BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian dalam wilayah hukum Provinsi Gorontalo secara umum dan Polres Gorontalo Pada Khususnya, oleh karena wilayah administratifnya tidak terlalu luas dengan jumlah penduduk relatif cukup banyak dan latar belakang kehidupan masyarakatnya yang bervariasi dan masih sering ditemukan pelanggaran yang dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan dan Jalan dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana. Untuk mendapatkan data sebagai bahan pelengkap penulis mengadakan penelitian di Polres Gorontalo. 3.2 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian Normatif Empiris. Menurut Abdulkadir Mohammad, Hukum Normatif Empiris adalah perilaku nyata setiap warga sebagai akibat keberlakuan hukum normatif. Perilaku tersebut dapat diobservasi dengan nyata dan merupakan bukti apakah warga telah berperilaku sesuai atau tidak sesuai dengan ketentuan hukum normatif (Kodifikasi atau undang-undang)1.
1
Abdulkadir Mohammad, 2004. Hukum dan Penelitian Hukum. . PT. Citra Aditya Bakti, Bandung. Hlm.132.
31
3.3 Sifat Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian data lapangan yang didukung atau dilengkapi dengan pokok permasalahan yang diteliti, sehingga menghasilkan gabungan antara teori dan praktek lapangan. Sifat penelitian yang penulis gunakan adalah sifat penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Zainudin Ali, bahwa Penelitian deskriptif adalah penelitian yang mengungkapkan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan teori-teori hukum yang menjadi objek penelitian. Demikian juga hukum dalam pelaksanaannya di dalam masyarakat yang berkenan dengan objek penelitian. Dalam penelitian ini, penulis ingin menemukan dan memahami gejala-gejala yang diteliti dengan cara penggambaran yang jelas untuk mendekati objek penelitian maupun permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya2. 3.4 Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder, yakni sebagai berikut : a. Data primer adalah data yang di peroleh seorang peneliti langsung obyeknya misalnya dengan cara wawancara, observasi, pengamatan dan angket. b. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari bahan kepustakaan dengan cara menelusuri literatur yang berhubungan dengan penelitian. Adapun bahan hukum terhadap penelitian tersebut, antara lain : 2
Zainudin Ali, 2010. Metode Penelitian Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, Hlm.105
32
a) Bahan Hukum primer, yang terdiri atas : UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan dan Jalan. b) Bahan Hukum sekunder, yaitu buku-buku, maupun tulisan-tulisan ilmiah yang terkait dengan penelitian ini. c) Bahan hukum tersier, yaitu kamus hukum 3.5 Populasi Dan Sampel. a. Populasi Populasi merupakan sejumlah manusia atau unit yang mempunyai ciri-ciri atau karakteristik yang sama. Menurut Zainudi Ali, bahwa populasi dapat berwujud sejumlah manusia atau sesuatu seperti, kurikulum, kemampuan manajemen, alat-alat mengajar, cara pengadministrasian, kepemimpinan dan lain. Populasi merupakan wilayah generalisasi baik obyek maupun subyek yang memiliki kuantitas dan karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti. Sehingganya populasi yang menjadi obyek penelitian ini adalah 23 (0,23%) pelaku pencurian kendaraan bermotor3. b. Sampel
Dalam penelitian metode penarikan sampel yang digunakan peneliti yaitu probability sampling. Probability sampling adalah adanya kesempatan yang sama dan kemadirian unsure-unsur populasi, untuk terpilih menjadi unsur dari suatu
3
Ibid. Zainudin Ali. Hal. 106
33
sample tertentu.4 Faktor tersebut, oleh karena di dalam bahasa Indonesia belum ada suatu keseragaman mengenai terjemahan istilah tersebut. Sebelum menguraikan perihal bentuk-bentuk “Probability Sampling” tertentu, dimana sampel adalah 20 Orang pelaku pencurian kendaraan bermotor sebagai keseluruhan yang melakukan kejahatan yang diambil sebagai calon responden .
3.6 Teknik Pengumpulan Data Adapun yang menjadi tekhnik pengumpulan data, ialah : 1. Abdulkadir Mohammad, Observasi dalam penelitian kualitatif menurut observasi dilokasi penelitian atau terhadap peristiwa hukum yang menjadi objek kajian; 2. menurut Abdulkadir Mohammad, Wawancara Observasi dalam penelitian kualitatif peneliti melakukan wawancara face to face interview (berhadaphadapan) dengan partisipan, wawancara yang dilakukan dengan responden yang sudah ditentukan atau tokoh kunci5. 3.7 Analisis Data Berdasarkan sifat penelitian ini yang menggunakan metode penelitian bersifat kualitatif deskriptif, analisis data yang dipergunakan adalah pendekatan kualitatif terhadap data primer dan data sekunder. Deskriptif tersebut, meliputi isi dan struktur hukum positif, yaitu suatu kegiatan yang dilakukan oleh penulis untuk menentukan isi atau makna aturan hukum yang dijadikan rujukan dalam menyelesaikan permasalahan hukum yang menjadi objek kajian. Dalam hal ini 4
Soejono Soekanto, 2010.Pengantar Penelitian Hukum.Universitas Indonesia UI-Press : Jakarta. Hlm.174 5 Ibid Zainudin Ali, 2010. Hlm 170
34
maka angka mutlak sebagai hasil penjumlahan frekuensi di beri persen, dengan mempergunakan Rumus6: f P
=
x 100 % N
Ket : P = Presentase F = Frekuensi N = Jumlah Frekuensi dari seluruh klarifikasi.
6
Soerjono Soekanto, 2010. Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta. Ui Press.Hlm.268
35