BAB III METODE PENELITIAN
1.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah pendekatan kualitatif. Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Dalam pendekatan kualitatif menurut Burhan Bungin (2012:225) bahwa pendekatan ini lebih ingin mencari makna, selain itu berdasarkan pada fakta, dengan fakta yang ditemukan kemudian dipahami secara mendalam serta membuat deskripsi fenomena yang diamati. Dengan
pendekatan
ini
diharapkan
temuan-temuan
empiris
dapat
dideskripsikan secara lebih rinci, lebih jelas, dan lebih akurat, terutama berbagai hal yang berkaitan dengan kualitas pelayanan yang diberikan pada klien dalam rangka membangun citra perusahaan yang positif.
1.2 Tipe/Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif, sebab penelitian ini berusaha mengungkapkan fakta atau realita sosial tertentu sebagaimana adanya dengan mengembangkan konsep dan menghimpun data. Menurut Sugiyono (2012:35), dengan menggunakan jenis penelitian ini bertujuan untuk melukiskan atau menggambarkan keadaan di lapangan secara sistematis dengan fakta-fakta serta interpretasi yang tepat dan data yang saling berhubungan. Selain itu bukan hanya untuk mencari kebenaran mutlak tetapi pada hakikatnya mencari pemahaman observasi. Berdasarkan tujuan penelitian tersebut maka bentuk penelitian tersebut maka jenis penelitian yang tepat adalah penelitian kualitatif deskriptif yang memaparkan, menentukan, menafsirkan dan menganalisa data yang ada.
1.3 Metode Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode riset dengan penelitian Kualitatif. Menurut Moleong, penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud utnuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi tindakan dan lain sebagainya. Sedangkan Sugiyono (2012:15), menyimpulkan bahwa metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Metode penelitian kualitatif adalah pendekatan yang temuan-temuan penelitiannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk perhitungan lainnya, prosedur ini menghasilkan temuan-temuan yang diperoleh dari data-data yang dikumpulkan dengan menggunakan beragam sarana.Sarana itu meliputi pengamatan dan wawancara, namun bisa juga mencakup dokumen, buku, dan lainlain.Berdasarkan uraian diatas, penulis menyimpulkan bahwa penelitian kualitatif bertujuan
untuk
menjelaskan
fenomena dengan
sedalam-dalamnya melalui
pengumpulan data yang berupa ucapan maupun tulisan serta situasi dan tingkah laku dari apa yang mereka lakukan. Melalui skripsi ini, penulis ingin mengetahui lebih dalam mengenai strategi branding PT TMS dalam membangun citra merek yang positif melalui kualitas pelayanan terhadap klien. Pemilihan metode kualitatif pada penelitian ini dikarenakan peneliti ingin mendapatkan gambaran komprehensif mengenai hal tersebut.
1.4 Teknik pengumpulan data Dalam penelitian ini, ada 2 jenis data yang digunakan oleh penulis, yakni : 1. Data Primer
Data primer adalah data yang yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian perorangan, kelompok, atau organisasi. Penulis menggunakan wawancara terstruktur serta observasi dalam penelitian ini. A. Wawancara terstruktur Burhan Bungin (2012:156) menjelaskan bahwa wawancara terstruktur adalah wawancara dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya. Pertanyaan yang sama diajukan kepada semua responden, dalam kalimat dan urutan yang seragampewawancara menerapkan sendiri masalah dan pertanyaan yang akan diajukan dan sama untuk setiap subjek dalam rangka mencari jawaban hipotesis Menurut Haris Herdiansyah (2013:63), terdapat beberapa ciri-ciri dari wawancara terstruktur, yakni : 1. Daftar pertanyaan dan kategori jawaban telah disiapkan. Dalam wawancara terstruktur, daftar pertanyaan sudah tertulis dalam form pertanyaan beserta dengan kategori jawaban yang telah disediakan. 2. Kecepatan wawancara terkendali. Karena jumlah pertanyaan beserta pilihan jawaban sudah tersedia, maka waktu
dan
kecepatan
wawancara
dapat
terkendali
dan
telah
diperhitungkan sebelumnya oleh peneliti. 3. Tidak ada fleksibilitas (pertanyaan atas jawaban) Fleksibilitas terhadap pertanyaan atau jawaban hampir tidak ada. Peneliti tidak perlu lagi membuat pertanyaan lain dalam proses wawancara karena semua pertanyaan yang dibuat telah disimulasikan terlebih dahulu dan biasanya sudah pasti ketika turun di lapangan. 4. Mengikuti pedoman wawancara. Pedoman wawancara mencakup serangkaian pertanyaan beserta urutannya yang telah diatur dan disesuaikan dengan alur pembicaraan.Tugas peneliti hanya membacakan semua pertanyaan berdasarkan urutan pertanyaannya, dan tidak diperkenankan melakukan improvisasi. 5. Tujuan wawancara biasanya untuk mendapatkan penjelasan tentang suatu fenomena.
