BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1.
Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di enam Sekolah Dasar Negeri yang ada
di kecamatan Cireunghas Kabupaten Sukabumi yaitu SD Negeri Cilangla, SD Negeri Pacing, SD Negeri Gandasoli, SD Negeri Lio, SD Negeri Tegal Panjang dan SD Negeri Bencoy. Waktu penelitian dilakukan mulai bulan Oktober 2013 sampai bulan November 2013. 2.
Subjek Penelitian Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
sebuah populasi. Bila populasi besar, maka peneliti tidak mungkin mempelajari semua populasi yang ada, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel dari populasi tersebut (Sugiono, 2008: 118). Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Penentuan sumber data pada penelitian kualitatif dilakukan secara purposive, yaitu ditentukan dengan menyesuaikan pada tujuan penelitian atau tujuan tertentu Satori dan Komariah (2011: 50 ). Menurut Miles dan Huberman (Satori dan Komariah, 2011: 51). diantaranya menyatakan sampel-sampel kualitatif cenderung : a. Menggunakan orang yang lebih kecil jumlah.(mengambil sepenggalan kecil dari suatu keseluruhan yang lebih besar). b. Bersifat purposive ; karena proses sosial memiliki suatu logika dan perpaduan , sehingga suatu penarikan sampel secara acak pada peristiwaperistiwa atau perlakuan-perlakuan, biasanya mengurangi jumlah hal-hal kecil yang tidak akan ditafsirkan. Jadi sampel dalam penelitian kualitatif adalah semua orang, dokumen dan peristiwa-peristiwa (yang ditetapkan oleh peneliti) untuk diamati, diobservasi atau
Wawan Setiawan, 2014 Analisis Keterampilan Guru Dalam Memberikan Penguatan Pada Pembelajaran IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
37
diwawancara sebagai sumber informasi yang dianggap ada hubungannya dengan permasalahan penelitian. Adapun yang menjadi subjek penelitian adalah enam orang guru kelas V dari enam SD telah memenuhi standar 15-20% dari jumlah populasi (Riduwan, 2009: 119) atau dari 13 SD yang berada di kecamatan Cireunghas kabupaten Sukabumi. Pemilihan subjek penelitian ini secara acak sampel sekolah didasarkan pada data dari UPTD Pendidikan dan Pengawas SD UPTD Pendidikan kecamatan Cireunghas bahwa Sekolah Dasar tesebut menunjukan kualitas dan prestasi yang baik, menjadi sekolah favourit masyarakat, terakreditasi A dan B sehingga dapat digunakan untuk tempat penelitian. Adapun sekolah tersebut adalah SDN Gandasoli, SDN Tegal Panjang, SDN Cilangla, SDN Lio, SDN Pacing dan SDN Bencoy. B. Desain dan Pendekatan Penelitian Desain dan pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah desain penelitian kualitatif deskriptif yang mempunyai karakteristik naturalistik yang melihat situasi secara nyata, alamiah, terbuka dan tidak ada rekayasa pengontrolan variabel, Sukamadinata (2011: 95). Peneliti mengumpulkan data dengan cara observasi langsung terhadap subjek. Menurut Nazir (1999: 105) penelitian deskriptif adalah studi untuk menemukan fakta dengan intepretasi yang tepat. Menurut Biklen, Lincoln dan Guba (Maleong, 2007: 38-39) beberapa pokok ciri kualitatif ini yaitu : lingkungan alamiah merupakan sumber data langsung, manusia merupakan alat instrument utama pengumpul data, analisis data dilakukan secar induktif, bersifat deskriptif. C.
Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
analisis. Penggunaan metode dan pendekatan ini berdasarkan tujuan untuk mengkaji, mendeskripsikan dan menganalisis menganalisis keterampilan guru dalam memberikan penguatan pada pembelajaran dan hasil belajar
Ilmu
Pengetahuan Sosial di kelas V SD. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Hal ini dikarenakan tujuan penelitian ini untuk memperoleh gambaran apa adanya tentang kemampuan keterampilan guru dalam Wawan Setiawan, 2014 Analisis Keterampilan Guru Dalam Memberikan Penguatan Pada Pembelajaran IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
38
memberikan penguatan pada
pembelajaran dan penguatan tertulis pada hasil
belajar IPS kelas V SD. Menurut Arikunto (2002: 245) penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai status gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Jadi tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat penjelasan secara sistematis, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Menurut Sukamadinata (2011: 72) penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang paling dasar. Ditujukan untuk mendeskripsikan atau mengggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia. Penelitian
ini tidak memberi perlakuan,
manipulasi atau pengubahan pada variabel bebas, tetapi menggambarkan kondisi apa adanya. Langkah pengambilan data dalam penelitian ini adalah dari hasil mengobservasi, wawancara dan menganalisa kemampuan keterampilan guru dalam memberi penguatan pada pembelajaran IPS kelas V dari enam guru SD dan penguatan berupa komentar tertulis pada hasil evaluasi ulangan harian IPS di kelas V dari enam SD. Penelitian kualitatif sering disebut dengan metode naturalistik. Lebih lanjut Nasution (1996; 9-11) mengemukakan ciri-ciri metode penelitian kualitatif sebagai berikut : 1. 2.
