51
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Desain penelitian ini bersifat expost facto karena mengungkap data yang sudah ada pada diri responden. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, artinya data diwujudkan dalam angka dan analisisnya berdasarkan analisis statistik. Penelitian ini termasuk penelitian korelasional karena bermaksud mengungkap hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. B. Tempat dan waktu penelitian 1. Tempat Penelitian dilaksanakan di Badan Kepegawaian Daerah, jalan Parasamya, Beran, Tridadi Sleman Yogyakarta 2. Waktu Penelitian dilaksanakan pada 20 Mei 2013 hingga 7 Juni 2013 C. Populasi dan sampel penelitian Pada penelitian ini merupakan penelitian populasi karena mengingat jumlah populasi yang tidak terlalu banyak. Sebagai pertimbangan dalam penelitian ini sesuai yang dikemukakan oleh Arikunto ( 2002 : 112), bahwa untuk menentukan sampel “ apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya penelitian populasi.
52
Dari pendapat yang dikemukakan tersebut maka penelitian ini menggunakan dari jumlah seluruh pegawai di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sleman Provinsi Yogyakarta yakni 60 pegawai negeri sipil dengan rincian sebagai berikut : Nama Sub Bagian
Jumlah pegawai
Sekretaris BKD Bidang Administrasi Dokumentasi
2 orang
Bidang Pembinaan Dan Pengembangan Pegawai
2 orang
Bidang Mutasi
3 orang
Bidang Pendidikan Dan Pelatihan
4 orang
Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian
4 orang
Sub Bagian Perencanaan Dan Evaluasi
5 orang
Sub Bidang Dokumentasi Dan Informasi Pegawai
4 orang
Bidang Sub Bidang Pelayanan Dan Kesejahteraan Pegawai
4 orang
Bidang Pembinaan Dan Pengembangan Pegawai
6 orang
Bidang Mutasi
3 orang
Sub Bidang Penempatan Pegawai Dan Kepala Sub Bidang Kepangkatan Pegawai
8 orang
Bidang Pendidikan Dan Pelatihan
4 orang
Sub Bidang Program Pendidikan Dan Pelatihan
6 orang
Sub Bidang Penyelenggaraan Pendidikan Dan Pelatihan
5 orang
Jumlah
60 rang
53
D. Definisi operasional Untuk menghindari perbedaan persepsi antara peneliti dan pembaca, maka penelitian akan membatasi beberapa pengertian dalam penelitian ini. Variabel – variabel dalam penelitian ini secara operasional didefinisikan sebagai berikut : a. Produktivitas kerja produktivitas kerja merupakan suatu sikap dan perilaku pegawai dalam birokrasi terhadap aturan-aturan dan standar-standar yang telah ditetapkan oleh birokrasi yang telah diwujudkan baik dalam bentuk tingkah laku maupun perbuatan. Dalam penelitian ini produktivitas pegawai diukur dengan kemampuan dalam melakukan tugas, usaha dalam meningkatkan hasil usaha yang akan dicapai, sikap semangat kerja yang lebih dari hari kemarin, pengembangan diri untuk berperilaku lebih baik, kemampuan pegawai
dalam
menginterprestasikan
instruksi
atasan,
perbandingan antara hasil yang dicapai (keluaran) dengan keseluruhan sumber daya (masukan) yang dipergunakan, ketetapan
waktu
dalam
melaksanakan
tugas,
melakukan
kegiatan-kegiatan analisa dan kreatifitas kerja pegawai dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi birokrasi. b. Pengawasan melekat Pengawasan melekat adalah suatu bentuk pengawasan yang dilakukan oleh atasan atau pimpinan yang dilakukan dalam
54
