BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara-cara yang digunakan oleh peneliti dalam merancang, melaksanakan, pengolah data dan menarik kesimpulan berkenaan dengan masalah penelitian tertentu. Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif, adapun mengenai ciri-ciri metode deskriptif menurut Nazir (Suherman, 2013, hlm. 40), “metode deskriptif adalah metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, sehingga metode ini berkehendak mengadakan akumulasi data besar belaka”. Menurut Suherman (2013, hlm. 40) mengemukakan bahwa “dalam metode deskriptif dapat diteliti masalah normative bersama-sama dengan masalah status dan sekaligus membuat perbandinganperbandingan antar fenomena”. Selain itu kerja peneliti bukan hanya memberikan gambaran terhadap fenomena-fenomena, tetapi juga menerangkan hubungan, menguji hipotesis-hipotesis, membuat prediksi serta mendapatkan makna dan implikasi dari suatu masalah yang diinginkan (Suherman, 2013, hlm. 40). Di dalam metode deskriptif ada beberapa kriteria umum seperti yang dikemukakan oleh Nazir (Suherman, 2013, hlm. 43) yaitu sebagai berikut: 1. Masalah yang dirumuskan harus patut, ada nilai ilmiah serta tidak terlalu luas. 2. Tujuan penelitian harus dinyatakan dengan tegas dan tidak terlalu umum. 3. Data yang digunakan harus fakta-fakta yang terpercaya dan bukan merupakan opini. 4. Standar yang digunakan untuk memberi perbandingan harus mempunyai validitas. 5. Harus ada deskriptisi yang terang tentang tempat serta waktu penelitian dilakukan. 6. Hasil penelitian harus berisi secara detail yang digunakan, baik dalam mengumpulkan data maupun dalam menganalisis data serta studi
39
40 kepustakaan yang dilakukan. Deduksi logis harus jelas hubungannya dengan kerangka teoritis untuk itu dikembangkan. Penelitian deskriptif lebih menekankan untuk menguji variabel-variabel yang cukup banyak pada jumlah unit yang kecil, begitu juga dalam penelitian ini penulis menghadapi 2 variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat yang menjadi objek pengamatan selama penelitian berlangsung. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi dan penyebab salah satu faktor dalam penelitian. Sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi. Adapun variabelvariabel tersebut adalah : a. Variabel bebas atau X terdiri atas 2 variabel ialah : 1) Variabel bebas 1 atau X1 : panjang lengan 2) Variabel bebas 2 atau X2 : tinggi badan b. Variabel terikatatau Y yaitu : hasil servis atas. 2. Desain Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif, adapun mengenai ciri-ciri metode deskriptif menurut Nazir (Suherman, 2013, hlm. 40), “metode deskriptif adalah metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, sehingga metode ini berkehendak mengadakan akumulasi data besar belaka”. Sehingga penulis menjelaskan bahwa desain penelitian ini dapat dijadikan suatu pegangan dalam melakukan penelitian guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan hasil yang maksimal. Penelitian ini menggunakan dua variabel bebas yaitu penjang lengan (X1) dan tinggi badan (X2) juga variabel terikat yaitu hasil servis atas bola voli (Y). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Desain penelitian yang digunakan adalah desain korelasional atau corelational design, namun lebih tepatnya menggunakan desain Multiple Corelation. Karena memilki lebih dari dua variabel yang dihitung. Adapun desaign yang dimaksud terlihat pada diagram berikut :
41
RX1-Y RX2-Y
RX12-Y Gambar 3.1 Desain Penelitian (Sugiyono, 2014, hlm.51) Keterangan : X1 X2 Y
: Panjang Lengan : Tinggi Badan : Hasil Servis Atas
RX1-Y RX2-Y RX12-Y
: Korelasi X1 terhadap Y : Korelasi X2 terhadap Y : Korelasi X1 dan X2 terhadap Y
Adapun langkah-langkah penelitiannya, penulis gambarkan pada gambar berikut : POPULASI SAMPEL PENGAMBILAN DATA : 1. PENGUKURAN PANJANG LENGAN 2. PENGUKURAN TINGGI BADAN 3. PENGUKURAN SERVIS ATAS BOLA VOLI IDENTIFIKASI DATA PENGOLAHAN DATA MENGANALISISPENGUKURAN PANJANG LENGAN DAN TINGGI BADAN DENGAN SERVIS ATAS BOLA VOLI KESIMPULAN HASIL PENELITIAN Gambar 3.2 Langkah Penelitian (Ihalaw : 2000, hlm. 19)
42 B. Partisipan 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini, dilaksanakan di SDN Sukasirna 2yang beralamat di Jalan Cut Nyak Dhien No. 08 Kelurahan Regol Wetan Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang. Pemilihan lokasi penelitian ini tidak lain karena peneliti memiliki saudara yang mengajar di SDN Sukasirna 2 tersebut. Hal ini diharapkan agar dalam melaksanakan penelitian ini dapat berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan apapun baik secara perizinan maupun dalam pengadaan peralatan yang menunjang dalam penelitian tersebut. 2.
