BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Lokasi Penelitian
3.1.1 Lokasi/ Tempat Penelitian Tempat penelitian yang penulis lakukan adalah ruang kelas 4 SD Negeri Randuacir 01, di Desa Randuacir, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga. 3.1.2 Karakteristik Siswa Jumlah seluruh siswa kelas 4 di SD Negeri Randuacir 01 berjumlah 15 orang, adapun terdiri dari 3 orang siswa laki-laki, dan 12 orang siswi perempuan. 3.2
Rencana Tindakan
3.2.1 Uraian Kegiatan PTK PTK yang akan penulis lakukan terdiri dari 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan, yaitu: a.
Siklus I 1. Pertemuan Pertama Dalam pelaksanaan pertemuan pertama saat melaksanakan siklus I, guru mengharapkan agar siswa dapat mengidentifikasi proses terjadinya angin darat dan angin laut dan dapat menjelaskan pengaruh angin yang menghasilkan perubahan menguntungkan dan merugikan
serta
dapat
menjelaskan
bahwa
hujan
dapat
menghasilkan perubahan yang menguntungkan dan merugikan. Kegiatan ini dilakukan melalui kerja kelompok siswa dengan mengamati gambar yang telah dibagikan dan melakukan diskusi dalam kelompok. 2. Pertemuan kedua Dalam pertemuan kedua, siswa dibentuk dalam tiga kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang siswa. Dalam pembelajaran guru menggunakan model STAD. Model STAD yang dimaksud dengan tujuan agar siswa dapat bekerja sama dan aktif
18
19
dalam pembelajaran. Dalam kelompok siswa melakukan diskusi berdasarkan lembar kerja siswa yang telah dibagikan tentang materi perubahan lingkungan fisik dan prosesnya. Dengan kegiatan ini diharapkan siswa dapat menjelaskan dan mengerti pengaruh cahaya matahari dan gelombang laut yang dapat menghasilkan perubahan menguntungkan dan merugikan. b. Siklus II 1. Pertemuan Pertama Dalam pelaksanaan pertemuan pertama saat melaksanakan siklus II, guru menggunakan model STAD, yaitu dengan cara guru membagi siswa menjadi tiga kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang siswa. Dalam kerja kelompok guru membimbing siswa dalam
melakukan demonstrasi
tentang
pengaruh angin dan hujan yang dapat menghasilkan perubahan menguntungkan dan merugikan. Dalam pelaksanaan siklus II, guru membagi kelompok siswa berdasarkan hasil evaluasi pada siklus I yang diperoleh siswa dengan menggabungkan siswa yang memperoleh nilai yang tinggi dengan siswa yang memperoleh nilai rendah dengan tujuan agar siswa yang memiliki kemampuan lebih baik dari teman yang lain dapat mengajari temannya. Dari hasil kerja kelompok dengan menggunakan model STAD diharapkan siswa dapat menjelaskan pengaruh angin dan hujan yang dapat menghasilkan perubahan yang menguntungkan dan merugikan. 2. Pertemuan Kedua Dalam pertemuan kedua siklus II, siswa dibentuk dalam tiga kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang siswa. Dalam pembelajaran guru menggunakan model STAD. Model STAD yang dimaksud dengan tujuan agar siswa dapat bekerja sama dan aktif dalam pembelajaran. Saat berdiskusi guru membimbing siswa dan memberi arahan agar siswa lebih mudah dalam memahami materi tentang pengaruh cahaya matahari dan
20
gelombang laut yang dapat menghasilkan perubahan yang menguntungkan dan merugikan. Pada pertemuan II kagiatan yang dilakukan adalah memberi semangat dan bimbingan agar siswa dapat semuanya aktif dalam kelompok, dan sesekali guru memberikan pujian kepada kelompok tertentu yang dalam pelaksanaan diskusi terlihat kekompokkan kelompok dan aktif dalam
berdiskusi.
Kemudian
guru
mengajukan
beberapa
pertanyaan. Contohnya: a. Apa yang dimaksud dengan abrasi? Dari perwakilan kelompok menjawab abrasi adalah suatu proses pengikisan tanah/pantai yang disebabkan oleh hantaman tenaga gelombang laut, gletser dan angin yang bersifat merusak di sekitarnya. b. Bagaimana cara mengatasi lahan yang sudah gundul! Jelaskan! Maka dari perwakilan kelompok akan menjawab dengan cara reboisasi. Reboisasi adalah penanaman hutan kembali pada lahan yang sudah rusak. 3.2.2 Format Observasi Tabel 4 Format Observasi Siswa
No Nama Siswa
Siklus I Pertemuan I
Siklus II
Pertemuan II
Pertemuan I
Pertemuan II
Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif
Aktif
Keterangan: Diisi dengan tanda Cek List ( √ )
3.2.3 Format Refleksi Nama Siswa
:
Aktif
Aktif
21
No. Absen
:
1.