organisasi secara preventif atau represif agar pelaksanaan tugas bawahan berjalan secara efektif dan efisien yang dilaksanakan secara terus menerus kepada bawahanya, sehingga seluruh rencana kegiatan dapat berjalan dengan rencana dan terlaksana dengan baik. Sebagai ukuran dalam pengawasan melekat pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sleman Provinsi Yogyakarta adalah adanya penetapan peraturan / pedoman / standar kerja yang harus ditaati para pegawai, adanya pemeriksaan pada saat pegawai bekerja dan terhadap laporan kerja pegawai, adanya penilaian terhadap prestasi kerja para pegawai, adanya penerapan sanksi hukum terhadap pegawai, adanya pembinaan personal, adanya kerjasama dengan aparat pengawas lainya untuk meningkatkan mutu pengawasan c. Motivasi kerja Motivasi kerja kerja adalah dorongan yang timbul dalam diri seseorang pegawai secara sadar yang dipergunakan orang tersebut, untuk melakukan aktivitas kerja guna mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam penelitian ini motivasi diukur dengan tingkat tanggapan pegawai terhadap kondisi kerja di instansinya, tingkat tanggapan pegawai terhadap gaji dan pendapatan lain yang diterima setiap bulan, tingkat tanggapan pegawai terhadap ketahuan mereka pada perencanaan kerja di instansinya, tingkat
55
tanggapan pegawai terhadap instruksi kerja yang berlaku di instansinya, tingkat tanggapan pegawai terhadap pengawasan yang dilakukan di instansinya, tingkat tanggapan pegawai terhadap
kesempatan
mengembangkan
inisiatifnya
dalam
melaksanakan pekerjaan yang menurutnya terbaik, tingkat tanggapan pegawai terhadap pemberian tanggung jawab. E. Metode pengumpulan data 1. Metode angket ( kuesioner) “ angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui “ (Suharsimi, Arikunto, 2007 : 151). Metode ini merupakan metode utama karena metode ini dipergunakan untuk mengungkap data dari semua variabel yang menjadi perhatian dalam penelitian ini, baik variabel bebas maupun variabel terikatnya. Variabel tersebut meliputi variabel pengawasan melekat, motivasi kerja dan produktivitas kerja. 2. Metode dokumentasi Metode dokumentasi yaitu metode pengumpulan data dengan menggunakan dokumen, catatan, data-data dari lembaga yang berhubungan dengan materi penelitian. Metode ini digunakan untuk mengungkap data mengenai gambaran umum lembaga, struktur organisasi dan situasi pegawai.
56
F. Variabel penelitian Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel, yang terdiri dari dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Setelah mempertimbangkan deskripsi teoritik dari para ahli dan beberapa pengertian serta sesuai dengan kerangka berfikir maka hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat adalah sebagai berikut:
X1
Y
X2
Gambar 1. Model hubungan antar variabel Keterangan : X1 : pengawasan melekat X2 : motivasi Y : produktitivitas pegawai : hubungan variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat : hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat
57
G. Instrumen penelitian 1. Penentuan nilai skala Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data dalam penelitian ini berbentuk angket yang berisi pertanyaan dan pernyataan. Angket yang digunakan adalah angket tertutup dimana responden langsung dapat mengisi angket sesuai dengan jawaban yang telah tersedia. Angket disusun berdasarkan kisikisi yang telah disusun. Angket disusun menggunakan skala Likert di modifikasi. Jawaban dari setiap item instrumen menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat dijabarkan dengan kata-kata sebagai berikut : 1. Jawaban (a) diberi nilai 4 bila persepsi responden memilih “selalu” jika merasakan hal yang terdapat dalam jawaban dengan persentase > 75-100 % 2. Jawaban (b) diberi nilai 3 bila persepsi responden memilih “sering” jika merasakan hal yang terdapat dalam jawaban dengan persentase > 50-75 % 3. Jawaban (c) diberi nilai 2 bila persepsi responden memilih “kadang-kadang” jika merasakan hal yang terdapat dalam jawaban dengan persentase > 25-50 %
58
