BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Meruya Selatan Jakarta Barat. Agar penelitian ini sesuai dengan yang diharapkan maka peneliti membatasi ruang lingkup penelitian, yaitu beberapa daerah yang mewakili Meruya Selatan, Jakarta Barat. Adapun penelitian di lokasi tersebit karena peneliti berkepentingan dengan masalah ini dalam rangka penyusunan Skripsi untuk meraih gelar sarjana di Universitas Mercu Buana Jakarta dan lokasi ini berdekatan dengan tempat tinggal peneliti sehingga memudahkan bagi peneliti. Sedangkan waktu penelitian ini berlangsung selama kurang lebih satu bulan, terhitung dari November sampai dengan Desember 2015.
B. Desain Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui adanya pengaruh Consumer Environmental Concern dan Price terhadap Consumer Purchase Decision pada Beras Organik. Oleh karena itu, metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini adalah metode penelitian kausal. Menurut Sanusi (2011: 14) desain penelitian kausal adalah desain penelitian yang disusun untuk meneliti kemungkinan adanya hubungan sebab-akibat antara variabel.
41
http://digilib.mercubuana.ac.id/
42
Adapun penelitain ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variabel bebas ( Independen Variabel) terhadap variabel terkait ( Dependen Variabel). Dimana variabel independen adalah Consumer Environmental Concern dan harga sedangakan variabel dependen adalah Consumer Purchase Decisions. C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel 1. Definisi Naratif Seperti kita ketahui bahwa dalam seriap penelitian harus diperhatikan terlebih dahulu variabel-variabel yang akan diteliti, yang merupakan penjelasan dari teoritis variabel untuk diamati dan diukur, definisi variabel yang digunakan dalam penelitian ini berkaitan dengan Consumer Environmental Concern dan Price terhadap Consumer Purchase Decision pada beras organik. a. Environmental Concern (X1) Junaedi (2005), mendefinisikan Environmental Concern sebagai suatu derajat pengukuran dimana seseorang dalam mengekspresikan kepeduliannya pada isu-isu lingkungan. Baldassare and KatZz, serta Seguin dkk dalam Mostafa (2007), berpendapat bahwa kepedulian lingkungan memiliki dampak yang signifikansi pada sejauh mana individu termotivasi untuk mengubah perilaku, sehingga mencoba untuk meringankan permasalahan lingkungan hidup.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
43
Adapun kepedulian lingkungan dapat diatur menurt Gam et al. (2011) yaitu; (1) Pemerintah harus ikut berperan dalam perlindungan lingkungan, (2) Penting bagi saya untuk melindungi lingkungan bagi kepentingan generasi masa depan, (3) Meningkatnya kerusakan lingkungan adalah masalah serius, (4) Kontribusi saya dalam melindungi lingkungan akan sangat berarti, (5) Isu lingkungan adalah salah satu masalah penting yang yang dihadapi dunia saat ini. Dalam penelitian ini Emvironmental Concern sebagai variabel independen atau eksogen.
b. Price (X2) Menurut Fandy Tjiptono ( 2007), “ Harga berperan sebagai sinyal kualitas produk dan suatu pengorbanan moneter yang harus dilakukan konsumen untuk memperoleh barang atau jasa. Dalam penelitian ini harga sebagai variabel independen atau eksogen
c. Consumer Purchase Decision (Y2) Menurut kotler ( 2005 : 224) “ Keputusan pembelian adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan keputusan konsumen untuk membeli sesuai dengan yang diharapkannya.”
