52
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Jenis Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan deskriptif
kualitatif. Penelitian dengan pendekatan deskriptif kualitatif yaitu penelitian dengan cara memandang objek kajian sebagai suatu sistem artinya kajian dilihat sebagai satuan yang terdiri dari unsur-unsur yang saling terkait dan mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada (Suharsini, 1998 : 88). Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah proporsional
sampling
dengan
tnknik
sowball
sampling.
Penyampelan
proporsional adalah cara pengambilan sample dilakukan dengan menyeleksi setiap unit sampling yang sesuai dengan ukuran unit sampling, sehingga pengambilan responden disesuaikan secara proporsional dengan jumlah populasi penduduk setempat. Sedangkan snowball sampling adalah adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Dimana peneliti memilih satu sample dari sebuah pupulasi kemudian sample tersebut mencari sample lain dalam populasinya dan saterusnya sampai jumlahnya sesuai dengan keinginan peneliti (Arikunto, 2010). Sesuai dengan judul yaitu tentang partisipasi dalam pemberdayaan masyarakat melalui program PNPM Mandiri Pedesaan di desa Sabiyan Kecamatan Bangkalan Kabupaten Bangkalan. Maka, penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dimana peneliti mendeskripsikan, menguraikan
52
53
dan menggambarkan secara jelas dan rinci serta mendapatkan data yang mendalam dan fokus tentang permasalahan yang akan dibahas berkenaan model pertisipasi dalam pemberdayaan masyarakat melalui program PNPM Mandiri Pedesaan.
3.2
Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di desa Sabiyan Kecamatan Bangkalan
Kabupaten Bangkalan. Alasan pemilihan Sabiyan sebagai lokasi penelitian sebab program PNPM Mandiri pedesaan sudah dilaksanakan di desa Sabiyan Kecamatan Bangkalan Kabupaten Bangkalan sejak tahun 2007 sampai sekarang. Disamping itu, desa Sabiyan Kecamatan Bangkalan Kabupaten Bangkalan merupakan salah satu desa yang mengalami peralihan program P2KP menjadi PNPM Mandiri Pedesaan selama 5 tahun terakhir ini, beberapa kegiatan pemberdayaan masyarakat telah dilakukan oleh masyarakat Sabiyan melalui program PNPM Mandiri Pedesaan sehingga dapat dilihat seberapa partisipasi mesyarakatnya dalam program pemberdayaan ini.
3.3
Fokus Penelitian Fokus dari penelitian ini berkaitan dengan partispasi masyarakat dalam
pelaksanaan PNPM Mandir Pedesaan dapat dijabarkan sebagai berikut :
54
1.
Tahap Perencanaan a.
Persiapan Tahap persiapan dimulai dengan Musyawarah Antar Desa (MAD) dengan melibatkan seluruh warga atau melalui perwakilan tokoh-tokoh masyarakat yang sudah disepakati bersama untuk menyatukan persepsi serta menumbuhkan kesadaran dalam rangka pembangunan lingkungan desa melaui program PNPM Mandiri Pedesaan.
b.
Sosialisai awal Tahap
dari
sosialisasi
awal
dimulai
dengan
Pelatihan
Kader
Pemberdayaan Desa (KPD) supaya program-program yang akan dilaksanakan bisa berjalan dan sesuai dengan tujuan. c.
Perencanaan Perencanaan kegiatan di desa, dimulai dengan tahap penggalian gagasan sampai dengan Musdes perencanaan atau dikenal dengan istilah Menggagas Masa Depan
Desa (MMDD). Perencanaan kegiatan di
Kabupaten adalah perencanaan koordinatif, dimulai dari keterlibatan utusan Kecamatan dalam forum SKPD sampai dengan Musrembang Kabupaten. 2.
Tahap Pelaksanaan a.
Pengadaan dana dan pencarian dana PNPM Mandiri menyediakan dana langsung dari pusat (APBN) dan daerah (APBD) yang disalurkan ke rekening kolektif desa di Kecamatan.
55
b.