Sumber data adalah situasi yang wajar dan sebagaimana adanya. Peneliti berperan sebagai instrument peneliti utama, peneliti mengadakan sendiri pengamatan langsung dan wawancara langsung. 3. Sangat deskriptif 4. Mementingkan proses maupun produk 5. Mencari makna di belakang kelakuan atau perbuatan, sehingga dapat memahami masalah dan situasi. 6. Mengutamakan data langsung. 7. Tringulasi, data, atau informasi dari satu pihak di chek kebenarannya dari sumber lain. 8. Menonjolkan rincian konstektual, peneliti mengumpulkan dan mencatat data dengan sangat rinci. 9. Subjek yang diteliti berkedudukan sama dengan peneliti. 10. Mengutamakan perspektif enemik, yakni mementingkan pandangan dan penafsiran responden sesuai pendiriannya.
Wawan Setiawan, 2014 Analisis Keterampilan Guru Dalam Memberikan Penguatan Pada Pembelajaran IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
39
11. Verifikasi, Antara lain melalui kasus yang bertentangan atau negative untuk memperoleh hasil yang dapat lebih dipercaya. 12. Sampling yang purposive, yakni tidak menggunakan sampel sedikit dipilih menurut tujuan. 13. Menggunakan audit trail, untuk mengetahui apakah laporan sesuai dengan data yang dikumpulkan. 14. Partisipasi tanpa mengganggu, artinya observasi dilakukan secara wajar (natural) sehingga tidak mengganggu kewajaran situasi, dan 15. Mengadakan analisis sejak awal penelitian. D. Penjelasan Istilah Agar diperoleh persepsi yang jelas mengenai penelitian ini, maka perlu diberikan penjelasan mengenai istilah-istilah yang digunakan, yaitu : a. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh peserta didik dan guru ada interaksi pendidikan untuk mencapai tujuan pembelajaran IPS yang telah ditetapkan pada tingkat satuan pendidikan dasar. pembelajaran IPS pada penelitian ini adalah pembelajaran yang mencakup keterampilan memberi penguatan secara verbal dan non verbal serta penguatan secara tertulis pada hasil pembelajaran anak. b. Keterampilan memberi penguatan adalah respon terhadap suatu tingkah laku yang dapat meningkatkan kemungkinan terulangnya kembali tingkah laku tersebut. c. Penguatan verbal (fisikal) yaitu penguatan dalam bentuk ucapan katakata atau kalimat pujian penghargaan, persetujuan dan sebagainya. d. Penguatan Non Verbal penguatan yang bukan berbentuk ucapan melainkan mimik dan gerakan fisik tubuh guru. e. Penguatan secara tertulis yaitu penguatan yang bukan berupa verbal dan non verbal tetapi dalam bentuk tulisan guru pada hasil belajar siswa. E. Instrumen Penelitian Data dalam penelitian ini akan diperoleh dengan cara peneliti menyusun dan membuat instrumen untuk menjawab pertanyaan penelitian yaitu dengan cara menganalisis
keterampilan
guru
dalam
memberikan
penguatan
pada
pembelajaran IPS dan hasil belajar kelas V di sekolah yang kami teliti. Pada
Wawan Setiawan, 2014 Analisis Keterampilan Guru Dalam Memberikan Penguatan Pada Pembelajaran IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
40
instrument ini akan dikemukakan komponen keterampilan memberikan penguatan pada pembelajaran dan hasil belajar IPS kelas V. Adapun bentuk instrument adalah pedoman observasi, wawancara dan analisis studi dokumentasi terhadap hasil belajar siswa.
F. Tahapan Penelitian Ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam upaya mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu ; 1.
Tahap Orientasi Peneliti melakukan survei terhadap sekolah dasar yang menjadi tempat
penelitian di kecamatan Cireunghas kabupaten Sukabumi. Peneliti menentukan responden dan observasi awal mengenai pembelajaran IPS. Peneliti pada tahap ini mengurus surat ijin penelitian, menyusun instrumen, pedoman observasi dan rekaman pembelajaran. Peneliti dengan
responden membangun kesepahaman
agar bersedia untuk ikut dalam penelitian dan bersedia diobservasi pada saat pembelajaran IPS berlangsung. 2.