Wawancara terstruktur biasanya digunakan dalam rangka untuk mendapatkan penjelasan dari suatu fenomena atau kejadian, sehingga meminta subjek penelitian untuk memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai apa yang hendak diteliti. Jadi pada kesimpulannya, peneliti telah menyusun daftar pertanyaan yang akan dijawab oleh informan. B. Observasi Menurut Ardianto (2010:180) Observasi penelitian difokuskan untuk mendeskripsikan
dan
menjelaskan
fenomena
penelitian.
Fenomena
ini
mencangkup interaksi (perilaku) dan percakapan yang terjadi diantara subjek yang diteliti sehingga metode ini memiliki keunggulan, yakni mempunyai dua bentuk data: interaksi dan percakapan. Artinya selain perilaku nonverbal juga mencangkup perilaku verbal dari orang-orang yang diamati. Dalam penelitian ini observasi dibutuhkan untuk dapat memahami proses terjadinya wawancara dan hasil wawancara dapat dipahami dalam konteksnya. Observasi yang akan dilakukan adalah observasi terhadap subjek, perilaku subjek selama wawancara, interaksi subjek dengan peneliti dan hal-hal yang dianggap relevan sehingga dapat memberikan data tambahan terhadap hasil wawancara. 2. Data Sekunder Data sekunder merupakan data primer yang diolah lebih lanjut dan akan disajikan dengan baik oleh pihak pengumpul data. Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa data sekunder seperti berikut: a. Company Profile PT TMS b. Website resmi PT TMS c Studi Literatur melalui buku dan jurnal.
1.5 Teknik Analisis Data Adapun teknik analisis data yang digunakan oleh penulis yaitu metode menurut Miles and Huberman dalam Burhan Bungin (2012:297), Peneliti memilih teknik analisis data ini karena proses analisa data yang digunakan dalam penelitian
ini akan di analisa dengan teknik analisa data kualitatif. Adapun beberapa tahapan dari teknik analisis data ini diantaranya : 1. Reduksi data Pada tahap ini, peneliti memusatkan perhatian pada data lapangan yang telah terkumpul. Data lapangan tersebut selanjutnya dipilih. Data yang dipilih kemudian disederhanakan, memadukan data yang tersebar. Selanjutnya, peneliti melakukan abstraksi data kasar menjadi sebuah ringkasan. 2. penyajian data melibatkan langkah-langkah mengorganisasikan data,
yakni menjalin
kelompok data yang satu dengan data yang lain sehingga semua data yang dianalisis benar-benar dilibatkan dalam satu kesatuan. 3. Verifikasi Langkah selanjutnya adalah peneliti melakukan uji kebenaran setiap makna yang muncul dari data. Dan kemudian menarik kesimpulan berdasarkan temuan dan melakukan verifikasi data. Ketiga tahapan diatas berlangsung secara simultan. Apabila data-data yang dipandang tidak memiliki relevansi dengan maksud penelitian dikesampingkan.
1.6 Teknik keabsahan data Menguji keabsahan data yang diperoleh pada proses penelitian sangat dibutuhkan untuk memastikan temuan penelitian yang terpercaya. Keabsahan data yang digunakan penulis adalah teknik triangulasi. Menurut Burhan Bungin (2012:141) triangulasi dalam hal metode pengumpulan data yaitu penggunaan lebih dari satu metode pengumpulan data dalam kasus tunggal. Peneliti menggunakan berbagai teknik pengumpulan data selain itu juga dari berbagai sumber yang berbeda. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa metode untuk mengumpulkan data yaitu dengan menggunakan wawancara terstruktur serta observasi. Selain itu, dalam penelitian ini penulis menggunakan pertanyaan yang sama untuk beberapa sumber yang berbeda dalam melakukan wawancara. Alasan peneliti menggunakan triangulasi metode ini Karena peneliti menggunakan sumber
lebih dari satu, yaitu wawancara, observasi, dan dengan penelusuran dokumen.Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid.