BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Jenis Penelitian Jenis
penelitian
yang
dilakukan
terhadap
kepemimpinan kepala sekolah ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan derajat kepemimpinan yang melayani
yang telah dilakukan oleh kepala sekolah
dari sekolah menengah tingkat atas swasta kota Salatiga selama ini. Penelitian yang bersifat deskriptif dilakukan dengan segala upaya oleh peneliti untuk merekam secara objektif rincian dari apa yang terjadi di lapangan sehingga putusan mengenai apa yang hendak ditulis harus didasari dengan
usaha
yang
sungguh-sungguh
dan
cermat
(Nasution,2002). Dengan demikian penelitian deskriptif adalah penelitian yang bersifat eksploratif dan bertujuan untuk mengungkapkan gambaran keadaan sesuatu atau status fenomena (Arikunto, 1997). Sedangkan menurut Sudjarwo
(2001)
yaitu
penelitian
yang
berusaha
mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang atau saat lampau. Menurut berasal
dari
Supramono kata
kerja
(2001) “to
penelitian
describe”
deskriptif
yang
artinya
mendeskripsikan untuk menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan, bagaimana, di mana, dan berapa dengan membuat suatu profil atau gambaran mengenai karakteristik, sifat 31
32
suatu objek atau fenomena yang akan dideskripsikan. Dalam penelitian ini, fenomena yang akan dideskripsikan adalah bagaimana derajat kepemimpinan yang melayani (servant leadership) di sekolah menengah tingkat atas swasta kota Salatiga.
3.2
Obyek Penelitian Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah tiga
sekolah menengah tingkat atas swasta kota Salatiga yaitu SMA Kristen 1 Salatiga, SMA Kristen 2 Salatiga, dan SMA Muhammadiyah
Plus
Salatiga.
Karena
ketiga
sekolah
tersebut adalah sekolah swasta yang sangat dimungkinkan telah melaksanakan kepemimpinan yang melayani yang dapat dilihat dalam visi, misi, dan motto sekolah. Selain itu juga didasari pertimbangan bahwa sekolah menengah di Indonesia belum ada digunakan sebagai obyek penelitian mengenai Servant Leadership.
3.3
Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data Sumber
data
memiliki
peran
penting
dalam
kesahihan dan ketepatan untuk dianalisis lebih lanjut. Ketepatan dalam memilih sumber data yang kredibel merupakan kunci diperolehnya data dalam penelitian ini, data
dipilih
atas
dasar
representasi
informasi
yang
dibutuhkan. Peneliti berusaha memanfaatkan multi sumber untuk mendapatkan informasi lengkap atas permasalahan
33
penelitian. Yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah 85 responden yang terdiri dari kepala sekolah dan seluruh guru dan karyawan di tiga sekolah yang menjadi obyek penelitian. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ada dua yakni angket berisi kuesioner yang disebar, sedangkan sebagai kelengkapan data terutama untuk
data
yang
masih
meragukan
kebenarannya
dilakukan wawancara. a.
Angket (Kuesioner) Menurut Suharsimi Arikunto (2002), “Angket adalah
sejumlah
pertanyaan
tertulis
yang
digunakan
untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadi atau hal-hal yang ia ketahui”. Teknik yang digunakan untuk mengungkap data dalam penelitian ini adalah dengan menyebar angket tertutup. Angket disebar kepada
ketiga
kepala
sekolah
selaku
sampel
dalam
penelitian ini. Tetapi angket juga diberikan kepada seluruh guru dan karyawan agar penilaian yang diberikan menjadi obyektif. Angket tersebut berisi instrumen pelaksanaan kepemimpinan yang melayani yang disusun oleh peneliti dengan mengadopsi dari Laub (2000) sebagai berikut:
34
Tabel 3.1 Kisi-kisi derajat kepemimpinan yang melayani Karakteristik kepemimpinan yang melayani
Definisi konseptual
mempercayai orang lain
Values people melayani kebutuhan orang lain terlebih dahulu dibandingkan dengan kebutuhan pribadi mendengarkan orang lain secara empati
memberikan kesempatan kepada pengikut untuk belajar dan berkembang
Develops people
Indikator Kepala sekolah mempercayai guru dan karyawan dalam melaksanakan tugas. Kepala sekolah memiliki pemahaman bahwa setiap guru dan karyawan memiliki potensinya masing-masing. Kepala sekolah akan memberikan penghargaan yang layak kepada guru dan karyawan yang berprestasi. Kepala sekolah mengerti akan kebutuhan guru dan karyawan. Kepala sekolah melayani kebutuhan guru dan karyawan terlebih dahulu dibandingkan kebutuhan pribadinya. Kepala sekolah banyak mendengarkan guru dan karyawan secara empati. Kepala sekolah memberikan kesempatan kepada guru dan karyawan untuk mengembangkan potensinya. Kepala sekolah memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada guru dan karyawan untuk memberikan ide-ide baru demi kemajuan sekolah.
menjadi teladan terhadap perilaku yang diinginkan
Kepala sekolah menjadi teladan terhadap perilaku yang diinginkan.
mendorong, mendukung, dan melayaninya
Kepala sekolah mengembangkan guru dan karyawan dengan melayaninya sebagai mentor. Kepala sekolah menciptakan lingkungan yang mendorong guru dan karyawan untuk terus belajar. Kepala sekolah mendorong guru untuk tidak cepat puas dengan pekerjaannya.