Tahap Eksplorasi Pada tahap ini peneliti melakukan kunjungan kepada responden dan
mengadakan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran IPS di Sekolah Dasar yang ada di kecamatan Cireunghas kabupaten Sukabumi. 3.
Tahap Pencatatan Data Hasil dari observasi dan dokumen direkam dalam catatan data untuk
dikaji .Pencatatan data terdiri dari dua bentuk yakni catatan deskriptip dan catatan reflektif. Catatan deskriptip terdiri dari catatan lapangan, catatan laporan lapangan dan catatan harian lapangan. Catatan reflektif berisi tentang hubungan berbagai data, ide-ide, komentar, membuat kerangka berpikir, menelaah desain dan metode, menulis hal-hal yang dapat memperjelas data, mencatat kata kunci yang selanjutnya didiskusiakan dengan dosen pembimbing atau teman sejawat.
Wawan Setiawan, 2014 Analisis Keterampilan Guru Dalam Memberikan Penguatan Pada Pembelajaran IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
41
4.
Tahap Analisis Data Dari hasil observasi yang telah dituangkan kedalam catatan, selanjutnya
data diolah dan dianalisa, ditata dan menjadi sistematis. Dengan demikian diharapkan peneliti dapat meningkatkan pemahaman makna terhadap masalah yang sedang diteliti . Analisa data yang digunakan adalah analisa data induktif. Strategi
yang digunakan untuk
meningkatkan validitas
adalah
dengan
menggunakan triangulasi (pengumpulan data dari individu dan latar dengan menggunakan berbagai metode) membercheks (mendapat masukan dari responden), dan rich data (data yang kaya merujuk pada data rinci, lengkap dan beragam sehingga mengunngkapkan apa yang sebenarnya terjadi).
G. Keabsahan Data Dalam pengujian keabsahan penelitian, metode penelitian kualitatif menggunakan istilah yang berbeda dengan penelitian kuantitatif. Uji keabsahan dalam penelitian kualitatif menurut Sugiono (2012: 364) mencakup empat macam pengujian, yaitu uji kredibilitas data, uji transferabilitas, uji dependabilitas dan uji konfirmabilitas. 1.
Uji Kredibilitas data Kredibilitas dalam penelitian kualitatif menggambarkan kecocokan antara
konsep peneliti dengan konsep yang ada pada responden, menunjukan seberapa jauh kebenaran hasil penelitian dapat dipercaya. Untuk mencapai tingkat kepercayaan yang diharapkan, peneliti menggunakan beberapa cara yang disarankan oleh Sugiono (2012: 365), yaitu perpanjangan pengamatan, peningkatan penekunan, triangulasi, menggunakan bahan referensi dan member checking. Peneliti menggunakan triangulasi teknik dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda yaitu data diperoleh dengan observasi,wawancara dan dokumentasi. 2.
Dependabilitas Uji dependabilitas adalah pengujian sejumlah mana penelitian bergantung
pada keandalan, yaitu apakah data yang diberikan oleh peneliti betul-betul Wawan Setiawan, 2014 Analisis Keterampilan Guru Dalam Memberikan Penguatan Pada Pembelajaran IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
42
merupakan hasil penelitian yang dilakukan. Karena bias jadi peneliti dapat memberikan data tetapi tidak pernah melakukan penelitian. Menurut Sugiono (2012: 374) uji dependabilitas dapat dilakukan oleh auditor keseluruhan aktifitas penelitian mulai dari awal sampai akhir penelitian. Ukuranya adalah , dalam kondisi yang lebih kurang sama apakah penelitian tersebut dapat diteliti ulang. 3.
Konfirmabilitas Uji konfirmabilitas adalah pengujian sejauh mana hasil penelitian dapat
dibuktikan kebenarannya, yaitu sejauh mana hasil penelitian betul-betul sesuai dan cocok dengan data yang telah dikumpulkan . 4.
Uji transferabilitas Uji transfebilitas menggambarkan sejauh mana hasil penelitian dapat
diaplikasikan dalam situasi, tempat, waktu yang berbeda. Dalam hal ini peneliti hanya melihat transfebilitas sebagai suatu kemungkinan. Tentunya harus memenuhi persyaratan adanya kesamaan atau kemiripan konteks sosialnya.
H.
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk
memperoleh dan mengumpulkan data penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah : 1.