Apakah kamu merasa senang?
2.
Apakah kamu dapat bekerja sama dalam kelompok?
3.
Apapkah kamu merasa bosan dalam mengikuti pelajaran?
4.
Apakah kamu merasa pembelajaran ini dapat dilanjutkan?
5.
Apakah kamu merasa kesulitan dalam kelompok?
3.3. Teknik Pengumpulan Data Menurut Iskandar (2012:68) pengumpulan data dapat dilakukan oleh peneliti dengan mengunakan beberapa teknik pengumpulan data. Dalam kegiatan PTK ini peneliti mengumpulkan data dengan tes, observasi dan dokumentasi. a.
Tes Teknik ini digunakan oleh peneliti untuk menguji subjek untuk mendapatkan data tentang hasil belajar peserta didik, dengan menggunakan butir-butir soal/ instrumen soal yang mengukur hasil belajar peserta didik. Tes disusun dengan menggunakan butir-butir soal pilihan ganda sesuai dengan bidang mata pelajaran yang diteliti.
b.
Observasi Observasi merupakan pengamatan (pengambilan data) untuk mengetahui sejauh mana efek tindakkan telah mencapai sasaran pada saat pelaksanaan kegiatan. Tujuan dilakukan observasi ini untuk mengetahui sejauh mana keaktifan siswa dalam kelompok, kreativitas siswa, kerja sama siswa, dan semangat siswa dalammengikuti pembelajaran.
c.
Dokumentasi Teknik ini, merupakan penelaahan terhadap referensi-referensi yang berhubungan dengan fokus permasalahan penelitian. Dokumen-dokumen yang dimaksud adalah dokumen pribadi siswa, dokumen resmi, referensireferensi, foto-foto seperti (rapor siswa, absensi siswa). Data berupa foto aktivitas siswa saat kegiatan pembelajaran berlangsung terlampir. Dapat disimpulkan bahwa analisa data Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
merupakan bagian terpenting dalam penelitian, karena dalam analisa data terdapat proses memilih, memilah, membuang, menggolongkan, mengklasifikasi data
22
untuk menjawab pertanyaan, tema apa yang ditemukan pada data, seberapa jauh data dapat mendukung tema atau tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Analisa yang digunakan adalah analisa deskriftif komparasi antara nilai tes awal dengan nilai tes Siklus I dan tes Siklus II. 3.4. Teknik Analisis Data Data mengenai hasil belajar dianalisis dengan cara membandingkan hasil belajar siswa pada kondisi awal, siklus I dan siklus II. Adapun rumus yang digunakan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa secara klasikal adalah : 1.
Menghitung ketuntasan belajar individu Data yang diperoleh dari nilai hasil belajar siswa dapat ditentukan ketuntasan belajar individu menggunakan analisis deskreptif prosentase dengan perhitungan: Ketuntasan belajar individu =
2.
x 100%
Menghitung ketuntasan belajar klasikal Data yang diperoleh dari nilai hasil belajar siswa dapat ditentukan ketuntasan belajar individu menggunakan analisis deskreptif prosentase dengan perhitungan: Ketuntasan belajar klasikal =
x 100%
Keberhasilan kelas dilihat dari jumlah siswa yang mampu menyelesaikan atau mencapai minimal dari nilai KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 65, sekurang-kurangnya 85% dari jumlah siswa yang ada di kelas tersebut. 3.5
Indikator Keberhasilan Dalam teori pendidikan seorang guru dapat dikatakan berhasil dengan syarat
mengajar tuntas, kriteria belajar tuntas apabila siswa telah mencapai 65% menguasai materi pelajaran secara individual, sedangkan secara klasikal mencapai 85% sudah menguasai materi diajarkan dari jumlah peserta didik yang ada di kelas. Indikator keberhasilan tindakan penelitian ini adalah apabila siswa tuntas secara individu telah mencapai 65% dan tuntas secara klasikal mencapai 85%.