4. Jawaban (d) diberi nilai 1 bila persepsi responden memilih “tidak pernah” jika merasakan hal yang terdapat dalam jawaban dengan persentase 0-25 % 2. Pengembangan instrumen Untuk mempermudah penyusunan butir-butir dalam kuesioner terlebih dahulu dilakukan inventarisasi indikator-indikator dari masing-masing variabel, sebagai berikut : Tabel 1. Kisi – kisi instrumen penelitian Pengawasan melekat No 1
Variabel Pengawasan melekat
indikator 1. Adanya penetapan peraturan/pedoman / standar kerja yang harus ditaati para pegawai 2. Adanya pemeriksaan pada saat pegawai bekerja dan terhadap laporan kerja pegawai. 3. Adanya penilaian terhadap prestasi kerja para pegawai 4. Adanya penerapan sanksi hukum terhadap pegawai 5. Adanya pembinaan personal 6. Adanya kerjasama dengan aparat pengawas lainya untuk meningkatkan mutu pengawasan
No butir 17,18
19,20
21
22,26
23,25 24
59
No. Variabel 2
Motivasi
Indikator a. Tingkat tanggapan pegawai terhadap kondisi kerja di instansinya. b. Tingkat tanggapan pegawai terhadap gaji dan pendapatan lain yang diterima setiap bulan c. Tingkat tanggapan pegawai terhadap ketahuan mereka pada perencanaan kerja di instansinya d. Tingkat tanggapan pegawai terhadap instruksi kerja yang berlaku di instansinya e. Tingkat tanggapan pegawai terhadap pengawasan yang dilakukan di instansinya f. Tingkat tanggapan pegawai terhadap kesempatan mengembangkan inisiatifnya dalam melaksanakan pekerjaan yang menurutnya terbaik g. Tingkat tanggapan pegawai terhadap pemberian tanggung jawab.
Butir 28,
29
30
32
31
27
33,34
60
No. Variabel 3
Produktivitas kerja
Indikator 1. Kemampuan dalam melakukan tugas 2. Usaha dalam meningkatkan hasil usaha yang akan dicapai 3. Sikap semangat kerja yang lebih dari hari kemarin 4. Pengembangan diri untuk berperilaku lebih baik 5. Kemampuan pegawai dalam menginterprestasik an instruksi atasan 6. Perbandingan antara hasil yang dicapai (keluaran) dengan keseluruhan sumber daya (masukan) yang dipergunakan 7. Ketetapan waktu dalam melaksanakan tugas. Melakukan kegiatan-kegiatan analisa dan kreatifitas kerja pegawai dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi birokrasi
Butir 2,13 1,14
3,11,12
5,6
7,8,9
4,10,15
16
61
H. Uji coba instrumen Pelaksanaan uji coba instrumen digunakan untuk mengetahui kesahihan butir (validitas) dan keterandalan (reliabilitas) instrumen. Uji coba instrumen dilakukan di Badan Kepegawaian Daerah Kota Yogyakarta. 1.
Uji validitas Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suharsimi Arikunto (2002 : 145), sebuah instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Langkah pertama yang dilakukan adalah menyebarkan angket kepada responden. Penulis memilih Badan Kepegawaian Daerah Kota Yogyakarta karena memiliki karakteristik yang mirip dengan kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sleman. Responden yang penulis pilih adalah Pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kota Yogyakarta yang berjumlah 30 orang yakni Sekretaris BKD Bidang Administrasi Dokumentasi 3 orang, Bidang Pembinaan Dan Pengembangan Pegawai 2 orang, Bidang Mutasi 3 orang, Bidang Pendidikan Dan Pelatihan 4 orang. Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian 4 orang, Sub Bagian Perencanaan Dan Evaluasi 3 orang. Sub Bidang Dokumentasi Dan Informasi Pegawai 4 orang, Bidang Sub
62
Bidang Pelayanan Dan Kesejahteraan Pegawai 4 orang. Bidang Pembinaan Dan Pengembangan Pegawai 3 orang. , kedua membuat membuat tabel tabulasi jawaban dan menghitung skor variabel dari skor butir dimana jumlah skor butir merupakan skor variabel. Ketiga, menghitung koefisien korelasi dengan menggunakan rumus product moment dari Pearson (Suharsimi Arikunto,2002 : 146)
rxy =
[∑ X ](∑ Y ) {N ∑ X − (∑ X ) }{N ∑Y − (∑Y ) } N ∑ XY − 2
2
2
2
keterangan : r xy
: koefisien korelasi bagian total
n
: jumlah subjek
X
: jumlah skor item
Y
: jumlah skor total
XY : jumlah hasil kali skor item dengan skor total
2.
X2
: jumlah kuadrat skoritem
Y2
: jumlah kuadrat skor total
Hasil uji validitas Hasil uji validitas variabel pengawasan melekat dapat dilihat dari tabel dibawah ini :
63
Tabel 2. Hasil Uji Validitas Variabel Pengawasan Melekat Nomor item
r hitung
r tabel
Kesimpulan
Butir 1
0,452
0,361
Valid
Butir 2 Butir 3 Butir 4 Butir 5 Butir 6 Butir 7 Butir 8 Butir 9 Butir 10
0,095 0,528 0,526 0,478 0,583 0,470 0,617 0,532 0,467
0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
Gugur Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Hasil perhitungan validitas uji instrumen pengawasan melekat diperoleh koefisien korelasi yang bergerak antara 0,095 sampai dengan 0,617 dengan nilai r tabel untuk n=30 adalah sebesar 0,361. Butir dikatakan valid apabila r hitung > r tabel. Terdapat satu butir yang gugur karena mempunyai r hitung < rtabel yaitu butir nomor dua sebesar 0,095. Tabel 3. Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Nomor item
r hitung
r tabel
Kesimpulan
Butir 1 Butir 2 Butir 3 Butir 4 Butir 5 Butir 6 Butir 7 Butir 8
0,392 0,800 0,450 0,547 0,840 0,767 0,479 0,502
0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Hasil perhitungan validitas uji instrumen motivasi diperoleh koefisien korelasi yang bergerak antara 0,392 sampai dengan
64
0,840 dengan nilai r tabel untuk n=30 adalah sebesar 0,361. Butir dikatakan valid apabila r hitung
>
r tabel. Butir tidak ada yang
dikatakan gugur. Tabel 4. Hasil Uji Validitas Variabel Produktivitas Kerja Nomor item
r hitung
r tabel
Kesimpulan
Butir 1 Butir 2 Butir 3 Butir 4 Butir 5 Butir 6 Butir 7 Butir 8 Butir 9 Butir 10 Butir 11 Butir 12 Butir 13 Butir 14 Butir 15 Butir 16
0, 645 0,426 0,465 0,485 0,446 0,485 0,460 0,586 0,476 0,474 0,087 0,607 0,480 0,637 0,737 0,676
0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Gugur Valid Valid Valid Valid Valid
Hasil perhitungan validitas uji instrumen Produktivitas kerja diperoleh koefisien korelasi yang bergerak antara 0,087 sampai dengan 0,737 dengan nilai r tabel untuk n=30 adalah sebesar 0,361. Butir dikatakan valid apabila r hitung > r tabel. Terdapat satu butir yang gugur karena mempunyai r hitung < r tabel yaitu butir nomor 11 sebesar 0,087. Perhitungan selengkapnya ada pada lampiran 3. 3. Reliabilitas instrumen Instrumen dikatakan reliabel apabila instrumen tersebut mampu mengungkapkan data yang bisa dipercaya dan sesuai
65
dengan kenyataan yang sebenarnya. Reliabilitas suatu pertanyaan menunjukan bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. ( Suharsimi Arikunto, 2007 : 178 ) Rumus
yang
digunakan
untuk
uji
reliabilitas
ini
menggunakan rumus alpha Cronbach, sebagai berikut : 2 k ∑σ b 1 r11 = − σ 1 2 k − 1
Keterangan :
r11
= reliabilitas instrumen
K
= banyaknya butir pertanyaan/ banyaknya soal
∑σ σ 12
2 b
= jumlah varians butir
= varians total
Menurut Sugiyono ( 2006 : 183 ) untuk menguji signifikan atau tidaknya koefisien reliabilitas tersebut, maka harga koefisien reliabilitas yang diperoleh atau r hitung dikonsultasikan dengan kriteria berikut :