3. Gambar 3.3 (Denah SDN Sukasirna 2 Kabupaten Sumedang) 2. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan sesuai dengan waktu pelajaran penjas berlangsung yaitu pada tanggal 14 April 2016, sekitar pukul 07.30 WIB sampai dengan pukul 09.30 WIB.Kegiatan dipusatkan
di SDN Sukasirna 2 khususnya dalam
pelaksanaan penelitian dan test.
C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Arikunto (2006, hlm.130) menyatakan populasi adalah “keseluruhan subjek penelitian”.Jika seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi atau studi populasi
43 atau sensus.Subyek penelitian adalah tempat variabel melekat.Variabel penelitian adalah objek penelitian.Sementara itu Sukardi (2010, hlm.53) menyatakan populasi adalah “semua anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa, atau benda yang tinggal bersama dalam satu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian”.Di pihak lain, Sisworo dalam Mardalis (2009, hlm.54) mendefenisikan “populasi sebagai sejumlah kasus yang memenuhi seperangkat kriteria yang ditentukan peneliti”. Jadi dapat disimpulkan populasi adalah sekelompok manusia, binatang, benda atau keadaan dengan kriteria tertentu yang ditetapkan peneliti sebagai subjek penelitian dan menjadi target kesimpulan dari hasil suatu penelitian. 2. Sampel Penelitian Sampel adalah sebgian atau wakil dari pupulasi yang diteliti (Arikunto, 2006, hlm.131).Menurut Mardalis (2009, hlm.55) menyatakan sampel adalah “contoh, yaitu sebagian dari seluruh individu yang menjadi objek penelitian”. Jadi sampel adalah contoh yang diambil dari sebagain populasi penelitian yang dapat mewakili populasi.Walaupun yang diteliti adalah sampel, tetapi hasil penelitian atau kesimpulan penelitian berlaku untuk populasi atau kesimpulan penelitian digeneralisasikan terhadap populasi.Yang dimaksud menggeneralisasikan adalah mengangkat kesimpulan penelitian dari sampel sebagai sesuatu yang berlaku bagi populasi. Penelitian dilaksanakan di SDN Sukasirna 2 Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang, pada kelas IV dengan jumlah siswa 22siswa, terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.SDN Sukasirna 2 Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang memiliki murid sebanyak 117 siswa, dengan tenaga guru sebanyak 13 orang.Menurut Gay dan Diehl (1992) dalam Dyas (2013) menerangkan bahwa : Sampel haruslah sebesar-besarnya. Semakin banyak sampel yang diambil, maka akan semakin representatif, dan hasilnya dapat di generalisir. Namun, ukuran sampel yang dapat diterima akan sangat bergantung pada jenis penelitiannya :a) apabila penelitiannya bersifat deskriptif, maka sampel minimunnya adalah 10% dari populasi, b) penelitian yang bersifat korelasional, sampel minimunnya 30 subyek, c) penelitian kausalperbandingan, sampelnya sebanyak 30 subyek per group, dan d) penelitian eksperimental, sampel minimunnya adalah 15 subyek per group.
44 Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian dekriptif, maka jumlah sampel minimum yang digunakan adalah 10% dari populasi sampel yang akan diteliti. Penelitian ini hanya meneliti sampel dengan jenis kelamin laki-laki atau biasa disebut dengan Simple random sampling. Karena siswa kelas IV SDN Sukasirna 2 Kabupaten Sumedang hanya memliki siswa sebanyak 22 siswa dengan jumlah siswa laki-lakinya hanya 13 siswa dan sisanya siswa perempuan, maka penelitian ini menggunakan 12 sampel dengan kategori jenis kelamin lakilaki. Simple random sampling atau sampel acak sederhana merupakan cara atau teknik ini dapat dilakukan jika analisis penelitiannya cenderung deskriptif dan bersifat umum. Perbedaan karakter yang mungkin ada pada setiap unsur atau elemen
populasi
tidak
merupakan
hal
yang
penting
bagi
rencana
analisisnya.Misalnya, dalam populasi ada wanita dan pria, atau ada yang kaya dan yang miskin, ada manajer dan bukan manajer, dan perbedaan-perbedaan lainnya. Selama perbedaan gender, status kemakmuran, dan kedudukan dalam organisasi, serta perbedaan-perbedaan lain tersebut bukan merupakan sesuatu hal yang penting dan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil penelitian, maka peneliti dapat mengambil sampel secara acak sederhana. Dengan demikian setiap unsur populasi harus mempunyai kesempatan sama untuk bisa dipilih menjadi sampel. Peneliti mengambil sampel dengan jenis kelamin laki-laki atau disebut sampel acak sederhana (Simple random sampling) karena siswa kelas IV SDN Sukasirna 2 Kabupaten Sumedang yang memilki minat dalam olahraga permainan bola voli kebanyakan siswa laki-laki. Juga sudah melebihi dari ketentuan minimal 10% dari populasi. Berikut adalah data sampel yang akan diteliti :