Observasi Observasi
atau
pengamatan
merupakan
suatu
teknik
atau
cara
mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung berkenaan dengan cara guru mengajar (Sukmadinata, 2011: 220). Dalam penelitian ini peneliti tidak terlibat secara langsung dalam kegiatan pembelajaran dan hanya bertindak sebagai pengamat independent (observasi non partisipan) dengan observasi terstruktur dimana observasi telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang diamati, kapan dan dimana tempatnya. Hal hal yang akan diobservasi untuk melihat terlaksananya kemampuan keterampilan guru Wawan Setiawan, 2014 Analisis Keterampilan Guru Dalam Memberikan Penguatan Pada Pembelajaran IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
43
dalam memberi penguatan pada pembelajaran IPS kelas V dengan pedoman observasi yang berisi indikator atau komponen penguatan. Pengamatan juga dilakukan dengan bantuan kamera digital atau handycam yang berfungsi merekam proses pembelajaran yang dilakukan. Teknik analisisnya adalah video ditransfer ke bentuk digital. Dan selanjutnya untuk persiapan analisis adalah mentranskip video. Semua percakapan guru dan murid ditranskip apa adanmya sebagaimana yang diucapkan tanpa diedit atau dipotong. 2.
Studi Dokumentasi Studi dokumentasi atau biasa disebut kajian dokumen merupakan teknik
pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian dalam rangka memperoleh informasi terkait objek penelitian. Dalam studi dokumentasi, peneliti biasanya melakukan penelusuran data historis objek penelitian serta melihat sejauhmana proses yang berjalan telah terdokumentasikan dengan baik. Sumber dokumen yang dikumpulkan berupa komentar penguatan tertulis oleh guru pada hasil belajar pembelajaran IPS kelas V sekolah dasar yang menjadi subjek penelitian. 3.
Wawancara Teknik wawancara dilakukan dalam rangka melengkapi data-data hasil
observasi . Wawancara dilakukan terhadap objek penelitian, yang dalam hal ini adalah guru. Teknik wawancara yang dilakukan adalah wawancara terstruktur, dimana peneliti telah mempersiapkansegala sesuatu sebelum pengumpulan data dilaksanakan.
Sehingga
wawancara
dilakukan
berdasarkan
pada
topik
permasalahan yang secara umum telah ditetapkan peneliti. Hal-hal yang akan diwawancarai adalah seputar pengetahuan , manfaat, dan cara penguatan verbal, non verbal pada pembelajaran dan penguatan tertulis pada hasil belajar siswa berupa ulangan harian.
Wawan Setiawan, 2014 Analisis Keterampilan Guru Dalam Memberikan Penguatan Pada Pembelajaran IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
44
Tujuan
wawancara
adalah
untuk
mengetahui
pengetahuan
keterampilan guru tentang penguatan yang akan dihubungkan
dan
antara hasil
wawancara atau pengakuan guru dengan kenyataan. 4.
Studi Pustaka Studi pustaka merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan
menghimpun dan menganalisis buku-buku ilmiah, dipilih sesuai dengan tujuan dan fokus masalah (Sukmadinata, 2011: 221). Dalam hal ini peneliti akan mengumpulkan data ilmiah dari berbagai literatur yang berhubungan dengan keterampilan guru dalam memberikan penguatan pada pembelajaran IPS. I. Teknik Analisis Data Teknis analisis data yang digunakan adalah deskriptif naratif. Menurut Mile dan Huberman (Ali, 2011: 249) teknis ini diterapkan melalui tiga alur, yaitu: 1. Reduksi data yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan - catatan tertulis dilapangan. 2. Penyajian data yaitu penyajian informasi untuk memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. 3. Penarikan kesimpulan atau verifikasi yaitu penarikan kesimpulan dari data yang dianalisis. Pada tahap ini peneliti melakukan pengolahan data. Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis dan diintepretasikan sebagai suatu deskripsi terhadap kemampuan keterampilan guru dalam memberikan penguatan pada pembelajaran IPS kelas V dan hasil belajar berupa ulangan harian IPS kelas V Sekolah Dasar.
Wawan Setiawan, 2014 Analisis Keterampilan Guru Dalam Memberikan Penguatan Pada Pembelajaran IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
45
J.
Prosedur Penelitian
Studi Pendahuluan
Identifikasi Masalah
Kajian literatur tentang Keterampilan Guru dalam memberikan penguatan pada pembelajaran IPS di SD
Pengembangan Instrumen
Guru
Pelaksanaan Pembelajaran IPS di SD
Observasi ( Alat Perekam)
Pedoman Observasi, wawancara Keterampilan Penguatan. Hasil belajar Soal Ulangan Harian
Wawan cara
Dokumentasi
Analisis Data
Temuan dan Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
Wawan Setiawan, 2014 Analisis Keterampilan Guru Dalam Memberikan Penguatan Pada Pembelajaran IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu