69
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Rancangan Penelitian Pendekatan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif kualitatif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.1 Penelitian yang menghasilkan data deskriptif maksudnya adalah metode penelitian yang digunakan untuk menggambarkan semua data atau keadaan
subjek
atau
objek
penelitian
kemudian
dianalisis
dan
dibandingkan berdasarkan kenyataan yang sedang berlangsung pada saat ini dan selanjutnya mencoba untuk memberikan pemecahan masalahnya dan dapat memberikan informasi yang mutahkir sehingga bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta lebih banyak dapat diterapkan pada berbagai masalah. Penelitian deskriptif secara garis besar merupakan kegiatan penelitian yang hendak membuat gambaran atau mencoba melihat suatu peristiwa atau gejala secara sistematis, faktual dengan penyusunan secara akurat. Jenis penelitian ini menggunakan rancangan studi multi situs, yaitu berusaha mendeskripsikan suatu latar, objek atau peristiwa tertentu secara rinci dan mendalam. Studi multi situs adalah penelitian yang bertujuan 1
Andi Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), 22.
69
70
untuk mempelajari secara intensif mengenai unit sosial tertentu, yang meliputi individu, kelompok, lembaga dan masyarakat.2 Penelitian ini akan menghasilkan informasi yang detail yang mungkin tidak bisa didapatkan pada jenis penelitian lain. Peneliti menggunakan jenis penelitian studi multi situs, yang mana penggunaan metode ini karena sebuah inquiry secara empiris yang menginvestigasi fenomena sementara dalam konteks kehidupan nyata (real life context), ketika batas antara fenomena dan konteks tidak tampak secara
jelas;
dan
sumber-sumber
fakta
ganda
yang digunakan.
Karakteristik utama studi multi situs adalah apabila peneliti meneliti dua atau lebih subjek, latar atau tempat penyimpanan data. Penelitian ini berusaha memahami makna peristiwa serta interaksi orang dalam situasi tertentu untuk dapat memahami makna peristiwa dan interaksi orang, digunakan orientasi teoritik atau perspektif teoritik dengan pendekatan fenomenologis (phenomenological approach). Pendekatan ini digunakan dengan mengamati fenomena-fenomena dunia konseptual subjek yang diamati melalui tindakan dan pemikirannya guna memahami makna yang disusun oleh subjek di sekitar kejadian sehari-hari. Peneliti berusaha memahami subjek dari sudut pandang subjek itu sendiri, dengan tidak mengabaikan penafsiran, dan membuat skema konseptual.
2
Yatim Riyanto, Metodologi Penelitian, (Surabaya : SIC, 2001), 24.
71
B. Kehadiran Peneliti Kehadiran peneliti dalam penelitian kualitatif sebagai perencana, pelaksana, pengumpul data, analisis, penafsir data, dan pada akhirnya menjadi pelapor hasil penelitian. Hal tersebut sangat diperlukan karena keabsahan data nantinya akan diserahkan pada subyek penelitian, apakah data yang diperoleh maupun analisisnya benar-benar sesuai dengan persepsi/pandangan subyek. Sehingga Nasution dalam bukunya Sugiyono menjelaskan peneliti adalah segalanya dari keseluruhan penelitian. Yang kemudian disebut sebagai instrument kunci.3 Peneliti merupakan instrumen penelitian utama (the instrument of choice in naturalistic inquiry is the human)4 yang memang harus hadir sendiri di lapangan secara langsung untuk mengumpulkan data. Peneliti bertindak sebagai instrument sekaligus pengumpul data, karena dalam penelitian kualitatif instrumen utama (key person-nya) adalah manusia.5 Peneliti akan melakukan obsevasi, wawancara dan pengambilan dokumen Selama pengumpulan data dari subjek penelitian di Bank Muamalat Indonesia (BMI) Cabang solo dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Cabang Jombang, peneliti menempatkan diri sebagai instrumen sekaligus pengumpul data. Penelitian kualitatif mengharuskan peneliti sebagai instrumen kunci, konsekuensi psikologis bagi peneliti untuk memasuki latar yang 3
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2009), 223 YS. Lincoln and Egon G. Guba, Naturalistic Inquiry, (Beverly Hill, Caifornia: Sage Publications, 1985), 236 5 Rochiati Wiriaatmaja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: PT. Rosdakarya, 2007), 96. 4
72
memiliki norma, nilai, aturan dan budaya yang harus dipahami dan dipelajari oleh peneliti. Peneliti juga berperan sebagai penganut partisipatif atau penganut berperan serta agar peneliti dapat mengetahui subyek secara langsung sehingga data yang dikumpulkan benar-benar lengkap karena diperoleh dari interaksi sosial yang memakan waktu cukup lama antara penelitian dengan subyek.
C. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di 2 (dua) Perbankan Syariah yaitu Bank Muamalat Indonesia (BMI) Cabang Solo yang beralamat di Jl. Slamet Riyadi, No. 314 Solo, Jawa Tengah dan di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Cabang Jombang yang beralamat di Jl. Wahid Hasyim No. 9A 1-2 Jombang. Dengan fokus penelitian IMPLEMENTASI UNDANGUNDNAG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2008 DAN FATWA-FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL TENTANG SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA (Studi Multi Situs di Bank Muamalat Indonesia Cabang Solo dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Cabang Jombang.
73
D. Sumber Data Data-data utama penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.6 Sumber data ini terbagi menjadi data primer dan sekunder. Sumber data primer merupakan data yang di dapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti. Sumber data primer berupa kata-kata dan tindakan terkait fokus penelitian yang diperoleh secara langsung dari hasil wawancara pihak Bank Muamalat Indonesia (BMI) Cabang Solo dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Cabang Jombang, yaitu hasil pertanyaan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Dalam hal ini informan yang dimaksud adalah orang-orang yang ada dalam struktur kepengurusan Bank Muamalat Indonesia (BMI) Cabang Solo dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Cabang Jombang. Karena mereka semua adalah orangorang yang dianggap paling mengetahui mekanisme kerja Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain, biasanya sudah dalam bentuk publikasi.7 Dalam hal ini peneliti memperoleh data secara tidak langsung mengenai Implementasi UndangUndang Republik Indonesia nomor 19 Tahun 2008 dan fatwa-fatwa Dewan Syariah Nasional tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) 6
Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), 114. Mohammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kualitatif, (Jakarta: UPFEUMY), 73. 7
74
di Bank Muamalat Indonesia (BMI) Cabang Solo dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Cabang Jombang, laporan keuangan, data tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), data jumlah Investor, dan lainlain. Yang biasanya menggunakan data dokumentasi seperti majalah, internet, buku-buku yang mendukung penelitian ini dan sebagainya.
E. Teknik Pengumpulan Data 1. Interview Metode interview yang sering juga disebut metode wawancara,
atau
juga
kuisioner
lisan,
yaitu
suatu
teknik
pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang digali dari sumber data langsung melalui percakapan atau tanya jawab.8 Metode wawancara ini merupakan metode yang efektif untuk
mengumpulkan
narasumber
tentang
informasi Implementasi
yang
seluas-luasnya
Undang-Undang
dari
Republik
Indonesia nomor 19 Tahun 2008 dan fatwa-fatwa Dewan Syariah Nasional tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) di Bank Muamalat Indonesia (BMI) Cabang Solo dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Cabang Jombang. Maka metode ini penulis lakukan dengan mengadakan wawancara secara jelas yang telah tersusun sebelumnya untuk melengkapi dari hasil pengumpulan data observasi dan dokumentasi. 8
Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung:Alfabeta, 2011), 130.
75
2. Observasi Observasi adalah Pengamatan terhadap suatu objek yang diteliti baik secara langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh data yang harus dikumpulkan dalam penelitian.9 Dalam hal ini, penulis akan langsung terjun mendatangi lokasi penelitian yaitu Bank Muamalat Indonesia (BMI) Cabang Solo dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Cabang Jombang 3. Dokumentasi Dokumentasi adalah penelitian mencari dan mendapatkan data-data primer dengan melalui data-data dari prasasti-prasasti, naskah-naskah kearsipan, data gambar/foto/blue print dan lain sebagainya.10 Dalam penelitian ini dokumen yang digunakan dapat berupa laporan keuangan, profil, struktur organisasi, job discription Bank Muamalat Indonesia (BMI) Cabang Solo dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Cabang Jombang. Sedangkan keuntungan menggunakan teknik dokumentasi adalah biaya relative murah, waktu dan tenaga lebih efisien. Data yang dikumpulkan dengan teknik dokumentasi cenderung merupakan data sekunder.
9
Ibid, 105. Supardi, Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis (Yogyakarta:UII Press,2005), 138.