45 Tabel 3.1 Daftar Siswa Laki-laki Kelas IV SDN Sukasirna 2 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Nama Siswa Agis Febrian P Andika Nugraha Arjun Afaproditus Adi N Faizal Ramadhan Krisna Daudiar R Moch. Riva Maulani Moch. Andri Permana Rifki Fauzan Riki Krisna Mukti R.M. Rangga S Sawaludin Setiawan Rima
Kelas IV IV IV IV IV IV IV IV IV IV IV IV IV
D. Definisi Operasional Penelitian ini meneliti tentang hubungan antara panjang lengan dengan tinggi badan terhadap hasil servis atas bola voli.Kata kunci dalam penelitian ini yaitu hubungan, panjang lengan, tinggi badan dan servis atas. 1. Hubungan
:
Menurut
(https://id.m.wikipedia.org,
Kamus 2016)
Besar pengertian
Bahasa
Indonesia
hubungan
adalah
“kesinambungan interaksi antara dua orang atau lebih yang memudahkan proses pengenalan satu akan yang lainnya”. Arti hubungan dalam penelitian ini yaitu berarti suatu kesinambungan interaksi antar dua variabel atau lebih untuk mengetahui sejauh mana keterikatan antara variabel tersebut. 2. Panjang Lengan : Lengan adalah anggota badan dari pergelangan tangan sampai ke bahu (www.artikata.com, 2016). Jadi, panjang lengan merupakan panjangnya anggota badan dari pergelangan tangan sampai ke bahu. Lengan dalam penelitian ini digunakan untuk melakukan gerakan servis atas dala bola voli. Wibowo (2008, hlm. 32) berpendapat bahwa panjang lengan adalah jarak yang diukur dari titik acromion pada humerus sampai titik styloid pada ulna. 3. Tinggi badan : adalah jarak dari telapak kaki pada saat berdiri tegak sampai pada ujung kepala pada bagian atas (www.artikata.com, 2016). Dalam permainan bola voli atlet yang berbadan tinggi atau berpostur tubuh yang tinggi akan lebih menguntungkan bila dibandingkan dengan atlet yang
46 mempunyai postur tubuh pendek. Adapun yang dimaksud tinggi badan di sini adalah tinggi badan seorang atlet bola voli. Baharudin (2007, hlm. 7) berpendapat bahwa tinggi badan diukur dalam posisi berdiri sikap sempurna tanpa alas kaki. 4. Servis Atas : adalah tindakan memukul bola di awal permainan dengan cara melemparkan bola ke atas lalu memukulnya dengan mengayunkan tangan dari atas sambil diikuti dengan lompatan untuk memaksimalkan tenaga dan pukulan
(http//www.teknikor.blogspot,
2015).
Nurili(2007,
hlm.
20)mengemukakan bahwa“servis adalah pukulan bola yang dilakukan dari belakang garis akhir lapangan permainan melampaui net ke daerah permainan lawan”. Akhir-akhir ini pukulan servis bukan hanya untuk memulai pertandingan saja. Namun, dengan pukulan servis yang baik dapat mematikan lawan sehingga bertujuan untuk menghasilkan poin bagi timnya sendiri. Jadi bisa dikatakan bahwa servis merupakan serangan awal dalam mencetak poin. E. Instrumen Penelitian Instrumen artinya sarana penelitian berupa seperangkat tes untuk mengumpulkandata sebagai bahan pengolahan. Seperti yang dikemukakan oleh Hajar (1999, hlm. 160) Instrumen merupakan “alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan informasi kuantitatif tentang variasi karakteristik variabel secara menyeluruh”. Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan dan dipilih
olehpeneliti
dalam
kegiatannya
mengumpulkan
data
agar
kegiatan
tersebutmenjadi sistematis dan dipermudah (Arikunto, 2006, hlm. 134).Instrumen dalam penelitian ini, yaitu: 1. Pelaksanaan Pengukuran Test Panjang Lengan Dalam pengukuran panjang lengan, peneliti menggunakan alat ukur meteran. Tes
panjang
lengan
ini
dilakukan
dengan
pengukurananthropometridenganketentuan sebagai berikut: a. Berdiri tegak dengan kedua lengan lurus ke bawah, telapak tangan menghadap ke dalam. b. Pengukuran dilakukan dari sendi bahu (Glenohumeral) sampai ke pergelangan tangan.
47 c. Satuan panjang dinyatakan dalam centimeter (cm).
Gambar 3.4 Pengukuran Panjang Lengan Siswa 2. Pelaksanaan Pengukuran Test Tinggi Badan Dalam pengukuran tinggi badan, peneliti menggunakan alat ukur meteran. Alat ini sedikit berbeda dari alat pengukur lengan, namun fungsinya tetap sama untuk mengukur panjang. Alat ini diletakan di ketinggian 2 meter karena memiliki ukuran sepanjang 2 meter. Caranya dengan ditarik ke bawah sesuai tinggi sampel yang akan diukur. Hasilnya akan diketahui dari batas ukur yang tertera di alat pengukur tersebut.Tes tinggi badan ini dilakukan dengan pengukurananthropometridenganketentuan sebagai berikut: a. Berdiri tegak lurus membelakangi tembok, lengan lurusdisamping dan kedua tumit menyentuh lantai, pandangan lurus kedepan. b. Pengukur yang berada di atas kepala ditarik ke bawah sampai mengenai ujung kepala. c. Tumit, daratan pinggul belakang dan kepala bagian belakang menyentuh tembok. d. Kedudukan kepala hendaklahsedemikian rupa, sehingga lubangtelinga dan batas bawah dari rongga mata berada dalam satu garishorizontal.
