BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. PLN Persero Kabupaten KupangNTT. Dari jumlah karyawan PLN Kupang secara keseluruhan berjumlah 452 orang karyawan yang
terdiri
dari
117
karyawan
bagian
administrasi 150 karyawan bagian mesin dan 185 karyawan tenaga uap yang di bagi atas beberapa unit. Sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 150 orang karyawan yang adalah para tenaga mesin diesel yang adalah karyawan lama dengan menggunakan teknik
accidental
penentuan
sampling
sampel
yaitu
berdasarkan
teknik
kebetulan,
siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan
peneliti
(Sugiyono,
dapat
2010).
dijadikan
Data
yang
sampel telah
dikumpulkan diolah dan dianalisis dengan menggunakan SPSS. 3.2 Pengukuran Konsep. Pengukuran konsep merupakan suatu upaya untuk mengkaji atau melihat konsep
1
yang abstrak serta empirik. Konsep-konsep tersebut perlu diidentifikasi secara tepat agar dapat
dilakukan
analisis
serta
tafsiran
terhadap data yang diperoleh secara tepat pula. Pengukuran
konsep
diperlukan
untuk
mempermudah dalam menganalisa data yang dibedakan menjadi empat aras yaitu nominal, ordinal, interval, dan ratio (Ihalauw, 2008). Table 3.2.1 Konsep Definisi dan Indikator Konsep Kecemasan
Definisi
Indicator
kecemasan
adalah
respon
psikologi terhadap stress yang mengandung komponen fisiologi (long, 1996); dalam mengalami suatu perubahan banyak orang yang masa
belum
siap
memasuki
perubahan
kenyataan
yang
menyenangkan menjelang
sebagai tidak sehingga
masanya
tiba
sebagian orang sudah merasa cemas
karena
kehidupan akan
tidak
macam
dihadapi
apa
kelak
tahu yang (Rini,
1. Perasaan
takut
menghadapi
proses
reengineering. 2. Merasa lemas ketika berpikir tentang proses re-engineering 3. Merasa lebih mudah tersinggung atau marah ketika menghadapi pekerjaan yang
berkaitan
dengan
proses
re-
engineering 4. Merasa lemah bila melihat pekerjaan yang
terkait
dengan
proses
re-
engineering 5. Dapat
beristirahat
dengan
tenang
ketika sedang melakukan pekerjaan yang
terkait
dengan
proses
re-
engineering.
2001)
6. Menghindari
informasi
tentang
pekerjaan yang terkait dengan proses
2
re-engineering 7. Menghindari pertanyaan yang terkait dengan re-engineering 8. Merasa
panic
ketika
harus
menyelesaikan pekerjaan seputar reengineering 9. Merasa
jengkel
ketika
pekerjaan yang
terkait
melakukan dengan
re-
engineering. 10.
Merasa
gugup
menyelesaikan
ketika
pekerejaan
harus seputar
proses re-engineering. Konsep Motivasi
Definisi
Indicator
Pendorong kerja yang
1. Dalam melaksanakan pekerjaan selalu
bersumber dari dalam dan luar
berdasarkan pedoman dan ketentuan
diri pekerja terhadap pekerjaan
yang ditetapkan.
yang dilaksanakan
2. Pekerjaan
dilakukan
karena
untuk
(Hasibuan:1996,
mendapatkan pengakuan dari rekan
:Luthans:1997; Nawawi : 2003)
kerja ataupun pimpinan. 3. Memiliki dedikasi yang tinggi dalam bekerja sebab gaji yang diterima sesuai dengan beban kerja yang diterima 4. Puas dalam bekerja karena imbalan selain gaji, juga dihargai dalam bentuk promosi jabatan (peningkatan karier). 5. Puas dalam pekerjaan karena diberi kesempatan untuk melakukan inovasi dalam menyelesaikan pekerjaan 6. Penyelesaian
3
pekerjaan
yang
dibebankan diselesaikan berdasarkan standar kuantitatif yang ditetapkan 7. Berusaha
menyelesaikan
pekerjaan
sesuai dengan peraturan yang berlaku 8. Prestasi kerja dari segi kualitatif dan kuantitatif
adalah
kemampuan
hasil
dari
menyesuaikan
diri
dengan lingkungan kerja. 9. Menuangkan
segala
kemampuan
dalam pekerjaan. 10. Pekerjaan yang dilakukan dikarenakan ingin
mengembangkan
kemampuan
diri yang dimiliki. Konsep Kinerja
Definisi
Indicator
Merupakan refleksi kadar
1. Pekerjaan
dalam
organisasi
pencapaian tugas-tugas selama
diselesaikan dengan baik, teliti dan
periode tertentu (Robins, 1996;
tepat waktu.
Agustina 2002;
2. Memiliki kualitas kemampuan dalam
Sulistiyani&Rosidah, 2003;
bekerja.
