BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) jenis eksperimental. Penelitian jenis ini dilakukan sebagai upaya untuk menerapkan berbagai teknik, metode atau strategi dalam pembelajaran secara efektif dan efisien. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menurut Suharsimi Arikunto (2010:2) dari namanya sudah menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya, yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas. Jadi penelitian tindakan kelas merupakan upaya yang dilakukan seorang guru dalam proses pembelajaran yang meliputi penerapan berbagai teknik, metode ataupun strategi pembelajaran.
3.1.2 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah di SD Negeri Sidorejo Lor 07 yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol 86B, Kelurahan Sidorejo Lor, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga. Sekolah ini terletak di pinggir jalan Imam Bonjol sehingga relatif dekat dengan keramaian.
3.2 Subjek Penelitian Subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas 5 SD Negeri Sidorejo Lor 07, Kecamatan Sidorejo Lor, Kota Salatiga, pada tahun ajaran 2012/2013. Jumlah seluruh siswa di SD ini adalah 269. Jumlah siswa kelas 5 sebanyak 48 siswa, terdiri dari 22 siswa laki-laki dan 26 siswa perempuan.
3.3 Waktu Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan pada bulan Februari Mei 2013. Pelaksanaan penelitian ini akan dilaksanakan selama 4 bulan yang dimulai dari observasi awal, penyusunan proposal, penyusunan instrumen seperti
34
35
RPP, lembar evaluasi dan media atau peralatan yang diperlukan, pengumpulan data, analisis data dan penyusunan laporan hasil penelitian.
3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.4.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010:3). Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas atau independen dan variabel terikat atau dependen. Variabel tersebut adalah sebagai berikut: a.
Variabel bebas Menurut Sugiyono (2010:61) variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab dari perubahannya atau timbulnya variabel dependen atau terikat. Variabel bebas dalam penelitian adalah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture. Dikatakan bebas karena dalam pembelajaran, model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture akan mempengaruhi hasil belajar IPA dan kepercayaan diri siswa.
b. Variabel terikat Menurut Sugiyono (2010:61) variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA dan kepercayaan diri siswa.
3.4.2 Definisi Operasional a.
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture Model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture sebagai variabel bebas merupakan salah satu tipe model pembelajaran dimana dalam penyajiannya siswa diminta mengurutkan atau memasangkan gambar tentang suatu konsep kemudian siswa menjelaskan alasan dari pemasangan atau pengurutan gambar tersebut.
36
b. Hasil Belajar IPA Hasil belajar IPA sebagai variabel terikat merupakan hasil yang diperoleh siswa dalam bentuk nilai setelah dilakukannya proses pembelajaran pada siklus I dan siklus II. Hasil belajar ini dapat dijadikan sebagai tolok ukur untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa setelah mengikuti kegiatan belajar. c.
Kepercayaan Diri Kepercayaan diri sebagai variabel terikat merupakan kemampuan siswa dalam menyesuaikan diri dengan teman kelompok, keberanian siswa dalam bertanya dan menyampaikan pendapatnya baik dalam lingkup kelompok maupun lingkup kelas.
3.5 Rencana Tindakan Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus yang dipergunakan adalah model Kemmis & Taggart terdapat empat tahap rencana tindakan, meliputi: perencanaan, pelaksanaan tindakan dan pengamatan/observasi, dan refleksi (Arikunto, 2010:132).
Perencanaan I
Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan dan pengamatan
Perencanaan II
Refleksi
?
SIKLUS II
Pelaksanaan dan pengamatan
37
Siklus I 1) Perencanaan (Planning) Tahap-tahap yang dilakukan dalam perencanaan yaitu: a.
Pembuatan RPP mata pelajaran IPA yang memuat skenario jalannya proses pembelajaran tentang daur air.
b.
Menyiapkan gambar-gambar yang menunjang proses pembelajaran, karena model Picture and Picture menggunakan gambar sebagai medianya.
c.
Membuat dan mempersiapkan lembar observasi kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
d.
Membuat instrumen penilaian hasil belajar berupa tes pilihan ganda dan instrumen penilaian kepercayaan diri dengan menggunakan angket.
2) Pelaksanaan Tindakan (Acting) Pelaksanaan tindakan ini akan dilakukan berdasarkan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture sesuai standar proses yaitu sebagai berikut. Kegiatan Pendahuluan a) Menyiapkan siswa baik secara psikis dengan bertanya, ”Sudah siap untuk belajar untuk hari ini?” dan menyiapkan fisik siswa dengan cara memeriksa sikap duduk siswa dalam menerima pelajaran, memeriksa buku-buku pelajaran dan alat tulis yang diperlukan. b) Mengajukan pertanyaan untuk mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari. c) Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai dengan silabus. d) Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai setelah mempelajari materi. e) Memberikan penjelasan tentang model pembelajaran kooperatif Picture and Picture yang akan dipakai dalam pembelajaran. f)
Guru melakukan apersepsi guna menggali konsep dan pengetahuan yang telah dimiliki siswa tentang materi yang akan dipelajari.