Pengadaan tenaga kerja TPK mengumumkan adanya rencana pelaksanaan kegiatan kepada masyarkat dan kebutuhan tenaga kerja, serta upah dan hari kerja yang diutuhkan sesuai RAB dan desain teknisnya. Pengumuman kebutuhan tenaga kerja ini terbuka bagi warga desa termasuk bagi kaum perempuan dan diutamakan bagi RTM.
c.
Pengadaan alat dan bahan Proses pengadaan bahan dan alat dalam PNPM Mandiri Pedesaan dilaksanakan oleh masyarakat secara transparan atau persetujuan masyarakat. TPK menyelenggarakan proses pengadaan tersebut dan melaporkan setiap tindakannya kepada masyarakat melalui forum pertemuan masyarkat dan papan informasi.
d.
Rapat evaluasi Rapat dimaksudkan untuk mengevaluasi perkembangan pelaksanaan kegiatan di lapangan untuk penyiapan bahan dan rencana kerja periode berikutnya. Rapat evaluasi dilaksanakan secara periodeik (mingguan dan bulanan).
3.
Tahap Penilaian Kegiatan a.
Pembuatan LPJ Laporan penyelesaian pelaksanaan kegiatan (LP2K) memuat pernyataan bahwa seluruh jenis kegiatan telah selesai dilaksanakan (100%) serta siap diperiksa oleh PJOK. Untuk kegiatan SPP (yang dananya ada pada
56
masyarakat) pelaporannya hanya sampai dengan tanggal dibuatnya laporan. LP2K ditandatangani oleh TPK dan FK/FT. b.
Realisasi kegiatan dan biaya Untuk kejelasan tentang apa saja yang dilaksanakan di lapangan serta penggunaan dana bantuan PNPM Mandiri Pedesaan di desa. TPK bersama KPMD/K yang dibantu oleh FK/FT harus membuat rincian realisasi kegiatan dan biaya berikut rekapitulasinya. Di dalam realisasi kegiatan dan biaya dibuat secara terpisah antara setiap kegiatan.
c.
Musyawarah desa serah terima (MDST) MDST merupakan bentuk pertanggungjawaban seluruh pengelolaan dana dan kegiatan oleh TPK kepada masyarakat setelah pekerjaan/kegiatan selesai dilakukan. Tujuan musyawarah tersebut untuk menghindari kesalahpahaman dikemudian hari sehingga hasil kegiatan yang telah dilaksanakan dapat diterima oleh masyarakat. Hasil MDST dituangkan dalam berita acara. Sedangkan bentuk-bentuk partisipasi dilakukan masyarakat dalam
mensukseskan PNPM mandiri yakni : 1.
Uang, adalah bentuk partisipasi untuk memperlancar usaha-usaha bagi pencapaian
kebutuhan
masyarakat
yang
memerlukan
bantuan
atau
memperlancar program yang sedang dijalankan 2.
Harta/benda, partisipasi dalam bentuk menyumbang harta benda, biasanya berupa alat-alat kerja atau perkakas untuk membantu memperlancar pelaksanaan Program PNPM Mandiri
57
3.
Tenaga, partisipasi yang diberikan dalam bentuk tenaga untuk pelaksanaan usaha-usaha yang dapat menunjang keberhasilan suatu program
4.
Keterampilan, memberikan dorongan melalui keterampilan yang dimilikinya kepada anggota masyarakat lain yang membutuhkannya. Dengan maksud agar orang tersebut dapat melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan sosialnya. Dari proses pelaksanaan PNPM Mandiri Pedesaan di desa Sabiyan
Kecamatan Bangkalan Kabupaten Bangkalan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi masyarakat. Faktor-faktor tersebut dapat dipetakan menjadi dua yakni : 1.
Faktor eksternal, individu yang mencakup ciri-ciri atau karakteristik individu yang meliputi : umur, pendidikan formal, pendidikan non formal, luas lahan garapan, pendapatan, pengalaman berusaha dan kosmopolitan
2.