48 e. Hasil pengukuran dibaca dengan satuancentimeter(cm).
Gambar 3.5 Pengukuran Tinggi Badan Siswa 3. Pelaksanaan Test Servis Atas Untuk pelaksanaan tes servis atas, penulis menggunakan tes American Association for Health Physical Education, and Recreation (AAHPER)Serving Accuracy Test. Pelaksanaan test servis atas dilakukan dari belakang garis lapangan. Bola diangkat ke depan atas kepala dan tangan yang akan memukul agar bola melewati net. Servis dilakukan sebanyak sepuluh kali tiap siswa. Tes ini dilakukan sebanyak 10 kali sesuai ketentuan penemu metode ini.
49
Gambar 3.6 Skema Penilaian Test Servis Atas Richard (http://pakguruolahraga.blogspot.com, 2015)
Gambar 3.7 Test Servis Atas Bola Voli Servis berhasil apabila bola berhasil melewati net dan jatuh pada daerah sasaran. Poin yang dihasilkan yaitu dimana bola hasil servis atas jatuh pada angka yang telah ditentukan. Tester tidak akan mendapatkan poin apabila bola tidak melewati net maupun bola keluar. Setiap tester akan diberikan 10 kali kesempatan servis untuk mendapatkan poin sebanyak-banyaknya. Dengan mendapatkan
50 kesempatan sebanyak 10 kali digarapkan agar tester dapat meningkatkan kemampuannya dan berkesempatan mendapat poin yang lebih besar. Poin seluruhnya akan dijumlahkan dari setiap kesempatan servis dan akan dirataratakan.
F. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian merupakan tahapan yang dilakukan dalam setiap penelitian, adapun mengenai tahapan-tahapan atau langkah-langkah dalam pelaksanaan penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu: 1. Tahapan perencanaan a. Melakukan observasi b. Merancang dan menentukan instrumen yang akan digunakan dalam melakukan penelitian c. Mempersiapkan alat dan fasilitas yang akan digunakan dalam melakukan penelitian d. Mengurus perizinan kepada pihak yang bersangkutan e. Meminta izin kepada pihak yang bersangkutan 2. Tahap pelaksanaan a. Melakukan tes pengukuran panjang lengan tiap sampel b. Melakukan tes pengukuran tinggi badan tiap sampel c. Melakukan tes servis atas bola voli 3. Tahap pengolahan data dan analisis data a. Setelah melakukan pengujian instrumen kemudian akan melakukan pengumpulan
data,
kemudian
melakukan
langkah
penyusunan,
pengolahan data, dan menganalisis data yang telah terkumpul dengan menggunakan rumus statistika. b. Nilai yang dihasilkan kemudian dilakukan pengujian statistika dengan menggunkan teknologi komputerisasi, langkah berikutnya menggunakan program SPSS 16.0 for Windows c. Melakukan penarikan kesimpulan dari hasil data yang diperoleh selama proses penelitian hingga pengolahan data d. Membuat laporan hasil penelitian.
51 G. Teknik Pengolahan dan Analisi Data 1. Teknik Pengolahan Data Untuk mengukur uji prasyarat instrumen penelitian dilakukan dengan teknik pengolahan data melalui uji validitas dan uji reabilitas. a. Uji Validitas Validitas instrumen berhubungan dengan kesesuaian dan ketepatan fungsi alat ukur yang digunakannya. Maka dari itu sebelum instrument tersebut digunakan di lapangan perlu adanya pengujian validitas terhadap instrument tersebut.Uji Validitas adalah prosedur untuk memastikan apakah kuesioner yang akan dipakai untuk mengukur variabel penelitian valid atau tidak. Kuesioner dikatakan valid apabila dapat mempresentasikan atau mengukur apa yang hendak diukur (variabel penelitian). Dengan kata lain validitas adalah ukuran yang menunjukkan kevalidan dari suatu instrumen yang telah ditetapkan. Langkah-langkah masuk ke aplikasi SPSS yaitu buka aplikasi SPSS, kemudian masukkan data mentah tentang pengukuran panjang lengan, tinggi badan dan hasil servis, lalu di menu atas masuk ke Analyze- Crelate - Bivariate, Data yang akan diuji terletak di kiri dan pindahkan ke kanan dengan tanda panah.Lalu tekan OK saja.Nilai yang tercantum nantinya hasil yang akan kita bandingkan dengan 0,3. Nilai yang kurang dari 0,3 akan gugur dan tidak akan dimasukkan. Teknik yang digunakan merupakan teknik korelasi product moment antara hasil tes dengan kriteria, kriteria yang didapat merupakan hasil kesatuan dari butirbutir tes dengan melalui pendekatan rumus sebagai berikut :
