8
BAB III METODE PENELITIAN
A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah survey analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional yaitu suatu penelitian yang mencoba mengetahui mengapa masalah kesehatan tersebut bisa terjadi, kemudian melakukan analisis hubungan antara faktor risiko dengan faktor efek (Riyanto, 2011, pp.28). B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN 1. Lokasi penelitian Tempat penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Pekalongan terletak di Kelurahan Kandang Panjang Kecamatan Pekalongan Utara Kota Pekalongan. 2. Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan Juli sampai bulan Agustus 2011, sedangkan pengambilan data dilakukan pada bulan April 2011. C. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN 1. Populasi Populasi
adalah
wilayah
generalisasi
yang
terdiri
atas:
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh
peneliti
untuk
45
dipelajari
dan
kemudian
ditarik
9
kesimpulannya (Sugiyono, 2010, p. 117). Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010, p. 173). Objek suatu populasi dapat berupa manusia, hewan, tumbuhan, benda mati lainnya, serta peristiwa dan gejala yang terjadi di dalam masyarakat atau di dalam alam (Notoatmodjo,2010, p. 115). Populasi pada penelitian ini adalah siswi kelas VII, VIII dan IX SMP Negeri 2 Pekalongan yang sudah mengalami menstruasi 1-3 kali. Menurut data jumlah siswi kelas VII, VIII dan IX pada SMP Negeri 2 Pekalongan adalah 279 siswi dengan rincian sebagai berikut : a.
Siswi kelas VII
: 91 siswi
b.
Siswi kelas VIII : 82 siswi
c.
Siswi kelas IX
: 106 siswi
Siswi yang sudah mengalami menarche ada 198 siswi dan yang belum mengalami menarche ada 81 siswi. 2. Sampel dan teknik sampel a. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2010, p. 118). Sampel adalah sebagian atau wakil populasi (Arikunto, 2010, p. 174). Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah remaja putri/siswi kelas VII,VIII, dan IX di SMP Negeri 2 Pekalongan yang sudah mengalami menstruasi 1- 3 kali.
10
b. Teknik sampling Sebelum
pengambilan
sampel
dilakukan,
maka
peniliti
menerapkan sejumlah kriteria sesuai dengan tujuan penelitian. Kriteria tersebut antara lain : Kriteria inklusi : Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau dan yang akan diteliti 1)
Sudah mendapatkan menarche.
2)
Sudah mendapatkan menstruasi 1-3 kali.
3)
Bersedia diambil sebagai sampel penelitian.
Kriteria ekslusi Kriteria ekslusi yaitu menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab. Kriteria ekslusi dalam penelitian ini adalah : 1)
Siswi yang pindah sekolah.
2)
Siswi sedang sakit yang tidak memungkinkan diambil datanya. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sampling jenuh. Cara pengambilan sampel ini adalah dengan mengambil semua anggota populasi menjadi sampel. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono,2007,p.68). Berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi terdapat sampel berjumlah 34 siswi yang dijadikan sampel dalam penelitian ini.
11
D. VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL 1. Variabel penelitian Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep pengertian tertentu, misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, pendapatan, penyakit, dan sebagainya (Notoatmodjo, 2010, p. 103). Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010, p.60) Variabel dalam penelitian ini adalah : a) Variabel independent (Variabel bebas) Variabel independent (variabel bebas) merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (variabel terikat) ( Sugiyono, 2010, p.61). Variabel independent dalam penelitian ini adalah status gizi pada siswi SMPN 2 Pekalongan. b) Variabel dependent (Variabel terikat) Variabel dependent (variabel terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas ( Sugiyono, 2010, p.61) . Variabel dependent dalam penelitian ini adalah usia menarche.
12
2. Definisi operasional Tabel 1.2 Definisi operasional Nomor
Variabel
Definisi operasional
Cara ukur
Adalah keadaan keseimbangan anatara asupan (intake) dan kebutuhan (requirement) zat gizi
Dengan menggunakan pengukuran antropometri, untuk mengukur berat badan dan tinggi badan berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT)
Hasil ukur
Skala
Variabel bebas
1.
Status gizi pada remaja putri
a.
Gizi kurang : IMT dibawah 5 persentil
Rasio
b. Gizi normal : IMT dari 5 persentil sampai di bawah 85 persenti c. Gizi lebih : IMT dari 85 presentil sampai 95 persentil d. Obesitas : IMT dari 95 persentil ke atas
(Aryani, 13).
2010,p.
Variabel terikat 2.