66
Tabel 5. Interpretasi nilai r Besarnya nilai r
Interpretasi
0,00 – 0,199
Sangat rendah
0,20 – 0,399
Rendah
0,40 – 0,599
Sedang
0,60 – 0, 799
Tinggi
0,80 - 1,000
Sangat tinggi
4. Hasil uji reliabilitas Hasil pengujian reliabilitas kuosioner untuk semua variabel penelitian dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 6. Hasil uji reliabilitas Variabel
Koefisien alpha
Keterangan
Pengawasan melekat Motivasi Produktivitas kerja
0,783 0,845 0,877
Reliabel Reliabel Reliabel
Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas diketahui bahwa semua variabel penelitian mempunyai nilai koefisien Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6 menurut intrepretasi nilai r dari Sugiyono (2006 : 183) yang berarti instrumen yang berupa koesioner dalam penelitian ini variabel. Dengan demikian kuesioner ini telah memenuhi kriteria valid dan reliabel, sehingga kuesioner ini dapat digunakan untuk mengambil data penelitian. Perhitungan selengkapnya ada pada lampiran 3.
67
I. Teknik analisis data 1. Analisis deskriptif Pada bagian ini penyusun akan menganalisa data tersebut satu persatu yang didasarkan pada jawaban responden yang dihimpun berdasarkan koesioner yang telah diisi oleh responden selama penelitian berlangsung. Adapun berdasarkan kriteria yang dipakai pada kategori jawaban responden, maka untuk lebih memudahkan digunakan 3 kategori yaitu: tinggi, sedang, dan rendah. Cara pengkategorian data berdasarkan rumus dari Azwar, (2009:108) adalah sebagai berikut: Tinggi
: X> M + SD
Sedang
: M – SD < X< M + SD
Rendah
: X < M - SD
Mean
: 𝑥𝑥̅ =
Mo Md
Σ𝑥𝑥𝑥𝑥 n
: 𝑏𝑏 + 𝑝𝑝 (
𝑏𝑏1
𝑏𝑏1+𝑏𝑏2
1 𝑛𝑛 −𝐹𝐹
: 𝑏𝑏 + 𝑝𝑝(2
𝑓𝑓
)
)
2. Pengujian prasyarat analisi a. Uji linearitas Perhitungan ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat berbentuk linier atau tidak. Perhitungan linieritas menggunakan F regresi, F hitung yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan tabel pada
68
taraf signifikansi 5 %. Apabila F hitung < F tabel maka hubunganya tidak linier. Menurut Sutrisno Hadi ( 2001 : 26 ), rumus yang digunakan sebagai berikut :
Freg = Keterangan :
𝑅𝑅 2 (𝑁𝑁−𝑚𝑚 −1) 𝑚𝑚 (1−𝑅𝑅 2 )
𝑅𝑅𝑅𝑅𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟
= 𝑅𝑅𝑅𝑅
𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟
Freg
= Harga F regresi
N
= cacah kasus (jumlah responden)
m
= cacah prediktor ( jumlah prediktor / variabel )
R
= koefisien korelasi antara kriterium dengan
prediktor Rk reg
= rerata kuadrat regresi
Rk reg
= rerata kuadrat residu
b. Dalam uji multikolinieritas Perhitungan ini menuntut bahwa antara variabel bebas tidak boleh ada korelasi yang sangat tinggi, yaitu harga rhitung lebih besar dari 0,80. Untuk menguji multikolinieritas mengunakan korelasi product moment guna menghitung
korelasi antar variabel bebas yang satu dengan variabel bebas yang lain. Uji multikolinieritas dilakukan sebagai syarat digunakannya analisis regresi ganda.