10
76
F. Teknik Analisis Data Penelitian ini menggunakan rancangan studi multi situs, maka dalam menganalisis data dilakukan dalam dua tahap, yaitu: (1) analisis data situs individu , dan (2) analisis data lintas situs.11
1. Analisis data kasus individu Analisis data situs individu dilakukan pada masing-masing objek yaitu: Studi Multi Situs di Bank Muamalat Indonesia (BMI) Cabang Solo dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Cabang Jombang . Peneliti dalam menganalisis, melakukan interpretasi terhadap data yang berupa kata-kata sehingga diperoleh makna (meaning).
Analisis
dilakukan
bersama-sama
dengan
proses
pengumpulan data serta setelah data terkumpul. Menurut Miles dan Huberman, bahwa analisis data penelitian kualitatif dapat dilakukan melalui tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu: l) reduksi data (data reduction), 2) penyajian data (data displays) dan 3) penarikan kesimpulan atau verifikasi (conclusion drawing/veriffication).12
11
Robert K. Yin, Case Study Research: Design and Methods, (Beverly Hills: Sage Publication, 1987), 114-115. 12 Miles M.B & Huberman A.Mikel, Qualitative Data Analisis, (Beverly Hills: SAGE Publication, Inc, 1992), 22.
77
a. Reduksi data Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data sedemikian rupa sehingga diperoleh kesimpulan akhir dan diverifikasi. Reduksi data berlangsung terus menerus selama penelitian berlangsung bahkan sebelum data benar-benar terkumpul sudah mengantisipasi akan adanya reduksi data sudah tampak sewaktu memutuskan kerangka konseptual, wilayah penelitian, permasalahan penelitian, dan penentuan metode pengumpulan data. Selama pengumpulan data berlangsung sudah terjadi tahapan reduksi, selanjutnya (membuat ringkasan, mengkode, menelusuri tema, membuat gugus-gugus, menulis memo). Proses ini berlanjut sampai pasca pengumpulan data di lapangan, bahkan pada akhir pembuatan laporan sehingga tersusun lengkap. Langkah selanjutnya mengembangkan sistem pengkodean. Semua data yang telah dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip) dibuat ringkasan kontak berdasarkan fokus penelitian. Setiap topik liputan dibuat kode yang menggambarkan topik tersebut. Kode-kode tersebut dipakai untuk mengorganisasi satuan-satuan data yaitu: potongan-potongan kalimat yang diarnbil
dari
transkrip
menggunakan komputer.
sesuai
dengan
urutan
paragraf
78
b. Penyajian data Sebagaimana ditegaskan oleh Miles dan Huberman,13 bahwa penyajian data dimaksudkan untuk menemukan pola-pola yang bermakna serta memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data dalam penelitian ini dimaksudkan untuk menemukan suatu makna dari data-data yang telah diperoleh, kemudian disusun secara sistematis, dari bentuk informasi yang kompleks menjadi sederhana namun selektif. c. Penarikan kesimpulan atau Verifikasi Kegiatan analisis pada tahap ketiga adalah menarik kesimpulan dan verifikasi. Sejak pengumpulan data peneliti berusaha mencari makna atau arti dari simbol-simbol, mencatat, keteraturan pola, penjelasan-penjelasan, dan alur sebab akibat yang terjadi. Kesimpulan final diharapkan dapat diperoleh setelah pengumpulan data selesai 2. Analisis data lintas situs Analisis
data
lintas
situs
dimaksudkan
sebagai
proses
membandingkan temuan-temuan yang diperoleh dari masing-masing situs, sekaligus sebagai proses memadukan antar situs. Pada awalnya temuan yang diperoleh dari lokasi penelitian disusun kategori dan 13
Miles M.B & Huberman A.Mikel, Qualitative Data Analisis, (Beverly Hills: SAGE Publication, Inc, 1992), 21-22.
79
tema, dianalisis secara induktif konseptual dan dibuat penjelasan naratif yang tersusun menjadi proposisi tertentu yang selanjutnya dikembangkan menjadi teori substansif I. Teori
substantif
I
selanjutnya
dianalisis
dengan
cara
membandingkan dengan teori substantif II (temuan dari di Bank Muamalat Indonesia (BMI) Cabang Solo). Pembandingan tersebut digunakan untuk menemukan perbedaan karakteristik dari masingmasing situs sebagai konsepsi teoritik berdasarkan perbedaanperbedaan. Pada tahap terakhir dilakukan analisis secara simultan untuk merekonstruks dan menyusun konsepsi tentang persamaan situs I, dan situs II secara sistematis. Analisis akhir ini dimaksudkan untuk menyusun konsepsi sistematis berdasarkan hasil analisis data dan interpretasi teoritik yang bersifat naratif berupa temuan-temuan lintas situs yang selanjutnya dijadikan bahan untuk mengembangkan temuan teori substantif. Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis lintas situs ini meliputi: (1) Menggunakan pendekatan induktif konseptualistik yang dilakukan
dengan
membandingkan
dan
memadukan
temuan
konseptual dari masing-masing kasus individu; (2) hasilnya dijadikan dasar untuk menyusun pernyataan konseptual lintas situs, (3) mengevaluasi kesesuaian data-data dengan fakta yang menjadi acuan; (4) merekonstruksi ulang data-data sesuai dengan fakta dari masing-
80
masing kasus individu; dan (5) mengulangi proses ini sesuai keperluan sampai batas kejenuhan.