Faktor internal, faktor di luar karakterisitk individu yang meliputi hubungan antara pengelola dengan petani penggarap, kebutuhan masyarakat, pelayanan pengelola dan kegiatan penyuluhan
3.4
Subyek dan Informan Penelitian Penelitian ini adalah tentang bagaimana mengetahi faktpr-faktor yang
mempengaruhi maysarakat dalam berpartisipasi untuk program PNPM Mandiri Pedesaan, dan apa saja hambatan dalam menunmbuhkan partisipasi masyarakat dalam mengikuti Program PNPM Mandiri di desa Sabiyan Kecamatan Bangkalan Kabupaten Bangkalan yang meliputi :
58
1.
Subjek Primer Subjek dalam penelitian ini adalah masyarakat desa Sabiyan yang secara khusus terlibat dalam program PNPM Mandiri Pedesaan melalui BKM (Badan Keswadayaan Masyarakat) dan KSM (Kelompok Keswadayaan Masyarakat).
2.
Subjek Sekunder Informan dalam penelitian ini adalah : No 1 2 3 4
3.5
Informan Penelitian Jumlah Fasilitator 2 Koordinator BKM/KSM 1 Anggota BKM/KSM 1 Koordinator UPE, UPS dan UPL (masing-masing 1 3 orang) Jumlah 7
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :
1.
Teknik Interview (Wawancara) Teknik interview dipergunakan untuk mendapatkan data tentang bentuk dan proses kegiatan program PNPM Mandiri di desa Sabiyan Kecamatan Bangkalan Kabupaten Bangkalan, partisipasi masyarakat dalam program PNPM Mandiri di desa Sabiyan Kecamatan Bangkalan Kabupaten Bangkalan dan dampak program PNPM Mandiri di desa Sabiyan Kecamatan Bangkalan Kabupaten Bangkalan.
2.
Teknik Dokumentasi Teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data dengan cara mengambil atau mengutip suatu dokumen atau catatan yang sudah ada yaitu
59
untuk memperoleh data monografi, demografi dan data lainnya yang mendukung kelengkapan informasi mengenai partisipasi masyarakat dalam program PNPM Mandiri di desa Sabiyan Kecamatan Bangkalan Kabupaten Bangkalan, sehingga menambah kesempurnaan penelitian ini. Dokumentasi berupa foto kegiatan program PNPM Mandiri di desa Sabiyan Kecamatan Bangkalan Kabupaten Bangkalan.
3.6
Teknik Analisa Data Analisis data kualitatif menurut bogdan dan bikken dalam Moleong
(2007:248) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang akan diceritakan kepada orang lain. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini berlangsung bersamaan dengan proses pengumpulan data. Adapun langkah-langkah yang ditempuh adalah : 1) pengumpulan data, yaitu proses pengumpulan data yang dilakukan dengan data penelitian yang ada di lapangan
melalui data dari hasil wawancara,
observasi, dan dokumentasi, kemudia dipilih dan dikelompokkan berdasarkan kemiripan data; 2) reduksi data yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan dan tranformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan dengan tujuan untuk memudahkan pemahaman terhadap data yang terkumpul untuk dikategorikan. Data yang telah dikatagorikan tersebut diorganisir sebagai bahan penyajian data; 3) penyajian data yaitu sekumpulan
60
informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambila tindakan. Penyajian data dilaksanakan dengan cara deskriptif yang didasarkan pada aspek yang diteliti. Dengan demikian, kemungkinan dapat mempermudah gambaran seluruhnya atau bagian tertentu dari aspek yang diteliti; 4) simpulan atau verifikasi yaitu suatu kegiatan konfigurasi yang utuh. Simpulan ini dibuat berdasarkan pada pemahaman terhadap data yang telah disajikan dan dibuat dalam pertanyaan singkat dan mudah dipahami dengan menguji pada pokok permasalahan yang diteliti.
3.7
Keabsahan Data Kriteria keabsahan data diterapkan dalam rangka membuktikan temuan
hasil lapangan dengan kenyataan yang telah diteliti. Menurut Moleong (2007:324) ada empat kriteria yang digunakan dalam penelitian kualitatif untuk keabsahan data,
yaitu
:
1)
derajat
kepercayaan
kebergantungan, dan 4) kepastian.
(triangulasi)
2)
keteralihan,
3)