rxy ∑xy ∑x2 ∑y2
= Koefisien Korelasi antara variabel X dan variabel Y = Jumlah dari hasil perkalian antara X dan Y =Nilai X yang dikuadratkan = Nilai Y yang dikuadratkan
Setelah hasil di dapat, kemudian menginterpretasikan hasil perhitungan tersebut berdasarkan hasil koefisien korelasi untuk mengetahui tingkat validitas
52 tes tersebut, berikut penulis lampirkan hasil intrerpretasi koefisien korelasi pada tabel 3.2 berikut : Tabel 3.2 Klasifikasi Koefisien Validitas Guilford (dalam Ulfa, 2013, hlm.. 48) Koefisien Korelasi 0,90 < rxy ≤ 1,00 0,70 < rxy ≤ 0,89 0,50 < rxy ≤ 0,69 0,30 < rxy ≤ 0,49 0,00 < rxy ≤ 0,29
Interpretasi Validitas sangat tinggi Validitas tinggi Validitas sedang Validitas rendah Tidak Valid
Untuk memperjelas berikut penulis lampirkan data untuk mengukur validitas tes dalam tabel 3.3 berkut : Tabel 3.3 Data Mentah No
Nama Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Agis Febrian P Andika Nugraha Arjun Afaproditus Adi N Faizal Ramadhan Krisna Daudiar R Moch. Riva Maulani Moch. Andri Permana Rifki Fauzan Riki Krisna Mukti R.M. Rangga S Sawaludin Setiawan Rima
JUMLAH RATA-RATA
Panjang Lengan
Tinggi Badan
60 60 55 65 63 60 59 64 65 60 63 55 65 794 61,08
145 148 140 150 147 142 142 148 148 144 146 140 149 1889 145,31
Hasil Servis Atas 7 7 6 8 8 7 6 7 8 6 7 6 8 91 7
Kriteria 212 215 201 223 218 209 207 219 221 210 216 201 222 2774 213,38
1) Validitas Tes Panjang Lengan Dari tabel 3.3 penulis akan menkorelasikan pengukuran panjanglengan untuk menguji validitas pengukuran panjanglengan. Berikut penulis jelaskan pemaparan data pengujian validitas pengukuran panjanglengan pada tabel 3.4 berikut :
53 Tabel 3.4 Data Validitas Pengukuran Panjang Lengan No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 ∑ Rt
Panjang Lengan (x) 60 60 55 65 63 60 59 64 65 60 63 55 65 794
61,08
Kriteria
X
Y
X2
Y2
XY
212 215 201 223 218 209 207 219 221 210 216 201 222 2774 213,38
1,08 1,08 6,08 -3,92 -1,92 1,08 2,08 -2,92 -3,92 1,08 -1,92 6,08 -3,92
1,38 -1,62 12,38 -9,62 -4,62 4,38 6,38 -5,62 -7,62 3,38 -2,62 12,38 -8,62
1,1664 1,1664 36,9664 15,3664 3,6864 1,1664 4,3264 8,5264 15,3664 1,1664 3,6864 36,9664 15,3664
1,9044 2,6244 153,2644 92,5444 21,3444 19,1844 40,7044 31,5844 58,0644 11,4244 6,8644 153,2644 74,3044
1,49 -1,75 75,27 37,71 8,87 4,73 13,27 16,41 29,87 3,65 5,03 75,27 33,79
144,9232 667,0772 11,14794
51,31363
303,61 23,35
Dari tabel 3,4 di atas dapat diketahui∑X2= 144,9232 dan ∑Y2 =667,0772 sedangkan ∑XY = 303,61. Kemudian data tersebut dimasukkan atau mendistribusikan nilai-nilai tersebut ke dalam rumus, untuk mendapatkan nilai koefisien korelasi yang menggambarkan besarnya koefisien derajat validitasnya. rxy=∑XY
√ (∑X2) (∑Y2) rxy=303,61
√ (144,9232) (667,0772) rxy=303,61
√96674,96247104 rxy= 303,61= 0,98 310,93 Berdasarkan hasil perhitungan dapat dikemukakan bahwa derajat koefisien validitas tes tersebut 0,98. Tingkat validitas yang dimiliki oleh pengukuran panjanglengan yaitu validitas sangat tinggi.
54 2) Validitas Tes Tinggi Badan Dari tabel 3.3 penulis akan menkorelasikan pengukuran tinggi badan untuk menguji validitas pengukuran tinggi badan. Berikut penulis jelaskan pemaparan data pengujian validitas pengukuran tinggi badan pada tabel 3.5 berikut : Tabel 3.5 Data Validitas Pengukuran Tinggi Badan No.
