka-angka dibawah garis impas) dianggap sebagai tingkat kemampuan media dalam memenuhi kebutuhan penonton. Setelah diketahui tingkat kesenjangan yang terjadi, maka akan dapat pula diketahui tingkat kepuasan yang diperoleh responden. Besarnya kepuasan yang mampu diberikan oleh acara Lintas Nusantara kepada responden dapat dihitung dengan mengurangi tingkat kepuasan maksimal (ditetapkan 100%) dengan tingkat kesenjangan kepuasan yang dialami responden pada tiap-tiap item-itemnya. Merujuk pada penelitian terdahulu, ditetapkan batasan kepuasan minimal sebesar 70%. Dengan kata lain, jika responden menyatakan bahwa kepuasan yang diperoleh untuk tiap jenis kebutuhan berkisar antara 70 - 100% atau bila kesenjangan kepuasan berkisar antara 0 - 30%, maka kebutuhan tersebut dianggap terpuaskan. Jika kesenjangan kepuasan menunjukkan persentase di atas 30% berarti media tidak mampu memuaskan
responden.
Sebaliknya,
apabila
kesenjangan
kepuasan
menunjukkan angka di bawah 30% berarti media tersebut mampu memuaskan responden. Semakin besar angka kesenjangan, berarti suatu media semakin tidak mampu memenuhi kebutuhan. Sebaliknya, semakin kecil angka kesenjangan, semakin besar kemampuan suatu media dalam memenuhi kebutuhan responden.
36
4.2 Uji Validitas Dan Reliabilitas Salah satu unsur penting dalam penelitian adalah menentukan validitas dan reliabilitas satu alat ukur. Dalam penelitian ini, alat ukur yang dimaksud adalah kuesioner (angket). Alat ukur yang baik harus memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas yang ditunjukkan dengan tingginya validitas dan reliabilitas alat ukur tersebut (Azwar, 1999). 4.2.1.Validitas Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 1999). Suatu alat ukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat ukur tersebut mampu menunjukkan fungsi ukurnya dan mampu memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Validitas alat ukur diketahui dengan mengkorelasikan skor item dengan skor total. Sedangkan untuk kriteria validitas digunakan kriteria yang menyebutkan bahwa suatu alat tes dikatakan valid atau gugur berdasarkan syarat korelasi minimal sebesar 0,25 (Azwar, 1999). Jadi, item yang berada di bawah 0,25 digugurkan, sedangkan yang lebih besar atau sama dengan 0,25 dapat dikatakan valid. Untuk perhitungan validitas dihitung dengan menggunakan Korelasi Product Moment dari Pearson dengan rumus :
37
rit =
ni
nit - (i ) (t ) 2
(i ) 2 nt 2 (t ) 2
Keterangan : Σit = jumlah dari setiap skor x dikalikan dengan setiap skor y Σ i = jumlah skor i Σ t = jumlah skor t n
= banyaknya subjek
Σ i² = jumlah skor i² Σ t² = jumlah skor t²
38
Untuk pengujian validitas yang dilakukan pada penelitian ini didapatkan hasil yang dapat dilihat dalam tabel 3.1. Tabel 3.3 Tabel Validitas Item GS-GO
No Item
Validitas
Arti
1
.382
Valid
2
.256
Valid
3
.250
Valid
4
.254
valid
5
.340
Valid
6
.327
Valid
7
.333
Valid
8
.277
valid
9
.270
valid
10
.308
Valid
11
.254
valid
12
.251
Valid
13
.283
Valid
14
.282
Valid
15
.290
Valid
16
.329
Valid
17
.275
Valid
18
.292
Valid
19
.305
Valid
20
.226
Valid
21
.282
Valid
22
.280
Valid
23
.296
Valid
24
.621
Valid
25
.293
Valid
26
.269
Valid
Sumber Data : Analisis data Primer 2013
39
4.2.2 Reliabilitas Reliabilitas alat ukur menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran dengan alat tersebut dapat dipercaya. Hal ini ditunjukkan oleh taraf keajegan (konsisten) skor yang diperoleh para subjek yang diukur dengan alat yang sama atau diukur dengan alat yang setara pada kondisi yang berbeda. Dalam artinya yang paling luas reliabilitas alat ukur menunjuk kepada sejauh mana perbedaan-perbedaan
atribut
yang
sebenarnya
(Suryabrata,
2000).
Pengukuran reliabilitas pada penelitian ini menggunakan teknik koefisien Alpha Cronbach yang digunakan untuk menguji reliabilitas. Adapun rumus yang digunakan adalah :
k 1 - Sx 2 α= 2 (k - 1) S tot Keterangan : α
= koefisien alpha cronbach
k
= jumlah item
Σ Sx² = jumlah varians item S²1
= varians total
Untuk melihat apakah reliabilitas angket baik atau tidak maka peneliti menggunakan standar variable dari Azwar (2000) sebagai berikut : α
< 0,7
: Tidak Reliabel
0,7 ≤ α ≤ 0.6
: Cukup
0.8 ≤ α ≤ 0,9
: Baik
0,9 ≤ α < 1,0
: Sangat Baik
40
Table 3.4 Analisis Reliabilitas Instrumen Penelitian Instrumen
Koefisien
Status
Reliabilitas GS
.6023
Cukup Reliabel
GO
.6005
Cukup Reliabel
Sumber Data : Analisis data Primer 2013
Reliabilitas dari keseleruhan item skala kepuasan GS adalah ,6023 dan skala GO adalah .6005 yang artinya skala GS-GO yang digunakan dalam penelitian ini berada pada standar cukup reliable. Pada penelitian ini, skala yang digunakan memiliki kemampuan untuk mengukur aspek GS dan GO dengan cukup baik walaupun digunakan untuk responden yang lain. Data instrumen GS dan GO dengan koofisiensi reliabilitas maka data ini dapat dikatakan cukup Reliabel karena berada pada standart variabel 6023 0,7 ≤ α ≤ 0.6.
41