G. Teknik Pengecekan Keabsahan Data Untuk menetapkan keabsahan (trustworthiness) data diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan sejumlah kriteria tertentu. Ada empat criteria yang digunakan, yaitu derajat kepercayaan (credibility), keteralihan (transferbility), kebergantungan (dependability), dan kepastian (confirmability).14 Berpijak pada pendapat tersebut, agar data yang dikumpulkan dari lapangan bisa memperoleh derajat kepercayaan yang baik, maka peneliti mengusahakan pengecekan keabsahan data sebagai berikut: 1. Kredibilitas “Kredibilitas ialah kesesuaian antara konsep peneliti dengan konsep responden.”15 Agar kredibilitas terpenuhi maka membutuhkan waktu penelitian yang cukup lama serta pengamatan terus-menerus. Untuk mencapai kredibilitas yang cukup, maka peneliti menerapkan: a. Perpanjangan kehadiran Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah instrumen penelitian itu sendiri. Kehadiran peneliti dalam pengumpulan data tidak cukup bila dilakukan dalam waktu singkat, tetapi memerlukan perpanjangan kehadiran agar terjadi peninngkatan derajat kepercayaan atas data yang 14
Husaini Usman, Purnomo Setiady Akbar, Meodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), 84. 15 Ibid., 98.
81
dikumpulkan sekaligus mendeteksi dan membatasi kekeliruan dari peneliti maupun dari informan yang sekiranya dapat mengotori data.16 Kehadiran peneliti di lokasi penelitian tidak terbatas pada hari dan jam-jam kerja, saat di luar jam-jam tersebut peneliti juga hadir terutama bila berjanji akan melakukan wawancara. Kemudian, sepanjang tesis ini masih dalam taraf pengerjaan sampai setelah mendapat tanggapan, kritikan dan saran dari tim penguji tesis IAIN Tulungagung, maka peneliti harus tetap melakukan penelitian disana guna mengecek dan mengkonfirmasi kembali data kepada sumbernya apabila peneliti merasa kurang yakin akan keabsahan data. b. Triangulasi data Menurut Moleong, teknik triangulasi adalah “teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding.”17 Sesuatu di luar data itu bisa berupa hasil pengamatan itu sendiri, teori, metode atau peneliti lain. Dalam prakteknya, peneliti mengambil dua jenis triangulasi yaitu triangulasi sumber dan tringulasi teori. Peneliti menerapkan triangulasi sumber data. Peneliti berusaha membandingkan dan mengecek kembali data yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda. Misalnya, peneliti berusaha membandingkan data hasil wawancara dengan data hasil
16 17
Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), 327. Ibid,. 330.
82
pengamatan, data hasil pengamatan dengan isi suatu dokumen yang berkaitan dengan data tersebut. c. Diskusi teman sejawat Menurut pendapat Moleong, “teknik ini dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi dengan rekan-rekan sejawat”.18 Teman sejawat yang dimaksud dalam hal ini adalah teman-teman sebaya yang memiliki pengetahuan yang sama tentang apa yang sedang diteliti, sehingga bersama kami dapat membandingkan data yang telah diperoleh, saling memberi pandangan kritis, serta membantu mengembangkan langkah berikutnya. Melalui teknik ini, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga kemungkinan kekeliruan data dan analisis bisa diperkecil sehingga pemahaman peneliti tentang keadaan lapangan bisa lebih mendalam. 2. Dependabilitas dan konfirmabilitas Dependabilitas ialah apabila hasil penelitian kita memberikan hasil yang sama dengan penelitian yang diulangi pihak lain. Dalam penelitian kualitatif ini sukar dilakukan, karena desain penelitian lahir selama penelitian berlangsung. Untuk membuat penelitian kualitatif memenuhi dependabilitas, maka perlu disatukan dengan konfirmabilitas. Hal ini dilakukan dengan cara audit trail. Dalam penelitian skripsi audit trail dilakukan oleh pembimbing. Pembimbing inilah yang berhak memeriksa
18
Ibid,. 332.