http://digilib.mercubuana.ac.id/
44
Dimana dalam penelitian ini keputusan pembelian adalah variabel dependen atau endogen
2. Definisi Operasional Definisi operasional variabel adalah penjelasan secara ilmiah bagaimana konsep-konsep tersebut dapat diukur di lapangan. Definisi operasional merupakan semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu variabel sehingga dapat menentukan apakah prosedur pengukuran yang sama akan dilakukan atau diperlukan prosedur pengukuran yang lama. Ada dua macam variabel pada penelitian ini yaitu variabel independen dan variabel dependen. Pada penelitian ini yang berperan sebagai variabel independen adalah Environmental Concern dan Price. Serta yang berperan sebagai variabel dependen adalah Consumer Purchase Decision. Definisi operasional yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Variabel
Dimensi
Environmental 1. Peran Concern (X1) (Sumber: Gam
pemerintah
Indikator
Skala
1.1 Permasalahan lingkungan yang
Ordinal
terjadi dalam sektor pertanian
dalam perlindunga
adalah hal utama yang perlu
http://digilib.mercubuana.ac.id/
45
dkk (2011)
n lingkungan
diperhatikan pemerintah 1.2 Pemerintah harus bertanggung jawab dengan kondisi lingkungan yang semakin memburuk.
Ordinal 2.Kepedulian
2.1Saya
peduli
dengan
isu-isu
konsumen terhadap
mengenaiperlindungan lingkungan.
lingkungan
2.2 Saya khawatir dengan kualitas lingkungan
yang
semakin
memburuk
3.Konstribusi konsumen
3.1
Saya memikirkan bagaimana Ordinal
caranya
terhadap pemulihan lingkungan
agar
kualitas
lingkungan
dapat
diperbaiki . 3.2
Penting
bagi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
saya
untuk
46
melindungi
lingkungan
bagi
kepentingan generasi masa depan,
Price (X2)
1.Kondisi
(Sumber: Fandy Tjiptono(2007)
Produk
Ordinal
1.1 Menurut saya, harga beras organik sudah sesuai dengan manfaat yang
didapatkan
ketika
mengkonsumsi beras organik.
1.2
Menurut
saya
harga
beras
organik sudah sesuai dengan kualitas dari beras organik yang lebih enak putih dan pulen.
1.3
Menurut
organik
saya
sudah
pengemasan
harga
sesuai
beras organik
beras dengan yang
lebih eksklusif.
1.4
Menurut
organik
saya
sudah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
harga
sesuai
beras dengan
47
pemrosesanya yang menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan.
1.5 Menurut saya, harga bukan menjadi
masalah
mengkonsumsi
untuk
produk
ramah
lingkungan.
1.6 Menurut
saya,
harga
beras
organik sudah sesuai dengan produk pertanian organik lainya.
2.Potongan
2.1 Menurut saya produsen Beras
Harga Organik telah memberikan potongan harga
2.2 Menurut saya potongan harga pada
beras
meningkatkan
organik
dapat
pembelian
beras
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Ordinal
48
organik
3.Biaya Pengiriman
Menurut Beras
saya
biaya
Organik
distributor
dari
dapat
pengiriman petani
Ordinal
ke
mempengaruhi
harga
Consumer Purchase
1. Pengenalan Kebutuhan
Decision (Y)