Kwelju, 2004; Simamora, 2004
3. Memiliki dan
kemampuan
membimbing
mengarahkan
untuk
mencapai
efektivitas pekerjaan. 4. Memiliki inisiatif dan tanggung jawab dalam menjalankan atau mengerjakan sejumlah pekerjaan. 5. Memiliki
kemampuan
bekerjasama
dengan rekan kerja dan sikap yang konstruktif terhadap rekan kerja. 6. Dalam pekerjaan rekan kerja diberikan
4
kesempatan untuk dapat berkembang dan maju dalam segala hal. 7. Perencanaan
dan
pengorganisasian
pembagian tugas dapat dengan baik pada kelompok atau reka kerja. 8. Komunikasi dalam menjalankan tugas berjalan dengan baik. 9. Masalah-masalah yang terjadi dalam pekerjaan baiak di kantor ataupun lapangan dapat diatasi dengan baik. 10. Masalah dan tugas dalam pekerjaan dapat diselesaikan dengan mandiri.
3.3 Teknik Pengumpulan Data 3.3.1. Kuisioner Suatu daftar
metode
pertanyaan
dimana
peneliti
menyusun
secara
tertulis
kemudian
dibagikan kepada responden untuk memperoleh data yang berhubungan dengan kegiatan penelitian. Isi kuesioner terdiri dari : a. Identitas responden, yaitu mengenai nama, usia, tingkat pendidikan, lama bekerja dan jabatan pekerjaan. b. Pertanyaan mengenai tanggapan responden mengenai
variable
:
tingkat
kecemasan,
motivasi kerja dan kinerja karyawan 5
Dalam penelitian ini, jawaban yang diberikan para responden kemudian diberi skor dengan mengacu
pada
skala
likert.
Skala
likert
digunakan untuk mengukur sikap, persepsi, pendapat tentang
seseorang fenomena
atau
social
kelompok
orang
(Sugiyono, 2010).
Dengan skala ini, peneliti dapat mengetahui bagaimana respon yang diberikan oleh masingmasing responden. Penelitian
dilakukan
dengan
menyebarkan
kuesioner secara langsung kepada karyawan PT. PLN Kabupaten Kupang NTT yang akan dilakukan pada bulan September 2014 di PT PLN Persero Kabupaten Kupang NTT. 3.4
TEKNIK ANALISIS DATA Analisa data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah analisa kuatitatif dengan persamaan regresi liniar. Analisa kuantitatif yaitu suatu analisis yang dilakukan untuk menganalisa data yang diperoleh dari pertanyaan yang memerlukan perhitungan statistik, sehingga analisa ini sering disebut dengan analisa statistic. Terlebih dahulu dilakukan uji sebagai berikut :
6
3.4.1. Uji Validitas dan Reabilitas Uji validitas dan realibilitas dilakukan untuk menguji data yang hendak dijadikan sebagai sumber dalam penelitian dan untuk mengetahui apakah data tersebut valid atau reliabel untuk menguji regresinya. Uji validitas digunakan untuk mengukur
sah
atau
valid
tidaknya
suatu
kuisioner, suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan
pada
kuisioner
mampu
untuk
mengungkapkan sesuatu yangg akan diukur oleh kuisioner
tersebut
dinyatakan
(Ghozali,
valid
bila
2007).
Instrumen
nilai
probability
signifikansinya lebih kecil dari 0,05 (taraf nyata 5%).
Valid
berarti
instrumen
tersebut
dapat
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrumen penelitian dikatakan andal bila memiliki koefesien keandalan reliabilitas sebesar 0,6 atau lebih (Ghozali, 2007). 3.4.2 Uji Asumsi Klasik Untuk mendapatkan hasil regresi berganda yang baik diperlukan pengujian terhadap asumsi klasik regresi. Tujuan dari hasil asumsi klasik untuk mendapatkan
hasil
yang
Best
Linear
Unbiased
Estimated. Pengujian asumsi klasik dalam penelitian
7
ini meliputi uji normalitas, heterokedastisitas, dan autokorelasi. 3.4.2.1 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan
variabel
bebas
keaduanya
memiliki
distribusi normal atau tidak. Model regresi yang
baik
adalah
model
yang
memiliki
distribusi data normal (Ghozali, 2007). Untuk menguji distribusi data dalam penelitian ini digunakan uji Kolmogorov-Smirnov. 3.4.2.2 Uji Heterokedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dalam residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Ada suatu
keadaan
yang
masing-masing
mempunyai varian yang berbeda. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskeadtisitas
adalah
dengan
penyebaran titik pada scatterplot.
8
melihat
3.4.2.4 Uji Autokorelasi Uji
autokorelasi
bertujuan
untuk
menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Model disimpulkan bebas dari masalah autokorelasi apabila nilai Durbin-Watson (d) berada di antara nilai dU dan 4-dU. 3.4.3 Uji Hipotesis Hipotesis empirik yang telah dikemukakan dalam bab II kemudian diturunkan menjadi hipotesis statistik yang selanjutnya diuji kebenarannya secara empirik. Dalam penelitian ini terdapat tiga hipotesis yang akan diuji.
9