BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah desain eksperimen semu (quasi experimental design). Desain yang dipakai adalah desain yang menggunakan pre–test dan post–test (Furchan,1982). Menurut Furchan (1982) eksperimen semu sering dipakai dalam penelitian pendidikan. Desain eksperimen semu (quasi experimental design) dengan menggunakan pre–test dan post–test sebagai berikut : Grup
Pre-Test
Treatment
Post-Test
Eksperimen (e)
Ye
X
Ye
Kontrol (k)
Yk
-
Yk
Keterangan : Ye : Penilaian kemandirian belajar kelompok eksperimen Yk : Penilaian kemandirian belajar kelompok control X : Pemberian layanan bimbingan kelompok yang meliputi aspekaspek kemandirian belajar
23
B. Prosedur Penelitian : Melakukan penggolongan subyek menjadi 2 kelompok secara random yaitu kelompok eksperimen yang diberi perlakuan variabel bebas dan kelompok kontrol yang tidak menerima perlakuan eksperimen. 1. Uji Homogenitas pada kedua kelompok yaitu dengan hasil homogen 2. Memberi perlakuan (treatment) bagi kelompok eksperimen yaitu bimbingan kelompok dengan teknik problem solving. 3. Melakukan post-test dengan menyebarkan skala kemadirian belajar siswa sesudah subjek diberi perlakuan dengan tujuan mengetahui tingkat keberhasilan layanan melalui pemberian perlakuan dan mengetahui perubahan positif subjek setelah mendapatkan layanan dengan bimbingan kelompok teknik problem solving. 4. Proses analisis data menggunakan teknik analisis Mann Whitney.
C. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah 24 siswa XI IPA. Dalam penelitian ini subjek dibagi menjadi 2 kelompok yang masing-masing berjumlah 12 siswa. 12 siswa merupakan kelompok eksperimen dan 12 siswa kelompok kontrol. Kelompok eksperimen yang kemudian mendapatkan suatu treatment yaitu bimbingan kelompok dengan teknik problem solving.
24
D. Variabel Penelitian Variabel merupakan objek atau apapun yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2006). Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yaitu: 1. Variabel bebas Variabel bebas adalah suatu kondisi yang mempengaruhi suatu gejala atau merupakan variabel yang mempengaruhi yang disebut variabel penyebab atau disebut juga variabel X. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah bimbingan kelompok dengan teknik problem solving. 2. Variabel terikat Variabel terikat (Y) adalah variabel yang tergantung atau variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas atau disebut juga variabel dependent. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemandirian belajar siswa.
E. Definisi Operasional 1. Kemandirian belajar adalah suatu kebebasan belajar yang seseorang lakukan sesuai dengan kemampuan sendiri tanpa pengaruh dari orang lain yang diukur dari skala sikap tentang kemandirian belajar siswa sesuai teori dari Thoha. 2. Bimbingan kelompok dengan teknik problem solving adalah bimbingan yang diberikan kepada sejumlah individu dengan memanfaatkan dinamika kelompok yang membahas topik yang umum yang menggunakan langkahlangkah secara sistematis. 25
F. Metode Pengumpulan Data 1. Alat Pengumpulan Data Alat ukur yang dgunakan dalam penelitian ini adalah skala kemandirian belajar yang diadaptasi oleh Aristiani (2005) dari teori Thoha (1996). Skala ini berisi tentang kemandirian siswa yang terdiri dari 58 item. Dari 58 item, terdiri dari pernyataan berupa penyataan favorabel dan pernyataan unfavorabel. Pernyataan favorabel adalah pernyataan yang mendukung sedangkan unfavorabel adalah pernyataan yang tidak mendukung (Azwar, 2000). Setiap item memilki 4 alternatif jawaban dengan skor yang berbeda-beda, untuk item favorabel dengan perincian 4 untuk jawaban sangat setuju (SS), 3 untuk jawaban setuju (S), 2 untuk jawaban tidak setuju (TS) dan 1 untuk jawaban sangat tidak setuju (STS). Untuk nilai unfavorabel dengan perincian 1 untuk jawaban sangat setuju (SS), 2 untuk jawaban setuju (S), 3 untuk jawaban tidak setuju (TS), dan 4 untuk jawaban sangat tidak setuju (STS). Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan item favorabel adalah pernyataan yang mendukung rumusan kemandirian belajar. Sedangkan item unfavorabel adalah penyataan yang berlawanan arah atau bertentangan dengan rumusan kemandirian belajar. Adapun pembagian butir skala dan kisi-kisi skala kemandirian belajar ini adalah sebagai berikut:
26
Tabel 3.1 Kisi-kisi Skala Kemandirian Belajar Siswa Variabel
Sub Variabel Ke1. Mampu berpikir madirian kritis dan kreatif belajar siswa 2. Tidak mudah terpengaruh orang lain
3. Tidak lari atau menghindari masalah dalam belajar 4. Mampu memecahkan masalah sendiri tanpa bantuan orang lain 5. Belajar dengan penuh ketekunan dan kedisplinan
6. Bertanggung jawab