38
Kegiatan Inti Eksplorasi a) Guru menyajikan materi secara umum sebagai pengantar kepada siswa. b) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok heterogen. c) Guru menunjukkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi yang disampaikan.* d) Siswa secara berkelompok mengamati gambar-gambar sesuai materi yang disajikan oleh guru untuk tiap kelompok. Elaborasi a) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi secara kelompok untuk mengurutkan gambar guna membangun pengetahuan baru. b) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memasangkan atau mengurutkan
gambar
menjadi
urutan
yang
logis
berdasarkan
pengetahuan baru yang mereka peroleh dari diskusi dengan cara angkat jari bagi mereka yang berani.* c) Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang dirasa kurang percaya diri untuk maju dan mengurutkan gambar ke depan kelas. d) Guru menanyakan alasan atau dasar pemikiran dari urutan gambar yang telah dibuat siswa berdasarkan pengetahuan yang mereka peroleh.* e) Guru memberikan kesempatan kepada siswa
yang lain untuk
memberikan pendapat terhadap jawaban siswa yang berada di depan kelas. f)
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkompetisi secara sehat dengan jalan beradu pendapat dengan tetap memegang nilai-nilai kesopanan.
Konfirmasi a) Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan misalnya ucapan ”Bagus!” atau reward berupa bintang, bahkan hadiah bagi siswa yang berhasil menjawab dengan baik ataupun bagi siswa yang telah berani menyampaikan gagasan meskipun jawaban kurang tepat.
39
b) Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi siswa yang berupa jawaban lisan dari siswa. c) Siswa membuat ringkasan tentang materi yang telah dipelajari bersama. d) Guru memberikan motivasi kepada siswa yang belum berani dan percaya diri untuk mengungkapkan pendapatnya. Kegiatan Penutup a) Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari. b) Guru memberikan soal evaluasi pada siswa. c) Guru memberikan tindak lanjut berupa tugas untuk dikerjakan siswa di rumah dan akan dibahas atau dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. d) Guru menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya. 3) Pengamatan (Observing) Observasi dilakukan teman sejawat atau guru lain untuk mengamati kegiatan guru dan siswa dalam pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture pada mata pelajaran IPA. Observasi yang dilakukan menggunakan lembar observasi untuk mengamati penggunaan model pembelajaran Picture and Picture yang dilakukan oleh guru dan respon siswa dalam mengikuti pembelajaran dan kepercayaan diri siswa dalam kegiatan pembelajaran. 4) Refleksi (Reflecting) Kegiatan
refleksi
Penelitian
Tindakan
Kelas
dilakukan
untuk
memahami dan memaknai segala sesuatu yang berkaitan dengan proses dan hasil yang diperoleh akibat tindakan yang dilakukan pada siklus I. Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap temuan-temuan yang berkaitan dengan hambatan dan kekurangan yang dijumpai selama siklus I yang dilakukan tiga kali pertemuan. Kelebihan tetap dipertahankan, sedangkan kekurangan akan diperbaiki pada siklus selanjutnya. Siklus II dirancang apabila siklus I belum berhasil, pada tahap ini pada dasarnya sama dengan siklus I, hanya saja tindakannya diperbaiki dan disempurnakan sesuai hasil analisis dan refleksi siklus pertama. Jika pada
40
siklus ini telah didapatkan adanya peningkatan, maka penelitian akan dihentikan, namun jika belum terlihat adanya peningkatan maka akan dilakukan dilakukan perencanaan III guna melaksanakan siklus III. Siklus II Pada siklus II kegiatan pembelajaran akan dilakukan sama seperti pada kegiatan pembelajaran siklus I. Siklus II merupakan penyempurnaan dari kelemahan dan kekurangan pada siklus I.