Usia menarche
Adalah usia menstruasi pertama pada remaja putrid
Kuesioner
a. Sesuai : bila usia 11-13 tahun b. Tidak sesuai : bila usia <11 atau >13 tahun
Rasio
13
(Wiknjosastro, 2007, p. 92)
E. PROSEDUR PENELITIAN 1. Peneliti mengajukan surat permohonan ijin untuk melakukan penelitian kepada Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS). 2. Dari UNIMUS kemudian dilanjutkan menuju ke Dinas Pendidikan Pekalongan untuk mengajukan penelitian dan mengambil data remaja yang ada di kota Pekalongan, setelah mendapat surat dari Dinas Pendidikan Pekalongan kemudian peneliti mengajukan surat dari Dinas Pendidikan Pekalongan ke SMPN 2 Pekalongan untuk mengambil data yang dibutuhkan peneliti di SMP tersebut serta untuk melakukan studi pendahuluan. 3. Peneliti mengadakan observasi di SMPN 2 Pekalongan yang dibuat sampel. Sebelum memberikan lembar observasi peneliti menginformasikan secara singkat tentang tujuan dan manfaat penelitian. 4. Peneliti memberi lembar persetujuan menjadi responden dan yang bersedia menjadi responden diminta untuk menandatangani surat persetujuan menjadi responden.
14
5. Peneliti akan memberikan kuesioner kepada responden, melakukan penimbangan dengan timbangan digital dan pengukuran tinggi badan dengan microtoa kemudian mencatat hasil tersebut. 6. Setelah itu peneliti melakukan pengumpulan data. 7. Peneliti memeriksa kelengkapan data dan kuesioner. 8. Kemudian data diolah dan dilakukan analisa data.
F. METODE PENGUMPULAN DATA Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, sedangkan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2009, pp. 224 – 225). 1. Sumber data: a.
Data primer Data yang diperoleh langsung dari responden dengan cara peneliti melakukan teknik pengukuran langsung terhadap berat badan dan tinggi badan responden dan kuesioner sederhana untuk mengetahui usia menarche responden.
b.
Data sekunder
15
Data jumlah siswa yang diperoleh dari buku register siswa SMP Negeri 2 Pekalongan. 2.
Instrumen penelitian Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa timbangan berat badan (timbangan digital) dan pengukuran tinggi badan (microtoa) dan kuesioner.
3. Alat yang digunakan untuk pengumpulan data antara lain: a.
Timbangan digital Yaitu timbangan yang digunakan untuk mengukur berat badan dengan kapasitas ketelitian 0,1 kg.
b.
Alat ukur tinggi badan (microtoa) Yaitu alat ukur yang digunakan untuk mengukur tinggi badan dengan kapasitas ketelitian 0,1 cm.
c.
Kuesioner Merupakan daftar pertanyaan yang disusun secara tertulis dalam rangka pengumpulan data suatu penelitian yaitu pertanyaan tentang menarche.
G. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 1.
Pengolahan data
16
Pengolahan data penelitian dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut (Notoatmodjo, 2010, p.176-178) : a.
Editing Merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian formulir atau kuesioner tersebut: 1) Apakah lengkap, dalam arti semua pertanyaan sudah terisi. 2) Apakah jawaban atau tulisan masing-masing pertanyaan cukup jelas atau terbaca. 3) Apakah jawabannya relevan dengan pertanyaannya. 4) Apakah
jawaban-jawaban
pertanyaan
konsisten
dengan
jawaban pertanyaan yang lainnya. b. Coding Merupakan kegiatan pengkodean dimana mengubah data yang berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. Peneliti memberikan kode pada : 1) Status gizi
: Gizi kurang diberi kode 1 Gizi normal diberi kode 2 Gizi lebih diberi kode 3 Obesitas diberi kode 4
2) Umur
: Sesuai 11-13 tahun kode 1 Tidak sesuai <11 tahun dan >13 tahun kode 2
c.
Memasukkan data (Data entry)
17
Merupakan kegiatan memasukan data yang sudah dilakukan pengkodean ke dalam program komputer SPSS. Dalam memasukkan
data,
penelitian
ini
menggunakan
program
komputer SPSS versi 18. d.
Pembersihan data (cleaning) Merupakan
kegiatan
pengecekan
kembali
untuk
melihat
kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan,
dan
sebagainya,
kemudian
dilakukan
pembetulan atau koreksi. 2. Analisa data Digunakan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan yaitu mempelajari hubungan antara variabel. Analisis data dari penelitian ini melalui prosedur bertahap, antara lain ( Notoatmodjo, 2010, p.182-183) : a. Analisis univariat Analisis univariat dilakukan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik
setiap
variabel
penelitian,
diantaranya variabel bebas (status gizi remaja putri) dan variabel terikat (usia menarche). Data yang diperoleh akan ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi lengkap pada data kategorik. Pada data numerik seperti mean, median dan standar deviasi. b. Analisis bivariat
18
Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel untuk mengetahui adanya hubungan antara variabel bebas (status gizi remaja putri) dengan variabel terikat (usia menarche). Setelah data diperoleh sebelum dianalisis uji statistik maka data-data tersebut di uji normalitas datanya dengan menggunakan uji Kolmogorov smirnov. Data dalam penelitian ini berdistribusi tidak normal maka analisis bivariat yang digunakan adalah korelasi Rank Spearman, dengan rumus:
ρ=1– Keterangan : d
: Deviasi rangking variabel Y – X
N
: Banyaknya data ( Saryono, 2010, p.128) Data tidak berdistribusi normal (p value kurang dari 0,05) uji
statistik yang digunakan adalah uji korelasi Rank Spearman.