Indikator a. Terampil membaur dan menetapkan cara belajar b. Mewujudkan diri sendri secara optimal dalam belajar a. Percaya pada kemampuan diri sendiri b. Memiliki kebebasan untuk melaksanakan belajar tanpa tekanan dari pihak lain a. Mampu menyikapi kesulitan belajar b. Berani mengajukan pertanyaan pada saat PBM a. Mampu mengambil keputusan dari diri sendiri b. Mampu menyelesaikan tugas dalam PBM c. Mampu menguasai diri
No. Item F UF 1,2 3
Jmlh Item 3
4,5,7 ,8
6,9
6
10, 12 15, 17
11, 13 14, 16
4
18, 20 22, 24
19, 21 23, 25
4
26, 28
5
32, 34 37
4
a. Memiliki kesadaran akan manfaat belajar
27, 29, 30 31, 33 35, 36 38, 40
b. Mampu merencanakan dan mencapai keberhasilan dalam belajar c. Disiplin dalam mengkuti PBM
a. Sanggup menghadapi resiko b. Sanggup menyelesaikan dan mengambil inisiatif sendiri dalam belajar Jumlah
27
4
4
3
39, 41
4
43, 45, 46
42, 44
5
47, 49
48, 50
4
51,5 3, 55 56, 57
52, 54 58
5
33
25
58
3
2. Uji Coba Instrumen Uji coba instrumen dilakukan pada tanggal 30 September 2011 di kelas XI SMA Muhamadiyah Salatiga dengan menyebarkan skala kemandirian belajar siswa. Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui validitas item dan reliabilitas instrumen tersebut dengan teknik test-retest. Kriteria yang digunakan penulis untuk menentukan tingkat validitas instrumen kemandirian belajar menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh Azwar (2006) yaitu suatu item instrumen penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item to total correlation 0,2. Dari 58 item pernyataan semua item menunjukkan corrected item to total correlation
0,2. Item-item tersebut memiliki koefisien corrected
item to total correlation terendah 0,230 dan tertinggi 0,891. Sedangkan
untuk
menentukan
tingkat
reliabilitas
skala
kemandirian belajar, menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh Azwar (2000) untuk menguji menggunakan teknik alpha cronbach, dikatakan reliabel jika besarnya korelasi minimal
0,70.
Dari uji reliabilitas 58 item pernyataan dalam skala kemandirian belajar diperoleh angka koefisien Alpha = 0,961. Rincian hasilnya dapat dilihat pada tabel 3.2.
28
Tabel 3.2 Rekapitulasi Hasil Analisa Reliabilitas Uji Coba Skala Kemandirian Belajar dengan 58 Item Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.961
58
G. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Mann Whitney yaitu untuk melihat perbedaan nilai tes akhir (post-test) pada kelompok
eksperimen
dan
kelompok
kontrol.
Uji
Mann
Whitney
mensyaratkan skala data ordinal dalam pengujiannya (Sugiyono, 2010) dan skala data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah skala data ordinal. Dalam bidang psikologi, uji Mann Whitney salah satunya digunakan untuk membandingkan perilaku, maka uji Mann Whitney dapat digunakan sebagai teknik analisis dalam penelitian ini. Dalam analisis ini, penulis dibantu dengan program SPSS 17.0 for windows.
29
Tabel 3.3 Outline Rancangan Bimbingan Kelompok
Layanan ke
Materi
Tujuan
1.
Kemandirian belajar
2.
Berpikir kreatif
3.
Percaya diri
4.
Menghadapi belajar
5.
Mampu memecahkan masalah sendiri
6.
Ketekunan
7.
Bertanggung jawab
kritis
dan
masalah
1. Siswa dapat mengemukakan pengertian dan aspek kemandirian belajar. 2. Siswa dapat menerapkan kemandirian belajar. 3. Siswa dapat membangun sikap mandiri dalam belajar. 1. Siswa dapat mengemukakan cara–cara berpikir kritis dan kreatif dalam belajar. 2. Siswa dapat menerapkan berpikir kritis dan kreatif dalam belajar. 3. Siswa dapat menunjukkan cara–cara berpikir kritis dan kreatif. 1. Siswa mampu menjelaskan pengertian serta ciri orang yang percaya diri. 2. Siswa dapat mengubah perilaku menjadi lebih percaya diri. 3. Siswa mampu mendemonstrasikan tingkah laku yang lebih percaya diri. 1. Siswa mampu menyebutkan cara–cara menghadapi masalah belajar. 2. Siswa mampu menerapkan cara–cara menghadapi masalah belajar. 3. Siswa mampu menggunakan cara–cara menghadapi masalah belajar. 1. Siswa mampu menyebutkan cara–cara memecakan masalah belajar. 2. Siswa mampu menerapkan cara–cara memecahkan masalah belajar. 3. Siswa mampu menggunakan cara–cara pemecahan masalah dalam belajar. 1. Siswa dapat mengemukakan pengertian ketekunan dan ciri–ciri orang yang tekun 2. Siswa dapat menerapkan berperilaku tekun dalam belajar. 3. Siswa dapat menunjukkan cara–cara meningkatkan berpikir tekun. 1. Siswa dapat mengemukakan pengertian tanggung jawab dan ciri–ciri orang yang bertanggung jawab. 2. Siswa dapat menerapkan perilaku yang bertanggung jawab. 3. Siswa dapat membangun sikap bertanggung jawab.
30
Metode
a. b.
Ceramah Diskusi
a. Ceramah b. Diskusi c. Permainan
a. Ceramah b. Diskusi c. Brainstorming
a. Ceramah b. Diskusi
a. Ceramah b. Diskusi c. Permainan
a. Ceramah b. Diskusi c. Permainan
a. Diskusi b. Ceramah