3.6 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah teknis tes dan non tes. 3.6.1 Teknik Tes Menurut Suharsimi Arikunto (2002:127) tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok. Dalam penelitian ini teknik tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Tes dalam penelitian ini dilaksanakan pada akhir pembelajaran setiap siklus. Bentuk instrumen ini berupa lembar evaluasi pada akhir pembelajaran. Tabel 3 Kisi-Kisi Instrumen Hasil Belajar IPA Kelas 5 SD Negeri Sidorejo Lor 07, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2012/2013 Siklus I Item soal Standar Kompetensi 7.Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam
Kompetensi Dasar
Indikator
No. Item soal
Jumlah
7.4 Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya
Menjelaskan pentingnya air Menjelaskan tahap-tahap terjadinya daur air Mengidentifikasi kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi daur air Menyebutkan cara-cara menjaga keteraturan daur air Menyebutkan cara-cara menghemat air
1, 2, 3, 4, 5
5
6, 7, 8, 9, 10
5
11, 12, 13, 14, 15
5
16, 17, 18, 19, 20
5
21, 22, 23, 24, 25
5
41
Tabel 4 Kisi-Kisi Instrumen Hasil Belajar Kelas 5 SD Negeri Sidorejo Lor 07, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2012/2013 Siklus II Standar Kompetensi 7.Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam
Item soal Kompetensi Dasar 7.6 Mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan
Indikator Menyebutkan contohcontoh peristiwa alam yang terjadi di Indonesia Menjelaskan penyebab terjadinya peristiwa alam di Indonesia Menggolongkan peristiwa alam yang masih dapat dicegah dan tidak dapat dicegah Menjelaskan dampak peristiwa alam yang terjadi bagi makhluk hidup Menjelaskan upaya penanggulangan peristiwa alam yang terjadi
No. Item soal
Jumlah
1, 2, 3, 4, 5
5
6, 7, 8, 9, 10
5
11, 12, 13, 14, 15
5
16, 17, 18, 19, 20
5
21, 22, 23, 24, 25
5
3.6.2 Teknik Non Tes a. Observasi atau pengamatan Observasi atau pengamatan meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera (Arikunto, 2006:156). Dalam observasi penelitian ini digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran yang menggunakan model Picture and Picture.
42
Tabel 5 Kisi-kisi Tindakan Guru dan Siswa Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture Kelas 5 SD Negeri Sidorejo Lor 07, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2012/2013 No. 1.
Aspek Melakukan kegiatan awal
2.
Indikator a. Guru melakukan persiapan pembelajaran (memberi salam, mengecek kehadiran siswa, mengatur tempat duduk siswa). b. Guru menyampaikan apersepsi c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Item soal 1, 2, 3, 4, 5
Melakukan kegiatan inti pembelajaran Eksplorasi
Elaborasi
Konfirmasi
3.
Melakukan kegiatan penutup
a. Guru menggali pengetahuan awal siswa b. Guru menjelaskan tentang model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture. c. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. d. Guru membagikan lembar diskusi kelompok. a. Siswa berdiskusi dalam kelompok membahas lembar kerja. b. Masing-masing siswa menyatukan pendapat dalam kelompoknya. c. Guru menunjuk siswa untuk maju dan mengurutkan/menjodohkan gambar. d. Guru menanyakan alasan dari jawaban siswa. e. Guru memberi kesempatan pada siswa dalam kelompok lain untuk memberikan persetujuan atau sanggahan terhadap jawaban yang disampaikan siswa yang di depan. a. Guru memberikan umpan balik. b. Guru memberikan motivasi pada siswa yang belum berani dan percaya diri dalam proses pembelajaran. a. Guru dan siswa membuat simpulan tentang materi yang telah dipelajari. b. Guru bersama siswa melakukan refleksi. c. Guru memberikan evaluasi.
6, 7, 8, 9, 10
12, 13, 14, 15, 16
17, 18
19, 20, 21
b. Kuesioner atau angket Menurut Suharsimi Arikunto (2006:151) angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. Dalam penelitian ini, angket atau kuesioner digunakan untuk mengukur kepercayaan diri siswa. Kuesioner ini diberikan kepada siswa pada tahap pra siklus atau tahap sebelum dikenai tindakan, tahap siklus I, tahap siklus II. Kuesioner yang dipakai pada penelitian ini adalah kuesioner tertutup dimana jawaban telah disediakan sehingga siswa hanya tinggal memilih tanpa dipengaruhi oleh peneliti dan orang lain untuk menghasilkan data yang valid
43
berdasarkan pilihannya. Skala yang digunakan untuk skoring pada kepercayaan diri merupakan model skala Likert dalam bentuk kuesioner yang telah ditentukan terlebih dahulu indikator empiris yang akan digunakan untuk mengukur kepercayaan diri. Skala yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 4 kategori dan alternatif pilihan jawaban yang terdiri dari: Selalu
: bila pernyataan yang diajukan selalu dilakukan oleh subyek.
Sering
: bila pernyataan yang diajukan sering dilakukan oleh subyek.
Kadang-kadang
: bila pernyataan yang diajukan kadang-kadang dilakukan oleh subyek.
Tidak pernah
: bila pernyataan yang diajukan tidak pernah dilakukan oleh subyek.