69
3. Analisis data Analisis data atau pengolahan merupakan suatu langkah penting dalam suatu penelitian. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis korelasi product moment dan korelasi berganda. Analisis data akan dilakukan dengan program statistik SPSS for windows version13.00 a.
Analisis korelasi product moment Analisis
korelasi product
mengetahui
apakah
moment
digunakan untuk
masing-masing
variabel
bebas
berhubungan secara signifikan terhadap variabel terikat. Analisis ini digunakan untuk menganalisis hipotesis pertama dan kedua. Rumus product moment dari Pearson, sebagai berikut :
rxy =
[∑ X ](∑ Y ) {N ∑ X − (∑ X ) }{N ∑Y − (∑Y ) } N ∑ XY − 2
2
2
2
Keterangan : r xy
: koefisien korelasi
n
: jumlah subyek
X
: jumlah skor item
Y
: jumlah skor total
XY
: jumlah hasil kali skor item dengan skor total
X2
: jumlah kuadrat skor item
Y2
: jumlah kuadrat skor total
70
b. Analisis Korelasi ganda 1) Mencari koefisien korelasi antar kriterium Y dengan X 1 dan X 2 dengan rumus sebagai berikut : R y(1,2) = �
𝛼𝛼 1 Σ𝑥𝑥 1 𝑦𝑦 +𝛼𝛼 2 Σ𝑥𝑥 2 𝑦𝑦 Σy 2
Keterangan : = koefisien antara Y dengan prediktor X 1, X 2
R y(1,2) 𝛼𝛼 1
= koefisien X 1
Σx1 y
= jumlah produk antara X1 dengan Y
Σy2
= jumlah kuadrat kriterium
R
𝛼𝛼 2
= koefisien X 2
Σx2 y
= jumlah produk antara X2 dengan Y
R
2) Menguji apakah korelasi itu signifikan atau tidak dengan rumus 𝐹𝐹𝐹𝐹𝐹𝐹𝐹𝐹 =
𝑅𝑅2 (𝑁𝑁 − 𝑚𝑚 − 1) 1(𝑚𝑚 − 𝑅𝑅2 )
Keterangan : Freg
= harga F garis regresi
N
= cacah kasus
m
= cacah prediktor
71
R2
=
koefisien
antara
kriterium
dengan
prediktornya
Setelah korelasi ganda untuk melihat lebih jauh mengenai kontribusi semua variabel secara bersama-sama maka analisis dilanjutkan dengan regresi berganda. Analisis
regresi
berganda
digunakan
untuk
mengetahui hubungan antara semua variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Analisis regresi berganda digunakan untuk menganalisis hipotesa ketiga. Langkah-langkah yang ditempuh dalam analisis regresi menurut Sutrisno Hadi ( 2001 : 21 ) adalah sebagai berikut : a.
Membuat persamaan garis regresi dengan dua prediktor dengan rumus sebagai berikut : Y= a 1 X 1 + a 2 X 2 + K Keterangan : Y
= Kriterium
K
=Konstanta
a 1 a 2 = koefisien prediktor 1, prediktor 2 b.
Menentukan sumbangan relatif ( SR%) dan efektif (SE%) 1. Sumbangan relatif
72
𝑆𝑆𝑆𝑆% =
𝛼𝛼Σ𝑥𝑥𝑥𝑥 𝐽𝐽𝐽𝐽𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟
Keterangan : SR% 𝛼𝛼
Σ𝑥𝑥𝑥𝑥
= sumbangan relatif dari suatu prediktors = koefisien prediktor = jumlah produk antara x dan y
JKreg = jumlah kuadrat regresi 2. Sumbangan efektif SE% = SE% 𝛼𝛼
Σ𝑥𝑥𝑥𝑥
Σ y2
𝛼𝛼Σ𝑥𝑥𝑥𝑥 Σ𝑦𝑦 2
= sumbangan efektif dari suatu prediktor = koefisien prediktor = jumlah produk antara x dan y = jumlah kuadrat