Nomor pernyataan 1
25
31 13 19
7
2
20
26 8 14 32
35
Tabel 3.1 (lanjutan) Karakteristik kepemimpinan yang melayani
Definisi konseptual
membangun hubungan personal yang kuat
Builds community berkolaborasi dengan orang lain dalam pekerjaan
menghargai perbedaan-perbedaan yang ada
Display authenticity
terbuka kepada orang lain, memiliki keinginan yang kuat untuk belajar dari orang lain, dan bersedia menerima kritikan
mempertahankan integritas dan sifat dapat dipercaya
Indikator Kepala sekolah membangun hubungan personal yang kuat dengan guru dan karyawan. Kepala sekolah berusaha memperbaiki keadaan apabila terjadi relasi yang tidak harmonis diantara para guru dan karyawan. Kepala sekolah berkolaborasi dengan guru dan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan. Kepala sekolah mampu bekerjasama dengan semua guru dan karyawan bahkan dengan mereka yang kurang mendukungnya sekalipun. Kepala sekolah memfasilitasi bentuk kerjasama yang dibangun diantara guru dan karyawan dalam menyelesaikan tugasnya, misalnya MGMP. Kepala sekolah menghargai perbedaan-perbedaan yang ada. Kepala sekolah terbuka menerima kritik. Kepala sekolah memiliki keinginan yang kuat untuk belajar dari orang lain. Kepala sekolah bersedia mengevaluasi diri sebelum menyalahkan orang lain. Kepala sekolah menentang apabila ada tindakan gegabah menyalahkan orang lain. Kepala sekolah bersedia mengakui apabila memiliki kesalahan. Kepala sekolah mempertahankan integritas.
Nomor pernyataan 3
9
15
21
33
27 4 16 28 34 10 22
36
Tabel 3.1 (lanjutan) Karakteristik kepemimpinan yang melayani
Definisi konseptual memberikan perspektif masa depan kepada para pengikut
Provides Leadership memprakarsai dan mengambil inisiatif
mengklarifikasikan tujuan-tujuan yang sesuai
penyebaran kekuasaan dan melepaskan pengendalian kepada pengikut Share Leadership
memiliki sikap rendah hati, berbagi status dan mempromosikan orang lain
Indikator Kepala sekolah memberikan perspektif masa depan sekolah yang jelas kepada guru dan karyawan. Kepala sekolah memiliki visi kedepan yang jelas. Kepala sekolah mendorong guru dan karyawan untuk bekerja tanpa keterpaksaan. Kepala sekolah memiliki keberanian mengambil resiko demi kemajuan sekolah. Kepala sekolah berkompeten (memiliki pengetahuan dan keterampilan) untuk menyelesaikan segala sesuatu. Kepala sekolah mampu mengubah hal negatif menjadi positif (ancaman menjadi peluang). Kepala sekolah melibatkan guru dan karyawan dalam menyusun visi dan misi sekolah. Kepala sekolah sering mendelegasikan hal-hal penting kepada wakil-wakilnya apabila ada tugas keluar. Kepala sekolah melakukan pelimpahan tugas kepada beberapa orang guru di bidang kurikulum, kesiswaan, sarpras, humas, dan keuangan. Kepala sekolah bukan mencari status ataupun mengutamakan tunjangan pemimpin. Kepala sekolah tidak mengharapkan penghormatan dalam memimpin. Kepala sekolah rendah hati (tidak mengunggul-unggulkan dirinya sendiri).
Nomor pernyataan 5 23 11 29
35
17 6
12
18
24 30 36
37
b.
Wawancara Wawancara
kelengkapan
dilakukan
data
terutama
untuk yang
mendapatkan
masih
meragukan
kebenarannya. Peneliti akan mewawancarai para kepala sekolah dan wakil kepala sekolah, karena mereka yang dipandang
relevan
dengan
data
yang
sedang
digali.
Wawancara dilakukan secara mendalam sebagai personal yang terlibat dalam pelaksanaan kepemimpinan yang melayani.
3.4
Analisis Data Dari
data
angket
hasil
penelitian
yang
telah
dilakukan akan dianalisis dengan menggunakan metode statistik
deskriptif.
Menurut
Sugiyono
(2008)
yang
dimaksud dengan statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan
untuk
menganalisis
data
dengan
cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana
adanya
tanpa
bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Alat pengukuran data yang digunakan adalah Skala Likert,
dimana
ada
penggunaan
skor
untuk
melihat
pendapat para guru dan karyawan tentang implementasi kepemimpinan yang melayani. Dalam setiap pertanyaan terdapat skor yang memiliki nilai dalam setiap jawaban seperti berikut:
38
Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1
Tidak Setuju (TS) diberi skor 2
Ragu-ragu (R) diberi skor 3
Setuju (S) diberi skor 4
Sangat Setuju (SS) skor 5
Dari data yang telah terkumpul ditentukan nilai mean yang ditentukan dengan rumus : 1 ? ?? ? = ?̅ = . ? ?
?
?? ?
??. ? ?
yang kemudian hasilnya dibagi dalam lima kategori yaitu: sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah yang disajikan pada Tabel 3.2. Interval ditentukan dengan:
?? ???? ? ? =
? ? ? ? ? ? ? ??? ? ? − ?? ? ? ? ?? ?? ? ? 5 − 1 = = 0.8 ?? ? ?? ℎ ? ???ℎ? ? ?? ? ? ? ? ? 5 Tabel 3.2
Kategori Penilaian derajat kepemimpinan yang melayani NO
RENTANG
KATEGORI
1
1.00 - 1.80
Sangat Rendah
2
1.81 - 2.60
Rendah
3
2.61 - 3.40
Sedang
4
3.41 - 4.20
Tinggi
5
4.21 - 5.00
Sangat Tinggi