1.1 Rangsangan internal akan
Ordinal
kebutuhan 1.2 Rangsangan dari luar atau lingkungan akan kebutuhan
(Sumber: Kotler, 2009) 2. Pencarian Informasi
3. Evaluasi Alternatif
2.1 Melalui bacaan, media dll.
Ordinal
2.2 Referensi dari orang lain
3.1 Atribut produk
Ordinal
3.2 Bobot pentingnya cirri bagi konsumen 3.3 Kepercayaan terhadap merek
4. Keputusan
4.1 Menyangkut merek
Pembelian
4.2 Menyangkut harga 4.3 Menyangkut tempat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Ordinal
49
5. Perilaku
Ordinal
1.1 Puas
Pasca
1.2 Loyal
Pembelian
1.3 Mereferensikan
D. Pengukuran Variabel Pada penelitian ini, penulis menggunakan Skala Likert untuk mengukur variabel-variabel yang akan diteliti melalui kuesioner yang berisi daftar-daftar pertanyaan yang disebarkan kepada responden. Instrumen penelitian yang menggunakan skala Likert dapat dibuat dalam bentuk checklist ataupun pilihan ganda. Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka pemberian bobot skor sebagai berikut: Table 3.2 Skor kepentingan tiap indikator menurut Likert Skor
Kategori
1
Sangat tidak setuju
2
Tidak Setuju
3
Setuju
4
Sangat Setuju
5
Sangat Setuju Sekali
Sumber : Sugiyono, 2014
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
Alasan menggunakan skala Likert pada penelitian ini agar memudahkan responden dalam menjawab setiap pertanyaan yang disajikan pada kuesioner penelitian dan juga lebih mudah dalam mengolah data dari hasil jawaban responden. E. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian di mana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian (Kuncoro, 2009). Populasi juga berarti kumpulan atau agregasi dari seluruh elemen atau individu-individu yang merupakan sumber informasi dalam suatu riset (Sumarsono, 2005). Dalam setiap penelitian, populasi yang dipilih erat kaitannya dengan masalah yang ingin dipelajari. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penduduk Meruya Selatan.
2. Sampel Sampel adalah kegiatan dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin nempelajari semua yang ada pada populasi karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu (Sugiyono, 2014).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
51
Definisi lain dijelaskan menurut Ferdinand (2014) mendefinisikan Sampel adalah subset dari populasi, terdiri dari beberapa anggota populasi. Subset ini diambil karena dalam banyak kasus tidak mungkin kita meneliti seluruh anggota populasi, oleh karena itu kita membentuk sebuah perwakilan populasi yang disebut sampel. Berdasarkan uraian tersebut maka metode pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah Nonprobability Sampling dengan teknik Sampling Insidental yaitu pengambian sampel berdasarkan kebetulan, yakni siapa saja yang secara kebetulan/ incidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Alasan menggunakan sampling incidental karena jumlah populasi yang tidak diketahui dan berukuran besar. Menurut Heirs dalam Ferdinand (2014) pengambilan sampel dilakukan dengan menghitung jumlah indikator dikali lima. Maka dari itu jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 28 dikali lima = 140 sampel. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500 (Roscoe dalam Sugiyono, 2014). Sehingga jumlah sampel sebanyak 140 sampel dianggap mampu memberikan data yang cukup mewakili jumlah populasi yang jumlahnya tidak diketahui dan berukuran besar. Teknik pengambilan sampel ini digunakan untuk melakukan penyebaran kuesioner
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
langsung kepada responden yakni konsumen beras organik yang berada di wilayah Jakarta Barat. 3. Teknik Pengambilan Sampel Pengambilan sampel (sampling) adalah proses memilih sejumlah elemen secukupnya dari populasi, sehingga penelitian terhadap sampel dan pemahaman tentang sifat atau karakteristiknya akan membuat kita dapat menggeneralisasikan sifat atau karakteristik tersebut pada elemen populasi (Kuncoro, 2009). Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah pengambilan sampel yang mudah (convenience sampling). Menurut Sekaran (2006), pengambilan sampel yang mudah (convenience sampling) merupakan pengumpulan informasi dari anggota populasi yang dengan senang hati bersedia memberikannya. Pembagian kuesioner dilakukan dengan cara offline selama satu bulan yaitu dari November – Desember 2015. Pembagian kueisoner offline dibagikan secara langsung kepada responden dengan mendatangi satu persatu rumah mereka untuk kemudian diberikan Kuisioner. F. Metode Pengumpulan Data Dalam suatu penelitian, pengumpulan data perlu dilakukan secara berhatihati, sistematis dan cermat, sehingga data yang dikumpulkan relevan dengan masalah penelitian yang akan dicari jawabannya sebagai upaya menguji kebenaran hipotesis yang telah dirumuskan. Untuk itu
http://digilib.mercubuana.ac.id/
53
metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Observasi, yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap responden penelitian. 2. Kuisioner, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah pertanyaan tertulis secara terstruktur kepada responden penelitian berkaitan dengan tanggapannya terhadap berbagai variabel yang diteliti dalam penelitian ini. 3. Wawancara, yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab secara mendalam kepada responden penelitian untuk memperoleh data yang lebih akurat dan lengkap karena menyangkut penjelasan lebih lanjut dari kuisioner yang telah dibagikan tersebut. G. Metode Analisis 1. Uji Validitas Uji keabsahan data dalam penelitian, sering hanya ditekankan pada uji validitas dan reliabilitas. Validitas merupakan derajat ketetapan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono, 2011). Sebelum dilakukan pengolahan data, maka perlu dilakukan pengujian data terhadap variabel tersebut. Uji validitas menunjukan sejauh mana alat ukur dapat mengukur variabel yang akan diukur. Pengujian validitas dilakukan menggunakan analisis konfirmatori. Dalam analisis konfirmatori, variabel laten dianggap sebagai variabel
http://digilib.mercubuana.ac.id/
54
penyebab yang mendasari indikator-indikatornya (Ghozali, 2008). Dasar pengambilan keputusan uji validitas ini adalah jika Loading factor ≥ 0,50 maka item tersebut dikatakan valid. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah ukuran mengenai konsistensi internal dari indikator sebuah variabel yang menunjukan derajat masing-masing indikator itu mengindikasikan sebuah konstruk / faktor laten yang umum. Pengujian reliabilitas instrumen bertujuan untuk mengetahui konsistensi suatu instrumen. Langkah selanjutnya adalah menghitung loadings dan menilai signifikansi statistik setiap indikator. Jika terbukti tidak signifikan, maka indikator harus dibuang atau mentransformasikannya agar menjadi fit untuk variabel laten (Noor, 2011). Menurut Sanusi (2011), nilai reliabilitas dapat dicari dengan rumus berikut ini : Construct Reliability = (∑
(∑
) )
∑
Dimana : a.
Std. Loading diperoleh langsung dari Standardize Loading untuk tiaptiap indikator.
b. ej adalah measurement error dari tiap-tiap indikator. Nilai batas yang digunakan untuk menilai atau menguji apakah setiap variabel dapat dipercaya, handal dan akurat dipergunakan koefisien Alpha Cronbach. Variabel dapat dikatakan reliable apabila koefisien Alpha Cronbach
http://digilib.mercubuana.ac.id/
55
lebih besar dari 0,60. Artinya tingkat reliabilitas yang kedua adalah Variance Extract, yang menunjukan jumlah varians yang indikatorindikator yang diekstraksi oleh konstruk laten yang dikembangkan. Nilai Variance Extract yang tinggi menunjukan bahwa indikatorindikator itu telah mewakili secara baik konstruk laten yang dikembangkan. Nilai Variance Extract ini direkomendasikan pada tingkat paling sedikit 0,50. Variance Extract diperoleh dari rumus berikut ini : Variance Extract = (∑
(∑
) )
∑
3. Metode Statistik Metode statistik pada penelitian ini menggunakan Structural Equation Modelling (SEM). Menurut Sugiyono (2014) Analisis SEM pada dasarnya untuk memperoleh suatu model struktural. Model yang diperoleh untuk prediksi atau pembuktian model. Disamping itu, SEM juga dapat digunakan untuk melihat besar kecilnya pengaruh, baik langsung, tak langsung maupun pengaruh total variabel bebas (variabel eksogen) terhadap variabel terikat (endogen). Menurut Noor (2011) SEM merupakan teknik analisis yang memungkinkan pengujian sebuah rangkaian hubungan secara simultan. Hubungan ini dibangun antara satu atau beberapa variabel indipenden dengan satu atau beberapa variabel dependen.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
56
Menurut Noor (2011), analisis SEM menggabungkan dua buah model yaitu : 1) Model struktur (Structural Model), yang terdiri dari variabel laten eksogen dan variabel laten endogen. 2) Model pengukuran (Measurement Model), yang merupakan indikator dari variabel laten eksogen dan endogen. Variabel laten adalah variabel yang tidak bisa diukur secara langsung dan memerlukan beberapa indikator sebagai produksinya.