Tinggi Badan (x)
Kriteria
X
Y
X2
Y2
XY
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 ∑ Rt
145 148 140 150 147 142 142 148 148 144 146 140 149 1889 145,31
212 215 201 223 218 209 207 219 221 210 216 201 222 2774 213,38
0,31 -2,69 5,31 -4,69 -1,69 3,31 3,31 -2,69 -2,69 1,31 -0,69 5,31 -3,69
1,38 -1,62 12,38 -9,62 -4,62 4,38 6,38 -5,62 -7,62 3,38 -2,62 12,38 -8,62
0,0961 7,2361 28,1961 21,9961 2,8561 10,9561 10,9561 7,2361 7,2361 1,7161 0,4761 28,1961 13,6161
1,9044 2,6244 153,2644 92,5444 21,3444 19,1844 40,7044 31,5844 58,0644 11,4244 6,8644 153,2644 74,3044
0,43 4,36 65,74 45,12 7,81 14,50 21,12 15,12 20,50 4,43 1,81 65,74 31,81
140,7693 667,0772
298,49
51,31363
22,961
10,82841
Dari tabel 3,5 di atas dapat diketahui∑X2= 140,7693 dan ∑Y2 =667,0772 sedangkan ∑XY = 298,49. Kemudian data tersebut dimasukkan atau mendistribusikan nilai-nilai tersebut ke dalam rumus, untuk mendapatkan nilai koefisien korelasi yang menggambarkan besarnya koefisien derajat validitasnya. rxy=∑XY
√ (∑X2) (∑Y2) rxy=298,49
√ (140,7693) (667,0772) rxy=298,49
√93903,99 rxy=298,49= 0,97 306,44
55 Berdasarkan hasil perhitungan dapat dikemukakan bahwa derajat koefisien validitas tes tersebut 0,97. Tingkat validitas yang dimiliki oleh pengukuran tinggi badan yaitu validitas sangat tinggi. 3) Validitas TesServis Atas Dari tabel 3.3 penulis akan menkorelasikan pengukuran tinggi badan untuk menguji validitas pengukuran tinggi badan. Berikut penulis jelaskan pemaparan data pengujian validitas pengukuran tinggi badan pada tabel 3.5 berikut : Tabel 3.6 Data Validitas Tes Servis Atas No.
Servis Atas (x)
Kriteria
X
Y
X2
Y2
XY
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 ∑ Rt
7 7 6 8 8 7 6 7 8 6 7 6 8 91 7
212 215 201 223 218 209 207 219 221 210 216 201 222 2774 213,38
0 0 1 -1 -1 0 1 0 -1 1 0 1 -1
1,38 -1,62 12,38 -9,62 -4,62 4,38 6,38 -5,62 -7,62 3,38 -2,62 12,38 -8,62
0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1
1,9044 2,6244 153,2644 92,5444 21,3444 19,1844 40,7044 31,5844 58,0644 11,4244 6,8644 153,2644 74,3044
0 0 12,38 9,62 4,62 0 6,38 0 7,62 3,38 0 12,38 8,62
8
667,0772
65,02
0,62
51,31363
5,002
Berdasarkan tabel 3.5 di atas dapat diketahui∑X2= 8 dan ∑Y2 =667,0772 sedangkan ∑XY = 65,02. Kemudian data tersebut dimasukkan atau mendistribusikan nilai-nilai tersebut ke dalam rumus, untuk mendapatkan nilai koefisien korelasi yang menggambarkan besarnya koefisien derajat validitasnya. rxy=∑XY
√ (∑X2) (∑Y2) rxy=65,02
√(8) (667,0772)
56 rxy=65,02
√5336,6176 rxy=65,02= 0,89 73,05 Berdasarkan hasil perhitungan dapat dikemukakan bahwa derajat koefisien validitas tes tersebut 0,89. Tingkat validitas yang dimiliki oleh tes servis atas yaitu validitas tinggi. b. Uji Reabilitas Reliabilitas merupakan sebuah kriteria yang menggambarkan keajegan sebuah tes, ini selaras dengan pendapat Nurhasan dan Cholil (2007, hlm.. 42) bahwa “Keterandalan ini menggambarkan derajat keajegan, atau konsistensi hasil pengukuran.” Derajat reliabilitas yang dicari pada instrumen ini yaitu tes kesegaran jasmani untuk sekolah dasar, pengukuran panjang lengan dan tinggi badan dengan hasil servis atas bola voli. Teknik yang digunakan dalam menentukan derajat keterandalan instrumen ini yaitu teknik dua kali pengukuran dengan cara pengukuran pertama dan ulangannya. Setelah mendapatkan hasil pengukuran pertama dan pengukuran kedua, maka langkah selanjutnya dikorelasikan dan hasilnya menunjukkan kenyataan keterandalan (reliabilitas) instrumen.Berikut merupakan rumus yang digunakan dalam mendapkan nilai reliabilitas suatu instrumen.