Pernyataan yang digunakan untuk skala kepercayaan diri terdiri dari dua bentuk pernyataan yaitu pernyataan yang mendukung (favorable) dan pernyataan yang tidak mendukung (unfavorable). Pernyataan yang mendukung (favorable) menggunakan ketentuan urutan pilihan jawaban selalu, sering, kadang-kadang dan tidak pernah dengan kriteria penilaian mulai dari selalu dengan skor 4, sering dengan skor 3, kadang-kadang dengan skor 2 dan tidak pernah dengan skor 1. Sebaliknya skor untuk pernyataan tidak mendukung (unfavorable) menggunakan kriteria penilaian yaitu pilihan jawaban selalu dengan skor 1, sering 2, kadang-kadang 3 dan tidak pernah 4. Adapun kisi-kisi kuesioner kepercayaan diri dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
44
Tabel 6 Kisi-Kisi Instrumen Kepercayaan Diri Siswa Kelas 5 SD Negeri Sidorejo Lor 07, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2012/2013 No
Aspek
1
Memiliki keyakinan diri
Memiliki kemauan dan usaha Adanya rasa optimis Mandiri Sikap positif Tidak mudah menyerah Mampu menyesuaikan diri Memiliki dan Memanfaatkan memanfaatkan kelebihan kelebihan Memiliki mental dan fisik yang menunjang Jumlah
2
3
No item
Indikator
Jumlah item
F
UF
1, 8, 15
21, 28, 35
6
2, 9, 16 3, 10 4, 11, 17 5, 12
22, 29, 33 23, 30 24, 31 18, 25, 32
6 4 5 5
6, 13
19, 26
4
7, 14, 20
27, 34
5
18
17
35
c. Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan lapangan, transkrip, buku surat, notulen rapat, surat kabar, majalah, prasasti, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2002:206). Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui daftar siswa dan nilai awal IPA sebelum dilakukan tindakan. Dari data tersebut dapat diketahui kemampuan awal siswa sehingga dapat digunakan sebagai perbandingan setelah tindakan dilakukan.
3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Pada dasarnya terdapat dua macam instrumen, yaitu instrumen berbentuk tes dan non tes. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Sebelum dibagikan kepada peserta didik, terlebih dahulu soal evaluasi tertulis diuji coba sehingga diperoleh butir soal yang valid. Uji coba ini dilakukan di sekolah lain pada tingkatan kelas yang sama. Validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Adapun validitas menunjukkan sejauhmana hasil pengukuran relatif konsisten jika dikenakan pada suatu objek. Instrumen dikatakan valid artinya
45
instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Tingkat validitas suatu instrumen dapat diketahui dengan cara mengkorelasikan setiap skor pada butir instrument dengan total skor setelah dikurangi skor butirnya sendiri (corrected item total correlation). r < 0,20
: Tidak ada validitas
0,20 ≤ r < 0,40 : Validitas rendah 0,40≤ r < 0,60 : Validitas sedang 0,60≤ r <0,80 : Validitas tinggi 0,80≤ r < 1,00 : Validitas sempurna Suatu tes dikatakan reliabel apabila soal-soal tersebut menunjukkan hasilhasil yang mantap. Antara validitas dengan reliabelnya suatu soal berhubungan erat, yaitu untuk memenuhi syarat reliabilitas, suatu soal harus valid terlebih dahulu. Untuk menguji reliabilitas instrumen dilakukan analisis faktorial dengan konstruk satu faktor untuk setiap perangkat dengan merujuk teori koefisien reliabilitas alpha dari Cronbach. Menurut Sekaran (Priyatno, 2010:98) kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas instrument sebagai berikut: ≤ 0,7
: Tidak dapat diterima
0,7 < a ≤ 0,8
: Dapat diterima
0,8 < a ≤ 0,9
: Reliabilitas bagus
> 0,9
: Reliabilitas memuaskan
3.8 Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan data berupa nilai tes yang dianalisis dengan analisis deskriptif kuantitif yaitu berbentuk angka-angka yang diperoleh dari tes tertulis dan deskriptif kualitatif yaitu berupa kata-kata atau penjelasan yang diperoleh dari lembar observasi. Kemudian hasilnya dianalisis dengan deskriptif komparatif, yaitu membandingkan nilai siklus I dan nilai siklus II. Kemudian membuat kesimpulan berdasarkan hasil deskripsi data.
46
3.9 Indikator Kinerja Untuk mengetahui tingkat keberhasilan penelitian ini, dapat dilihat dengan indikator sebagai berikut: a.
Meningkatnya hasil belajar IPA pada siswa kelas 5 SD Negeri Sidorejo Lor 07 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga tahun 2012/2013 setelah melakukan tindakan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture yang ditandai dengan adanya 90% siswa yang mendapat nilai > 70.
b.
Adanya peningkatan kepercayaan diri siswa pada proses pembelajaran IPA pada siswa kelas 5 SD Negeri Sidorejo Lor 07 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga
tahun
2012/2013
setelah
melakukan
tindakan
dengan
menggunakan model Picture and Picture pada kategori tinggi yang mencapai 80%.