LISREL (Linear Structural Relationship) adalah salah satu software SEM yang beredar dipasaran. LISREL adalah satu-satunya program SEM yang paling banyak digunakan dan dipublikasikan pada berbagai jurnal ilmiah pada berbagai disiplin ilmu (Austin & Calderon; Bryne dalam Ghozali & Fuad, 2005). Hal tersebut karena LISREL adalah satu-satunya program SEM yang tercanggih dan dapat mengestimasi berbagai masalah SEM yang bahkan nyaris tidak dilakukan oleh program lain.
4. Tahap-tahap Dalam SEM Menurut Ghozali & Fuad (2005) mendeskripsikan tahap-tahapdalam SEM sebagai berikut: 1. Konseptualisasi Model
http://digilib.mercubuana.ac.id/
57
Tahap
ini
berhubungan
dengan
pengembangan
hipotesis
(berdasarkan teori) seabagai dasar dalam menghubungkan variabel laten dengan variabel laten lainnya, dan juga dengan indikatorindikatornya. Dengan kata lain, model yang dibentuk adalah persepsi kita mengenai bagaimana variabel laten dihubungkan berdasarkan teori dan bukti yang kita peroleh dari disiplin ilmu kita. Konseptual model harus merefleksikan pengukuran variabel laten melalui berbagai indikator yang dapat diukur. Konseptualisasi model mengaharuskan tiga hal yang harus diakukan yaitu : a. Hubungan yang dihipotesiskan antara variabel laten harus ditentukan. Tahap pengembangan model ini berfokus pada model struktural dan harus mempresentasikan kerangka teoris untuk di uji. Disini, kita harus dapat membedakan dengan jelas, mana yang variabel eksogen dan endogen. Seperti yang telah dijelaskan diatas, variabel eksogen selalu merupakan variabel independen sehingga tidak dipengaruhi variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain dalam suatu model. Sedangkan variabel endogen adalah variabel lain dalam suatu model. Meskipun variabel endogen selalu merupakan variabel independen, namun variabel endogen ini juga dapat menjadi variabel independen yang mempengaruhi variabel endogen lain dalam suatu model, dengan kata lain, variabel endogen ini adalah variable intervening. Karena variabel endogen tidak
http://digilib.mercubuana.ac.id/
58
secara sempurna dipengaruhi oleh variabel yang dihipotesiskan (masih terdapat kemungkinan variabel endogen tersebut dipengaruhi oleh variabel selain yang dihipotesiskan), maka error tern (atau residual) juga dihipotesiskan mempengaruhi variabel endogen dalam suatu model. b. Memutuskan arah (positif atau negatif) dan jumlah hubungan antara variabel-variabel eksogen dan antara eksogen dan variabel endogen. Disini, peran teori dan hasil penelitian sebelumnya sangat berperan. Meskipun hal tersebut tidak berarti bahwa kita tidak boleh melengkapi teori yang ada dengan logika pikir kita, tetapi untuk menekankan bahwa teori merupakan unsur yang sanga penting dalam pembangunan suatu model pemikirannya. c. Pengukuran model dan menghubungkan dengan operasionalisasi variabel laten. Sehingga dikenal beberapa indikator (manifest variable) yang digunakan untuk mengukur variabel laten tersebut. Variabel manifest adalah indikator-indikator yang dapat diukur, variabel manifest dalam LISREL biasanya menggunakan reflective indicator (juga disebut effect indicator). Indicator reflektif berarti bahan konstruk laten dianggap mempengaruhi variable observed. 2. Penyusunan diagram alur (Path Diagram) Tahap ini akan memudahkan kita dalam memvisualisasi hipotesis yang telah kita ajukan dalam konseptualisasi model. Visualisasi model akan mengurangi tingkat kesalahan dalam pembangunan suatu model
http://digilib.mercubuana.ac.id/
59
pada LISREL. Path diagram merupakan representasi grafis mengenai bagaimana beberapa variabel pada suatu model berhubugan satu sama lain, yang memberikan suatu pandangan menyeluruh mengenai struktur model. 3. Spesifikasi model Spesifikasi model menggambarkan sifat dan jumlah parameter yang diestimasi; analisis data tidak dapat dilakukansampai tahap ini selesai. Program LISREL memiliki dua bahasa yang digunakan, yaitu bahasa pemograman LISREL dan SIMPLIS. Pada bahasa pemograman LISREL, kita harus sangat berhati-hati dalam memastikan bahwa model yang kita susun telah direpresentasikan dalam model matematis. Sedangkan bahasa perintah SIMPLIS (terdapat pada program LISREL versi 8.0 dan lebih), tidak menggunakan model matematis yang kompleks dan memungkinkan kita untuk menulis nama variabel dan menentukan hubungannya dengan menggunakan tulisan serta simbol matematika dasar, seperti sama dengan (=) dan tanda panah ( → ). 4. Identifikasi model Informasi yang diperoleh dari data diuji untuk menentukan apakah cukup untuk mengestimasi parameter dalam model. Disini, kita harus dapat memperoleh nilai yang unik untuk seluruh parameter dari data yang telah kita peroleh. Jika hal ini, tidak dapat dilakukan, maka modifikasi model mungkin harus dilakukan untuk dapat diidentifikasi sebelum melakukan estimasi parameter.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
60
5. Estimasi parameter Pada tahap ini estimasi parameter untuk suatu model diperoleh dari data karena program LISREL maupun AMOS berusaha untuk menghasilkan matriks kovarians berdasarkan model yang sesuai dengan kovarians matriks sesungguhnya. Uji signifikansi dilakukan dengan menentukan apakah parameter yang dihasilkan secara signifikan berbeda dari nol. 6. Penilaian model fit Suatu model dikatakan fit apabila kovarians matriks suatu model adalah sama dengan kovarians matriks data. Model fit dapat dinilai berdasarkan dengan menguji berbagai index fit yang diperoleh dari LISREL
7. Modifikasi Model Pengujian model penelitian untuk menentukan apakah modifikasi model diperlukan karena tidak fitnya hasil yang diperoleh pada tahap keenam. Namun harus diperhatikan bahwa segala modifikasi (walaupun sangat sedikit), harus berdasarkan teori yang mendukung. Dengan kata lain, modifikasi model seharusnya tidak dilakukan hanya semata-mata untuk mencapai model yang fit. 8. Validasi Silang Model
http://digilib.mercubuana.ac.id/
61
Pengujian atas fit tidaknya model terhadap suatu data baru. Validasi silang ini penting apabila terdapat modifikasi subtansial yang dilakukan terhadap model asli yang dilakukan pada langkah keenam. 5. Pengujian Hipotesis Dalam LISREL tidak terdapat nilai signifikansi yang langsung dapat memberi tahu apakah hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya adalah signifikan. Pada setiap estimasi dalam lisrel, terdapat tiga informasi yang sangat berguna: yaitu koefisien regresi, standar error dan nilai t. standar error digunakan untuk mengukur ketepatan dari setiap estimasi parameter. Di bawah standar error adalah nilai t yang diperoleh melalui perbandingan antara nilai estimasi dengan standar error. =
Untuk mengetahui signifikan tidaknya hubungan antar variabel, maka nilai t harus lebih besar dari t-tabel pada level tertentu yang tergantung dari ukuran sampel dan level signifikansi, tetapi umumnya level signifikansi adalah 1%, 5% dan 10%. Pada jumlah sampel besar (lebih besar 150), jika nilai t yang dihasilkan oleh LISREL lebih besar daripada nilai t tabel pada level 5%, yaitu 1,960, maka hubungan antara variabel adalah signifikan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/