rxy = Korelasi antara variabel X dan Y (kriteria) x = Skor pada variabel X y = Skor pada variabel Y (kriteria) ∑x = Jumlah skor variabel X ∑y = Jumlah skor variabel Y ∑x2
= Jumlah dari kuadrat skor X
∑y2
= Jumlah dari kuadrat skor Y
xy = Skor X kali Y N = Jumlah Subyek
57 Setelah skor telah dibelah dua kemudian menkorelasikan kedua tes tersebut merupakan hasil korelasi dari parohan tes. Sehingga dibutuhkannya perhitungan lebih lanjut untuk menggambarkan besarnya koefisien reliabilitas tes tersebut, dengan pendekatan rumus sebagai berikut : r11 = 2 x r11/12 (1+r11/12) r11
= Reliabilitas seluruh tes = Korelasi dan parohan tes
Dengan pendekatan rumus tersebut dapat diketahui besaran koefisien reliabilitas tes tersebut dan meninterpretasikannya kedalam derajat validitas menurut Mathews (dalam Nurhasan dan Cholil, 2007, hlm.. 48). Dengan pendekatan rumus tersebut dapat diketahui besaran koefisien reliabilitas tes tersebut dan meninterpretasikannya kedalam derajat validitas menurut Mathews (dalam Nurhasan dan Cholil, 2007, hlm.. 48) r = 0,90-0,99 berarti sempurna (tinggi) r = 0,80-0,89 berarti cukup r = 0,70-0,79 berarti sedang r = 0,60-0,69 berarti kurang r , dibawah 0,59 berarti kurang sekali Penelitian ini berjudul hubungan panjanglengan dan tinggi badan dengan hasil servis atas bola voli.Variabel dalam penelitian ini adalah panjanglengan dan tinggi badan dengan hasil servis atas bola voli. 1) Pengukuran Panjang Lengan
= 13 x 5587 – (794)(91) √(13x48640 – (794)2 (13x643 – (91)2) = 72631 – 72254 √(632320 – 630436)(8359 – 8281) = 377 = 377 √(1884)(78) √146952 = 377 383,34 = 0,98346115 = 0,98
58 Berdasarkan hasil perhitungan dapat dikemukakan bahwa hasil korelasi (rxy) sebesar 0,98 ini merupakan hasil korelasi dari parohan tes. Untuk mencari korelasi seluruh tes yang akan menggambarkan besarnya koefisien reliabilitas tes harus dilakukan penghitungan lebih lanjut, dengan pendekatan rumus sebagai berikut: r11 = 2 x r11/12 (1+r11/12) r11 = 2 x 0,98 (1+0,98) r11 = 1,96
= 0,99
1,98 Hasil perhitungan 0.99 ini menggambarkan besarnya koefisien derajat reliabilitas tersebut.Sehingga derajat reliabilitas tes pengukuran panjang lengan berarti sempurna (tinggi). 2) Pengukuran Tinggi Badan
= 13 x 13251 – (1889)(91) √(13x274627 – (1889)2 ) (13x643 – (91)2) = 172263 – 171899 √(3570151 – 3568321)(8359 – 8281) = 364 = 364 √(1830)(78) √142740 = 364 377,81 = 0,963447235= 0,96 Berdasarkan hasil perhitungan dapat dikemukakan bahwa hasil korelasi (rxy) sebesar 0,96 ini merupakan hasil korelasi dari parohan tes. Untuk mencari korelasi seluruh tes yang akan menggambarkan besarnya koefisien reliabilitas tes harus dilakukan penghitungan lebih lanjut, dengan pendekatan rumus sebagai berikut: r11 = 2 x r11/12 (1+ r11/12)
59 r11 = 2 x 0,96 (1+0,96) r11 =1,92=0,98 1,96 Hasil perhitungan 0.98 ini menggambarkan besarnya koefisien derajat reliabilitas tersebut.Sehingga derajat reliabilitas tes pengukuran panjang lengan berarti sempurna (tinggi). 2. Analisis Data Analisis data merupakan suatu langkah penting dalam penelitian. Dalam penelitian seorang peneliti dapat menggunakan dua jenis analisis yaitu analisis statistik dan analisis nonstatistik. Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan adalah analisis statistik yaitu cara-cara ilmiah yang dipersiapkan untuk
mengumpulkan,
menyusun,
menyajikan
dan
menganalisa
data
penyelidikan yang berupa angka-angka. Dari uraian di atas, maka alasan penelitian menggunakan teknik analisis statistik untuk penghitungannya karena data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang berupa angka-angka. Untuk mengukur uji prasyarat instrumen penelitian dilakukan dengan, uji normalitas, uji hipotesis, korelasi X terhadap Y dan koefisien determinasi X terhadap Y. a. Uji Normalitas Sebelum dilakukan analisis data secara korelasi data terlebih dahulu di uji normalitas. Uji normalitas data digunakan untuk melakukan pengujian data observasi, apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak menurut Sujana (2002 : 96). Uji normalitas dilakukan denganmenggunakan uji KolmogorovSmirnov pada program SPSS. Hal ini dibuktikan dengan melihat nilai Asymp. Sig.(2tailed) lebih besar dari nilai α. Nilai Asymp. Sig.(2tailed) merupakan indikasi normalitas data yang dibandingkan dengan α = 0,05. Apabila nilai Asymp. Sig.(2tailed) lebih kecil dari α = 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal sedangkan apabila nilai Asymp. Sig.(2tailed) lebih besar dari nilai α = 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal. Langkah-langkah masuk ke aplikasi SPSS yaitu buka aplikasi SPSS, kemudian masukkan data mentah tentang pengukuran panjang lengan, tinggi badan dan hasil servis, lalu
60 di menu atas masuk ke Analyze- Nonparametric Test- Legacy Dialogs, Klik 1Sample K-S. K-S itu singkatan dari Kolmogorov-Smirnov. Maka akan muncul kotak One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test.Data yang akan diuji terletak di kiri dan pindahkan ke kanan dengan tanda panah. Centang Normal pada Test Distribution.Lalu tekan OK saja. b. Uji Hipotesis Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah teknik statistik kuantitatif, yaitu dengan menggunakan program komputer yaitu excel dan program
SPSS
untuk
mengetahui
hubungan
antar
dua
variabel,
dilakukandengan cara mencari koefisien korelasi dengan teknik product momenmenggunakan rumus. Langkah-langkah penghitungan uji hipotesis pada SPSS yaitu buka aplikasi SPSS, kemudian masukkan data mentah tentang pengukuran panjang lengan, tinggi badan dan hasil servis, lalu di menu atas masuk ke Analyze, kemudian klik Regreston, lalu Linear, Masukkan satu variabel
bebas
ke
kolom Independent
List
dan
variabel
terikat
ke
kolom Dependent List, kemudian klik Options,kemudian klik OK.Apabila memilki variabel bebas lebih dari satu, maka ulang lagi masukan seperti tadi dengan variabel yang berbeda. Untuk hasil akhir masukkan semua variabel.Langkah
pertama
mencari
reliabilitas
tiap
variabel
dengan
teknikproduct momentmenurut Arikunto (2006, hlm. 138) dengan rumus:
Keterangan : N
: Jumlah Subjek
∑x
: Jumlah Skor Item
∑y
: Jumlah Skor Total
∑xy ∑x
2
: Jumlah Perkalian Antar Skor Item dengan Skor Total : Jumlah Skor Item Kuadrat
∑y2
: Jumlah Skor Total
rxy
: Koefisien Korelasi antar X dengan Y
61 Setelah didapatkan nilai r-hitung berdasarkan rumusdi atas, maka selanjutnya nilai r-hitung tersebut dibandingkan dengan nilai r-tabel. Cara melihat r-tabel yaitu dengan melihat banyaknya jumlah sampel yaitu 13, kemudian ditemukan nilai r-tabel pada taraf signifikansinya (0,05). Apabila nilai r-hitung lebih kecil dari nilai r-tabel, makatidak terdapat hubungan antara variabel X dan variabel Y. Apabila nilai r- hitung lebih besar dari nilai r-tabel, maka terdapat hubungan antara variabel X dan variabel Y. c. Korelasi Variabel Bebas (X1 dan X2) terhadap Variabel Terikat (Y) Korelasi dua variabel merupakan uji koefisien korelasi yang dilakukan untuk mencari besaran korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat, variabel bebas yaitu panjang lengan dan tinggi badan, sedangkan variabel terikat yaitu hasil servis atas bola voli. Hasil data dari setiap variabel dapat dikorelasikan untuk mengetahui besaran koefisien korelasi. Pengujian dilakukan dengan SPSS, cara mengetahui besaran koefisien korelasi adalah dengan memperhatikan bilangan pada kolom R. Adapun cara menghitung koefisien korelasi menggunakan SPSS v16.0for Windows, yaitu sebagai berikut : 1) Klik analyze Regression linear muncul dialog Regresiionhasil servis atas bola voli di Dependent, untuk variable panjang lengan dan tinggi badan di Independent(s), untuk menguji satu variabel bebas maka dimasukan satu data dan untuk dua variabel bebas maka dua data dimasukkan ke Independent(s)lalu ok. Setelah melakukan langkah-langkah tersebut, lihat nilai pada kolom R yang ada di tabel Model Summary yang merupakan besaran koefisien korelasi. Adapun selain menggunakan bantuan software pada komputer, dapat dilakukan perhitungan manual dengan pendekatan rumus.
X iYi
r XY X
Keterangan :
2
Yi
i
2
r = koefisien korelasi x
= variabel bebas
62 y
= variabel terikat
rxy
= korelasi x dengan y
d. Koefisien Determinasi (KD) Variabel Bebas (X1 dan X2) terhadap Variabel Terikat (Y) Maksudnya untuk mengetahui besarnya kontribusi antara panjang lengan dan tinggi badandenganhasil servis atas bola voli. Pengujian dilakukan dengan SPSS, cara mengetahui besaran koefisien determinasi adalah dengan memperhatikan bilangan pada kolom R Square. Adapun cara menghitung koefisien determinasi dengan menggunakan SPSS v19.0for Windows, yaitu sebagai berikut. 1) Klik analyze Regression linear muncul dialog Regresiion hasil servis atas bola voli di Dependent, untuk variabel bebas di Independent(s), untuk menguji satu variabel bebas maka dimasukan satu data dan untuk dua variabel bebas maka dua data dimasukkan ke Independent(s)lalu ok. 2) Setelah melakukan langkah-langkah tersebut, lihat nilai pada kolom R Square pada tabel Model Summary yang merupakan besaran koefisien determinasi. Adapun perhitungan lain yang dapat digunakan untuk mencari koefisien determinasi yaitu dengan perhitungan statistik dengan pendekatan rumus. KD = r2 x 100% Keterangan : KD
= Koefisien Determinasi yang dicari.
r2
= Koefisien korelasi yang dikuadratkan.
100 % = Satuan terbesar prosentase.