83
kebenaran data serta penafsirannya.19 Oleh karena itu, maka peneliti menyediakan data mentah, hasil analisis data, dan hasil sintesis data, yaitu tema, hasil temuan, pola yang disusun, teori pijakan, kesimpulan dan laporan akhir kepada pembimbing skripsi. Hal ini peneliti lakukan agar pembimbing lebih mudah dalam melakukan memeriksa keabsahan data yang peneliti temukan beserta penafsirannya.
H. Tahap-Tahap Penelitian Menurut Moleong dalam melakukan penelitian kualitatif ada empat tahapan yang harus dilalui yaitu “tahap sebelum ke lapangan, tahap pekerjaan lapangan, tahap analisa dan tahap laporan”.20 Dengan penjelasan sebagai berikut: 1. Tahap sebelum ke Lapangan Meliputi kegiatan: Menyusun proposal penelitian, menentukan fokus
penelitian
konsultasi
penelitian
kepada
pembimbing,
menghubungi lokasi penelitian, mengurus perizinan dan seminar proposal penelitian. 2.
Tahap Pekerjaan Lapangan Meliputi kegiatan memahami latar penelitian dan persiapan diri,
memasuki lapangan, pengumpulan data atau informasi yang terkait dengan fokus penelitian dan pencatatan data.
19
Husaini Usman, Purnomo Setiady Akbar, Meodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), 99. 20 Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), 85.
84
3.
Tahap Analisis Data Meliputi organisasi data, penafsiran data, pengecekan keabsahan
data, dan memberi makna. 4. Tahap Penulisan Laporan Meliputi kegiatan penyusunan hasil penelitian, konsultasi hasil penelitian kepada pembimbing, dan perbaikan hasil konsultasi. Agar penelitian ini berjalan dengan sistematis dan lebih memudahkan serta menghemat waktu, maka peneliti membuat tahapan penelitian sebagai berikut: a. Tahap Persiapan Sebelum
melakukan
penelitian,
peneliti
terlebih
dahulu
menentukan tema penelitian. Bagi peneliti tema penelitian adalah kunci utama untuk melakukan penelitian. Selain itu tema penelitian akan mempermudah peneliti untuk menentukan judul dan juga menentukan lokasi penelitian yang mana data akan diperoleh. Setelah itu penentuan judul dan lokasi penelitian. Judul dan lokasi penelitian saling terkait, mengingat peneliti juga mencamtumkan lokasi penelitian dalam judul. Lokasi penelitian ditentukan dengan melakukan survey pendahuluan, yaitu untuk menentukan lokasi penelitian yang tepat dan sesuai dengan tema penelitian yang diambil. Peneliti
mengawali
penelitian
dengan
membuat
proposal
penelitian yang diseminarkan di pasca sarjana IAIN Tulungagung. Setelah proposal disetujui peneliti melanjutkan tahapan penelitian ini
85
dengan meminta surat izin penelitian yang ditandatangani oleh Direktur
Pascasarjana
IAIN
Tulungagung,
kemudian
peneliti
menyerahkan surat penelitian tersebut ke pihak Bank Muamalat Indonesia Cabang Solo dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Cabang Jombang. b. Tahap pelaksanaan 1) Pencarian data Setelah surat penelitian masuk dan disetujui oleh pihak pihak Bank Muamalat Indonesia Cabang Solo dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Cabang Jombang, peneliti langsung melakukan penelitian yaitu mencari data terkait dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian. Akan tetapi sebelum terjun ke lapangan, peneliti membuat transkrip wawancara yang sesuai dengan pokok permasalahan.. 2) Mengkaji kembali data-data yang dihasilkan. Setelah mendapatkan data terkait dengan fokus permasalahan, peneliti tidak langsung memasukkan data mentah tersebut. Akan tetapi peneliti melakukan pengkajian ulang terhadap data-data yang sudah dihasilkan, yaitu mana data yang paling sesuai dengan fokus penelitian dan teruji validitasnya.
86
c. Tahap analisis data Data yang sudah terkumpul dan telah direduksi, maka akan dilakukan analisis data. Analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif dengan menerangkan proses berfikir induktif yaitu berangkat dari faktor- faktir khusus, peristiwa-peristiwa yang konkrit kemudian dari faktor-faktor atau peristiwa yang khusus dan konkrit kemudian itu ditarik generalisasi yang bersifat umum. Setelah itu dilakukan penyajian data dan penarikan kesimpulan.